NovelToon NovelToon
Langit Kristal

Langit Kristal

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:381.9k
Nilai: 5
Nama Author: AfkaRista

Sequel "Diandra"

Pernah kecewa dimasa remaja membuat Kristal enggan menjalin hubungan dengan pria manapun. Menurutnya, tidak ada pria yang setia di dunia ini kecuali Papanya.

Kristal beranggapan, dirinya bisa hidup tanpa seorang pria atau pendamping. Kesuksesan dan kebahagiaan yang ia raih sekarang, menurutnya sudah lebih dari cukup. Hingga suatu hari tanpa sengaja ia bertemu kembali dengan Langit, pria tampan yang menyukainya sejak remaja.

"Seperti yang pernah aku ucapkan dulu. Jika dia menyakitimu maka aku akan merebutmu kembali. Dan kali ini, aku tidak akan pernah melepaskanmu!"

Akankah Kristal mau membuka hati? Atau ia tetap pada pendirian awalnya yaitu hidup sendiri seumur hidup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Kenzie tentu sudah hafal dengan gelagat Yazna, ia tahu jika istrinya itu sedang berbohong, "Baiklah, sepertinya kamu memang tidak mau berkata jujur. Tidak masalah, aku akan mencari tahu semuanya sendiri. Dan bila terbukti apa yang Kristal katakan benar adanya, aku tidak segan - segan akan menceraikanmu!"

Deg

Kristal meninggalkan kantin bersamaan dengan Langit yang menyusulnya. "Sudah selesai ambil resepnya?"

"Sudah" sahut Langit tersenyum

"Ayo kita pergi sekarang" ajak Kristal

"Tunggu", Langit menahan tangan sang istri

"Kenapa, Mas?"

Langit tidak menjawab, dia justru menarik tangan Kristal lalu kembali menghampiri Ken dengan Yazna,

"Ken!"

Kenzie menoleh saat mendengar Langit memanggilnya, begitupun dengan Yazna. Tatapan kebencian terpancar jelas di wajah istri Kenzie tersebut

"Aku peringkatkan untuk yang terakhir kalinya. Tolong kamu jaga sikap istrimu itu! Jika dia bertindak seperti tadi sekali lagi. Aku tidak segan - segan untuk melaporkannya pada polisi!"

Deg

Mata Yazna membulat, antara terkejut sekaligus marah.

"Aku minta maaf atas nama Yazna" ucap Ken dengan nada rendah

"Ken!" protes Yazna

Ken hanya melirik sekilas istrinya,

"Aku yakin dia tidak akan bersikap seperti tadi jika kamu memperlakukannya dengan baik. Wanita hanya butuh perhatian dan cinta"

Ken sungguh merasa tertohok mendengar apa yang Langit katakan. Jujur saja, ia tidak mencintai Yazna. Lebih tepatnya belum, karena sampai saat ini dalam hatinya hanya terukir nama Kristal

Langit membawa Kristal pergi setelah mengatakan kalimat itu. Suami Kristal itu bahkan memeluk pinggang istrinya posesif ketika berjalan melewati ibu - ibu yang mencibir istrinya tadi.

Keduanya masuk ke dalam mobil

"Mas"

"Hm"

Kristal tersenyum melihat betapa cool suaminya sekarang. Pria itu terlihat dingin di depan semua orang, tapi hangat dan penuh berhatian saat bersama dirinya.

"Kamu pasti melihat dan mendengar semuanya, kan?"

Langit menghentikan langkahnya kemudian menatap Kristal dengan senyum termanisnya, "Ya", Langit mengusap kepala istrinya dengan lembut, "Awalnya aku ingin menghampirimu. Aku tidak suka melihatmu di rendahkan seperti tadi. Tapi di luar dugaanku, kamu malah berhasil membuat Yazna mari kutu. Begitupun dengan Ken" Langit terkekeh pelan, "Aku yakin harga dirinya terguncang"

Kristal tertawa renyah, "Aku hanya menyampaikan fakta"

"Jadi aku pria sempurna?" goda Langit

"Apa aku mengatakan hal itu?" Kristal bertanya dengan tampang polosnya

"Kamu tidak mungkin lupa dengan kalimat yang baru keluar dari mulutmu beberapa menit yang lalu kan?"

