NovelToon NovelToon
Menjadi Sugar Baby

Menjadi Sugar Baby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:47M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pratiwi Devyara

Siapa bilang menjadi sugar baby itu enak?.

Bergelimang kemewahan, bisa membeli tas mahal, perhiasan dan gadget terbaru dengan mudah. Bisa memiliki apartemen dan mobil seharga milyaran, segampang membalikkan telapak tangan.

Lea Michella dan teman-temannya, menempuh jalur instan agar bisa hidup enak. Mereka rela menjual kehormatan demi mengumpulkan pundi-pundi uang.

Namun ternyata, kehidupan sugar baby tak seindah dan semudah yang sering diceritakan oleh penulis di novel-novel online. Nyatanya ada banyak hal serius yang harus mereka hadapi.

Sanggupkah mereka bertahan atas pilihan yang mereka ambil?. Ikuti saja kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Hari Ini

Lea buru-buru bersiap, untuk berangkat ke sekolah pagi itu. Setelah selesai berpakaian ia pergi ke arah lemari es dan mencari makanan apa yang bisa ia makan. Namun begitu lemari es tersebut dibuka, sepanjang mata memandang hanya buah dan sayuran yang terlihat.

"Apanya yang tinggal di panasin om Bambang. Ini namanya mesti masak dulu."

Lea membuka freezer, ada beberapa makanan beku di sana. Namun karena malas, ia akhirnya mengambil satu buah apel. Lalu beralih ke meja makan dan mengambil dua buah pisang. Lea lalu memakan pisang tersebut sambil berjalan menuju lift.

Saat tiba di sekolah, Lea melihat adanya kehebohan di sana. Pasalnya kini Rangga dan Sharon sudah mulai menunjukkan kemesraan di depan publik. Lea tak pernah tahu jika Rangga terpaksa melakukan semua itu, untuk melindungi Lea dari serangan ibunya yang tak waras.

Yang Lea tahu hanyalah, Rangga telah mengkhianati hubungan mereka. Dan kini ia menjalin hubungan dengan Sharon.

"Aduh mantan yang terbuang lewat."

Maya mencoba meledek Lea, namun gadis itu kini tak peduli. Ia masa bodoh, pada hal-hal yang diluar batas kemampuannya untuk menghandle.

Ketika puluhan pasang mata memperhatikannya, gadis itu hanya melengos sambil memakan pisang. Bahkan sikapnya membuat Dian yang tak sengaja melihat, tertawa.

"Woi, udah tegar sekarang?" tanya Dian.

"Eh, kak. Hehe."

Dalam sekejap mereka telah berada di kantin sekolah, ngobrol sambil makan mie ayam.

"Jadi, sekarang lo udah tinggal sama sugar daddy lo?" bisik Dian pada Lea.

Ia tak ingin percakapan ini ada yang mendengar. Sebab telinga anak-anak di sekolah ini, terlalu panjang untuk sebuah gosip.

"Ya gitu deh, kak. Baru semalem dibawa."

"Lo udah..." Dian menatap Lea.

Sementara Lea hanya menggeleng.

"Serius?" tanya Dian kemudian.

"Serius, kak. Lalu Lea menceritakan dengan sejujur-jujurnya, perihal Daniel yang hanya mencoba menjauhkan dirinya dari Edmund. Ia juga bercerita bahwa sebelum acara berlangsung, ia pernah bertemu dengan sugar daddy nya itu beberapa kali.

"Wah parah juga tuh di kakek tua, tapi untung sih lo diselamatkan oleh daddy lo. Ketimbang sama si tua bangka menjijikkan itu."

"Iya sih." ujar Lea.

"Tapi gue nggak tau, kak. Bakalan bisa bertahan sampai kapan. Sikapnya itu loh, nyebelin banget. Pengen gue unyel-unyel rasanya, tiap ketemu."

Dian tertawa.

"Lo bodo amat aja, yang penting lo dikasih tempat tinggal. Lo dikasih duit nggak sama dia?" tanya nya kemudian.

"Nggak, ini aja gue masih pake duit dari agency." jawab Lea.

"Pelit banget?"

"Ya mana gue tau, kak."

"Ya lo minta lah, sama dia. Bilang Lo banyak keperluan. Dia aja berani deposit lebih dari kakek tua, yang sebelumnya jadi sugar daddy lo itu. Masa ngasih duit jajan lo nggak bisa."

