NovelToon NovelToon
Pendekar Dua Negeri

Pendekar Dua Negeri

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang tidak diakui sebagai anak oleh ayahandanya. Karena ayahandanya menuduh bundanya berselingkuh. Maka lahirlah seorang pangeran tanpa disaksikan oleh ayahandanya.

Sang pangeran harus dibesarkan oleh Balakosa, musuh besarnya yang merebut kerajaan ayahnya.

Kemalangan belum usai membayangi hidupnya. Gagalnya pemberontakannya terhadap Balakosa, bahkan hampir dijadikan siluman sejati.

Untung saja seorang sakti berhasil menyelamatkannya yang kemudian menjadi gurunya, dan memberinya amanah besar, membasmi kejahatan di dua negeri; Negeri Mega Pancala dan Negeri Mega Buana.

Seperti apakah kisah pendekar yang membasmi kejahatan di dua negeri? Bagaimana kisah lika-liku percintaannya dengan para gadis yang mencintainya?

Jika pembaca berminat, ikutilah kisah perjalanan PENDEKAR DUA NEGERI!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 TAMATLAH RIWAYAT BANDHOSA

Sinar putih berhawa panas berbentuk bulan sabit tebal melesat laksana kilat menyambar. Lalu menghantam pedang Bandhosa yang menyilang di depan dada dengan telak dan kuat. Maka....

Duuuaaarrr....!

Kembali terdengar suara ledakan yang dahsyat. Membuat tempat itu kembali bergetar hebat. Gelombang ledakan terhempas ke segala arah tanpa dapat dicegah.

Saking kuatnya hantaman sinar bulan sabit itu membuat Pedang Bandhosa langsung retak pecah. Bersamaan waktunya sinar panas ganas itu ikut pecah berantakan dan menyebar ke segala arah.

Sebagian pecahan sinar itu menghantam pagar tembok rumah penduduk di pinggir kiri kanan jalan bersama hempasan gelombang ledakan. Sehingga jadilah tembok itu hancur berantakan berhamburan ke udara.

Membuat seluruh penghuni perumahan elit itu ketar-ketir, menjerit-jerit ketakutan.

Sedangkan Bandhosa jelas terkena imbas ledakan itu. Membuat tubuhnya yang tadinya masih terjajar, sekarang terlempar puluhan meter ke belakang.

Masih belum puas tubuhnya terlempar, begitu jatuh dengan menyedihkan di atas aspal keras, langsung terguling sejauh beberapa meter. Setelah itu tubuhnya terdiam dengan posisi tertelungkup.

Beberapa saat Bandhosa terdiam, tubuhnya tak ada gerakan sedikit pun seakan sudah tidak punya nyawa lagi.

Sementara Ksatria Naga Hitam tampak melangkah perlahan, menyusuri jalan aspal yang sudah merengkah. Bahkan ada sebagian yang terbongkar cukup parah.

Sepasang matanya yang berbentuk agak aneh terus menatap Bandhosa yang masih terbaring diam. Sementara Pedang Naga Langit masih tergenggam di tangan kanannya.

Semua orang di sekitar situ sepertinya cuma memandang Ksatria Naga Hitam. Karena memang dia amat menarik perhatian semua orang dengan style yang begitu keren.

Apalagi dengan memegang pedang begitu. Melangkah perlahan namun sarat akan ketegasan dan wibawa.

Begitu jaraknya tinggal belasan meter lagi atau kurang dari 20 meter, Ksatria Naga Hitam berhenti melangkah. Hampir bertepatan waktunya tubuh Bandhosa bergerak.

Ya, tubuh Bandhosa kini sudah bergerak. Artinya dia masih hidup.

Perlahan dia merangkak bangkit. Lalu masih dengan perlahan dia bangkit berdiri di atas kakinya. Namun tak urung tubuhnya masih tampak limbung.

Tampak di mulutnya sedikit dikotori oleh muntahan darah. Pertanda luka dalamnya sudah mulai serius. Tapi sepertinya Bandhosa tidak perduli.

Di wajahnya masih terpasang topeng siluman yang menyeramkan dan masih tampak garang. Namun di situ sudah terdapat beberapa guratan panjang seperti retakan.

Perlahan pula dia menggeser posisi berdirinya menghadap Ksatria Naga Hitam. Lalu sepasang matanya yang masih memancarkan sinar putih kemerahan menatap Ksatria Naga Hitam dengan tajam.

Sementara Ksatria Naga Hitam, sembari juga menatap Bandhosa dengan tajam, Pedang Naga Langit disimpan kembali di warangkanya dengan cara aneh.

Pedang pusaka berhawa panas itu dilepas begitu saja dari genggaman. Bukannya jatuh ke bawah, malah pedang itu seketika berubah menjadi serpihan cahaya putih.

