Artika adalah seorang guru magang di sebuah TK. Artika merupakan seorang mahasiswi di Universitas XXX Jurusan PGTK.
Saat ini Artika sedang melaksanakan magang di TK tesebut, selama 3 bulan. Artika sangat suka kepada anak-anak, makanya dia lebih memilih menjadi guru TK.
Afkar adalah seorang CEO Muda yang tampan, kaya raya dan banyak di gilai para wanita di kotanya.
Banyak yang mengira jika Afkar adalah seorang duda anak 1, karena Afkar sering terlihat bersama Aydan bocah 5 Tahun yang memiliki wajah yang sangat tampan dan mirip dengan wajah Afkar.
Siapakah Aydan...???
Bagaimana pertemuan antara Artika dan Afkar...??
Mohon Kritik dan Sarannya dari para pembaca sekalian.
Terima kasih sudah mau membaca karya saya. Di sini saya hanya menyalurkan hobi saya saja. Semoga para pembaca suka dengan cerita yang saya buat.
Jangan lupa Vote, Like, Komen dan Share yaa....
Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Mendengar teriakan dari Siska Artika langsung menjauhkan ponsel tersebut dari telinganya.
"Maksud kamu apa Siska, aku gak ngerti kenapa kamu meneleponku dan teriak-teriak gini" tanya Artika yang bingung dengan tingkah Siska sahabatnya.
"Kamu pura-pura gak ngerti, atau memang kamu itu sudah tidak menganggap aku sebagai sahabat kamu lagi" ujar Siska di seberang sana.
"Aku benar-benar tidak mengerti, dan satu hal lagi kamu itu sahabat terbaik yang aku punya" ucap Artika yang kesal mendengar perkataan Siska.
"Kenapa kamu tidak memberitahu aku kalau kamu sedang dekat dengan seorang pria, dan tadi malam kalian sudah melakukan LAMARAN ROMANTIS" ucap Siska menekankan kata lamaran romantis.
Artika terkejut mendengar ucapan Siska, dari mana Siska mendapatkan berita tersebut.
"Ka..kamu tahu dari mana?" tanya Artika dengan gugup.
"Tidak penting aku tahu dari mana, sekarang cepat kamu ceritakan, jangan sampai ada satu halpun yang terlewatkan" ucap Siska to the point.
"Baiklah, aku akan menceritakan semuanya kepadamu, tapi setelah itu kamu harus memberitahu aku, bagaimana bisa kamu mendapatkan berita ini" ucap Artika dengan pasrah.
"Oke itu tidak masalah, Sekarang cepat ceritakan, aku sudah tidak sabar mendengar ceritamu"ucap Siska dengan antusias.
Artika menceritakan semuanya kepada Siska tanpa mengurangi, atau menambah kan ceritanya.
Artika menceritakan bagaimana awal mulanya dia mengenal Afkar, dan bagaimana saat Afkar menyatakan perasaannya tadi malam, dan begitu juga saat Afkar melamar dirinya.
Siska menjadi pendengar setia di seberang sana.
"Artika, aku tidak menyangka jika kamu di lamar dengan cara yang romantis seperti itu. Dari dulu aku sangat menginginkan kalau nantinya Kak Rudi melamarku dengan cara seperti itu" ucap Siska setelah mendengar cerita dari Artika.
"Kamu benar Sis, aku tidak menyangka akan kalau aku akan di lamar oleh seorang pria dengan cara yang romantis seperti itu" ucap Artika.
"Aku turut berbahagia untukmu. Semoga semuanya lancar sampai hari H nya nanti" ucap Siska dengan tulus.
"Hmmm.. iya Sis, terima kasih. Tapi kalau untuk masalah hari H, itu mungkin masih lama dan perlu proses yang panjang. Kami berdua baru saja saling mengenal, kamu tahu kan aku tidak bisa percaya begitu saja pada laki-laki" ucap Artika dengan nada cemas.
"Heeii.. Artika seharusnya kamu merasa beruntung, karena laki-laki itu sudah melamar kamu, walaupun keluarga kalian belum saling bertemu, tapi kamu sudah mendapat restu dari kakaknya" ujar Siska.
"Di luar sana banyak yang berpacaran lama-lama, tapi tak kunjung di lamar-lamar. Yah, salah satu contohnya aku" sambung Siska dengan nada lemasnya.
"Aku tidak tahu Sis, apakah aku harus merasa beruntung atau malah sebaliknya. Aku belum mengenal dia" ucap Artika.
"Heeeii... dengarkan aku sayang. Jika seorang laki-laki berani melamarmu, berarti dia ingin berhubungan dengan serius dan tidak akan bermain-main denganmu karena dia berani berkomitmen dan kalian bisa saling mengenal nantinya, itu bukan masalah yang besar" ucap Siska.
"Kalau dia tidak serius denganmu, mungkin setelah dia menyatakan perasaannya tadi malam dan kamu pun menerimanya, dia pasti tidak akan melamar kamu. Memangnya kamu mau pacaran dan tanpa kepastian. Aku saja sudah lelah menunggu kak Rudi untuk melamarku" gerutu Siska dengan nada kecewanya.