"Iya sih." ujar Lea seraya berfikir sejenak. Mereka lalu melanjutkan makan. Karena tak lama setelah itu, bel tanda masuk dibunyikan.

***

"Lea, lo baik-baik aja kan?"

Sebuah pesan singkat dari Vita masuk ke laman grup WhatsApp, yang hanya berisi Lea, Vita serta Nina. Itu terjadi ketika jam istirahat.

"Iya, gue baik-baik aja." ujar Lea.

"Lo gimana?" tanya nya pada Vita.

"Gue nggak sekolah, abis di unboxing gue semalem."

"Hah?" Lea tercengang sambil mengetik balasan.

"Iya, emang lo nggak di unboxing?" tanya Vita kemudian.

"Kagak." jawab Lea.

"Hai." tiba-tiba Nina masuk.

"Eh, gue baru baca. Beneran di unboxing lo, Vit?" tanya Nina.

"Iya masih sakit, tapi dia baik banget sih orangnya."

"Gue takut." ujar Lea.

"Nggak usah takut, enak koq. Cuma emang agak perih dan lemes aja pas pagi. Plus gue mager sekolah, hahaha." Vita mencairkan suasana.

"Lo gimana, Nin?" tanya Lea pada Nina.

"Gue mau cerita nih sama kalian." ujar Nina.

"Daddy gue, dia mau ngajak nikah."

"Hah, serius?"

"Serius?"

Lea dan Vita mengetik dan mengirim diwaktu yang nyaris bersamaan. Dengan kata-kata yang hampir sama pula.

"Iya, tapi dia bilang tunggu gue selesai sekolah dulu. Sekarang kan udah kelas tiga nih, bentar lagi tamat. Dia mau nikahin gue, pengen punya anak katanya."

"Tapi lo udah di unboxing?" tanya Vita.

"Nggak, belum." jawab Nina.

"Dia mau gue kenal dulu sama orang tuanya. Makanya sekarang, gue ditempatkan dirumah orang tuanya. Ada kakaknya juga cewek, semuanya baik banget sama gue."

"Wah bagus tuh." ujar Lea.

"Gue ikut seneng buat lo, Nin." lanjutnya lagi.

"Daddy lo nggak tinggal serumah?" tanya Vita lagi.

"Dia kerja, Vit. Jarang pulang, karena selalu bolak-balik luar kota dan luar negri."

"Oh ya udah nggak apa-apa, gue turut seneng buat lo, Nin." ujar Vita.

"Lea gimana daddy lo?" tanya Nina.

"Sulit." ujar Lea.

"Sulit?" tanya Nina tak mengerti.

"Lo pada inget kan sama daddy gue itu, yang gue tampar depan lo berdua. Yang pernah menghina kita."

Nina dan Vita hening sejenak, lalu mereka membalas.

"Eh, iya anjir. Baru inget gue, bangsat." ujarnya kemudian.

"Iya, gue juga kaget ini. Baru inget gue mukanya tuh laki." ujar Nina.

"Sekarang gue kejebak sama dia." ujar Lea.

"Waduh, Le. Sorry banget, gue prihatin sama nasib lo." ujar Nina.

"Ya mau gimana lagi, daripada terjerat hutang sama agency." ujar Lea.

"Tapi dia main tangan nggak sih sama lo?" tanya Vita.

"Iya, lo ditampar nggak?" Nina ikut bertanya.

"Ditampar sih nggak, tapi ya gitu. Super duper nyebelin, pengen banget gue geprek di ulekan sambel."

"Wkwkwkwk."

"Wkwkwkwk."

Vita dan Lea tertawa dalam ketikan dan mengirimnya.

Mereka lanjut berbincang, sampai bel tanda kembali masuk berbunyi. Lea pamit untuk kembali ke kelas, karena jam istirahatnya telah selesai.

***

"Hai sayang."

Seorang laki-laki menghampiri Vita yang masih terbaring di tempat tidur. Vita lalu tersenyum padanya.

"Hai, dad." ujarnya kemudian.

"Masih sakit?" tanya nya pada Vita. Vita mengangguk. Pria itu kemudian mencium keningnya beberapa kali.

"Maafin aku, ya. Aku udah lama banget nahan, jadi semalam itu karena udah terlalu pengen."

