NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurhikmah

Thalita, 25 thn seorang dosen sekaligus pengusaha membalaskan sakit hatinya kepada suami dan keluarga suaminya yang sudah menggelapkan uang restoran milik nya hanya karena ia sibuk mengurus ibunya yang sedang sakit.

Ia dianggap miskin oleh keluarga suaminya, karena sewaktu menikah ia di wali kan kepada wali hakim karena ayahnya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun. Dan ia juga di anggap bodoh, karena selama restoran di handel Dika suaminya, ia tidak pernah menanyakan laporan keuangan restoran tersebut sehingga membuat Dika dan keluarganya besar kepala dan menggelapkan uang restoran untuk gaya hidup mereka.

Hanya Alana lah yang menyukai Thalita dan dialah yang mengirim video Dika dan keluarga nya merayakan pesta ulang tahun selingkuhan Dika di restoran milik Thalita.

Berhasilkah Thalita membalas perlakuan Dika dan keluarga nya? Adakah nanti seseorang yang mencintai Thalita setulus hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Yuli selingkuh

Seminggu sudah Kadir bekerja sebagai tukang ojek. Ia sudah mencari kerja kesana kemari, namun tidak ada satupun yang mau menerimanya karena ia hanya tamatan SMA. Ia akhirnya memutuskan untuk bekerja sebagai tukang ojek saja karena mumpung kendaraan nya masih lumayan bagus untuk beroperasi.

Karena penghasilannya yang tidak menentu, Kadir belum mampu untuk menyewa kontrakan tempat ia bernaung ketika panas dan hujan. Ia terkadang tidur di masjid jika kebetulan masjidnya tidak di kunci. Terkadang ia tidur di emperan toko dengan beralaskan kardus dan sebuah selimut kain sarung yang sudah lusuh.

"Alhamdulillah... Hari ini lumayan dapat 70 ribu. Padahal baru setengah hari. " gumam nya dengan tersenyum bahagia.

Hari itu Kadir lumayan banyak mendapatkan orderan dan ia berniat untuk menabung nya sebagian untuk menyewa kontrakan. Ia berniat untuk menjemput kembali istrinya yang tinggal di kampung orang tuanya.

Lain Kadir, lain dengan Yuli. Sudah seminggu juga ia tinggal bersama orang tuanya dan kedua anaknya. Tidak sedikitpun ia mengingat dan mengkhawatirkan suaminya yang tidak tau bagaimana keadaan nya saat ini.

Yuli begitu bahagia tinggal di sana karena sudah empat hari ini ia bertemu dengan mantan kekasihnya yang telah menjadi duda. Ia bahagia karena Sang mantan masih sangat mengingatnya. Mereka terkadang sering menghabiskan waktu bersama dengan pergi jalan-jalan.

Yuli bahkan tega meninggalkan anak-anak nya di rumah bersama Sang ibu hanya untuk pergi bersenang-senang dengan Sang mantan. Sebuah kegiatan yang tidak pernah ia lakukan ketika bersama Kadir, karena Kadir sibuk mencari uang untuk mencukupi permintaan Yuli yang tak pandang bulu.

Bapak nya sudah memperingati Yuli agar tidak memberi harapan kepada Darman karena bagaimana pun juga ia masih mempunyai seorang suami dan ia masih berstatus seorang istri. Namun semua itu tidak ia hiraukan karena ia di dukung penuh oleh Ibunya yang memang tidak suka dengan Kadir yang bukan orang berada seperti mereka.

Yuli juga tidak segan-segan memarahi dan membentak anak-anak nya hanya kerena mereka menanyakan tentang Papa mereka. Hal itu membuat Bapaknya berang dan kalap hingga tanpa sengaja memukul Yuli sehingga membuat Yuli minggat dari rumah dan pergi kerumah Darman Sang mantan kekasih.

"Gara-gara Bapak, anak kita satu-satunya pergi dari rumah! Bapak memang tidak pernah sayang dengan anak sendiri! " ucap istrinya sambil ngomel-ngomel.

"Tidak usah membelanya Buk! Bagaimana pun juga Yuli sudah salah! Kalau Ibuk masih tetap membelanya, silahkan Ibuk ikut dengan Yuli minggat dari rumah ini! " jawab Bapak Yuli dengan tegas tanpa ragu.

