Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25_Saya Cium Kamu!
Setelah itu Bara pun menuju ke kamar mandi untuk mandi, sedangkan Inez pun menunggu di sofa dalam kamar.
Inez juga terlihat melamun karena memikirkan bagaimana Bara bisa meyakinkan orang tuanya apa lagi mereka belum pernah bertemu fikir Inez.
Sebenarnya Bara sebelum mengajak Inez untuk menikah dia sudah bertemu dengan orang tua Inez terlebih dahulu di luar kota tempat orang tua Inez tinggal.
Awalnya orang tua Inez tidak setuju karena menurut mereka ajakan menikah dari Bara sangat dadakan sekali dan juga status Bara yang seorang duda membuat orang tua Inez kurang yakin namun untungnya setelah cukup lama Bara meminta izin dan meyakinkan orang tua Inez dan akhirnya orang tua Inez pun memberi restu untuk Bara menikahi anaknya karena kesungguhan Bara saat meminta izin.
Karena memang Bara tidak ingin menyembunyikan tentang status nya yang seorang duda anak satu karena dia ingin nantinya orang tua Inez juga bisa menganggap sang anak sebagai cucu mereka juga.
Bara pun tidak lupa untuk tidak memberitahukan Inez masalah ini, biar Bara sendiri yang memberitahukannya dan menjadi kejutan.
Saat selesai mandi Bara keluar menampakkan Inez yang sudah terlelap di sofa kamarnya.
"Astaga, bisa-bisanya tidur di sini." Bara hanya menggelengkan kepalanya karena sifat Inez.
Segera ia mengangkat tubuh Inez yang kurus dan menaruhnya di kasur dan Bara juga membaringkan tubuhnya di sebelah Inez.
Rasanya capek sekali untuk hari ini tapi Bara juga merasa cukup senang entah karena hal apa.
Saat tadi mereka berdua berbicara di taman belakang tadi, entah mengapa Bara malah mengajak Inez untuk menikah tanpa kontrak tidak sesuai dengan yang ia kehendaki.
Tiba-tiba saja terbesit untuk mengajak Inez menikah tanpa kontrak padahal jujur saja Bara masih sangat trauma dengan sebuah pernikahan.
Namun dia berharap semoga saja apa yang sudah dia pilih adalah yang terbaik, apalagi untuk sang anak.
🥕🥕🥕
Pagi harinya di kamar yang besar tersebut, Inez dan Bara masih saja tertidur pulas dengan Inez yang berada di pelukan Bara, entah bagaimana bisa itu terjadi.
Inez membuka matanya menyesuaikan dengan sinar mata hari yang menembus jendela kamar tersebut.
Saat bangun betapa terkejutnya ternyata ia berada di pelukan Bara dengan sangat erat.
Inez pun melepaskan pelukannya, dia tidak habis fikir bagaimana bisa dia tidur seperti itu tapi memang jujur ini salah satu tidur ternyaman Inez selama ini.
Yang tidak Inez ketahui ternyata Bara sudah bangun lebih dulu tetapi ia tetap memejamkan matanya karena ia merasa sangat nyaman tidur sehingga tidak berniat untuk bangun terlebih dahulu.
Entah kenapa seorang Bara Nahlu Wijaya yang biasanya sangat susah tidur atau insomnia akut, tiba-tiba kemarin baru saja berbaring di kasurnya dia sudah tidur dengan pulas nya.
Inez setelah mandi dia pun bersiap masak buat sarapan pagi untuk Bara dan juga Daniel, dia dibantu mbk indah dan mbok Ijah menyiapkan bahan-bahan nya.
Setelah selesai masak dia segera membangunkan Daniel yang masih saja tertidur di kamarnya.
"Sayang, bangun yuk!" ajak Inez membangunkan Daniel yang masih pulas tertidur.
"Ehhhhh," eluhnya, namun tetap berusaha duduk.
"Yuk bangun, mama udah siapin air panas buat mandinya," sahut Inez sudah seperti seorang ibu asli.
Setelah itu Daniel pun mandi dan tetap di bantu oleh Inez karena kalau Daniel mandi sendiri bisa sampai satu jam lebih karena dia akan bermain dengan air dulu.
Setelah mandi dan sudah siap dengan seragam sekolahnya Daniel pun turun dengan Inez menuju ke meja makan.
Di sana sudah ada Bara yang juga rapi dengan balutan setelan jasnya menambah karisma dan ketampanannya.
Mereka bertiga pun sarapan dengan tenang namun di tengah-tengah sarapan Bara membuka percakapan.
"Nanti pulang kerja jam berapa?" tanya Bara.
"Kayaknya jam 4 an." jawab Inez singkat pula.
"Kalau gitu nanti malam mari kita bertemu dengan mama dan papa ku memberitahukannya tentang rencana pernikahan kita," sahut Bara namun tetap dengan sarapannya.
Inez yang mendengar hal itu pun di buat terkejut, dia lupa bahwa dia akan segera menikah dengan bara secepat itu.
"Iya."
Setelah itu mereka pun melanjutkan sarapan hingga habis dan Daniel pun juga senang sekali, dia dari tadi berbicara terus menceritakan kegiatannya sehari-hari kepada Inez.
"Daniel yuk berangkat," ajak Inez.