"Tapi kan kak Rudi serius dengan mu Sis, aku lihat dia lali-laki yang baik. Buktinya selama ini dia masih dengan setia menunggumu" ucap Artika.
"Iya kamu benar, dia memang laki-laki yang baik, dan dia juga setia menungguku. Tapi setiap wanita juga ingin kepastian Artika. Apa gunanya jika dia baik dan setia, tapi dia tidak berani untuk berkomitmen" jelas Siska.
"Iya Siska kamu benar, seharusnya aku merasa beruntung karena dia dengan berani melamarku, walaupun keluarganya belum tahu. Tapi kamu tahu berita ini dari mana?" ucap Artika membenarkan perkataan Siska.
"Oh Iya, siapa nama pria itu. Aku mengetahui berita ini dari kak Rudi, dan juga dia sahabat kak Rudi sekaligus Bosnya kak Rudi" ucap Siska.
"Namanya Afkar, iya aku baru ingat, jika Afkar dan kak Rudi bersahabat. Afkar pernah bercerita padaku tentang kak Rudi" ucap Artika yang mengingat kalau Afkar pernah bercerita jika dirinya bersahabat dengan Rudi.
"Betapa beruntungnya kamu Artika, sekarang kamu sudah di lamar dan yang melamar kamu adalah seorang pengusaha sukses" ucap Siska.
"Aku tidak pernah melihat tentang kekayaan yang di miliki oleh nya Siska, dan kamu seharusnya juga bersyukur mendapatkan kak Rudi yang selalu setia kepadamu" ucap Artika.
"Tapi dia tidak berani berkomitmen Artika" ucap Siska dengan nada kesalnya.
"Bukannya dia tidak berani, mungkin saja kak Rudi menunggu kamu hingga lulus kuliah terlebih dahulu. Kamu harus bersabar, kak Rudi saja sabar menunggu dirimu, seharusnya kamu juga sabar untuk menunggu kak Rudi" ucap Artika menasehati Siska.
"Baiklah, aku akan mendengarkan nasehatmu, tapi awas saja jika aku sudah lulus kuliah tapi kak Rudi tidak juga melamarku. Mungkin aku akan melepaskannya" ucap Siska.
"Kamu harus sabar, jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan. Ingat lah akan kata pepatah AKAN ADA PELANGI SETELAH HUJAN" ucap Artika.
"Baiklah Artika, terserah apa yang mau kamu katakan aku sudah malas untuk berdebat denganmu" ucap Siska.
Siska pun mengakhiri panggilannya dengan Artika. Karena Siska sudah mengantuk maklum saja di sana sudah jam 1 malam, sedangkan di Indonesia baru jam 6 sore.
Setelah mengobrol dengan Siska, Artika merasa tenang mungkin memang benar apa yang di katakan oleh Siska bahwa dirinya beruntung, karena Afkar telah melamarnya.
Artika akan perlahan-lahan untuk mengenal Afkar lebih dalam lagi, dan Artika berharap jika keluarga Afkar akan menerima dirinya.
Walaupun Artika sudah mengenal Tante Anita ibunya Afkar, tapi masih ada rasa takut di hati Artika kalau keluarga Afkar tidak menerima dirinya.
Artika tidak mau larut untuk memikirkan hal itu, mungkin dia akan perlahan-lahan menjalani semuanya, seperti air yang mengalir saja.
Karena sudah sore, Artika dengan segera untuk membersihkan badannya dan akan memasak makan malam untuk dirinya sendiri.
*Di Hotel tempat Kakek Bayu dan Xavier
Mereka berdua telah sampai di hotel tempat mereka menginap, Xavier dan kakek Bayu tidur di kamar yang terpisah, sekarang Xavier sedang berada di dalam kamar tempat Kakek Bayu.
"Kakek, aku akan menyuruh orang kepercayaan ku untuk mengawasi Artika disini, aku khawatir padanya kek" ucap Xavier.
"Iya kamu benar, kita harus melindungi Artika. Kasihan anak sebaik itu tinggal sendirian di kota ini" ucap Kakek Bayu membenarkan perkataan Xavier.
"Aku akan membalas perbuatan orang-orang yang telah menyakiti Artika kek, dan kakek harus mendukungku" ucap Xavier pada kakek seraya tersenyum dengan sinis.
Xavier adalah seorang CEO Muda terkenal di Amerika, dia memiliki perusahaan yang bergerak di berbagai bidang.
Xavier sangat ingin mempunyai seorang adik, tapi sayang ibunya Xavier tidak bisa melahirkan lagi, karena rahimnya telah rusak saat melahirkan Xavier.
Setelah Xavier bertemu dengan Artika, dia begitu menyayangi Artika, dia akan melindungi Artika. Karena Artika adalah adik sepupunya.
Walaupun mereka baru bertemu, tapi Xavier merasa jika dia sudah lama mengenal Artika.
"Artika, kamu tenang saja. Kakak akan membalas semua perbuatan orang-orang yang telah meyakitimu, walaupun orang itu adalah Ayah kandungmu" gumam Xavier dalam hatinya.
.Terima kasih telah membaca karya saya
Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan
Mohon kritik dan sarannya
Jangan lupa Vote,like, komen dan share yaaa
tetap semangat ya thor saya senang membaca terus ceritanya.