"Bukan kah ini hanya pernikahan sementara sampai Semua warisan berganti nama mu, Algi. lantas apa lagi yang akan kamu pertahankan?"
sang kakek yang awalnya tidak mengetahui rencana Algi, kecewa saat farell memberi tahu niat Algi yang sebenarnya menikah Salwa.
Salwa terpaksa menerima kesepakatan menikah dengan algi untuk mempertahankan rumah panti asuhan tempat ia di besarkan.
Salwa pikir mereka hanya menikah nyatanya yang terjadi Algi meminta hal semestinya sebagai suami istri yang menikah bukan karena kesepakatan.
Pernikahan sementara itu melahirkan cinta, sementara Farrell juga menginginkan Salwa yang sebagai gadis masa lalunya.
Saat cinta itu hadir sang kakek meminta kedua nya untuk berpisah.
bagaimana perjuangan algi mempertahankan pernikahan sementara nya hingga menjadi pernikahan untuk selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ingin pulang.
Malam itu Algi menjemput Salwa di panti asuhan, Ia datang bersama Roy dengan membawa banyak makanan untuk Salwa dan juga anak anak panti asuhan.
Salwa senyum melihat kedatangan algi dengan Beberapa tentengan makanan di tangan nya juga Roy.
"Assalamualaikum...!"
sapa algi saat sampai di depan pintu yang terbuka, Netra nya langsung tertuju pada sosok cantik yang berjalan ke arah nya.
"walaikumsalam......!"
bukan hanya Salwa yang menjawab salam tapi anak anak yang tengah belajar juga terlihat senang melihat kedatangan algi.
"Kamu sakit ?"
tanya algi memindai wajah Salwa sedikit pucat dan sendu.
"Enggak, Abang bawa apa ?"
tanya Salwa balik, algi langsung memberikan makanan tersebut.
"bagikan dengan anak anak...!"
jawab algi, Anak anak langsung menghampiri di ikuti oleh Azhari yang baru keluar dari dapur.
"wah sudah datang ?"
Algi senyum lalu mencium tangan Azhari.
"Kita langsung pulang atau bagaimana ?"
tanya Algi Memindai wajah cantik istri nya itu tampak lesu.
"hm, langsung pulang saja. tidak apa apa kan Bu !"
Azhari langsung mengangguk lalu mengantarkan kedua nya ke mobil.
Mobil membawa mereka pergi dari rumah panti asuhan tersebut, Algi langsung merengkuh tubuh Salwa yang kurus. "kamu rindu...?"
tanya algi sedikit menoleh.
Salwa mengangguk lalu mengerat kan pelukan nya, Tempat ternyaman untuk nya bersandar.
Roy mengantar mereka sampai di rumah, Salwa tertidur pulas dalam dekapan algi. pria itu langsung mengangkat tubuh Salwa dan membawa nya keluar.
"jemput besok Roy...!"
Roy mengangguk sambil mengacungkan jempol kemudian pergi dari kediaman Wiratama.
Wira Tama memperhatikan algi yang membawa Salwa dalam keadaan Tertidur, Algi berpapasan dengan farrell di tangga, Namun tak ada sapaan apapun, algi langsung membawa Salwa masuk ke dalam kamar.
farrell tertegun sejenak lalu turun menuju dapur untuk mengambil minum, Wira Tama kembali masuk ke dalam kamar.
"sebenarnya apa yang terjadi ? kenapa algi dan Farrel bersikap sama sama acuh ? padahal sebelum nya mereka sangat akrab?"
gumam Wira Tama dalam hati nya.
Ia tidak mengetahui tentang farrell yang lebih dulu mengenal Salwa, Farell bahkan terang terangan menunjukkan ketidaksukaan nya melihat Salwa dengan algi.
Dan kini farrell duduk di kursi makan sendiri,
Ia berusaha untuk melupakan Salwa dan mengikhlaskan nya bersama Algi tapi saat melihat mereka bersama tetap saja hati nya merasa sakit, Farrell tak sepenuhnya rela Salwa bersama algi.
Semoga algi benar benar berubah dan tidak macam macam di belakang Salwa, karena sekali saja algi melakukan kesalahan maka ia sendiri yang akan membawa Salwa pergi.
Algi merebah kan tubuh Salwa di ranjang dengan pelan, makan nya banyak tapi tetap saja kurus.
Algi membuka pasmina yang Salwa pakai, lalu menyimpan nya ke tempat cucian.
"Salwa....!"
Desis algi di telinganya, namun perempuan itu masih saja terlelap.
Algi melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri karena ia seharian di proyek.
***
Algi melangkah ke balkon untuk mencari udara segar, malam itu begitu cerah dengan bintang bertaburan di langit.
