NovelToon NovelToon
Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chal30

Rio Baswara diceraikan istrinya karena dianggap bangkrut dan gagal. Satu hari kemudian, dia dapat sistem informasi paling akurat. Seminggu setelahnya, dia jadi miliarder.

Mantan istri yang sombong kini hanya bisa menangis menyesal. Sementara Rio sibuk bangun kerajaan bisnis dan dekat dengan adik kandung mantannya yang jauh lebih baik—cantik, baik hati, dan setia.

Saatnya dunia tahu, pria yang mereka remehkan kini jadi penguasa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chal30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24: RUMAH BARU DAN MOBIL SPORT

Keluar cuma buat liat rumah, eh malah ketemu sepupu orang yang dia kenal, hoki banget sih. Meskipun Rio cuma ketemu Melati sekali, tapi kenal ya kenal. Ada hubungan dikit aja udah membantu. Rio langsung jelasin maunya ke Ratna.

"Bu Ratna, saya lagi nyari rumah yang lingkungannya bagus, lokasinya strategis. Lebih bagus lagi kalau deket sekolah ternama. Anak saya mau sekolah soalnya, soal harga sewa gak masalah. Kalau cocok, saya pertimbangin buat beli," jelas Rio dengan nada serius sambil ngelipet tangan di dada.

Denger itu, Ratna mulai mikir keras. Inget-inget rumah mana yang pas sama kriteria Rio. Perusahaan mereka emang fokus ke properti high-end, jadi stok rumah sih banyak.

Gak lama, Ratna dapet satu ide.

"Pak Rio, yang cocok sama kriteria Bapak cuma satu: unit di kawasan Sudirman. Kebetulan ada yang lagi disewain, luasnya dua ratus meter lebih, tapi furniture sama elektronik gak ada sama sekali. Pemiliknya minta lima puluh tiga juta per bulan, tapi kalau negosiasi, mungkin bisa turun jadi lima puluh juta," jelas Ratna sambil buka tablet, tunjukin data properti.

Lima puluh juta sebulan? Dulu Rio bayangin aja gak berani. Lima puluh juta itu bisa buat cicil rumah bagus banget, kalau dipake sewa, rasanya kayak buang-buang duit. Tapi ya, harus liat dulu kondisi rumahnya, kalau cocok, Rio gak keberatan sewa.

Soalnya rumah Rio sekarang di kampung kota, lingkungannya jauh dari kata bagus. Lagipula Kiara sebentar lagi masuk kuliah lagi, nanti harus cari babysitter buat jagain Kenzie. Pilihan terbaik sebenernya minta mantan mertua Rio, tapi Bu Ningsih baru operasi tulang belakang beberapa bulan lalu. Rio khawatir kalau minta tolong, malah bikin kondisi Bu Ningsih tambah parah. Jadi paling aman mempekerjakan babysitter profesional yang bisa dipercaya. Kalau mempekerjakan babysitter, rumahnya harus gede dong, gak mungkin babysitter tidur di ruang tamu.

Setelah liat foto-foto yang Ratna tunjukin, Rio nanya dengan nada penasaran, "Pemiliknya ada niat jual gak?"

Ratna ngangguk. "Ada sih. Cuma harganya..." ucap Ratna sambil senyum kecut.

Rio langsung paham. Sekarang harga properti naik kayak roket, tiap hari beda harga, gak ada tanda-tanda mau turun, apalagi lokasinya strategis banget, pemiliknya pasti pengen tahan dulu biar untungnya maksimal. Ini keliatan dari dia udah renovasi bagus tapi gak beli furniture sama sekali, artinya dia belum berniat tinggal atau jual dalam waktu dekat. Tapi selama ada niat jual, Rio bisa sabar. Nanti pas duitnya cukup tinggal beli, mahal dikit gak masalah.

"Ya udah, kita liat dulu aja," ucap Rio sambil berdiri dari kursi.

"Baik Pak Rio. Bapak bawa mobil sendiri? Kalau enggak, bisa naik mobil saya," tawar Ratna sambil ambil kunci mobil dari tas.

Rio geleng. Mobil? Dia punya dari mana? Duit dari saham sama jual emas baru masuk beberapa hari lalu, belum sempet beli mobil. Tapi omongan Ratna ngingetin Rio. Emang harus beli mobil sih, gak cuma buat dia, tapi juga buat antar-jemput Kenzie sekolah.

