NovelToon NovelToon
I Love You, Mr Angel

I Love You, Mr Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / cintamanis / Balas Dendam / Oshi No Ko / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Huateng adalah dokter di salah satu rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bertemu gadis cantik bernama Qixuan seorang pasien baru yang mengantarkan keduanya dalam suatu persoalan rumit.

Sebenarnya Huateng adalah sosok malaikat yang menjelma menjadi seorang dokter karena seseorang menariknya datang ke bumi setelah dia mendengar jeritan menyayat hati yang di dengarnya tiba-tiba di telinganya.

Awalnya Huateng yang memang malaikat itu diutus oleh langit untuk membantu raja neraka menangkap seorang penjahat kakap yang kabur dari tahanan langit bernama roh Bigan yang mestinya dia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Namun roh Bigan mampu melarikan diri ke bumi dan menjelma menjadi seorang manusia.

Dan apakah ada hubungannya antara Huateng, Roh Bigan dan Qixuan ?

Bagaimana hubungan Huateng dan Qixuan selanjutnya dalam kisah I Love You, Mr Angel ?

Simak terus ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Perhatian Dari Huateng

Huateng terbang melesat kencang ke arah tempat tujuan bersama Qixuan yang dia bawa dalam gendongan tangannya.

Tatapannya teduh saat memandang Qixuan, perlahan-lahan kedua sayapnya mulai menghilang dari arah punggungnya lalu dia turun seraya membuka pintu di depannya.

Tempat penitipan anak-anak tampak lenggang ketika mereka tiba ke sana.

Huateng berjalan masuk sembari terus membawa Qixuan dalam gendongannya.

Tap... !

Tap... !

Tap... !

Langkah kakinya menggema keras di seluruh ruangan tempat penitipan anak-anak yang sangat sepi.

"Huateng, turunkan aku... !" pinta Qixuan saat Huateng membawanya masuk ke tempat penitipan anak-anak.

"Diamlah ! Biarkan aku menggendongmu sampai di tempat Bao, jika kau harus berjalan akan semakin membutuhkan waktu lama dan merepotkanku !" kata Huateng.

"Tapi..., aku malu dilihat orang jika seperti ini...", sahut Qixuan.

"Untuk apa malu, biarkan saja orang lain melihat kita bersama seperti ini", kata Huateng yang terus berjalan.

Huateng mengedarkan pandangannya ke arah sekitar ruangan yang tampak sepi.

"Kau lihat sendiri jika disini tidak ada seorangpun yang terlihat lalu kenapa kamu menjadi malu, Qixuan...", ucap Huateng yang terus melangkah pelan.

"Tapi...", gumam Qixuan dengan wajah semburat memerah.

Huateng menoleh cepat sembari menautkan kedua alisnya.

"Tapi apa ?" kata Huateng menghentikan langkah kakinya seraya menatap tajam ke arah Qixuan.

Lama keduanya saling terdiam dengan berpandangan satu sama lainnya, dalam keheningan yang tenang di malam itu.

Qixuan segera memalingkan pandangannya ke arah lain, berusaha menghindari tatapan Huateng padanya, merasa sangat malu terhadap sikap Huateng yang penuh perhatian.

"Dimana tempat Bao berada disini ?" tanya Huateng lalu mengedarkan kembali pandangannya ke arah sekitarnya.

"Disana ! Diujung ruangan ini ! Sebelah kanan lalu berbelok lurus, tempat ruangan Bao berada !" sahut Qixuan.

"Oh, baiklah, kita kesana sekarang", ucap Huateng seraya menoleh ke arah jalan yang ditunjuk oleh Qixuan lalu dia melanjutkan langkah kakinya ke arah tempat Bao berada.

Tap... Tap... Tap... Tap... Tap... ! Huateng mempercepat langkah kakinya ke jalan yang ditunjuk oleh Qixuan.

Sedetik kemudian Huateng telah tiba di tempat Bao kecil dititipkan.

"Apa disini tempatnya ?" tanya Huateng dengan tatapan tajamnya.

"Ya, disini ruangan Bao", sahut Qixuan.

Huateng lalu menurunkan Qixuan dari gendongannya dengan sangat hati-hati.

"Kita masuk sekarang !" kata Huateng pada Qixuan sembari melirik ke arah wanita berparas cantik nan menawan itu.