"Iya, ma."
Mereka berangkat dengan Bara yang menjadi supir sedangkan Inez sedang memangku Daniel dan di bagian belakang ada mbk indah.
Saat sampai di sekolah awalnya Daniel tidak mau turun dia ingin di temani oleh mama nya tetapi Inez mencoba memberikan pengertian kepada Daniel hingga anak itu mengerti dan mau turun dan bersekolah di teman oleh mbk indah.
Setelah Daniel turun Bara melajukan lagi mobilnya menuju ke kantor Inez, yap Inez memilih untuk kembali masuk kantor lagi karena dia sudah beberapa hari ini cuti, awalnya Bara menolaknya namun karena Inez tetep kekeh ingin bekerja lagi mau tak mau Bara pun mengizinkannya.
Saat akan sampai kantor Inez meminta Bara untuk menepikan mobilnya di pinggir jalan yang tak jauh dari kantornya.
"Tuan, berhenti di sini saja." sahutnya dan Bara pun memberhentikan mobilnya.
"Kenapa berhenti di sini? Kita kan belum sampai," sahut Bara.
"Tuan saya turun di sini saja," ucap Inez membuat kening Bara berkerut.
"Kenapa?"
"Tuan saya tidak ingin nanti rekan-rekan kerja saya tahu tentang hubungan kita, nanti yang ada malah mereka semua salah paham." Inez mencoba menjelaskan.
"Salah paham maksudnya?" tanya Bara belum mengerti.
"Nanti mereka malah menganggap bahwa kita ada hubungan spesial," sahut Inez dengan nada bicara sedikit gugup.
"Emangnya kita tidak sedang ada hubungan spesial?" tanya Bara dengan mendekati Inez.
"Tuan mau ngapain?" tanya Inez was-was.
Cup
Kecup Bara singkat di bibir Inez setelah itu kembali ke posisinya dengan santai, sedangkan Inez entah sudah melayang hilang jiwanya, dia hanya bisa mematung tanpa berkedip dan bernafas.
"Nafas Nez," sahut Bara saat melihat wajah Inez mulai memerah karena malu.
Hufffff
Akhirnya Inez bernafas lega dan segera ia melirik ke arah Bara dengan tatapan tajamnya.
"Tuan ini gak sopan ya," ucap Inez dengan nada marahnya.
"Kamu panggil saya tuan lagi, saya cium kamu!" tegas Bara dengan menekankan kata cium dan seketika membuat Inez terdiam.
"Mulai sekarang kalau kamu tetap panggil saya tuan maka siap siap akan saya cium terus kamu." ucap bara yang membuat Inez merinding.
Setelah beberapa saat Inez pun keluar dari mobil dan berlari menuju kantornya, entah bagaimana yang di rasakan Inez sekarang tapi jujur dia sangat senang.
Inez pun menjalankan harinya hari ini dengan banyak tersenyum membuat rekan-rekannya sedikit was-was.
"Nez, kamu gak papa?" tanya Neta.
"Enggak, aku kenapa emangnya?" tanya Inez balik.
"Salah sendiri dari tadi senyum-senyum gak jelas," lanjut mbk Risma di sebelah Neta.
"Iya, bener tuh kata mbk Risma." seru Doni.
"Gue gak papa kok, kalian tenang aja. Yuk kerja lagi," sambung Inez namun tak lepas dari senyum merekahnya.
Sedangkan Bara setelah Inez pergi, dia melajukan mobilnya menuju ke kantornya untuk segera mengadakan rapat. (Biasa orang sibuk).
"Pagi tuan, hari ini ada rapat dengan pemegang saham," ucap Mike setelah Bara masuk ke ruangannya.
"Segera lakukan rapatnya dan iya Mike lusa saya akan menikah, jadi tolong kamu persiapkan segalanya saya ingin pernikahan ini di gelar secara tertutup." sahut Bara membuah Mike menatapnya penasaran.
"Dengan siapa tuan?" tanya Mike karena memang dia belum tahu rencana bara yang dadakan sekali.
"Inez, dan untuk kontraknya kamu buang saja saya tidak butuh." Bara memerintahkan Mike untuk membuang kontrak pernikahan yang dulu pernah dia buat untuk membuat pernikahan kontrak dengan Inez.
"Jadi tuan akan menikah dengan Inez sungguhan?" tanya Mike memastikan bahwa pendengarannya baik-baik saja.
"Iya."
"Selamat tuan, saya akan segera membuang surat itu." ucap Mike dengan semangat nya.
Setelah itu Mike pun keluar dari ruangan Bara dan menjalankan perintah dari atasannya tersebut.
Seperti biasa rapat hari ini cukup lama karena ada beberapa sedikit masalah dengan harga saham namun bukan Bara kalau tidak bisa mengatasinya.
Setah selesai dengan rapat Bara masih harus rapat untuk kedua kalinya dengan investor, begitulah hidup seorang pebisnis selalu saja rapat dan berkas.
.
.
Bersambung.....
Tapi yakin lah, uda ad cinta dn rasa nyaman di hati kalian berdua.. terutama papa bara. semoga segara punya momongan ya,, so biar Daniel punya teman
biar kan dia puas dlm buka puasanya
siap2 bucin tingkat dewa🤣