Last Punishment : DEATH

Tak berselang lama, mereka mendengar perbincangan seseorang lewat telpon.

"Hallo pak Chaturvedi. Sunil sudah terbunuh, "

"Iya pak. Aku yakin itu... Setelah ini kami akan ke London untuk memburu anaknya, "

"Baik pak." Mendengar itu Prasad dan Gaurav pun terkejut. Rupanya saat ini mereka hendak menargetkan Gaurav sebagai sasaran selanjutnya.

Mendiang Satya dulu sangat tertutup soal keluarga. Satya tidak pernah mengajak istri dan anak-anak nya dalam urusan pekerjaan. Mereka hanya tau nama anak Satya yaitu Gaurav dan Bhairav. Walaupun begitu, Chaturvedi tau keberadaan kedua anak itu. Chaturvedi tau kalau Gaurav di asuh oleh Sunil. Walaupun ia tau, Chaturvedi tidak pernah tau wajah Gaurav. Karena Sunil benar-benar menutupi Gaurav dari publik. Sudah cukup lama Chaturvedi mengincar Gaurav, namun ia selalu gagal karena Gaurav sudah di pindahkan ke London. Sementara di London, Gaurav di jaga ketat dengan keamanan tinggi tim khusus London. Sementara Bhairav, insiden kebakaran di masa lalu membuatnya pingsan dan di selamatkan oleh sepasang suami istri. Bhairav saat itu tidak bawah ke rumah sakit, karena yang menemukan mereka adalah sepasang suami istri kurang mampu. Bhairav di bawa ke desa dan di lakukan pengabotan secara tradisional. Setelah Bhairav sadar, rupanya dia juga mengalami hilang ingatan. Bhairav lalu di Rawat dan di besarkan di desa itu.

Karena kurang mampunyai keluarga itu, dua bulan setelahnya Bhairav di pindahkan ke panti asuhan dengan harapan ada keluarga kaya raya yang mau mengadopsinya. Sampai akhirnya baru seminggu Bhairav di panti asuhan, ada keluarga yang mengadopsinya dan membawanya pergi ke Mumbai. Bertahun-tahun Chaturvedi mencari Bhairav dan akhirnya dia mendapatkan kabar mengenai Bhairav.

Chaturvedi sempat bernegosiasi dengan ayah angkat Bhairav untuk menyerahkan putra mereka. Namun negosiasi itu di tolak dengan halus. Ayah angkat Bhairav mengatakan kalau dia jamin putra nya tidak akan tau mengenai Chaturvedi, dan tidak akan menjadi ancaman bagi Chaturvedi. Karena ini setiap langkah Bhairav selalu di awasi oleh ayah angkatnya.

"Kau. Jangan pernah ikut campur pada keluarga pak Chaturvedi. Apa yang di perintahkan oleh Chaturvedi kau turuti saja, " ucap ayah angkat Bhairav.

...***...

Prasad dan Gaurav pindah ke Jaipur. Prasad meminta surat pemindahan tugasnya ke Jaipur, dan diam-diam membawa Gaurav bersamanya. Chaturvedi tidak tau kalau Prasad ada di malam kejadian yang menyimpan Sunil. Bahkan saat pemakaman Sunil di lakukan tertutup, hanya Gaurav, Prasad dan keluarga Prasad yang hadir. Gaurav yang menyimpan dendam memutuskan untuk mulai belajar ilmu bela diri, dia mulai mengikuti segala jenis latihan. Bahkan dia juga mendapatkan ajarkan dari Prasad dalam seni bermain senjata. Karena ini lah Gaurav mulai memburu semua pejabat korup. Tujuannya bukan lagi untuk membalaskan kematian ayah nya Satya yang ingin menegakkan keadilan, tapi juga untuk masyarakat. Karena rasa ingin tau yang tinggi Gaurav tentang senjata, Prasad lalu memasukkan Gaurav ke sekolah kepolisian. Sejak saat itu Gaurav mulai aktif mengikuti orgnisasi kepolisian, dan juga aktif dalam memburu targetnya. Bahkan aksinya mulus tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, sampai ia terpilih menjadi anggota polisi di Jaipur.

Insiden yang menimpa di rumah direktur bank bersama Rasika merupakan akhir dari pemburuan Gaurav. Sebab Rasika yang pergi membuat Gaurav putus asa. Dia juga mendapatkan teguran keras oleh Prasad karena di nilai sudah berlebihan. Prasad mendukung Gaurav untuk membalaskan dendam ayahnya, dan juga menghabisi semua pejabat korup. Tapi aksi Gaurav yang membantai semua orang di malam itu, terkesan sudah kelewatan. Walau tembakan itu bukan Gaurav yang lakukan, tapi karena dia lah direktur bank ketakutan dan melepaskan peluru ke sembarang orang. Setelah beberapa tahun, Gaurav mendapatkan kabar keberadaan Chaturvedi yang berada di Mumbai. Karena itu lah Gaurav meminta Prasad untuk membuat surat perpindahan nya ke kota Mumbai.

Setibanya Gaurav di Mumbai, dia mulai melakukan seleksi antar pihak. Dimana setiap kantor kepolisian hanya akan menerima 10 polisi junior untuk belajar dan menjalankan tugas. Tapi saat itu Gaurav beruntung, Abimanyu memilih semuanya untuk bergabung dengan kepolisiannya. Gaurav mulai mencari tau tentang Chaturvedi, dia juga mendapatkan bocoran kalau Abimanyu dekat dengan Chaturvedi. Itu sebabnya malam puncak perayaan navrati, Gaurav diam-diam menuliskan nama Chaturvedi di buku daftar undangan. Tapi malam itu yang datang justru kedua putra Chaturvedi. Namun Gaurav tidak mempermasalahkan itu, dia punya rencana lain. Yaitu membunuh kedua putra Chaturvedi terlebih dahulu. Salah satu sudah terbunuh malah itu, namun Shanskar selamat dan hanya di jebloskan ke penjara.

Chaturvedi yang tau soal itu langsung mendatangi kantor polisi, dan juga sempat mengancam Abimanyu. "Apa kau sudah lupa dengan perkataan ayah mu?" bisik Chaturvedi. Ya benar, Abimanyu adalah Bhairav kakak kandung Gaurav. Karena inilah, Abimanyu begitu takut pada Chaturvedi, atas perintah ayahnya sejak kecil yang melarangnya untuk ikut campur dengan keluarga Chaturvedi.

...***...

Cerita kembali ke masa kini. Di mana Chaturvedi antara bingung dan resah. Dia pindah ke Mumbai karena pernah mendapatkan ancaman dari Gaurav langsung. "Hei Chaturvedi. Kau pikir dengan membunuh Mufasa hidup mu bisa tenang? Jangan lupa kalau Mufasa masih mempunyai Simba. Dan Simba itu yang akan membalaskan kematian Mufasanya. Bukan untuk satu Mufasa, tapi untuk dua Mufasa, " ucap Gaurav dalam telpon tersebut. Gaurav juga menyebutkan kalau dia merupakan pelaku pembunuhan pembantai selama ini. Karena inilah, Chaturvedi lari ke Mumbai. Dia tau kalau Abimanyu cukup tangguh. Dan menjadikan Abimanyu sebagai pelindung nya. Gaurav tau kalau Abimanyu begitu dekat dengan Chaturvedi, itu sebabnya dia menjebak Abimanyu dengan menjebloskannya ke penjara.

"Gaurav, Abimanyu. Tuhan memang memihak ku. Bukan cuma satu, aku bisa menghabisi dua sekaligus, " ucap Chaturvedi yang kemudian mengajak Diljit pergi.