《PROSES REVISI》
Meidina Andini adalah gadis belia berusia 16 tahun, namun ia harus menerima takdirnya untuk menikahi pria lumpuh dari keluarga kaya raya untuk melunasi hutang kakeknya pada renternir.
Arsakha Virendra Alfarizqi, pria berusia 21 tahun ini sudah mendapatkan julukan sebagai raja bisnis. Karena berkat kerja keras, dan juga ketegasannya ketika mengelola bisnis mendapat julukan tersebut dari pegawai dan rekan bisnisnya.
Seorang penulis dan pengusaha dijodohkan secara tiba-tiba, mau tidak mau mereka berdua harus mau. Akan tetapi, hati Arsakha yang masih menyimpan nama mantan tunangannya tersebut membuat Meidina pergi meninggalkannya.
Sampai akhirnya, Arsakha telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia teramat-amat menyesal atas perbuatannya, andai saja Sakha tidak menyia-nyiakan Meidina. Mungkin ia tidak akan sampai semenderita seperti ini, dan terluka begitu dalam.
SEASON 1 - 2
follow instagram author : @pinkymey55
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pinky Mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PESAN DARI ADELIA
...Jika tidak suka dengan cerita ini, silahkan angkat kaki dan pergi sejauh mungkin....
...Hust.... Hust.... Hust.......
.........
Di Sekolah, Meidina dan Adinda tengah mengikuti kelas olahraga, Adinda sangat senang melakukan aktivitas olahraga. terlebih lagi, dia juga sangat pintar di bidang olahraga dan juga musik.
Tetapi, jika menyangkut soal nilai, nyali Adinda langsung menciut, karena Meidina bukan lah tandingannya jika soal nilai.
Tring
Tring
Tring
Kelas olahraga sudah selesai, mereka bergegas untuk mengganti baju.
"Mei, ayo kita ganti baju di toilet saja" ajak Adinda.
"Kenapa tidak di ruang ganti saja?" tanya heran Meidina.
"Karena... Kamu pasti sudah tahu sendiri lah jawabannya, ayo!" ucap Adinda, ia menarik lengan Meidina.
Meidina semakin heran, apa maksud dari perkataan Adinda. Ia hanya menuruti apa yang Dinda inginkan. Mereka berdua kembali ke kelas hanya untuk mengambil seragam, setelah itu pergi ke toilet siswi.
Saat di perjalanan Husein keluar dari dalam kelas nya, Meidina mulai mengerti. Jadi ini alasan Adinda mengajak nya ganti baju di toilet, hanya untuk melihat Kak Husein di kelas nya.
"Hmm, sepertinya aku sudah mulai mengerti, mengapa temanku Adinda mengajakku ganti baju di toilet" gumam Meidina, membuat Adinda tersadar karena sedari tadi masih terpesona oleh Husein.
Adinda yang tersadar dirinya di cibir oleh sahabatnya sendiri, hanya bisa menunjukan giginya. Meidina hanya bisa menggeleng-geleng kan kepalanya.
.........
Di mall Adelia tengah memilih baju seksi, hingga seorang wanita datang menghampiri nya.
"Adelia?"
Adelia kaget, dan segera membalikkan badannya.
"Anya!" ucap kaget Adelia.
Adelia segera menaruh kembali pakaian yang sudah di tangannya, dan hendak akan pergi.
"Mau kemana kau pelajar! jangan mencoba untuk pergi lagi sekarang!" Anya menggenggam erat tangan Adelia.
Adelia terus memberontak ingin melepaskan dirinya dari genggaman Anya.
"Lepaskan aku bodoh!" ucap Adelia, dengan suara sedikit meninggi.
"Tidak, sebelum kau kembalikan mas Arya padaku!" tegas Anya.
"Cih, suami mu saja yang sudah bosan dengan mu. Karna itu dia meninggalkan mu, kau adalah istri yang tidak bisa membuatnya bahagia Anya!"
Anya sudah sangat geram, ia melepaskan genggaman nya dan melayangkan sebuah tamparan keras di pipi Adelia.