"Hahahah. Tentu saja aku ingat, Mas"

Langit mengangguk - anggukkan kepala, "Kamu belum menjawab pertanyaanku"

"Kamu sempurna. Tidak hanya fisik, tapi juga hatimu. Kamu pria yang penuh perhatian dan juga cinta. Bukankah aku beruntung bisa memilikmu sebagai suamiku?"

Langit mencium tangan sang istri, "Akulah yang beruntung bisa mendapatkan wanita seperti kamu, Sayang. Terima kasih sudah menerimaku sebagai pendampingmu"

"Kamu suami yang baik. Aku yakin, kamu juga akan menjadi Papa yang baik untuk anak kita kelak"

"Amin. Aku, sungguh bahagia sekarang, Sayang. Terima kasih karena kamu sudah mau mengandung anakku"

"Kamu ini bicara apa sih, Mas. Kamu itu suamiku, sudah menjadi tugasku untuk mengandung anakmu. Aku sangat bersyukur karena Allah memberikan kita kepercayaan secepat ini"

"Aku akan berusaha menjaga kamu dan calon anak kita sebaik yang aku bisa. Memberikan kasih sayang dan cinta yang lebih banyak lagi. Aku juga akan berusaha untuk selalu membahagiakan kalian"

Kristal tersenyum haru, "Aku percaya, Mas"

"Kamu tidak mau memberitahukan kabar bahagia ini pada keluargamu?"

Kristal menoleh ke arah suaminya, "Apa tidak terlalu dini? Apa tidak menunggu sampai usia bayi kita dua bulan?"

"Sayang, kabar bahagia ini wajib kita bagikan. Selain membuat mereka bahagia, doa mereka juga akan mengalir untukmu dan calon anak kita"

Kristal mengangguk, "Kamu benar, Mas. Kalau kita ke rumah Papa sekarang, kamu tidak keberatan kan?"

Langit mengangguk, "Tentu saja tidak, Sayang"

"Baiklah, ayo kita kerumah Papa"

🌻🌻🌻

Mobil Langit memasuki pelataran rumah Papa Gama. Begitu mobil berhenti di depan teras, Langit dan Kristal langsung turun dari mobil. Tak lupa membawa cake kesukaan keluarga istrinya.

"Sayang, kalian datang?" sambut Mama Dian, "Kenapa kemari kalau kamu masih sakit?"

"Aku sudah baik - baik saja, Ma"

"Ya sudah, ayo masuk"

Ketiganya berjalan memasuki rumah, Kristal yang memeluk Mamanya membuat Mama Dian merasa sedikit aneh. Kenapa Kristal menjadi manja?

"Lang, istrimu kenapa?"

Pertanyaan Mama Dian membuat Kristal menatapnya, "Memangnya aku kenapa, Ma?"

"Kamu bersikap sedikit aneh"

Langit tersenyum tipis, "Dia mungkin sedang merindukan Mama"

"Aku kan sudah lama tidak bermanja dengan Mama. Memangnya tidak boleh?"

"Tentu saja boleh", mereka duduk di sofa tengah, "Mama akan buatkan minum dan memanggil Papa"

"Ma, aku mau jus lemon ya"

"Jus lemon?" tanya Mama Dian memastikan, apa dia tidak salah dengar? Bukankah Kristal tidak menyukai lemon

"Kamu yakin mau minum jus lemon? Sejak kapan kamu suka lemon?"

"Entahlah. Tapi sekarang aku sedang ingin minum itu. Sepertinya segar sekali"

Mama Dian mengangguk kemudian pergi ke dapur. Meski merasa aneh, namun ibu satu anak itu tidak bertanya apapun.