Istrinya langsung ciut nyalinya mendengar suara tegas suaminya, karena sudah hampir 30 tahun mereka menikah, baru kali ini suaminya bersuara keras dan tegas kepada nya. Ia hanya diam tidak berani lagi membantah omongan suaminya.

Darman tersenyum bahagia karena Yuli memilih tinggal di rumahnya pasca minggat dari rumah orang tuanya. Ia tidak peduli kalau Yuli masih menjadi istri orang. Yang ia pedulikan hanya cintanya yang dulu sudah kembali lagi dan Yuli menyambut cinta nya dengan tangan terbuka.

"Yuli, Akang senang banget kamu mau menerima kembali cinta Akang! " ucap Darman ketika mereka sedang menikmati sore sambil mengeteh di halaman belakang rumahnya.

"Ah Akang bisa aja! Lagipula memangnya Akang masih mau dengan Yuli yang sudah punya dua anak dan gendut begini! " jawab Yuli dengan sok rendah hati.

"Siapa yang bilang kamu itu gendut! Kamu itu semok dan seksi! Akang malah suka banget yang kayak kamu gini! " gombal Darman dengan menjawil pipi tembem Yuli.

"Akang mah bisa aja muji Yuli hingga melayang kayak gini! " jawab Yuli dengan malu-malu.

"Akang serius Yuli... Akang ingin hidup bahagia bersama Yuli. Coba aja waktu itu Akang gak merantau ke Sumatra. Pasti saat ini kamu sudah menjadi istri Akang! " ucap Darman lagi dengan rayuan mautnya.

"Itu sudah takdir Akang. Mau gimana lagi, Yuli sudah jadi istri orang sekarang! " jawab Yuli dengan sendu.

"Tapi Akang mau kok nunggu janda mu sayang.. Kalau perlu kita nikah aja sekarang ini biar kita bebas ngapain aja! " ucap Darman dengan serius.

"Ya gak bisa lah Kang.. Yuli masih istrinya Bang Kadir. Lagian kalau kita nikah sekarang nanti Akang mau di bilang orang pebinor? " jawab Yuli pura-pura sedih.

"Kalau gitu, kamu cerai aja sama suami kamu yang kere itu! Aku akan manjain kamu dengan semua perhatianku dan hartaku. Aku akan pasti kan kamu gak akan kekurangan sayang? " ucap Darman sambil mengusap pipi Yuli dengan jemarinya.

"Tapi bagaimana dengan anak-anak aku Akang? Kalau kita nikah mereka dengan siapa? " tanya Yuli dengan bingung.

"Itu soal gampang sayang! Anak-anak mu bisa ikut kita atau biar suamimu saja yang membawa anak-anak mu! Kita akan pergi jalan-jalan kemanapun kau suka! " jawab Darman dengan gampang nya.

"Akang pintar banget! Yuli jadi makin cinta sama Akang! " ucap Yuli dengan senyum malu-malu.

Darman mendekatkan wajahnya ke wajah Yuli sehingga jarak mereka hanya selembar kain saja saking dekatnya dan entah siapa yang memulai mereka pun bertukar saliva dengan nafas terburu-buru karena sudah di kuasai hawa nafsu.

Dan entah bagaimana, sekarang posisi Yuli sudah berada di pangkuan Darman tanpa melepaskan pertautan bibir mereka yang semakin dalam hingga tangan Darman sudah masuk ke dalam pakaian Yuli dan dengan mudahnya ia meremas dua bongkahan pepaya yang mana membuat Yuli mengeluarkan suara merdunya.

Darman semakin bersemangat ketika Yuli sudah mendesah keenakan dan bergerak liar di atas pangkuannya dan tanpa Yuli sadari ia sudah tidak memakai penutup badannya sehingga dengan rakusnya Darman menghisap dan memainkan pepaya Yuli yang mana membuat Yuli semakin blingsatan karena sudah di kuasai nafsu birahi.

Akhirnya terjadilah hal yang tidak seharusnya mereka lakukan karena mereka bukan pasangan yang halal dan Yuli masih berstatus istri orang. Mereka tidak peduli dengan hal itu, yang mereka inginkan hanya satu yaitu mereka harus menuntaskan hasrat mereka yang sudah mencapai ubun-ubun dan terdengar suara lenguhan panjang keduanya yang menandakan mereka sudah mencapai puncak dari nafsu mereka.