Lagi-lagi Vita tersenyum.

"Nggak apa-apa, dad. Aku suka." ujar Vita.

Sugar daddy Vita pun tersenyum.

"Kita makan yuk." ujarnya kemudian.

"Makan apa, dad?" tanya Vita.

"Aku udah beli, ada di meja makan. Yuk...!" ajaknya kemudian. Vita mencoba beranjak, ia dibantu oleh sugar daddy nya menuju ke arah meja makan.

***

Sementara di kantor, Daniel yang tengah sibuk bekerja tiba-tiba didatangi Richard dan Ellio.

"Hallo a new sugar daddy." seloroh Ellio.

"Brengsek." ujar Daniel seraya tertawa kecil.

Richard kini duduk di meja Daniel sedang Ellio duduk dihadapannya.

"Ngapain pada disini, coba?. Kerja, woi." ujar Daniel kemudian.

"Kan kantor kita sebelahan semua, Bambang. Connecting lagi." ujar Richard.

"Ya nggak setiap hari ke ruangan gue juga. Emang perusahaan lo pada kagak di urusin?"

Richard dan Ellio saling menatap satu sama lain, sambil tersenyum.

"Gimana semalem?. Udah lo unboxing?" tanya Ellio.

"Apaan sih?" tanya Daniel gusar.

"Hmm, biasanya kalau udah gusar gini. Berarti udah nih." Richard berspekulasi.

"Apaan, kagak gue apa-apain. Nafsu aja kagak, gue. Bocil begitu, mini lagi. Beda sama Grace."

Richard dan Ellio menahan tawa.

"Awas ketelen omongan sendiri." ujar Richard.

Mereka lalu beranjak.

"Sana, kerja...!" ujar Daniel makin gusar.

Richard dan Ellio pun sama-sama tertawa, lalu meninggalkan ruangan itu.

1
Babo Saram
setuju nih yg bgini nih 👍
Ratna Komala
semoga Richard dan Nadya TDK terjadi apa" ke depannya dan semuanya berjalan LG seperti semula dan aman...semoga Hanif bisa menerima dgn hati yg legowo
HaNNa
sifat asline Daniel metu kabeh 😅
Nina Yasmine
hallo ka dev... sehat2 trs ka aku nunggu kelanjutannya loh ka ampe aku baca dari awal ampe akhir
Elan Lasmanah
lanjut thor
Susilo Susilo
morning ka dev where are you?????? kita masih nungguin lo update finishin aja deh biar ga ngegantung
zowa
kangenx Thor SM Daniel dgn lea
RiJu
lupa kalau pernah sedang baca cerita ini.
and yes, kurang suka bagian daniel nyingkat nama lea, apaan banget dipanggil "le"? ubur² ikan lele?? 🤭
Devyara (IG : oh_ya_ra): Kalau ga suka ya jangan baca, sesimpel itu. Isi pikiran Lo jangan paksakan ke orang lain. Dan tulisan gue ga mesti disukai semuanya. Ga suka ya udah, ribet.
total 1 replies
Chan Eun Shang
Hi kak Dev. Long time no see.. Hp ku rusak, di service baru balik lagi ke sini... Harapan sy kak selalu shat yah.... GBU
Anggun Peratiwi
Luar biasa
ellakayla
seneng baca novel ini dah 3x 🤭🤭
Ininiraa Kiw
karnadi anjir🫵😭
yua
lanjut donk KA. kangen sama derriel
Mutiaa
Udah di akhr tahun 2024 thor masih setia bolak balik NT liatin keluarga Pak Dan, kali2 ja da up. Sehat2 thor kami selalu menunggu dirimu. Kangen sma delil ni 🥰
Cey
author apa kabar? semoga dalam lindungan Tuhan
Rikawaii San
Luar biasa
Susilo Susilo
kak dev sehat kah?? sudah lama kagak ada kabarnya mudah mudahan sudah membaik
marina dewi
setelah sekian lama akhirnya aku balik lagi kesini KRNA mau tau lanjutannya akhirnya ada dan bisa sembuhin kangen
masih nunggu ya lanjutannya thor
zowa
masih nunggu lanjutannya.karna msh ga bisa lepas dr semua karyamu Dev
Rin Arina
sekian lama aku baru baca lagi nih novel🤭🤭🤭 sibuk bngt sama real life
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!