Dokter Meets CEO

“Arsen, Kau mau apa?” teriak Gabby ketika Arsen berusaha membuka pintu kamar mandi dari luar.

“Gabby, ayolah sudah lama kita tidak bercinta ," jawab Arsen, ia terus berusaha untuk membuka pintu. Tapi beruntung, Gabby menguncinya dari dalam.

“Arsen bukankah aku sudah bilang padamu. Tolong jangan memaksakan apapun ketika aku tidak mau,” jawab Gabby lagi, kali ini Gabby sedikit berteriak, karena rasa kesalnya sudah di ubun-ubun.

Entah kenapa, Gabby tak mau menerima apapun yang berhubungan dengan Arsen dan apapun yang dilakukan oleh Arsen.

Mendengar Gabby berteriak, Arsen terdiam. Ia melepaskan tangannya dari gagang pintu. Kemudian, menatap pintu cukup lama. Ia mengusap wajah kasar, karena untuk pertama kalinya, selama mereka bersama Gabby, Gebby berteriak padanya.

“Gabby, kau tidak apa-apa?” Arsen, “Bukankah sudah kubilang, Tolong jangan memaksakan apapun yang aku tak ingin lakukan," jawab Gaby lagi. Arsen menjambak rambutnya kebelakang, Sekarang, kondisinya, ia tidak bisa melawan Gabby ataupun mendebat Gabby.

Bisa bahaya, jika Gabby murka kepadanya, ia bisa habis dan ia bisa kehilangan semuanya. Yang ia bisa lakukan adalah, harus mengalah pada Gabby agar posisinya tetap aman.

“Baiklah, maafkan aku. Aku akan menunggumu di sofa.” setelah mengatakan itu, berbalik kemudian berjalan ke arah sofa.

Saat mendengar suara derap langkah, Gabby masuk kedalam bethube yang sudah terisi air hangat, ia berendam di bathtub kemudian menyandarkan tubuhnya ke belakang dan merilekskan badannya.

Tiba-tiba, bulir bening langsung terjatuh dari pelupuk mata Gabby. Ia tidak ingin seperti ini, ia tidak ingin terlalu menaruh curiga yang berlebihan pada Arsen, ia juga lelah memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya.

Tapi terkadang, rasa itu selalu muncul tiba-tiba. Gabby lelah dengan prasangka ini. Tapi perasaannya, seolah menyuruhnya untuk tetap terus waspada dan mencurigai suaminya

••••

“Gabby, apa kau ingin mampir ke suatu tempat?” tanya Arsen ketika mereka sudah di mobil dan bersiap untuk pulang.

Gabby tanpak melihat jam di pergelangan tangannya, dan waktu masih menunjukan pukul 7 pagi.

“Aku Aku ingin makan di restoran jepang," ucap Gabby. Rasanya, ia rindu memakan makanan jepang.

Arsen mengangguk, kemudian langsung menjalankan mobilnya mencari restoran yang sudah buka, dan akhirnya mobil yang dikendarai Arsan sampai di restoran tersebut.

Saat mobil berhenti, Gabby secepatnya turun agar Arsen tidak membukakan pintu untuknya. Lalu, berjalan mendahului Arsen.

“Nona Gabby!’ panggil seseorang dari arah belakang, membuat Gabby menoleh.

“Nona Kristin!’ ternyata Kristinlah yang memanggilnya.

Rupanya Kristin baru saja akan masuk ke dalam restoran, wanita itu baru akan memesan makananan untuk sarapan, karena ia harus pergi pagi sekali ke kantor. Hingga ia memutuskan ke restoran Jepang yang tak jauh dari apartemennya. Dan ia tak menyangka, ia bertemu Gabby dan Arsen

Saat melihat Gabby dan Arsen dari kejauhan, Kristine langsung membenarkan dandanannya agar terlihat lebih cantik di hadapan Arsen. kemudian ia berpura-pura menyapa Gabby.

Laangkah Arsen terhenti, ketika melihat Kristin sedang berbicara dengan Gabby, ia mengusap wajah kasar, kemudian melanjutkan langkahnya. Berharap, Kristin tidak membuat ulah.

“Nona Kristin, Anda sedang ada di sini?”! tanya Arsen berpura-pura terkejut dengan kehadiran Kristin.

“Ya, Tuan. Saya ingin makan di sini,” jawab Kristin. Tiba-tiba, Gabby menyipitkan matanya saat melihat wajah Arsen yang berbeda saat melihat Kristin.

“Nona, Kristine, bagaimana jika kita makan bersama saja,” Jawab Gabby, perasaan Gabby kali ini sungguh tidak nyaman, seolah mengatakan bahwa ada yang berbeda dari ekspresi suaminya saat hari Kristin.

Kristine ....

Gengs detik2 bab menegangkam 🤣🤣

Gengs, aku kan sebelumnya ga minta buat kalian vote aku. Tapi karena ini karya baru kalian vote ya, biar aku semangat, terus komen sebanyak-banyaknya