# No Plagiat
Novel ini adalah novel karya pertama saya yang saya unggah di grup facebook sebelum saya mengenal Aplikasi. Saya menyalin ke aplikasi ini agar Semua karya saya berkumpul disini. Jika ada yang menyamai cerita diatas artinya karya saya yang sudah di plagiat. Sebab, cerita ini sudah lama saya buat pada tanggal 22 Juni 2021.
Sinopsis
Perjalanan kisah Cinta yang di mulai dari perjodohan menimbulkan banyak cobaan. Termasuk per cekcoan layaknya Tom and Jerry.
Melewati fase sulit dengan berbagai cobaan menghiasi rumah tangga Arga dan Vania.
Itu semua diakibatkan dendam panjang yang belum usai dari cerita kelam kedua orang tua mereka. Air mata, kehilangan anak dan Amnesia bahkan mereka lewati demi sebuah kebahagiaan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sobri Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part_25 Kembali Ke Kota
"Cuma itu? oke," ucapnya seraya menggendong Vania keranjang. Tngan Vania pun melingkar di leher Arga. Tatapan Arga dan Vania menyatu.
Arga memulai pangutan lembut dibibir Vania yang lembut dan hangat. Pangutan di setiap wajah dan jenjang lehernya sampai meninggalkan tanda merah di bawah telinga Vania. satu persatu Arga membuka kancing baju Vania. Nafas keduanya semakin memburu kala keduanya akhirnya menyatukan diri setelah pemanasan hampir 30 menit.
************
Gak usah pakek perasaan bacanya ya...
Nanti ikut merinding lagi. Hehehe..... becanda dikit biar gak tegang wkwkkkk....
************
Pagi itu Arga dan Vania sedang nyantai di gubuk dan melihat para petani memetik teh. Itu adalah hari terakhir mereka di villa. Arga akan mengajak Vania menikmati kebun hari itu.
"Aku pasti akan merindukan suasana ini," tukas Vania sembari menikmati hembusan angin yang sejuk.
"Kitakan bisa kesini lagi nanti, Sayang," jawab Arga tersenyum.
"Benarkah?" tanyanya meyakinkan.
"Tentu saja tapi udah bertiga pastinya," tukas Arga.
"Ha, bertiga? sama siapa?" tanya Vania bingung.
"Anak kita lah," jawabnya singkat tampa beban lalu mengacak-acak rambut Vania gemas.
"Ah.. Arga sakit." tukasnya memegang kepalanya. Arga hanya menyeringai lalu bergabung bersama Pak Wisnu sebagai mandor. Entah apa yang mereka bahas Vania hanya menatap dan tersenyum kecil menikmati pemandangan kebun itu.
Tak lama Bik Miah tampak dijalan bersama Bayu dan Ilman mengantar makanan untuk mereka.Vania beranjak dari duduk dan berlari menyusul Bi Miah yang menurunkan makanan dari bak mobil.
"Bi!" teriaknya berlari hingga tersandung batu. Menyadari itu Bayu berlari menumpukan tubuhnya dibawah hingga tubuh Vania menindihnya.
"Eh, Non!" teriak Bibi kaget.
"Aduh." Bayu merasa sakit saat Vania menindihnya. Arga yang mendengar segera menghampiri.
"Sayang kamu ga papa?" tanya Arga membantu Vania berdiri. Namun vania tak kalah kesakitan.
"Aduh, sakit," ujarnya meringis. Arga mendudukkanya di sebuah kayu lalu membantu Bayu berdiri.
"Ma kasih ya, Bay. Udah bantu Vania tadi!" tukas Arga berterima kasih.
"It's oke." jawab Bayu sambil mengelap tangan dan bajunya yang kotor.
Arga memeriksa kaki Vania yang berdarah.
Arga segera menyobek baju rompinya yang tipis dan langsung membalutkan nya ke kaki Vania.
"Kenapa lari-lari sih, Sayang!" tukas Arga merasa bersalah.
