Menjadi Istri Boneka Tuan Dev

MANSION LAURA..

Laura menemani Lucy di kamarnya, sedikit banyak Laura sudah mengetahui dari informan suaminya perihal konflik rumah tangga Lucy dan Dev.

"Listen Lucy.. aku bisa saja membantu kamu untuk terlepas dari ikatan pernikahan dengan suamimu, tapi.. apa kamu yakin setelah ini akan bisa hidup lebih baik ?" tanya Laura

"Aku tidak tahu Laura, rasanya sangat sesak setiap kali bersama tuan Dev, aku sama sekali tidak tahu apapun tentang dia, selama ini dia hanya menganggap aku budak pemuas ranjang hiks.. "

sesegukan Lucy kembali meneteskan air mata..

"Pikirkan lagi Lucy, malam ini adalah malam terakhir kamu tinggal denganku aku yakin besok pagi suamimu akan menjemputmu, pikirkan baik baik lalu istirahat ya.. "

Laura mengusap punggung Lucy dengan halus kemudian keluar dari kamar, berharap Lucy akan bijaksana saat memutuskan piliham hidupnya.

HARI BERIKUTNYA..

Setelah mendapatkan informasi dimana Lucy saat ini tinggal, tuan Dev dengan diantarkan asisten Clark bermaksud menjemput langsung.

Tidak ada percakapan sepanjang mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah keramaian jalan raya kota San Fransisco.

Ketika mobil hampir memasuki sebuah kawasan mansion yang megah, asisten Clark kembali mengingatkan jika waktu mereka tidak lebih dari satu jam.

"Tuan Dev, waktu kita tidak Banyak.. mari.. " ucap Clark saat membukakan pintu untuk tuan Dev.

Mereka masuk kedalam mansion dengan beberapa pengawal yang mengiringi, salah satu pengawal membawa kedua tamu untuk menunggu di sebuah ruangan.

Sedangkan pengawal lainnya akan memanggilkan nona Lucy yang masih berada di kamar.

Suasanan mansion sangat terasa khas mafioso serba hitam dan misterius, tidak satupun foto siempunya rumah terpajang di dinding.

Beberapa saat menunggu..

Laura terlebih dahulu turun menemui tamu dadakan di mansionnya, dia masuk keruangan lalu duduk dengan elegan disebuah kursi kebesaran miliknya, tersenyum simpul tapi dengan sorot mata serius,

"Aku akan disini karena selain aku adalah tuan rumah, aku akan memastikan sendiri apa yang diinginkan oleh sahabatku Lucy. "

Sama sekali tidak beramah tamah, kedua tamu hanya menjawab singkat sekenanya.

Saat ini Raymond sang Mafioso king sedang dalam urusan bersama anak buahnya untuk mengurus permasalahan di pasar gelap.

Hening.. tidak ada suara hanya alas kaki yang beradu dengan lantai saat Lucy masuk ke dalam ruangan.

Menunduk Lucy melangkah ragu memilih duduk berjauhan di sofa lain.

"Nona Lucy.. Kami datang untuk menjemput" asisten Clark membuka percakapan.

Lucy Mendongak menahan gemetar didalam dirinya saat netranya bertumpu dengan netra tuan Dev .

Tidak menjawab Lucy menoleh kearah Laura untuk memastikan keputusan yang akan dia ambil. Laura tampak tersenyum mengangguk yakin apapun yang Lucy putuskan Laura pasti akan mendukung sepenuhnya.

"A.. aku.. aku memutuskan untuk tidak akan pulang bersama kalian " kata Lucy lirih.

Netranya kembali bergetar merasakan tatapan yang tajam seakan menusuk relung jiwanya, siapa lagi kalau bukan tuan Dev.

"Nona Lucy.. tolong jangan bercanda " ucap Clark serius, dia yakin saat ini tuannya pasti sangat menahan amarah.

"NO aku tidak bercanda dan aku sangat yakin !! Aku tidak mau pulang bersama kalian , aku ingin hidup bebas tanpa kekangan tuan Dev, aku memilih perceraian !!" Sorot netra Lucy tiba tiba berapi api saat ini, sedangkan tuan Dev masih diam.

"Perceraian ? Tidak semudah itu nona.. demi keselamatan anda tolong menurutlah "

"Aku tidak mau !! persetan dengan pernikahan !! persetan dengan tuanmu yang arogan seperti beruang kutub itu !! AKU MAU BEBAS !!"

Tegas Lucy berani membentak, membuat Laura menyunggingkan senyum smirk khasnya,

"Aku rasa kalian percuma saja kan, Lucy ingin membebaskan dirinya dan aku akan selalu ada dibelakang Lucy untuk mendukung" smirk elegan.

"Tidak bisa seperti itu, nona Lucy adalah milik tuan Dev dan.. " belum selesai asisten Clark mengucap tiba tiba tuan Dev berdiri.

Masih dengan pose angkuhnya, tuan Dev melangkahkan kaki panjangnya mendekat ke arah Lucy.

Jarak keduanya hanya beberapa centi saja, tuan Dev dengan pandangan lurus kedalam netra sang istri berkata,

"Aku mau bicara empat mata dengan istriku, tinggalkan kami !" tuan Dev menoleh pada Laura dan juga asisten Clark.

Asisten Clark membungkuk hormat lalu pergi dari ruangan. Sedangkan Laura juga tampak melangkah ke dekat Lucy kemudian membisik pelan ditelinga,

"Aku tidak akan kemana mana Lucy, aku akan mengawasi kalian dari kamera cctv di kamarku, tenang saja oke .. Jika suamimu berani main tangan aku tidak akan segan untuk membunuhnya! "

Kemudian Laura melangkah keluar dari ruangan, dia akan mengawasi lewat kamera cctv, harus benar benar memastikan Lucy tidak tersakiti lagi.