Xuan Jian adalah putri yang terlahir dari selir kesayangan kaisar Wei Huang, namun memiliki nasib yang sangat buruk.
Dia bersama sang ibu, selir Xuan Yang diasingkan di sebuah paviliun yang paling buruk dan berada jauh dibelakang istana utama, dan hanya memiliki satu orang pelayan untuk mengurus seluruh kebutuhannya.
Semua orang begitu membenci keberadaannya karena dianggap pembawa sial, Xuan Jian terlahir saat gerhana matahari bersamaan dengan lahirnya putra permaisuri, namun naas sang pangeran kecil tidak bisa bertahan hidup, sehingga semua orang berfikir jika Xuan Jian lah penyebab dari semua kejadian buruk yang menimpa putra mahkota kekaisaran Jiahu itu.
Siapa yang menyangka setelah dia beranjak remaja, Xuan Jian menjelma menjadi seorang gadis yang sangat kejam, tak hanya itu...
Dia juga sangat membenci seluruh penghuni istana dan mulai membalas satu persatu orang yang telah menyakiti dirinya beserta sang ibu dengan tanpa belas kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Permaisuri Xue Yi nampak menyunggingkan senyuman manis, dia telah berhasil memasukkan 10 orang suruhannya pada deretan para prajurit yang baru saja bergabung dan diterima di istana kekaisaran jiahu.
Dia benar-benar sangat senang karena akhirnya dia bisa mengawasi ketiga orang selir Kaisar Wei Huang, tanpa melibatkan pelayan dan juga prajurit yang ada di paviliunnya.
Dia masih tetap berfikir jika dirinya adalah yang paling cerdik di antara semua wanita Kaisar, padahal di balik dinding saat ini seorang gadis kecil tengah merayap bagaikan seekor cicak, dia menguping semua pembicaraan permaisuri Xue Yi dengan orang-orang suruhannya.
Permaisuri Xue Yi yang merasa jika saat ini dirinya tengah berada di atas angin, langsung tertawa terbahak-bahak di depan seluruh pelayan dan para prajuritnya, dia juga akan membuat kesepuluh orang prajurit suruhannya untuk menjaga Paviliun kedua selir itu, agar mereka gampang dalam melakukan aksinya untuk kembali melenyapkan kedua selir kaisar.
Pada saat ke-10 orang prajurit suruhan permaisuri Xue Yi hendak keluar, istri dari Kaisar Wei Huang itu pun segera melemparkan sekantong koin emas kepada mereka, untuk dibagi-bagikan. Itu adalah gaji pertama yang diberikan oleh sang permaisuri, untuk ke-10 orang prajurit suruhannya, agar bisa selalu memberikan informasi tentang apa saja yang dilakukan oleh kedua selir itu.
Jika saja dia tahu, saat ini tepatnya di atas plafon paviliun yang ditempatinya, seorang gadis tengah menahan tawa karena melihat kebodohan dari orang nomor 2 di kekaisaran jiahu itu.
Xuan Jian meninggalkan paviliun mawar dengan mengendap-endap, dia segera melangkahkan kakinya menuju Paviliun bobrok yang dia tempati beserta sang ibu, untuk mengambil beberapa koin emas, sepertinya saat ini gadis itu tengah memikirkan sesuatu, hingga akhirnya setelah sampai di paviliun bobrok itu dengan cepat dia pun segera memasuki kamarnya.
Putri Xuan Jian dengan cepat mengambil pisau, dia pun mencongkel tanah yang berada di bawah kamarnya, kemudian gadis itu pun mengeluarkan beberapa koin emas yang telah dikubur beberapa waktu yang lalu olehnya, koin emas itu masihlah utuh, jumlahnya masih sama seperti saat pertama kali dia curi dari Paviliun mawar milik sang permaisuri.
Xuan Jian meninggalkan istana kekaisaran melewati jalan belakang, dia juga telah mengganti hanfu yang dipakainya dengan pakaian seragam pelayan, agar tidak dikenali dan juga tidak dicurigai oleh para prajurit yang menjaga di belakang istana.
Langkahnya begitu tenang, Xuan Jian juga telah memasang cadar tipis diwajahnya, saat para prajurit itu bertanya keperluan Xuan Jian keluar dari istana, dengan cepat dia pun mengatakan jika saat ini dirinya telah disuruh oleh sang permaisuri untuk membeli beberapa macam makanan yang diidamkannya.
Mendengar nama permaisuri disebut oleh gadis pelayan itu, para prajurit pun segera membuka gerbang belakang dan mempersilahkan Xuan Jian untuk segera keluar, akhirnya gadis kecil itu pun segera keluar dengan cepat, dia bahkan berlari agar bisa secepatnya sampai di pasar.
