Menjadi simpanan? Tak pernah ada dalam daftar hidup seorang Amelia Putri, gadis desa yang mengadu nasib di kota besar, takdir membawa nya bekerja di sebuah perusahaan terbesar di kota itu sebagai office girl.
Nasib membawa nya pada seorang pria dingin dan arrogan pemilik perusahaan dan tertarik menjadikan nya simpanan.
Bagaimana kisah mereka? Akankah status sebagai simpanan akan berubah karena cinta? Yuk baca disini☺️
Note: karya real hanya ada di aplikasi Noveltoon/Mangatoon, selebihnya itu fake atau plagiat.
salam dari author, happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tujuan Marissa
"Kenapa asisten sialan itu selalu mengikuti kemana pun Alex pergi, aku tak bisa melancarkan rencana ku kalau begini." Batin Marissa, dia menatap Roy dengan tatapan tajam nya.
Sedangkan Roy, pria itu berdiri kaku di samping tuan nya. Dia menyeringai, tau kalau Marissa tak suka dengan keberadaan nya, sudah bisa di tebak wanita itu keberatan dengan kehadiran nya disini, karena dia tak bisa melancarkan rencana licik nya.
"Sudah ku duga, wanita itu pasti punya rencana untuk menjebak tuan muda. Untung saja aku ikut, kalau tidak pasti wanita itu akan sangat senang." Batin Roy.
"Bagaimana keadaan mu Marissa?" Tanya Smith datar, bahkan tak ada raut ke khawatiran sedikit pun di wajah pria itu.
Orang tua Marissa saling melirik, kemana Smith yang hangat? Kenapa pria itu kini berubah?
"Tidak, aku sudah tidak apa-apa hanya masih sedikit pusing."
"Lain kali jangan bertindak bodoh dan mencelakakan diri sendiri, meski sebenarnya aku tak peduli kau mati sekalipun." Ucap Smith pedas, membuat kedua orang tua Marissa membulatkan mata nya. Smith benar-benar seperti orang lain sekarang.
"Maksudmu?" Tanya Marissa.
"Jangan berlagak bodoh Nona Marissa, aku tau semua masalah mu."
Deg...
Seperti nya orang tua Marissa baru tau kenapa sikap Smith pada putri nya berubah 180%.
"Jangan mengarang Alex, aku tak punya masalah apapun kecuali dengan OG kesayangan mu itu."
"Maksudmu Amelia? Serendah itu kah dirimu hingga punya masalah dengan seorang karyawan?" Tanya Smith dengan seringai nya, belum tau saja kalau Amelia adalah pawang nya Smith.
"Dia berusaha merebut mu dariku."
"Sejak kau menjadi model, aku sudah kehilangan dirimu. Jadi kau tak berhak mengatur ku lagi, kalaupun bukan karena seseorang meminta ku menjenguk mu aku takkan sudi kemari dan menemui wanita seperti dirimu." Ucap Smith.
Air mata Marissa menetes, dia tak menyangka laki-laki yang dulu begitu mencintai nya kini berbalik menjadi membenci dirinya dan itu karena kebodohan nya sendiri, mengabaikan pria itu demi mengejar dunia nya sendiri.
Hingga dia lupa kalau Smith juga manusia yang punya perasaan, kesabaran nya juga ada batas nya.
"Jangan menangis Marissa, tak ada guna nya menangis sekarang. Mau kau menangis darah pun aku takkan pernah kembali, begitu juga dengan perasaan ku."
"Aku sudah menjenguk mu dan kau baik-baik saja, aku pergi dulu." Pamit Smith lalu dia pergi di ikuti Roy di belakang nya.
Melihat Smith pergi, Marissa menangis histeris. Dia tak mau kehilangan Smith, selain karena di mencintai pria itu dia juga tak ingin kehilangan tambang emas nya.
"Diam kau, berisik sekali." Pekik Arya, papa nya Marissa.
"Bagaimana aku bisa diam saja saat melihat Smith seperti ini, aku tak mau kehilangan pria itu." Teriak Marissa.
"Lalu kau ingin apa sekarang hah? Kau tau bagaimana Smith, dia pria yang tegas dan teguh pada pendirian nya."
"Papa harus ke rumah Tuan Joseon." Jawab Marissa.
"Untuk apa?" Tanya Arya.
"Membujuk tuan Joseon untuk segera menikahkan aku dengan Alex."