"Iya...", sahut Qixuan dengan menganggukkan kepala pelan seraya mendorong pintu ruangan di depan mereka.

Tiba-tiba...

"Ibu !!!"

Suara teriakan anak kecil dari dalam ruangan terang di depan mereka saat Qixuan dan Huateng masuk kesana.

"Bao... !" sahut Qixuan lalu berlari menghampiri Bao kecil yang juga berlari ke arahnya sembari merentangkan kedua tangannya, hendak memeluk Qixuan.

"Ibu... !" panggil Bao Huateng.

Qixuan segera menggendong putranya saat mereka bertemu.

"Bao..., maafkan ibu yang terlambat menjemputmu", sahut Qixuan sembari mengusapkan wajahnya ke wajah Bao kecil yang digendongnya.

"Ibu..., Bao takut, ibu...", ucap Bao Huateng sembari mengeratkan pelukannya ke leher Qixuan.

"Tenanglah, Bao ! Ibu sudah disini bersamamu, jangan takut, nak !" kata Qixuan sambil menepuk lembut punggung Bao Huateng.

"Ibu..., kapan kita pulang ? Bao tidak mau tinggal disini, ibu !" ucap Bao Huateng dengan merebahkan kepalanya ke bahu ibunya.

"Ya, kita pulang sekarang", sahut Qixuan.

Huateng menghampiri mereka berdua lalu menoleh ke arah Bao kecil yang mendekap erat-erat tubuh Qixuan.

"Bao, biar aku gendong dan kamu bawakan saja barang-barang miliknya yang dititipkan disini, Qixuan", kata Huateng.

"Emm... ?!" gumam Qixuan yang terlihat gugup. "Tapi..., bukankah itu akan sangat merepotkanmu ?" sambungnya.

"Tidak...", sahut Huateng lalu menarik cepat Bao Huateng dari gendongan Qixuan.

"Huateng !" panggil Qixuan.

"Yah, apa ?" sahut Huateng dengan menolehkan kepalanya ke arah Qixuan.

Lama keduanya saling berpandangan satu sama lain dengan tatapan dalam.

"Ya ?" kata Huateng lagi.

"Terimakasih...", sahut Qixuan sambil tersenyum kepada Huateng.

Huateng hanya membalas dengan senyuman tipis lalu membalik badannya dari Qixuan kemudian melangkah keluar dari ruangan tempat penitipan anak-anak sedangkan Qixuan masih tertinggal di sana.

Terlihat Qixuan mulai mengemasi barang-barang milik Bao Huateng yang tertinggal berserakan di lantai ruangan.

Terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan tempat penitipan anak-anak.

Seorang wanita berparas cantik dengan kacamata melengkapi penampilannya terlihat masuk ke dalam ruangan.

"Selamat malam, bu Qixuan", sapanya seraya tersenyum.

Qixuan segera mendongakkan kepalanya ke arah wanita yang berjalan ke arahnya.

"Selamat malam...", sahut Qixuan.

"Apa anda hendak menjemput Bao Huateng ?" tanya wanita itu.

"Benar, saya mau menjemput Bao dan mengajaknya pulang bersamaku", sahut Qixuan segera beranjak berdiri lalu menatap lurus wanita di hadapannya.

"Sudah waktunya dia pulang, saya juga sempat merasa khawatir dengan Bao yang tidak kunjung dijemput", ucap wanita berkacamata itu.

Qixuan langsung tersenyum tipis ke arah wanita yang berdiri di hadapannya.

"Yah, saya agak terlambat untuk menjemput Bao Huateng karena terganjal masalah pekerjaan dan tugas dari perusahaan", sahut Qixuan.

"Saya kira anda lupa untuk menjemput Bao Huateng jadi saya memutuskan Bao tetap tinggal dan menginap disini sampai anda sendiri datang menjemputnya", kata wanita itu.

"Saya minta maaf atas kelalaian ini karena terlambat menjemput Bao dengan melebihi batas waktu yang ditentukan oleh tempat penitipan anak-anak disini", lanjut Qixuan.

"Tidak masalah bagi kami karena akan sangat terhormat jika ada dari salah satu orangtua mempercayai tempat kami ini, bu Qixuan", kata wanita itu dengan wajah ramahnya.