Ada beberapa benda yang saat ini akan segera dibeli oleh Xuan Jian dan pastinya semua itu tidak akan berakibat baik untuk permaisuri Xue Yi, setelah jauh dari istana kekaisaran, Xuan Jian segera membuka cadar yang dipakainya, dia sengaja menggunakan cadar itu pada saat keluar dari istana, agar para prajurit tidak bisa mengenali wajahnya.
Setelah sampai di pasar, gadis itu pun segera melangkahkan kakinya menuju ke sebuah toko obat, dia akan membeli beberapa macam dupa dan juga herbal yang sekiranya memang dia perlukan saat berada di dalam istana.
Xuan Jian juga memilih beberapa bunga, dia akan menjadikan bunga itu sebagai alasan untuk bisa menyelundupkan sebuah barang yang akan menjadi kejutan yang menyenangkan untuk sang permaisuri.
Akhirnya setelah semua barang yang dia perlukan berhasil dia dapatkan, Xuan Jian pun segera mencari penjual makanan, dia akan membeli beberapa manisan dan juga kue untuk dibawa ke istana kekaisaran, selama hidup di paviliun bobrok, Xuan Jian beserta selir Xuan Yang tidak pernah sekalipun memakan makanan enak, maka saat ini gadis itu pun berniat untuk membelikan makanan yang enak untuk sang ibu.
Akhirnya Xuan Jian kembali ke istana kekaisaran melalui jalan yang sama, dia tidak ingin menggunakan gerbang depan, supaya tidak terlalu mencolok, para prajurit yang melihat Xuan Jian kembali pun segera membuka pintu gerbang belakang dan mempersilahkan gadis pelayan itu masuk. Setelah mereka memeriksa benda apa saja yang diinginkan oleh permaisuri.
Melihat ada beberapa banyak bunga, para prajurit pun terlihat mengerutkan kening, namun Xuan Jian memberikan alasan jika saat ini permaisuri Xue Yi ingin menghias taman yang berada di depan Paviliun mawar dengan berbagai macam warna bunga yang baru.
Dan untuk kelopak bunga mawar yang berjumlah banyak, yang berada dalam satu kantung yang dibawa oleh Xuan Jian, dia juga menyatakan jika permaisuri akan segera merendam badannya dengan kelopak bunga mawar.
Mendengar penjelasan yang masuk akal, akhirnya para prajurit pun segera melepaskan Xuan Jian, mereka mempersilahkan Xuan Jian untuk mengambil kembali barang miliknya dan masuk ke istana.
Akhirnya Xuan Jian pun segera mengambil kembali seluruh barang belanjaannya, kemudian melangkahkan kakinya menuju ke sebuah paviliun, namun pastinya itu bukanlah paviliun mawar milik permaisuri.
Dia sengaja berbelok arah menuju Paviliun kedua selir, saat ini otak cantiknya telah membuat sebuah rencana baru yang akan segera dilancarkan malam ini juga, mengingat permaisuri telah mengatakan jika malam ini dia akan kembali mengirimkan racun ke kediaman kedua selir itu.
Melihat kedatangan Xuan Jian, kedua selir itu pun segera mengajak dia untuk berbicara di dalam sebuah ruangan, yang ada di dalam Paviliun, Xuan Jian mengikuti langkah kedua selir itu sambil sesekali dia pun melirik ke kiri dan ke kanan, untuk melihat benda apa saja yang terpasang di paviliun kedua selir itu.
Saat ini Xuan Jian pun bisa melihat perbedaan antara seorang permaisuri dan juga selir, jika barang-barang yang ada di Paviliun mawar milik permaisuri kebanyakan terbuat dari emas, maka barang-barang yang berada di paviliun selir hanyalah terbuat dari perak dan hanya beberapa biji saja yang terbuat dari emas.
Xuan Jian segera mengeluarkan semua barang yang telah dibelinya dia meminta kepada selir Feng Ling untuk mengirimkan bunga kepada permaisuri Xue Yi, sementara selir Xiao Xia akan mengirimkan dupa untuk sang permaisuri.
Kedua selir itu pun nampak memandang wajah Xuan Jian dengan penuh rasa cemas, mereka seakan takut jika saat ini Xuan Jian akan menjebak mereka.
Namun Xuan Jian langsung melengkungkan sebuah senyuman tipis, dia pun mengatakan jika bunga dan juga dupa yang mereka pegang bukanlah benda yang berbahaya, karena yang sebenarnya akan menjadi kejutan untuk permaisuri Xue Yi adalah bunga yang ada di tangan putri Xuan Jian beserta sebungkus dupa yang lain.