"Kau gila Marissa?"
"Memang, aku gila jika harus kehilangan ladang emas ku."
"Itulah yang membuat Smith membenci dirimu, kau wanita matre." Sindir Arya, bahkan papa nya saja merasa malu punya anak seperti Marissa.
"Pa.."
"Sudah cukup Marissa, sudah cukup kau membuat aku malu, mau di taruh dimana muka ku hah? Skandal mu itu saja sudah membuat ku malu setengah mati, jika Smith sudah tak mau dengan mu sudah relakan saja. Cari pria lain untuk jadi mangsa mu,"
"Lakukan apapun yang kau inginkan, aku malu dan tak ingin peduli lagi padamu. Jangan libatkan aku dalam skandal atau masalah mu, aku sudah muak. Mulai saat ini hidup lah sendiri, jangan pulang ke rumah ku. Rumah itu akan tertutup untuk mu!" tegas Arya, dia menarik lengan istri nya dan pergi meninggalkan Marissa yang mematung.
"Arrrggghhhhhh...." Teriak Marissa, dia menjambaki rambut nya dan melempar semua benda yang ada di dekat nya hingga menimbulkan suara gaduh.
Dokter dan suster segera menghampiri ruangan rawat Marissa dan menyuntikan obat penenang.
....
Amelia pulang ke apartemen dengan langkah malas nya, dia malas pulang karena Smith juga tak akan pulang, kalau pun pulang pasti larut malam.
Tapi tak sangka, saat masuk ke dalam dia melihat Smith sedang menonton televisi, pakaian nya juga sudah berubah menjadi pakaian rumahan.
"Tuan.." Panggil Amelia, membuat Smith menoleh dan tersenyum manis.
"Sudah pulang sayang." Smith mendekati Amelia dan memeluk tubuh gadis nya.
"Kok sudah pulang? bukan nya tuan ke rumah sakit menjenguk Nona Marissa?" Tanya Amelia.
"Wanita itu sudah baik-baik saja, jadi untuk apa aku tetap disana lebih baik aku disini menemani gadis cantik ku." Smith mengusap puncak kepala gadis nya dengan lembut, sesekali menciumi nya.
"Ohh baiklah tuan." Amelia membalas pelukan Smith tak kalah erat.
"Mandi lah, besok kita pulang ke kampung mu ya.."
"Benarkah tuan?" Tanya Amelia dengan mengerjapkan mata nya lucu.
"Berhenti bertingkah lucu di depan ku sayang, aku gemas dan ingin menerkam dirimu." Ucap Smith dengan senyuman nakal nya.
Apapun topik pembicaraan nya pasti ujung-ujungnya ke arah hal mesoom.
Smith menggendong Amelia membawa nya ke kamar, Amelia hanya bisa pasrah mau bagaimana lagi. Lagi pun ini sudah tugas nya melayani setiap keinginan pria tampan yang menjadikan nya simpanan.
....
Sedangkan di rumah sakit, Gerald kembali menjenguk Marissa. Dia ingin memastikan wanita itu baik-baik saja.
Pria itu membuka pintu dengan perlahan, dia melihat Marissa sedang duduk melamun, mungkin memikirkan bagaiamana nasib nya kedepan nya. Mungkin jadi gelandangan!
"Honey.."
"Oh Gerald, kau kemari sayang?" Sambut Marissa, wanita itu bangkit dan menghambur memeluk tubuh tegap Gerald.
"Kau sudah baik-baik saja?" Marissa menganggukan kepala nya di dalam dekapan pria itu.
"Kalau untuk bermain?" Tanya Gerald dengan senyum mesoom nya. Marissa tersipu dan memukul pelan dada bidang pria itu.
"Kita harus segera melakukan misi kita sayang, Smith semakin curiga pada ku. Sebelum hubungan kita terbongkar."
"Baiklah, sekarang kamu istirahat saja. Apa kau sudah boleh pulang?"
"Sudah, ini jarum infus ku pun sudah di cabut." Jawab Marissa. Gerald menarik tangan Marissa dan membawa nya keluar ruangan.
"Lihat saja Smith, sekarang tujuan ku hanya satu, yaitu menghancurkan dirimu apapun caranya!"
...
🌻🌻🌻
Dasar buaya betina, tadi aja nangis meraung-raung gara-gara Smith, ehh dateng Gerald langsung jinak lagi🙄🙄