Mas Duda Next Door

Mas Duda Next Door

MDND~ Bab 1

Catatan dari penulis :

Dear reader, pilihlah bacaan sesuai umur. Bijaklah berkomentar karena ucapanmu mencerminkan pribadimu 😉 happy reading 🤗

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Blurb...

..."Dear Gilang, Seminggu lalu dadaku yang sesek udah mulai lega menerima hubungan kita. Tapi kini takdir seperti sedang mempermainkanku dengan membuatku menjadi ibu sambung untuk Kai, mampukah aku?"...

......................

September ceria,

Gilang datang dengan wajah pucatnya. Ia begitu terburu-buru dan penuh kecemasan.

"Duh, mamposss e...wes telat iki...telat!" ia berlari namun usahanya sia-sia dan harapannya berceceran sepanjang jalan menuju gerbang sekolah. Ia bukan anak bandel bin nakal di sekolahnya, hanya saja pagi ini ia terpaksa harus datang terlambat karena bangun kesiangan.

Meskipun sebenarnya, ia tak perlu begitu khawatir, namun tetap saja. Ia tak bisa mengandalkan koneksi. Lagipula, masnya itu adalah seorang yang profesional, hubungan keluarga tak membuatnya mendapatkan tempat atau perlakuan spesial.

Ditatapnya dengan sorot kekecewaan dan penyesalan, persis menyesali si dia yang keburu diembat orang.

"Ck!" ia menepis udara kesal, mana satpam sudah tak ada di posnya, padahal biasanya cuma tergelincir 10 menit saja satpam itu masih selalu di tempatnya, tapi hari ini....hofft! Atau mungkin karena hari ini senin...jadi satpam ikut-ikutan sibuk upacara.

"Uhukk---uhuukk..." Gilang terbatuk akibat nafasnya yang dipaksa untuk memburu karena berlari kencang, ia menyeka keringat sembari melihat gembok sekolah yang sudah terpasang cantik sedang meledeknya karena tak bisa masuk.

Kini ia harus dihadapkan dengan tingginya pagar sekolah, padahal usahanya sudah pol-polan buat lari menuju gerbang sekolah kaya lari dari kenyataan, "wedus..gimana carane naik, iki?" kepalanya yang sedikit berkeringat kok ya ikut-ikutan menyiksanya dengan memberi rasa gatal seperti gatal kena ulet bulu dan pusing dadakan, membuat Gilang harus menggaruk-garuk dan memijit-mijitnya tak karuan memikirkan bagaimana ia bisa berteleportasi dari luar gerbang ke dalam gerbang.

Tap--tap---Tap---

Matanya langsung menoleh kilat pada seseorang yang dengan luwesnya melewati Gilang dari samping dan bergegas manjatin gerbang sekolah setinggi gengsi itu.

"Woy, cupu...lo mau nunggu disitu sampe kapan? Mau sampe orang-orang ngasih duit receh apa nunggu sampe jam balik lagi biar tuh gerbang kebuka?!" tanya nya, terkesan sarkas dan kurang ajar memang! Terlebih manusia laknnaatt yang mengatakan itu adalah gadis cantik, kenapa ia baru tau di sekolahnya ada makhluk jejadian seperti ini? Setengah bidadari setengah anak kunti.

Rambut sepunggung yang masih basah itu tak malu ataupun sungkan naik ke atas pagar besi di depannya, "yeee! Malah bengong kaya kambing be go. Mau masuk apa engga, lo? Mumpung si kumis ngejar-ngejar anak-anak yang pada naik lewat tembok belakang?" tanya nya memberikan penjelasan singkat, heran saja dengan cowok satu itu. Aturan mah, pager bukan cuma diliatin, kecuali kalo dia titisan avatar!

Gilang menatap Ceren dengan wajah kebingungan, ia seperti tau jadwal pak kumis, dimana ia dan sedang apa sekarang. Apakah ia seorang mata-mata atau agen, atau justru lalat jejadian yang seneng ngintilin kumis satpam?

Gilang tersentak sadar, "mau lah. Tapi...." ia terlihat risih mengatakannya, apa jadinya jika sampai Gilang mengatakan kalau ia tak bisa memanjat seperti dirinya.

Wajah cantik merona itu masih menunggu jawaban Gilang di setengah gerbang yang telah ia naiki, kaya nunggu kepastian kapan Allah mengundang Ceren ke rumahnya, "kenapa, lo ngga bisa manjat? Akhhh, nyusahin lo." Sarkasnya lagi, namun tak urung gadis itu turun kembali dan menarik tangan Gilang lalu mengajarkan Gilang bagaimana caranya memanjat.