Kejap berikut cahaya putih itu langsung lenyap. Namun tahu-tahu di pundak belakang Ksatria Naga Hitam sudah tersampir pedang itu.

Kejadian ini merupakan salah satu kejadian menakjubkan yang keren abis yang dipertunjukkan Ksatria Naga Hitam bagi siapa saja yang sempat menyaksikan.

Namun dari ekspresinya, Bandhosa jelas tidak merasa takjub dengan pemandangan seperti itu. Malah sepasang matanya yang aneh itu seperti menatap sinis.

★☆★☆

"Pertarungan belum berakhir, Ksatria Hitam!" kata Bandhosa masih dengan suara serak berat menyeramkan penuh kegeraman. "Kau jangan merasa menang dulu!"

"Aku kasihan dengan dirimu, Bandhosa," kata Ksatria Naga Hitam yang sebenarnya bernada santai. "Sampai saat ini kau masih menganggapku Ksatria Hitam. Padahal aku bukan Ksatria Hitam, melainkan Ksatria Naga Hitam. Kau harus bedakan itu."

"Kalau begitu buka topengmu untuk membuktikan kalau kau bukan Ksatria Hitam!" kata Bandhosa bernada dingin menyeramkan.

Permintaan yang bernada perintah itu jelas sekali amat diharapkan oleh Sekar Mayang, Senopati Bayanaka maupun Danar Amarta. Karena mereka yakin wajah yang tampak di luaran Ksatria Naga Hitam itu cuma topeng.

Senopati Bayanaka maupun ksatria Klan Teratai Ungu itu jelas tahu wajah asli Ksatria Hitam karena mereka pernah melihatnya.

Sedangkan Sekar Mayang belum pernah melihat wajah asli Ksatria Hitam. Tapi dia yakin para pendekar yang ada di sini tentu ada yang tahu wajah asli orang sakti itu.

Jadi, kalau lelaki misterius serba hitam itu menyangkal bahwa dia bukan Ksatria Hitam, tentu bakal ketahuan.

Sepertinya dari gelagat yang tampak dari orang-orang sakti itu bahwa mereka punya urusan tertentu dengan Ksatria Hitam. Dari aromanya sepertinya urusan dendam.

Itulah dunia persilatan, tidak lepas dari urusan dendam.

"Apa kau sudah pernah melihat wajah Ksatria Hitam yang asli, Bandhosa?" tanya Ksatria Naga Hitam seakan mengetes Bandhosa.

"Ksatria Hitam pernah menjadi bagian dari pasukan Gusti Prabu Balakosa," sahut Bandhosa bernada sinis, "bagaimana aku bisa tidak tahu?"

"Perlu kau ketahui, Bandhosa! Aku lebih tahu dan lebih paham siapa itu Ksatria Hitam," kata Ksatria Naga Hitam masih bernada tenang. "Dari jawabanmu barusan dan tuduhanmu yang serampangan menandakan kalau kau tidak tahu dan tidak pernah melihat Ksatria Hitam...."

"Jadi, jangan coba-coba mengaku-ngaku kau tahu Ksatria Hitam di hadapanku."

"Hahaha...! Ternyata selama bersembunyi kau sudah belajar banyak hal," kata Bandhosa sambil tertawa lepas seakan tidak mau kalah mental. "Kau sekarang pandai membalikkan fakta dan juga... pandai merubah penampilan...."

"Dengar! Aku tidak bisa kau pengaruhi dengan gertakan murahanmu itu!"

"Sekali lagi aku tanya padamu, di mana Pendekar Pedang Kristal, Gusti Pangeran Andhika kau sembunyikan, Ksatria Hitam?" kata Bandhosa dengan nada suara ditekan.

Mendengar pertanyaan Bandhosa barusan, Sekar Mayang maupun Danar Amarta spontan terkejut. Dari ekspresi yang terlihat dari wajah mereka sepertinya mereka tahu siapa itu Pangeran Andhika.

Serta-merta mereka langsung menatap Ksatria Naga Hitam dengan sejuta rasa penasaran dan sejuta harapan agar pendekar misterius itu sudi menjawab pertanyaan Bandhosa dengan jujur.

Sementara Senopati Bayanaka jelas tidak tahu banyak siapa itu Pangeran Andhika. Yang dia tahu Pendekar Pedang Kristal itu adalah putra Prabu Balakosa. Tapi tak urung dia penasaran juga ingin tahu jawaban Ksatria Naga Hitam.

"Apa kau tidak punya pertanyaan lain, Bandhosa?" kata Ksatria Naga Hitam menanggapi santai saja. "Atau kau sengaja menunda kematianmu?"