Mereka berdua tidak menyadari kalau apa yang mereka lakukan akan membuat mereka menyesalinya di kemudian hari.

Kembali lagi dengan Kadir yang sedang melepas lelah karena seharian mencari nafkah agar bisa menyewa kontrakan. Ia sekarang sedang duduk di teras sebuah masjid sehabis sholat ashar. Ia memutuskan untuk beristirahat sejenak meluruskan pinggangnya dan tak lupa ia mengunci dulu kendaraan nya agar tidak di maling orang.

Kadir tertidur dengan pulas nya karena tubuhnya sungguh sangat lelah.

"Astaghfirullah hal adzim!!! Ya Allah kenapa aku mimpi Yuli bergumul dengan seekor ular yang besar? Ya Allah.. Ampun lah aku.. Ampunilah dosa-dosaku, dosa istriku, dosa orang tuaku. Jauhilah kami dari segala mara bahaya.. Aamiin ya rabbal alamiin.. " ucap Kadir yang terbangun dari tidurnya karena bermimpi buruk.

"Kenapa aku bermimpi buruk di sore hari? Apakah terjadi sesuatu dengan Yuli? Ah... Mungkin ini hanya bunga tidur, karena aku tidur di waktu yang tidak di perbolehkan.. " gumam Kadir menepis semua prasangka nya.

Kadir memutuskan untuk mandi di kamar mandi umum yang ada di masjid dan ia duduk-duduk di masjid setelah mandi sambil berbincang-bincang dengan marbot masjid menunggu waktu maghrib datang.

Setelah selesai sholat maghrib, Kadir pergi keluar untuk bekerja di sebuah warung pecel lele yang buka 24 jam dari jam 7 malam hingga subuh datang. Walaupun bekerja serabutan, namun ia menikmati nya karena ia bisa mendapatkan makan gratis malam hari dan mendapatkan uang bersih 70 ribu setiap malam. Bahkan jika warung tersebut ramai, ia mendapat upah 120 semalam.

"Alhamdulilah ya Allah... Sekarang uang ku sudah terkumpul 700ribu... Mudah-mudahan bisa terkumpul banyak agar bisa menjemput istri dan anak-anak ku di sana! " ucapnya dengan penuh semangat.

Ia kembali menyimpan uangnya di dalam kantong celananya yang sudah banyak sobek-sobek nya agar tidak ada yang tau jika ia mempunyai banyak uang.

"Eh Bang Kadir! Ayo kita makan dulu sebelum para pelanggan kita datang! Biar kita punya banyak tenaga nanti kalau warungnya ramai! " ajak salah satu temannya yang bekerja di warung tersebut.

"Iya Bang! Saya segera ke sana! "sahut Kadir sambil mengangkat piring yang sudah bersih di cuci.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beraktivitas ya...

1
Efrizal L Candra
cerita sangat la bagus ringan dan juga mendidik, asyik utk di baca. saya tunggu cerita yg lainnya. thorrr
Ida Nengsih
Luar biasa
Ida Nengsih
Biasa
Les Tary
ini org kpn sadarnya udh numpang tp berlagak jd bos
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Lumayan
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Kecewa
Hafizah Putri Nya Hafiz
sakit kali hati ku
tanggung jawab thor 😭
Sri Juliarti Achmad
trimakasih ya Thor saya suka ...tetap semangat .
Hafizah Putri Nya Hafiz
Luar biasa
Junita Junita
kok mati sih Thor gk biasa dong dia mlihat kebahagiaan tata
Junita Junita
spa lgi tuh
Sriati Rahmawati
sebenernya kata2 KOE terlalu kasàr untuk para Ningrat berdarah biru
Veronika Tengker
HA HA HA HA HA
Sriati Rahmawati
grandpa bukan grandfa
Veronika Tengker
saya suka Novel seperti ini apa lagi alur ceritanya
Novriyanto Diaz Angga
bs ngk thor klo nulis ibu jng ibuk...
Lisa Yacoub
ceritanya bagus !
Sumar Sutinah
aq suka karyamu thor, d tunggu yg lebih seru lg
Junita Junita
kasih tau dong Thor ramuan yg d kasih eyang putri ke pda tata biar aku buat juga 😁
Cie Haryati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!