Wangi, cantik, gahar. Itulah kesan pertama saat Gilang melihatnya dari dekat.

Gilang sempat terkejut saat siswi bername tag Cerenia A. Y. itu mendorong punggung dan bo kongnya terlebih dahulu agar ia bisa naik duluan, "buruan, lo dulu. Gue bantuin!"

Seperti burung kakak tua yang manut apa kata majikan, Gilang mengangguk saja meski dirinya sedikit risih dengan bantuan yang terkesan tak sopan itu, perse tan dengan bukan mahrom! Yang penting ia bisa masuk ke dalam sekolah. Sekali saja dalam hidupnya, Gilang ingin merasakan debaran hebat saat melakukan aksi nakal, layaknya anak-anak SMA pada umumnya.

Blugh,

Gilang mendarat tak mulus, tuh tulang apa tahu?! Letoy bener! Ceren menoleh ke arah Gilang setengah mencibir, "jatoh lo?!" dengusnya terkekeh yang dibalas wajah meringis malu dari Gilang.

"Dah lah. Dah masuk kan..." Ceren segera bangkit dan berlari sendiri ke arah kelasnya meninggalkan Gilang sendiri dengan kesannya mengenai Ceren. Gadis itu tak sadar bahwa tindakannya kali ini membuat hati seseorang terkagum-kagum padanya, Gilang menggeleng geli, "gilakk, cantik, gokil..." kekehnya senyam-senyum sendiri, Cerenia...yeah itu namanya! Gilang menaruh nama itu di setiap inci otaknya, layaknya rumus phytagoras yang mesti ia hafalkan sepanjang masa.

Ceren berlari mengendap-endap, ia juga sesekali berhenti di balik tembok saat guru kesiswaan dan satpam menggusur anak-anak nakal untuk kemudian mereka dijajarkan di depan para peserta upacara sebagai tamu kehormatan.

"Huffttt njirrr, selamet!" ia menyugar rambutnya, lalu masuk ke dalam kelas dan menaruh tas, mengeluarkan topi dan dasi yang kemudian sepanjang jalan tangannya begitu rusuh memasang dasinya di leher sampe ngga liat-liat jalan.

Brukkk!

"Eh sorry-sorry!" Refleks Ceren. Kalo jodoh emang ngga kemana, Gilang tersenyum saat sedang berjalan bersama Jojo menuju lapangan, sepaket pakaian rapi, topi, dan dasi yang sudah lengkap terpasang.

"Lo," Ceren tertawa, "selamet juga lo..." ucapnya lantas berlalu sambil berlari saat Maghfira sudah melambai padanya, "Ren! Buru!"

"Iya!"

Tatapnya masih lekat melihat gadis cantik itu berlari, "kamu kenal Ceren, Lang?" tunjuk Jojo. Maksudnya semua orang tau siapa Ceren, tapi saling sapa itu hal tidak biasa bagi mereka yang berbeda circle, kaya semacam manusia bertegur sapa dengan alien.

Circle Gilang jelas berbeda dengan Ceren, lingkungan Gilang tuh lingkungan adem ayem persis suasana kebun bambu yang damai. Klub bahasa, klub catur, perpus, ruang ekskul dan piala. Sementara Ceren ngga jauh-jauh dari warung, BK, ruang ekskul band, weseee, ruangan prasarana dimana sohibnya adalah sapu, pel'an.

"Baru tadi pagi, doi yang bantuin aku manjat gerbang..." jawab Gilang berjalan memasuki lapangan seiring suara pak Nandar sudah koar-koar persis ambulan di atas podium sana.

Ia awalnya tak pernah peduli dengan siapapun, namun sekarang ia mencoba memaksa kinerja otaknya lebih keras demi mengingat dimana dan kelas apa.

"Si Ceren tuh kalo ngga salah IPS 2 kan?" angin pagi belum terasa melambai kulit, namun suhu udara dingin masih tersisa menusuk tulang membuat Gilang menggosok-gosok lengannya kasar, dari tempatnya ia mengedarkan pandangan, sampai ia berjinjit agar seluruh area lapang dapat ia sisir.

"Iya." Jawab Jojo.