"Baik! Kalau begitu buka topengmu! Biar jelas, apakah kau si pengkhianat Ksatria Hitam? Atau memang Ksatria Naga Hitam keparat?!"

"Orang rendahan lagi pengkhianat sepertimu tidak pantas melihat wajah asliku," kata Ksatria Naga Hitam masih tetap bernada santai.

Tapi siapakah orangnya yang tidak beranggapan kalau ucapan itu bermakna penghinaan yang benar-benar sarkatis?

Tampak kekecewaan di wajah Sekar Mayang maupun Danar Amarta mendengar jawaban Ksatria Naga Hitam. Jelas jawaban itu amat tidak diharapkan.

Sedangkan Senopati Bayanaka tidak terlaku kecewa mendengarnya, tapi semakin penasaran.

★☆★☆

Adapun Bandhosa, bukan kekecewaan yang dia tampakkan, melainkan kemarahan yang benar-benar sangat. Tampak dari wajahnya yang semakin menyeramkan.

Ucapan Ksatria Naga Hitam yang merendahkannya itu tidak bisa lagi ditolelir. Kemurkaannya sudah meledak di atas kepalanya. Sudah tidak dihiraukan lagi kalau kehebatan Ksatria Naga Hitam lebih tinggi darinya.

"Baik! Sepertinya kau ingin melihat kehebatanku yang sesungguhnya!"

Setelah berkata dengan nada yang amat menyeramkan itu, Bandhosa segera menggerak-gerakkan kedua telapak tangannya di depan dada dengan gerakan-gerakan aneh.

Tak lama kemudian, kedua telapak tangannya yang sudah terbungkus sinar merah menyala berhenti di depannya.

Telapak tangan kanan sejajar dada dan menghadap ke bawah. Sedangkan telapak tangan kiri sejajar lambung dan menghadap ke atas.

Di antara kedua telapak tangannya mengambang sinar bulat sebesar 2x kepala orang dewasa. Sedangkan sinar bulat itu mengeluarkan hawa panas yang benar-benar santer.

Setelah menciptakan tenaga sakti yang demikian dahsyat itu, Bandhosa memutar dan membawa kedua telapak tangannya ke samping kanannya sambil kaki kirinya digeser 1 langkah ke belakang. Kedua kaki agak ditekuk ke depan.

Sementara Ksatria Naga Hitam yang mengetahui kalau Bandhosa ingin mengadu kesaktian dengannya jelas tidak tinggal diam.

Segera di angkat telapak tangan kanannya yang terbuka lebar menghadap langit ke depan sejajar lambung. Kaki kiri digeser ke belakang satu langkah sambil memiringkan tubuhnya sedikit ke kiri. Tapi pandangannya tetap tertuju ke depan, ke arah Bandhosa.

Tidak lama dia melakukan gerakan itu, di atas telapak tangannya yang terbuka lebar seketika tercipta sinar kuning bulat sebesar bola kaki yang juga berhawa panas.

Sepertinya ini merupakan pertarungan puncak antara Ksatria Naga Hitam dengan Bandhosa. Tampak dari keduanya telah mengeluarkan kesaktian tingkat tinggi.

Beberapa kejap berikut Bandhosa seketika mendorong kedua telapak tangannya ke depan dengan cepat dan kuat. Bersamaan dengan itu Ksatria Naga Hitam juga mendorong telapak tangan kanannya ke depan dengan cepat dan kuat.

Maka melesatlah dua sinar berbeda warna dan berbeda ukuran dengan kecepatan tinggi. Masing-masing sinar mengerikan itu dikawal hawa panas yang amat sangat.

Sampai-sampai sepanjang lintasan kedua sinar bulat itu membuat jalan aspal terbongkar keluar. Sehingga membentuk garis tebal memanjang.

Dan begitu kedua sinar panas itu bertemu pada satu titik tengah....

Blaaarrr...!

Ledakan yang amat keras menggetarkan jantung seketika terdengar. Membuat tempat itu berguncang hebat bagai dilanda lindu. Membuat para penduduk yang mendengar ledakan itu langsung terkejut dan menjerit-jerit ketakutan.

Membuat jalan aspal di sekitar titik ledakan terbongkar parah lalu berterbangan ke segala arah, bahkan membumbung ke udara cukup tinggi.

Tampak gelombang ledakan menghempas ke segala arah dengan liar, menghantam apa saja yang dilaluinya hingga terbongkar berhamburan.

Membuat sebagian pagar rumah penduduk hancur berantakan berterbangan ke segala arah. Bahkan gelombang ledakan terus merambat menyapu tatanan paving block dan tanah berumput hingga terbongkar berhamburan.

Sementara apa yang terjadi dengan kedua sinar ganas itu?