"Sepertinya ada kabar baik?" ucapnya menyadari sesuatu

"Ma, kenapa kamu senyum - senyum sendiri?" tanya Papa Gama

"Pa, sepertinya kita akan mendapat kabar bahagia"

"Kabar bahagia apa? Apa Mama hamil lagi?"

"Hus! Jangan ngawur! Bukankah Papa nggak mau Mama hamil lagi!" sewot Mama Dian

"Terus kabar baiknya apa?"

"Nanti Papa akan tahu sendiri. Semoga tebakan Mama benar"

Papa Gama menatap istrinya heran saat wanita itu membuat banyak minuman, "Minuman untuk siapa?"

"Ada Kristal dan Langit di depan"

Papa Gama langsung berdiri dan hendak pergi namun Mama Dian lebih dulu mencegahnya, "Papa bawakan minumnya ke depan. Mama mau nyiapin cemilan buat mereka"

Pria paruh baya itu menghela nafas pasrah, "Iya Ma"

Papa Gama membawa nampan dari dapur menuju ke ruang tamu. Langit yang melihat mertuanya membawa nampan akan berdiri namun Papa Gama menggeleng saat melihat Kristal tidur berbatalkan paha suaminya.

"Maaf Pa. Jadi merepotkan Papa" ucap Langit sungkan

"Jangan bilang begitu, cuma bawa air minum saja tidak masalah buat Papa", Papa Gama menaruh minumannya di atas meja, "Apa dia tidur sejak tadi?"

Langit mengangguk, "Sejak Mama masuk"

"Loh, Kristal tidur?"

"Iya, Ma"

"Kok cepet banget dia tidurnya. Tumben?"

Langit hanya tersenyum, "Kecapean sepertinya"

Kristal semakin memeluk suaminya dan mencari tempat ternyaman. Tangan mungilnya bahkan memeluk pinggal Langit erat

"Kayaknya Kristal bucin sama kamu, Lang"

Langit terkekeh, "Justru aku yang bucin pada anak kalian" jawabnya dalam hati

Mereka mengobrol dengan suara yang lebih kecil dari biasanya. Tentu saja karena takut Kristal terbangun. Melihat betapa pulasnya Kristal tertidur, tentu tak tega jika melihat wanita itu terbangun.

Hampir dua jam, akhirnya Kristal terbangun.

"Kamu tidur begitu nyeyak"

Kristal tersenyum, "Mungkin bawaan bayi"

"Bayi? Jadi kamu?"

1
Himna Mohamad
thoor mau cerita anak2 kristal dan langit
🧟‍♂️🧟‍♂️
dih jalang kristal
🧟‍♂️🧟‍♂️
drama sekali cerita mu thorr
🧟‍♂️🧟‍♂️
sok nolak sok jual mahal, ntar juga Terima dan langsung ke jalang dih menjijikkan sikap kristal ini, emang pantes di sakiti gk sopann sama orang yang lebih dewasaa
Hershi Joenk
langit panas dingin....😅😅😅
Hershi Joenk
mantaaapppp👍👍👍👍
Ashurakai07
semangat bikin karyanya ka
Heni Setianingsih
Luar biasa
nobita
jiwa pendendamnya udh mulai muncul... Yazna..
nobita
oow berarti Saka mantan suami nya mama Dian...?? baru tau
nobita
tuhh kan Yazna jgn berharap lebih dehh pada Ken.. nanti kamu akan sakit hati karna cinta mu bertepuk sebelah tangan
nobita
kapokk kamu Ken.. penyesalan memang slalu menyakitkan... tapi itu kenyataan
nobita
hmmmm Langit sikap mu buat para readers kagum dan termehek-mehek
lili Permatasari
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Bunda Fariz
Luar biasa
Tri Wahyuni
dari sampe anaknya udh besar si saka masih saja lembek gapernah tegas
Sunny Kwok
Luar biasa
Khoerun Nisa
udh cacat ahlk nya pula cacat TDK sadar diri dasar novel
Khoerun Nisa
mungkin kristal pura2
Khoerun Nisa
kena prenk dsr otor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!