Pandangan Gilang tertumbuk ke arah barisan siswi IPS 2 dan gadis itu memang pecicilan, sepertinya. Buktinya ia justru sedang mendongeng sambil memeragakan keseruannya yang entah apa, namun tingkahnya itu mengundang tawa temannya. Gilang ikut tertular senyuman Maghfira sang kawan yang sejak tadi sudah tergelak melihat Ceren mendongeng.

Jojo mengernyitkan alisnya melihat temannya yang mendadak gila pagi ini, apakah saat manjat pager Gilang jatuh, dan kepalanya yang mendarat duluan? Karena sepertinya temannya itu mendadak ngga waras.

"Liatin apa, Lang?" matanya penasaran dan melakukan hal yang sama, mencari apa yang tengah dilihat Gilang, apakah kedatangan guru-guru di depan tak lebih penting dari apa yang ia lihat?!

"Ceren?! Kamu liatin si Ceren, Lang....wah, jangan-jangan kamu suka ya!" tunjuknya usil, Gilang menepis telunjuk Jojo, "opo sih, cuma penasaran doang!" sergahnya meski hatinya sudah berflower meski hanya melihat Ceren tersenyum saja.

"Emhhh, nggaya pake penasaran segala. Awalnya penasaran, lanjut keinget-inget terus, akhirnya gamon. Hati-hati, si Ceren itu banyak yang suka, mana anak-anak bandel semua, wes cari aman aja Lang..." saran Jojo mematikan senyum Gilang, "engga. Aku ngga suka Ceren..." ujarnya, namun matanya tak bisa berbohong, karena kini Gilang justru mencuri-curi untuk melihat Ceren, meski suara pak Hilman Prambodo sang kepala sekolah sudah mengambil alih.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

💞pejuang🤑🤑🤑

💞pejuang🤑🤑🤑

salam kenal thor.
baru baca bab awal wes gokil abeees.
mudah mudahan konsisten ya thor tetep gokil ampe tamat.

2024-11-01

1

Anonymous

Anonymous

novel kak sinta Amalia yg selalu aq tunggu...dengan kocak" n sampe menangis,you is the best semangat trus berkarya kak...🤩🥰🥰😘

2024-11-19

0

Inan

Inan

teh sin aku baca ulang.. kangen Gilang soale/Heart//Heart/

2024-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 MDND~ Bab 1
2 MDND~ bab 2
3 MDND~ Bab 3
4 MDND~ Bab 4
5 MDND~ bab 5
6 MDND ~ bab 6
7 MDND ~ bab 7
8 MDND~ bab 8
9 MDND~ Bab 9
10 MDND~ Bab 10
11 MDND ~ Bab 11
12 MDND ~ Bab 12
13 MDND ~ Bab 13
14 MDND ~ Bab 14
15 MDND ~ Bab 15
16 MDND ~ Bab 16
17 MDND ~ Bab 17
18 MDND ~ Bab 18
19 MDND ~ Bab 19
20 MDND ~ Bab 20
21 MDND ~ Bab 21
22 MDND ~ Bab 22
23 MDND ~ Bab 23
24 MDND ~ Bab 24
25 MDND ~ Bab 25
26 MDND ~ Bab 26
27 MDND~ Bab 27
28 MDND~ Bab 28
29 MDND ~ Bab 29
30 MDND ~ Bab 30
31 MDND ~ Bab 31
32 MDND ~ Part 32
33 MDND~ Bab 33
34 MDND ~ Bab 34
35 MDND ~ Bab 35
36 MDND ~ Bab 36
37 MDND ~ Bab 37
38 MDND~ Bab 38
39 MDND ~ Bab 39
40 MDND~ Bab 40
41 MDND ~Bab 41
42 MDND ~ Bab 42
43 MDND~ Bab 43
44 MDND ~ Bab 44
45 MDND~ Bab 45
46 MDND~ Bab 46
47 MDND~ Bab 47
48 MDND~ Bab 48
49 MDND~ Bab 49
50 MDND~ Bab 50
51 MDND~ Bab 51
52 MDND~ Bab 52
53 MDND~ Bab 53
54 MDND~ Bab 54
55 MDND~ Bab 55
56 MDND~ Bab 56
57 MDND ~ Bab 57
58 MDND~ Bab 58
59 MDND~ Bab 59
60 MDND~ Bab 60
61 MDND~ Bab 61
62 MDND~ Bab 62
63 MDND~ Bab 63
64 MDND ~ Bab 64
65 MDND~ Bab 65
66 MDND ~ Bab 66
67 MDND~ Bab 67
68 MDND ~ Bab 68
69 MDND~ Bab 69
70 MDND ~ Bab 70
71 MDND ~ Bab 71
72 MDND~ Bab 72
73 MDND ~ Bab 73
74 MDND ~ Bab 74
75 MDND ~ Bab 75
76 MDND ~ Bab 76
77 MDND~ Bab 77
78 MDND~ Bab 78
79 MDND~ Bab 79
80 MDND~ Bab 80
81 MDND~ Bab 81
82 MDND~ Bab 82
83 MDND~Bab 83
84 MDND~ Bab 84
85 MDND~ Bab 85
86 MDND~ Bab 86
87 MDND~ Bab 87
88 MDND ~Bab 88
89 MDND~ Bab 89
90 MDND~ Bab 90
91 MDND~ Bab 91
92 MDND~ Bab 92
93 MDND~ Bab 93
94 MDND~ Bab 94
95 MDND~ Bab 95
96 MDND~ Bab 96
97 MDND ~Bab 97
98 MDND~ Bab 98 (End)
Episodes