Begitu dua tenaga sakti itu bertemu, sinar bulat warna merah langsung pecah berantakan tanpa bentuk.

Sedangkan sinar bulat warna kuning bukan saja tidak mengalami apa-apa, bahkan sinar itu terus meluncur tanpa henti. Bahkan bulatannya bertambah, hawa panasnya bertambah, kecepatan lesatannya bertambah.

Saking cepatnya lesatan sinar kuning itu, membuat Bandhosa yang bersiap-siap melenting ke belakang menghindari imbas ledakan menjadi tidak jadi. Lebih tepatnya gagal menghindar.

Karena keburu sinar bulat kuning itu telah menghantam tubuhnya dengan cepat dan telak tanpa ampun. Sehingga membuat tubuhnya tidak berbetuk lagi.

Karena tubuhnya langsung hancur menjadi tepung dan berhamburan ke segala arah. Bersamaan dengan itu tamatlah riwayat Bandhosa.

Sedangkan sinar bulat kuning itu juga hancur berantakan berhamburan ke segala arah.

Kalau begitu apa yang terjadi dengan Ksatria Naga Hitam?

★☆★☆★

1
anggita
👍👍👌👌👏👏..,,
anggita
like👍+ iklan☝.. semoga sukses novelnya thor.
Adhie: amin...
Adhie: amin...
total 5 replies
anggita
gank red blue 8...😑
anggita
gadis baju biru.. pembantai pasukan siluman 👍
JW🦅MA
kisah masa lalu
Adhie: selamat datang di karya saya kaka...
total 1 replies
Widya Pertiwi
semangat thor,ceritanya bagus,..crazy up dong😄👍💪
Adhie: sorry kaka... novel ini nggak bisa dulu tiap hari... lagi ngurus novel KISAH SANG CEO MUDA yang lagi ikut lomba....

ikut aja novel kisah sang ceo muda dulu, soalnya kuusahain tiap hari...

sorry banget....
total 1 replies
stellarflower
Lihat aku disini, pembaca yang selalu setia menanti~~
Adhie
Sorry banget ya para pembaca sekalian, untuk sementara novel Pendekar Dua Negeri agak terhambat atau terhenti up loadnya, karena author lagi mengikuti lomba menulis novel.... Sorry ya...

Mohon pengertiannya...
CupcakeHugs
Semisalnya aku tiba-tiba ada di rumah kamu enggak apa-apa ya Thor! Aku akan jadi alarmmu setiap hari untuk update hehehe. Habisnya bikin kangen sih ceritanya :(
Adhie: hehehe...
total 1 replies
Cyberworrior
Thor update crazy dong ...... author baik.. pinter... update crazy ya 😙👍👍
Adhie: terima kasih dukungannya...
Sorry nggak bisa up tiap hari krn lagi sakit....
total 1 replies
ForGoodluck
authorrr kamu hebatttttttt nggak nyesel dech bacanya seruuu bingit endingnya itu lho wowowowowowo woooooowwww
Adhie: terima kasih atas dukungannya....
semangat...
total 1 replies
Diambil Oleh Anggur
Hari ini aku badmood banget padahal, tapi setelah baca cerita ini jadi goodmood! Tidur pun tenang, Thor!
Atas Untuk Diikuti
semngat selalu wokee kak
Adhie: siap... terima kasih atas dukungannya...
total 1 replies
Intan Haryanti
semangat Thor jangan lupa up
Adhie: aasssiiiaaappp... kaka
total 1 replies
Daisy Louise
seru thor... perjalan akan dimulai....
Adhie: siap... perjalanan akan dimulai...
total 1 replies
Penghargaan Pink
akhirnya bisa baca lanjutan cerita ini...aku udah lama nunggu lanjutannya
Adhie: sorry... up date nya tersendat sendat
total 1 replies
TexasTiger
sumpah!! thorr ceritanya seruu banget😘
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
total 1 replies
Grace Shower
Ayo guys semangatin author dengan masukin novel ni ke novel Favorite kalian 😘😘😘😘, makasih ya buat author nya udah setia tuk menghibur kita semua 😊, BYE GUYS!!! 🙋😇💕
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
pokoke semangat...
total 1 replies
CutieBun
Thor! Ada banyak pertanyaan di kepala saya nih.. tapi untuk sekarang saya cuma bisa bilang “hayo buruan di update thooooor!!!!!!”
Adhie: siaaap...
total 1 replies
booksand peonies
Gausah minder sama karya lain ya thor. Tiap karya dibuat dengan ciri khas penulisnya masing2 kok! Mangatseee~
Adhie: terima kasih atas dukungannya bro...
dukungan orang-orang seperti mazeh menjadi penyemangat bagi saya terus berkarya... dan berusaha untuk menampilkan yang terbaik...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!