"Maaf, aku cuma mau bantu Bi Miah kok," jawabnya masih sambil meringis.
"Biar kita aja, Mbak," sahut Ilman.
Arga membopong Vania berdiri.
"Bisa berdiri?" tanya Arga.
"Aw, sakit," keluh Vania memegang kakinya.
Arga akhirnya menggendong Vania ke gubuk dan mendudukkannya di kursi panjang sedang Ilman dan Bayu membantu Bibi menyiapkan makan siang. Arga dengan perhatian mengambil makanan untuk Vania dan menyuapi Vania langsung dari tanganya.
"Enak kan makan dari tangan suami?" goda Arga membuat
Vania nyengir.
"So sweet, kapan aku kayak gitu ya?" seru Ilman gemas.
"Makanya cepat cari kerjaan to, Le. Men jalokan Pak Kades klakon," tukas pak Wisnu yang ikut bergabung dalam obrolan mereka.
"Iyo Le, entar lama-lama Adel diembat orang lo," tambah Bi Miah menakuti.
"Yo ojo to bu, Adel itu hidupku pasti ku perjuangkan," tukas Ilman gak mau.
"Tenang saja Bi, Pak. Ilman akan ikut bekerja dengan saya dikota," pungkas Arga.
"Beneran Den, eah rezeki mu, Le. Ketemu Den Arga disini," tukas Bi Miah sumringah.
"Iya Bi, Bibi tenang saja. Ilman 'kan berprestasi aku akan memasukkan Ilman dikantor bersama Bayu nanti," tukas Arga lagi. Mendengar itu Vania pun terbatuk-batuk.
Uhuk... uhuk...
"Sayang kenapa, ayo minum," tukas Arga mengambil minum dan menyerahkannya pada Vania.
"Gak, gak papa," jawab vania. Sebenarnya ia kurang suka jika Bayu akan sering bertemu dengan mereka.
"Gimana, Bay?" tanya Arga menoleh pada Bayu yang diam saja sejak tadi.
"Iya, Ga. Terima kasih. Setelah kembali nanti aku akan datang ke kantormu," jawab Bayu.
Jujur Bayu tak menginginkan pekerjaan karna ia terbilang kaya dikota bisa jadi perusahaan miliknya adalahh naungan dari PT. Kencana group milik keluara Arga atau justru saingan kantor Arga. Tujuan Bayu adalah ia ingin mendekati Vania dan merebut Vania dari Arga.
Pagi itu Ilman dan Bayu sudah bersiap. Ilman akan ikut Arga kota sedang Bayu akan berencana pulang terlebih dahulu sebelum melamar pekerjaan di kantor Arga.
"Pak, Bi. Kita pamit dulu ya!" pungkas Arga menyalami diikuti Vania.
"Walah Non, Non. Bibi pasti kangen banget deh," keluh Bibi berkaca-kaca.
"Kita pasti ketemu lagi kok, Bi," timbal Vania tersenyum lalu memeluk Bi Miah. Tangis Bi miah semakin menjadi-jadi saat memeluk Ilman.
"Le.. Le, baru pulang kok pergi lagi kangen ibu belum ilang ini lo," ucapnya sedih.
"Tenang Bu, Ilman lagi berjuang. Doakan Ilman yo, Bu. Sekalian jagain calon mantu ibu takutnya diembat orang," lirih Ilman di telingah Ibunya.
"Yo yo... Le gawean ibu iku," timbal Ibu memukul pundak Ilman dan mengelus rambutnya. Ilman cengengesan karna malu.
"Nak Bayu ati-ati dijalan yo, Le," pesan pak Wisnu.
"Insya Allah, Pak," balasnya singkat.
Arga, Vania dan Ilman pun bersalaman dengan Bayu. "Maaf ya, Bro. Aku tidak bisa bareng kalian karena aku ada tujuan lain," tilas Bayu kemudian.
semangat ya kak🥰
Kalau mampir jangan lupa tinggalkan jejak ya.
Terimakasih