Updated 98 Episodes

1
MDND~ Bab 1
2
MDND~ bab 2
3
MDND~ Bab 3
4
MDND~ Bab 4
5
MDND~ bab 5
6
MDND ~ bab 6
7
MDND ~ bab 7
8
MDND~ bab 8
9
MDND~ Bab 9
10
MDND~ Bab 10
11
MDND ~ Bab 11
12
MDND ~ Bab 12
13
MDND ~ Bab 13
14
MDND ~ Bab 14
15
MDND ~ Bab 15
16
MDND ~ Bab 16
17
MDND ~ Bab 17
18
MDND ~ Bab 18
19
MDND ~ Bab 19
20
MDND ~ Bab 20
21
MDND ~ Bab 21
22
MDND ~ Bab 22
23
MDND ~ Bab 23
24
MDND ~ Bab 24
25
MDND ~ Bab 25
26
MDND ~ Bab 26
27
MDND~ Bab 27
28
MDND~ Bab 28
29
MDND ~ Bab 29
30
MDND ~ Bab 30
31
MDND ~ Bab 31
32
MDND ~ Part 32
33
MDND~ Bab 33
34
MDND ~ Bab 34
35
MDND ~ Bab 35
36
MDND ~ Bab 36
37
MDND ~ Bab 37
38
MDND~ Bab 38
39
MDND ~ Bab 39
40
MDND~ Bab 40
41
MDND ~Bab 41
42
MDND ~ Bab 42
43
MDND~ Bab 43
44
MDND ~ Bab 44
45
MDND~ Bab 45
46
MDND~ Bab 46
47
MDND~ Bab 47
48
MDND~ Bab 48
49
MDND~ Bab 49
50
MDND~ Bab 50
51
MDND~ Bab 51
52
MDND~ Bab 52
53
MDND~ Bab 53
54
MDND~ Bab 54
55
MDND~ Bab 55
56
MDND~ Bab 56
57
MDND ~ Bab 57
58
MDND~ Bab 58
59
MDND~ Bab 59
60
MDND~ Bab 60
61
MDND~ Bab 61
62
MDND~ Bab 62
63
MDND~ Bab 63
64
MDND ~ Bab 64
65
MDND~ Bab 65
66
MDND ~ Bab 66
67
MDND~ Bab 67
68
MDND ~ Bab 68
69
MDND~ Bab 69
70
MDND ~ Bab 70
71
MDND ~ Bab 71
72
MDND~ Bab 72
73
MDND ~ Bab 73
74
MDND ~ Bab 74
75
MDND ~ Bab 75
76
MDND ~ Bab 76
77
MDND~ Bab 77
78
MDND~ Bab 78
79
MDND~ Bab 79
80
MDND~ Bab 80
81
MDND~ Bab 81
82
MDND~ Bab 82
83
MDND~Bab 83
84
MDND~ Bab 84
85
MDND~ Bab 85
86
MDND~ Bab 86
87
MDND~ Bab 87
88
MDND ~Bab 88
89
MDND~ Bab 89
90
MDND~ Bab 90
91
MDND~ Bab 91
92
MDND~ Bab 92
93
MDND~ Bab 93
94
MDND~ Bab 94
95
MDND~ Bab 95
96
MDND~ Bab 96
97
MDND ~Bab 97
98
MDND~ Bab 98 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!