Ayunda Ayuningtyas adalah seorang single parent untuk anak laki-lakinya yang bernama Alif Permana. Dia bukan seorang janda tapi bukan pula seorang gadis.
Kebencian membuat seseorang tega menculik dan membiusnya juga membiarkan Ayu kehilangan kehormatan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Arkana Adhitama adalah seorang pria yang telah mengambil kehormatan Ayu. Anak pertama seorang pengusaha sukses. Namun, ia pun korban dari orang yang sama.
Setelah lima tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan. Arka yang ingin bertanggung jawab harus berjuang lebih keras karena Ayu yang mengalami trauma, tak pernah mau dekat dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CUA 25 Lagi-lagi Masalah Adik Bayi
Cinta Untuk Ayunda (25)
Arkana bahagia karena sekarang ia punya jurus andalan. Kata-kata yang ia baca semalam pun cukup membantunya.
Hingga tiba-tiba Arkana terdiam saat membaca pesan dari seseorang.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
" Bunda !!", teriak Alif saat melihat ibunya yang baru turun dari mobil.
Alif berlari ke arah Ayu
Hap!
Ayu menangkap Alif dalam gendongannya.
"Assalamu'alaikum, anak Sholeh Bunda",
"Wassalamu'alaikum, bunda." jawab Alif sambil memeluk leher Ayu. "Alif kangen ", lirihnya.
Ayu mengusap-usap punggung kecil anaknya.
" Hai, jagoan. Apa kamu hanya merindukan bundamu ?", tanya Arkana.
"Aku rindu Daddy juga", ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya meminta digendong oleh Arkana.
"Sini. Digendong sama sama Daddy saja. Kasihan bundamu berat menggendongmu, Sayang"
Alif berpindah ke Arkana.
" Bagaimana bulan madunya, sayang? Kamu menikmatinya?", tanya Mommy Mona yang ikut menyambut kedatangan keduanya.
" Alhamdulillah, Mommy. Aku dan Mas Arka sangat menikmatinya", jawab Ayu tersenyum.
"Syukurlah kalau begitu ",
Hanya Mommy Mona yang menyambut kedatangan mereka. Karena, Daddy Alex sibuk di perusahaan karena harus menggantikan Arkana selama Arkana pergi. Adapun Mbak Tika sekeluarga tidak bisa ikut menyambut karena sedang sibuk mempersiapkan pesanan untuk pelanggan, sementara Malika sedang ada jadwal kuliah.
" Daddy, apa Daddy lupa membawakan adik bayi untuk Alif?", Alif melihat kesana kemari.
" Hah?",
" Oleh-oleh untuk Alif, apa Daddy lupa? Adik bayi ", jelas Alif.
Arkana bingung menjawab pertanyaan sang anak.
" Adik bayinya belum bisa di bawa sekarang. Harus nunggu berbulan-bulan ada di perut bunda", jelas Arkana sekenanya.
Alif memaksa turun dari gendongan Arkana dan berlari ke arah Ayu yang baru duduk di sofa bersama Mommy Mona.
" Bunda,, Bunda. Apa disini sudah ada adik bayi untuk Alif ?", tanya Alif polos sambil menyentuh perut sang bunda.
Ayu dan Mommy Mona kaget dengan pertanyaan Alif. Mereka serempak melihat ke arah Arkana.
Sementara Arkana hanya menggaruk tengkuknya.
" Harus nunggu dulu, sayang. Baru nanti kita tahu apa sudah ada adik bayi atau belum ", Mommy Mona membantu menjawab.
" Yah. Alif pikir sudah ada", jawabnya lesu.
" Tapi, grandma, bagaimana cara adik bayi masuk ke perut bunda?"
"Uhukk.. Uhukk..", Arkana yang sedang minum tersedak. Sementara Ayu wajahnya memerah.
" Mm,, itu rahasia orang dewasa. Karena Alif masih kecil, Alif belum boleh tahu", jawab Mommy Mona.
" Paa begitu , Daddy ?", tanyanya polos.
" Ya", jawab Arkana singkat. Bingung harus menanggapi bagaimana.
" Berarti Alif belum bisa bermain dengan adik bayi ?", tanya Alif lagi.
"Alif do'akan saja supaya adik bayi cepat ada di dalam perut bunda ya?", kata Mommy Mona.
Alif mengangguk walaupun dengan wajah yang murung. Bayangan akan keseruan bermain bersama adik bayi saat kedua orang tuanya pulang tiba-tiba hilang begitu saja.
" Sudah, Alif jangan sedih, ya?. Bagaimana kalau nanti sore kita jalan-jalan. Alif mau jalan-jalan sama Daddy ?", tanya Arkana.
" Sama bunda juga ?",
"Ya, sama Daddy dan bunda juga ", timpal Arkana.
"Horee!!!", teriak Alif bahagia dan seketika melupakan masalah Adik bayinya.
"Tapi, Alif tidur siang dulu, biar nanti bisa puas mainnya ya?", Ajak Ayu karena sudah waktunya Alif tidur siang.
" Ok. Tapi, Alif mau tidur di temani Daddy dan Bunda, ya?", pintanya.
