Pertempuran Wanita Jelek

Di sebuah kamar, seorang pemuda duduk di kursi di pinggiran tempat tidur. Manik matanya mengarah pada perempuan yang berbaring di ranjang dengan mata masih tertutup.

Sejak tadi Zayn duduk menunggu Alana tersadar. Wajah tampannya berbalut kecemasan, ada banyak pertanyaan di hatinya. Mengapa perempuan ini tiba-tiba histeris dan ketakutan.

“Dia tidak apa-apa tuan! Dia hanya sepertinya punya trauma dengan mobil.” Kenang Zayn akan ucapan dokter yang memeriksa kondisi Alana.

“Trauma dengan mobil, jadi ini alasannya dia tidak ingin naik mobil ke pesta! Apa yang telah terjadi padanya? Dia bilang mabuk acc kendaraan,” gumam Zayn malam ini dia melihat sisi rapuh dari perempuan yang di pikir hanya tahu berdandan itu.

Dret ... Dret ...

Getar ponsel di saku Zayn membuatnya tersentak mengabaikan pikirannya sejenak lalu menjawab panggilan telepon.

“Ya Ken, apa yang kau dapatkan?” tanya Zayn tak sabar tentang pengejarannya yang terhenti tadi.

Yah, perempuan bernama Laura itu lepas.

“Kami sudah tahu ciri-ciri perempuan itu tuan sekarang  hanya mencari dan mencocokkan identitasnya. Tentang siapa dia?”

Senyum seringai terbit dari wajah Zayn mendengar laporan Ken.

“Bagus lakukan secepatnya.”

Oh, apakah perempuan yang di ceritakan Vampir China ini benar adanya. Tapi sebelum semua terungkap Zayn masih tidak akan percaya ucapan Alana.

Panggilan hendak terputus lalu manik mata Zayn tertuju pada Alana. Ada perasaan ingin tahu menggelitik dalam hatinya tentang siapa perempuan yang terjebak pernikahan dengannya ini.

Dia harus tahu apa perempuan ini pernah kecelakaan dan trauma dengan mobil.

“Ken, ada satu lagi.”

“Ya tuan.”

“Aku juga ingin kau menyelidiki perempuan ini secara menyeluruh asal-usulnya, riwayat hidupnya. Di mana dia tinggal di Indonesia dan bagaimana kehidupannya, semua laporkan padaku terperinci, aku ingin seluruh data lengkap dirinya,” jelas Zayn.

“Baik tuan.”

Sambungan telepon terputus, Zayn mendesar kasar lalu kembali menatap Alana yang masih saja belum sadar.

“Apa yang telah terjadi padanya?”

Zayn memperhatikan wajah Alana lekat, sedikit meneliti, dia mengakui wajah itu cantik dan itu pasti karena make up, ia kemudian mendengkus, tergelak menggelengkan kepalanya pelan melihat, make up tebal yang ia tebak berlapis-lapis dan tak mungkin bisa terhapus dengan mudah.

Namun sang pemilik wajah terus saja khawatir riasan itu luntur bahkan saat mengejar Laura adalah hal yang genting, tapi dia tetap saja mengingat untuk memperbaiki make upnya. Sangat takut kecantikannya hilang.

Ranjang melesak Alana mulai menggeliat  perlahan.

Zayn mencoba mendekat sedikit membungkuk untuk melihat, apa benar dia telah membuka matanya.

“Sakit! Sakit! Jangan tabrak aku!”  suara lemah itu terdengar lirih.

“Hei kau tidak apa-apa?” tanya Zayn menatap Alana yang masih menutup mata.

“Jangan tabrak aku, Kak dia akan menabrakku,” rancau Alana seperti sedang bermimpi buruk.

“Hei sadarlah! Sudah tidak ada apa-apa? Kau telah aman.” Zayn duduk di pinggir kasur menepuk pelan pipi Alana agar perempuan itu sadar. Zayn bisa merasakan tubuh perempuan ini masih bergetar ketakutan.

Benar-benar Vampir China ini takut sekali dengan mobil.

Masih dalam keadaan setengah sadar tangan Alana memegang pergelangan tangan Zayn.

“Kak aku takut, Kak peluk aku!” rancau Alana.

Alana tak sadar dia meminta hal sama seperti yang sering dia lakukan saat berada di Indonesia yaitu berpelukan pada kakaknya, saat dia sedang sakit atau pun ketakutan, hal yang lakukan sedari kecil bersama dengan kakaknya dan kakaknya juga melakukan seperti itu padannya.

“Peluk!” ulang Zayn

Matanya membola sempurna mendengar rintihan Alana.

Apa dia bilang peluk, ini permintaannya yang gila. Tidak mungkin dia memeluk perempuan ini.

“Hei Vampir China sadarlah,” balas ketus Zayn kembali mencoba mengguncang tubuh Alana agar mendapatkan kesadarannya.

Namun dengan cepat Alana menarik tangan Zayn lalu bergelayut memeluk lengah kekar itu bak bantal. Hingga tubuh Zayn tertarik berbaring di samping Alana.

Alana beralih melingkarkan tangannya di pinggang Zayn, membuat tubuh pemuda itu terkunci.

Suara ludah tertelan terdengar dari Zayn.

Oh, astaga ini gawat. Vampir China ini memeluknya erat.

 ****

Like

Coment

Vote ...

Oh iya mau ngasih tau lagi, Alana ngak akan terungkap identitasnya sampai Zayn ini Sya bikin bucin. Kalau terungkap sekarang Zayn mana maulah sama Alana, adik sahabatnya, cintanya pula, jaga jaraklah. Jadi stop tanya kapan terungkap. Ikut aja alurnya sayang, coment yang baik, like di kencengin, dan selalu setia sama cerita Sya.