PLAK!
Semua pengunjung di dalam mall menatap ke arah toko yang sedang ada perdebatan di dalamnya.
Adelia kaget bukan main, ia memegangi pipi nya yang sudah mulai memerah.
"Jika bukan karena kau, aku dan suamiku tidak akan berpisah. Sehingga anak ku, anak ku meninggal karena ulah mu. Dasar pelakor, wanita murahan!" Anya tidak bisa menahan sakit hati nya lagi, ia mencibiri Adelia dengan umpatan kata yang memang seharusnya Adelia terima.
Para pengunjung mencibir kasar Adelia di depan nya. "Pelakor" itulah kata yang pantas di terima untuk Adelia, sampai para petugas keamanan melerai perdebatan di antara kedua nya.
Untuk kenyamanan para pembeli, dan penjual di mall tersebut juga.
Adelia sesegera mungkin ingin meninggalkan mall tersebut, melihat Adelia yang kabur, Anya hendak ingin mengejar nya. Namun ia harus di berhentikan oleh petugas, agar tidak terjadi pertengkaran lagi di dalam mall.
Adelia keluar dari dalam mall, dan segera masuk ke dalam mobilnya.
"Sialan, kenapa aku harus bertemu dengan sih! " umpat Adelia.
Ide gila terlintas dibenaknya, ia memfoto pipi memarnya yang ditampar oleh Anya dan mengirim nya ke Sakha. Adelia tersenyum, dan segera menjalankan mobil nya, ia lebih memilih pulang ke apartemen.
Drtt... Drtt... Drtt...
Ponsel Arsakha bergetar, yang artinya ada pesan masuk. Adam yang sedang makan siang bersama Arsakha di dalam ruang kerjanya, menatap heran Arsakha.
Terlihat raut wajah marah Arsakha, Adam terheran-heran, kenapa tingkah laku sahabatnya akhir-akhir ini sangat aneh.
Jika memikirkan Arsakha masih mencintai Adelia, itu tidak akan mungkin. Karena Arsakha, pernah bersikap manja pada Meidina di depan keluarga besar nya sendiri tanpa malu.
Itulah mengapa yang membuat keluarga nya yakin, Arsakha sudah melupakan Adelia
Pesan dari Adelia.
📩 : Adelia
Arsakha, lihat lah diriku. Aku rela di pukuli dan di hina oleh teman-teman ibu mu, karena mereka menuduhku sebagai perusak rumah tanggamu dengan gadis kecil yang bernama Meidina itu. Jika kau tidak bisa memberikan ku kepastian sampai saat ini, terpaksa kita akhiri saja hubungan kita sampai disini Sakha :'(
Begitulah pesan singkat yang Arsakha terima, ia harus bertindak segera untuk memberikan Adelia kepastian, sebelum Adelia pergi meninggalkan dirinya lagi.
Arsakha membalas pesan dari Adelia dengan rasa khawatir, ia ingin sekali menelepon Adelia untuk saat ini, tapi di sini ada Adam yang tengah mengawasi nya dengan ketat.
Ting
Ponsel Adelia berbunyi, ia segera mengambil ponsel milik nya yang berada di dalam tas. Adelia kembali tersenyum dengan senyum licik nya, serasa ia akan menang sebentar lagi.
Di perusahaan, Arsakha masih memijit pelan pelepis matanya, ia terasa sangat pusing, mau tidak mau ia harus sesegera mungkin meninggalkan Meidina.
Aku harus segera meninggalkan Meidina, meskipun hatiku sudah mulai jatuh cinta padanya. Batin Arsakha ia menyandarkan kepalanya ke kursi kebanggaan nya, perlahan matanya mulai tertutup.
Ia membuyarkan isi otak dan pikiran nya, jadi satu. Melupakan sejenak kisah cintanya yang begitu rumit.
Maafkan aku, Meidina.
anaknya Nico juga pas lahir harus kembar khan
tetap semangat author ya. 👍👍👍