Ia berdiri sambil memainkan ponsel nya menghubungi Roy, ia meminta Roy mencari kan rumah untuk mereka berdua, algi tak suka tinggal bersama Farrell di rumah itu, ada baiknya mereka tinggal berdua saja.
Algi masuk ke dalam kamar saat melihat Salwa menggeliat dan mengigau entah apa ?
"Bu,,ibu......!"
Algi duduk di samping Salwa, Air mata mengenang di pelupuk matanya yang terpejam, seperti nya Salwa merindukan ibunya.
"sayang....!"
Algi membelai rambut istri nya itu, perlahan Salwa bisa merasakan tangan algi yang hangat menyentuh pipi nya.
"hm, bang !"
Salwa menangkap tangan algi yang berada di pipinya kemudian mencium ya lembut.
"kamu kenapa hm?"
Algi membantu Salwa beranjak kemudian memeluk nya, membelai rambut nya dengan lembut dan membiarkan Salwa terisak pada dada bidang nya.
Sebelumnya algi tak pernah seperti ini pada perempuan, yang terjadi hanya hubungan ranjang kemudian pergi setelah puas, tapi bersama Salwa ia merasa kan sesuatu yang ia anggap tabu, yaitu cinta kasih.
Algi merebahkan kembali tubuh Salwa, menghapus air mata nya lalu ikut berbaring sembari memeluk nya dari belakang.
"ada masalah apa ? Abang yakin sesuatu terjadi ?"
Tanya algi masih mendekap erat tubuh Salwa.
Salwa memeluk tangan kekar yang mendekap nya hangat, bulu kuduk nya meremang merasakan hangatnya nya nafas algi yang menyapu pundak nya terbuka, entah kemana dress yang ia gunakan, kini ia hanya menggunakan lingerie seksi berwarna putih.
"bang, kapan Abang ada waktu ? Salwa ingin pulang ke Bandung ?!"
Algi tertegun, ternyata Salwa ingin bertemu dengan ibunya.
"weekend ini bagaimana ? kita sekalian liburan ?!"
jawab algi membalikkan tubuh Salwa, pupil matanya meminta jawaban dari istri nya itu, algi juga ingin Salwa bercerita kenapa tiba tiba ia ingin pulang sementara kala itu justru ia menghindar dari ibunya.
Salwa menceritakan tentang ibu Azhari yang bercerita perihal keadaan ibunya, Ia tidak ingin menyesal karena terlalu egois dan mengedepankan emosi.
Algi mengangguk mendengar Salwa bercerita hingga usai, ia paham maksud keinginan istri nya itu.
"ya sudah weekend ini kita pergi, besok juga bisa tapi kan kamu juga harus kuliah Awa ?"
Salwa mengangguk.
"hm, Abang yang ganti pakaian Salwa ?"
algi mengangguk.
"sayang kamu tidak sedang datang bulan ?"
Salwa tertegun dengan wajah memerah, Algi bahkan mengganti bagian daerah sensitif nya.
"belum, tapi sudah ada tanda tanda. Awa juga tidak tahu pasti ! tapi seharusnya Minggu ini kalau Awa tidak hamil !"
jawab Salwa dengan polosnya membuat algi menyunggingkan senyuman.
"ya sudah kita cegah saja jangan sampai kamu datang bulan !"
"hm, maksud nya ?"
tanya Salwa tak paham maksud suami nya itu. algi malah terkekeh kecil lalu mencium kening Salwa kemudian beranjak ke hidung Salwa yang sedikit mancung.
Salwa mengerti maksud Suaminya itu, pria itu memang tidak pernah bosan. kemarin malam kedua nya Absen dan kini Algi pasti memintanya.
Salwa memejamkan matanya saat algi menciumi kedua matanya, bibirnya turun dan meraup bibir Salwa yang ranum, mencium nya perlahan hingga semakin menuntut.
Salwa berupaya mengimbangi permainan suami nya itu, membalas ciuman algi.
Pria itu tersenyum karena untuk pertama kalinya Istri nya itu membalas ciuman nya, mengeluarkan suara yang sebelumnya selalu tertahan.
Bukan kah hal itu membuat algi semakin bersemangat memacu cinta nya, Algi berharap Salwa hamil, bukan hanya sekedar tentang warisan tapi hal itu menjadi keinginan yang nyata untuk memiliki buah cinta, usianya sebentar lagi menginjak kepala tiga, mau apa lagi karena Ia sudah tak ingin lagi bermain-main.
Ia sudah memiliki apa yang ia cari dan Saat ini ia tinggal menggenggam dan mempertahankan rumah tangga nya bukan untuk sementara waktu saja.
bersambung..