"Siap, jagoan. Ayo!", Arkana segera menggendong Alif.
"Mom, kita ke atas dulu ya", pamit Ayu.
" Iya, kalian juga istirahatlah "
"Baik"
Ketiganya pergi menaiki tangga.
" Alif mau tidur dimana?"
" Alif mau tidur di kamar Daddy, boleh?", tanya Alif meminta izin.
" Tentu saja boleh. Gak akan ada yang berani ngelarang Alif tidur di kamar Daddy ", timpal Arkana.
" Tapi, Onti Malika larang Alif tidur di kamar Daddy. Onti Malika juga bilang, gak boleh tidur sama Daddy dan Bunda", jelas Alif panjang lebar.
" Kenapa ? Karena Alif sudah besar dan punya kamar sendiri ?", tebak Arkana.
" Bukan"
" Lalu?"
" Karena kata Onti Malika, kalau Alif tidur sama Daddy dan Bunda, nanti Alif lama punya adik bayinya."
"Apa?",Arkana terkejut dengan pernyataan Alif.
Ayu yang berjalan di belakang keduanya pun tak kalah terkejutnya.
Lagi-lagi masalah adik bayi. Batin Ayu.
" Bukannya Daddy dan Bunda pergi biar Alif punya adik bayi? ", Alif bingung.
" Alif gak usah pikirin apa yang Onti Malika bilang, ya. Ingat, Kata Grandma kalau ini rahasianya orang dewasa. Kalau Alif sudah dewasa, Alif juga akan tau nanti", jawab Arkana sabar.
Alif pun diam.
Ceklek
Arkana membuka pintu kamarnya.
" Kenapa kamar Daddy lebih luas dari kamar Alif?", protes Alif.
" Itu karena Daddy kamarnya berdua sama Bunda sedangkan Alif kan sendiri", jawab Arkana sekenanya.
" Sudah, sekarang Alif tunggu disini, Daddy mau mandi dulu", Arkana mendudukkan Alif di atas kasur king size nya.
...*****...
" Kamu kenapa ?", Wilona bingung melihat anaknya cemberut.
" Aku kesal, Bu", jawabnya.
" Kesal kenapa ?"
" Arkana tidak membaca pesanku. Malah sekarang aku gak bisa ngehubungi Arkana. Kayaknya nomor aku di blokir", jelas Tasya pada sang ibu.
Ya, orang yang sedang kesal itu adalah Tasya. Semalam, ia mengirimkan pesan pada Arkana . Tapi, tidak di baca oleh Arkana.
" Mungkin dia sedang sibuk ", jawab Wilona sang ibu.
"Aku yakin di blokir, Bu. Pertama, foto profilnya udah gak bisa aku lihat, belum lagi saat aku kirim pesan, cuma ceklist satu dan saat aku hubungi nomornya gak bisa. Padahal, saat aku minta no kontak dia sama teman kuliah dulu, nomornya masih sama. Malahan katanya terakhir dia bikin story lagi berkemah sama istrinya ", kesal Tasya.
" Sabar. Sebentar lagi kita akan pulang ke negara kita dan memulai rencananya ",jelas Wilona.
" Apa ibu tahu profil foto kontak Arkana itu foto dia sama istrinya ?", curhat Tasya lagi tanpa menghiraukan perkataan ibunya.
" Mana Ibu tahu. Ibu tidak punya nomor ponsel Arkana "
"Ish,, ibu aku lagi cemburu ", gerutu Tasya.
" Hah..",Wilona menghela nafas. " Wajarlah seorang suami menjadikan foto dia dan istrinya sebagai foto profil ", Wilona berbicara sesuai logika.
" Tapi, Bu...",
" Sudah daripada kamu galau cuma karena masalah itu. Lebih baik kamu fokus sama tugas kamu",
" Tugas ?"
" Iya, tugas untuk menghafal semua informasi yang di berikan oleh Tante Mira", jelas Wilona.
" Banyak banget yang harus di hafal. Aku pusing kayak mau kuliah jurusan kedokteran aja", keluh Tasya.
" Kalau mau rencana kita lancar. Kamu harus totalitas ",
" Iya. iya",
" Tapi, Bu. Apa aku harus bodak juga?", tanya Tasya sambil bergidik ngeri membayangkan dia tanpa rambut sehelai pun. " Aku gak mau kehilangan rambut indahku. Capek-capek perawatan malah harus di botakin ", kesal Tasya.
Semenjak ia menikah dengan Rey, ia memang melakukan berbagai perawatan ke salon.
" Ya, gak harus di botakin juga "
" Kan harus totalitas. Kalu gak di botakin, gimana Arka bakal percaya ?", Tasya bingung.
" Aduh, kamu itu gimana ? Kan ada wig kepala botak. Masa yang begitu aja gak tahu", Wilona benar-benar kesal pada sang anak.
" Benarkah ?"
TBC
...----------------...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...
...Terima kasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
...Mampir juga di karya Author ya 😉...
sembunyiin Ayu n Alif dari Arkana..
kamu memang bodoh, gak mau selidiki dulu apa betul Tasya sakit ato hanya pura pura... makan tuh jebodohanmu