Qixuan menghela nafasnya dengan sangat lega.

"Lainkali saya pasti akan menelpon anda jika saya terlambat lagi datang kemari", kata Qixuan.

"Tidak apa-apa, bu Qixuan. Karena disini Bao juga akan aman berada dalam perlindungan kami", lanjut wanita itu.

"Yah...", sahut Qixuan seraya membereskan barang-barang bawaan Bao Huateng.

"Apa perlu saya bantu, bu Qixuan ?" tanya wanita berkacamata itu.

"Tidak, tidak, tidak perlu, saya bisa melakukannya sendiri lagipula sudah beres semua, bu Zhan", sahut Qixuan sembari membawa tas besar yang berisi barang-barang milik Bao Huateng.

"Ya, baiklah...", ucap wanita berkacamata itu yang bernama bu Zhan dengan senyuman ramahnya.

Qixuan lalu memperhatikan kembali ruangan disekitarnya, memastikan barang-barang milik Bao Huateng, apakah masih tertinggal di dalam ruangan ini atau sudah masuk seluruhnya ke dalam tas.

Pandangan Qixuan kembali teralihkan kepada Bu Zhan yang ada di depannya lalu berkata padanya.

"Mungkin saya tidak akan lagi menitipkan Bao Huateng disini, bu Zhan...", kata Qixuan dengan sorot mata teduhnya.

"Oh, iya ? Kenapa ?" tanya bu Zhan terkejut kaget.

Qixuan mendesah pelan seraya mengeratkan genggaman tangannya pada tas besar yang dibawanya.

"Karena sekarang Bao Huateng akan saya serahkan pada seseorang terdekat saya untuk menjaganya", ucap Qixuan.

"Oh, iya ! Apa dia ayah Bao Huateng ?" tanya bu Zhan.

Qixuan tidak mengiyakan pertanyaan dari Bu Zhan tentang sosok Huateng sebenarnya, dia hanya menjawab pertanyaan dari wanita penjaga tempat penitipan anak, hanya dengan sebuah senyuman lembut.

"Selamat malam, bu Zhan ! Saya mohon pamit dulu, jika rencana sewaktu-waktu berubah, mungkin saya akan menghubungi anda lagi !" kata Qixuan seraya membungkukkan setengah badannya ke arah depan.

"Ya, ya, ya, tidak masalah buat saya karena hal itu menjadi suatu kehormatan bagi kami sebagai pihak tempat penitipan anak-anak yang dipercaya oleh anda, yang merupakan artis besar, bu Qixuan", sahut bu Zhan.

"Terimakasih...", ucap Qixuan dengan senyuman hangatnya serta pandangan tertuju lurus pada bu Zhan, wanita penjaga tempat penitipan anak-anak ini.

1
Hera Imoet
syukaaaaa bingittt 😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
tunangannya gimana tu nasibnya
Hera Imoet
masih mau tes DNA... belum yakin juga? tuh bisa ambil rambut nya yg lagi bobo ... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
mau donk xiquan... yaa
Hera Imoet
enaknya kalau jujur... ga kasihan sama Bao... itu baru ibu yg baik... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
jujur lebih baik xiquan .. semua ada resikonya Sii.. kasihan kalau Bao sampai ga diakui... hehehehe 😁😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪
Yunia Afida
wes dang halalin ae
Hera Imoet
owh gitu ya ceritanya... ayo dong maafin huateng... hehehehe malaikat rada rada😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr... semoga xiquan bisa bersatu yaa
Hera Imoet
kangen yaa... kenapa menghindar ciii... menikah lah... hehehehe 😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
siapa tuh... ko Bao ga ada .. jangan terpisah lagi yaa
Yunia Afida
huateng malah kabur iki
Hera Imoet
huateng kabur2wn aja nih... nanti ditinggal pergi lagi lho sama xiquan... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
amazing... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Yunia Afida
bao mempunyai kekuatan huateng ni,di pegang bao huateng langsung sadar
Yunia Afida
sekarang menyesal kan kamu sakit banget
Hera Imoet
sesal memang belakangan yaa... kalau di dpn DP... huateng ciii ga sigap nyari xiquan... q aja kuciwa sama kamuh apalagi dia... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!