Percaya tidak kalau keberuntungan seseorang yang pertama kali adalah terletak di rahim mana Ia di lahirkan. Terlahir dari rahim seorang yang punya moral tidak baik harus membuat Kayla Lestari berjuang extra agar tidak mengikuti jejak sang Ibu.
Mampukah Tari melakukan itu ??
Yuk simak selengkapnya, jangan lupa dukung karya Author
Rate, like, komen, fav dan share ya, makasih.
Love you all💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ARKANA RAFFASYA
Maudy segera berlari menuju ruangan persalinan dimana Tari berada, Ia sudah mengenakan atribut yang selalu di pakai seorang Dokter.
Melihat wajah pucat Tari sungguh membuat Maudy merasa cemas, bukan tanpa alasan semua itu karena Maudy begitu menyayangi Tari bahkan tidak bisa di ukur dengan apapun. Bukan hanya itu, Maudy juga sudah pernah berada di posisi Tari dan Ia tahu bagaimana sakitnya di posisi itu.
" Nak " Maudy mengelus rambut dan mencium kening Tari.
Tari sangat bahagia, ternyata Ia tidak sedang berjuang sendiri. Pernah terpikirkan olehnya kalau Dia akan melewati masa masa ini seorang diri namun Allah ternyata punya jalan lain untuknya.
Di hadirkan nya seorang peri berwujud manusia yang menyayanginya tanpa syarat, begitu juga bagi Maudy.
Kehadiran Tari adalah penyempurna khayalan nya, jawaban dari Do'a do' a nya mempunyai seorang anak yang mampu membuatnya menyayanginya dan itu Ia dapatkan dari Tari sejak pertama kali pertemuan mereka.
" Maafkan Tari Ma, Tari tidak mendengarkan ucapan Mama "
Maudy menggeleng pelan, Ia menggenggam tangan Tari memberinya dukungan kekuatan.
" Tidak sayang, tidak perlu minta maaf. Sudahlah Nak, jangan pikirkan yang lain. "
Maudy tidak pernah beranjak meninggalkan Tari, Ia menggenggam jemari Putrinya itu memberinya kekuatan penuh.
" Tarik nafas sayang dan hembuskan secara perlahan. Kamu kuat Nak, kamu anak Mama yang kuat. Pikirkan bagaimana Baby Ar akan memanggil Mama padamu, dia akan bangga mempunyai Mama seperti mu "
Air mata jatuh di sudut mata Tari, Ia merasa bersalah pada calon anaknya saat ini. Karena kejadian memalukan malam itu, dirinya telah menimbulkan aib dan juga masalah untuk masa depan anak nya kelak.
Ia bahkan tidak bisa memberikan kasih sayang dari orang tua yang lengkap seperti anak anak yang lain pada umumnya. Hari ini untuk pertama kalinya Ia berpikir keputusan nya di masa lalu itu keliru.
" Tapi Ma, aku tidak akan bisa memberikan nya kasih sayang yang lengkap karena hubungan~
" Cukup Nak, jangan pikirkan yang lain sayang. Ada Mama, memang kenapa kalau dia tidak memiliki yang lain, bukankah kita berdua bisa membahagiakan nya "
Berkat kesabaran hati Maudy akhirnya Tari bisa melewati hal terberat bagi seorang wanita namun juga menjadi hal yang paling membahagiakan bagi yang mampu menjalaninya.
Meskipun harus di lalui dengan tangis dan hujan air mata karena Maudy yang juga ikut menangis melihat Tari menangis ketika berjuang menghadirkan buah hatinya kedua ini.
Hampir saja mereka menyerah dan memilih jalan operasi, namun rupanya Baby Ar tidak ingin menyusahkan sang Ibu lebih lama lagi. Suara tangisan bayi membuat semua yang ada di ruang bersalin itu merasa lega, termasuk Maudy.
Mungkin Maudy adalah orang yang paling bahagia saat kelahiran Baby Ar, tidak ada beban disana selain kebahagiaan yang Ia rasakan.
Berbeda dengan Tari, mulai sekarang tanggung jawabnya menjadi sangat besar. Ia harus bisa menjadi Ayah sekaligus Ibu untuk bayinya.
Setelah di bersihkan dan di pindahkan ke ruang rawat, Maudy menggendong cucu laki laki yang begitu menggemaskan itu.
Maudy memperhatikan wajah cucu pertamanya itu, jantungnya serasa berdegub hebat. Mata biru seakan Ia mengulang memori yang sama, dirinya pernah melihat hal seperti ini sebelumnya namun Dia lupa kapan dan dimana.
" Sayang lihatlah Putramu, Dia sangat tampan bahkan seperti bule. " Begitu terpancar aura kebahagiaan di raut wajah Maudy.
Tari tersenyum dan Suster menyerahkannya kepada Tari untuk di berikan ASI untuk pertama kali.
" Ibu tolong di berikan ASI untuk yang pertama kali, itu sangat baik untuk bayi karena mengandung kolostrum yang berguna untuk kekebalan tubuh nya "
Tentu saja Tari faham mengenai masalah itu, Ia menyambut pangeran tampannya dengan penuh haru.
Air matanya menetes di sudut matanya ketika melihat raut wajah Putra semata wayangnya.
" Ya Allah Nak, kamu sangat mirip dengannya. Bagaimana aku bisa menyangkal akan hal ini, tapi kita tidak akan pernah bisa melibatkan dia sayang. Biarkan dia bahagia dengan kehidupannya sendiri " Batin Tari
Maudy mengelus rambut Tari dengan sayang, Ia tahu bagaimana perasaan Tari saat ini.
" Apa kamu sudah punya nama untuknya Nak " Tanya Maudy.
Tari tersenyum dan kemudian menyebutkan semua nama dengan mantap.
" ARKANA RAFFASHA. Ma, bisakah aku pilih nama itu saja, apa Mama menyukainya "
Maudy mengulang kembali nama itu, Ia sangat menyukainya. Artinya juga sangat indah dan Ia berharap semua yang terbaik untuk cucunya itu kedepannya.
" Hai Baby Arka, kenalin ini Oma. Kita akan selalu sama sama sayang, kamu Oma dan juga Mama. Arka suka kan sama Oma "
" Suka dong Oma sayang, Oma kan Oma terbaik sedunia "
Tari yang menjawab pertanyaan Maudy dengan gaya anak kecil, hari ini kedua wanita itu sangat bahagia dengan status barunya masing masing.
El - Tari
Kevin - Vania
Alvin - Risma
Ilmi - Imel
🥰🥰🥰🥰🥰