Jadi begitu naik mobil Ratna, Rio langsung buka aplikasi jual-beli mobil, browsing model yang lagi dijual. Kalau buat antar anak, pasti harus yang nyaman. Rio langsung cek MPV dulu, dia gak terlalu paham model-model MPV. Yang sering dia liat cuma Odyssey sama Alphard dari Jepang.

Alphard lebih populer, tapi susah banget dapetnya, sering harus nambah harga di atas MSRP. Rio liat foto model terbaru tahun ini. Bagus sih, bisa masuk list. Setelah itu Rio cek sedan besar. Fokusnya di BMW, Mercedes-Benz, sama Audi. Sebelum mobil listrik booming, ketiga brand itu emang jagoan soal kenyamanan, bahkan setelah mobil listrik mulai rame, mobil premium top tier masih didominasi brand-brand klasik kayak gitu.

Rio sekarang punya duit, tapi belum super kaya, jadi dia gak mau beli yang terlalu mahal. Maksimal seratus lima puluh juta lah. MPV buat Kenzie, mobil pribadi juga harus ada. Dengan badan Rio yang tinggi gede, seharusnya SUV lebih cocok, tapi Rio lebih suka sedan sama sport car, sekarang dia udah naksir Porsche 911.

Begitu urusan rumah beres, langsung deh beli mobil.

Rio inget Nadya pernah bilang temennya kerja di dealer Porsche. Bisa kontak dia buat konsultasi. Duit dikasih ke siapa juga sama, mending dikasih ke orang yang ada hubungan sama Rio. Sekalian kasih Nadya tambah muka, soalnya cewek itu nurut banget, kalau dipanggil langsung dateng. Gak cerewet, gak nuntut macem-macem. Kemungkinan besar hubungan mereka bakal jangka panjang. Rio gak bakal kasih status resmi, tapi soal duit, Rio gak bakal pelit.

Rio kirim chat ke Nadya, bilang mau beli mobil. Pas Rio selesai ngetik, mereka udah sampe lokasi. Turun dari mobil, Rio langsung ngeliatin parkiran basement. Mobil-mobil yang parkir di sini gak ada yang murah, bahkan ada logo Honda, tapi modelnya mirip kayak city car kecil. Rio baru aja nonton video otomotif beberapa hari lalu, ada YouTuber terkenal yang pake mobil persis kayak itu. Harganya lebih mahal dari BMW atau Mercedes biasa.

'Rumah yang sewanya lima-enam puluh juta sebulan, ya jelas penghuninya gak ada yang miskin,' pikir Rio dalam hati sambil senyum kecut.

Naik lift bareng Ratna, begitu keluar dari lift, Ratna langsung jelasin kondisi properti dengan antusias.

"Pak Rio, semua unit di gedung ini satu lift satu unit, jadi privasi terjamin banget, terus pengelola gedungnya dari perusahaan property management kelas atas nasional. Keamanannya dijamin ketat. Pemilik punya dua slot parkir di basement, kalau Bapak mau bisa sekalian disewa juga," jelas Ratna sambil jalan ke pintu unit.

Rio ngangguk. Parkir pasti harus, kalau enggak, beli mobil juga gak ada gunanya. Di kota besar kayak Jakarta, sebelum beli mobil, yang pertama harus dipikirin bukan harga mobilnya, tapi ada tempat parkir atau enggak.

Keluar dari lift, ada ruang tunggu luas. Ratna otak-atik smart lock di pintu. Klik, pintu terbuka.

"Pak Rio, pemilik pas renovasi udah mikir jangka panjang. Jadi material yang dipake semua kualitas terbaik. Lampu-lampu juga pake smart home system, kalau Bapak jadi sewa, perusahaan kami punya paket lengkap, bisa bantuin setup furniture sama elektronik. Dijamin Bapak bisa langsung tinggal dengan nyaman maksimal," promosi Ratna dengan senyum profesional.

Rio gak jawab, perhatiannya langsung tersedot ke jendela kaca besar.

Sebagai cowok yang hampir tiga puluh tahun, Rio belum sampe tahap "udah ngerasain semua, gak tertarik lagi".

Yang Rio suka masih kota besar yang ramai, gemerlap lampu malam hari, sekarang meskipun masih siang, dari jendela kaca ini keliatan jelas pemandangan pusat bisnis Jakarta. Begitu malem nanti, semua lampu menyala, pasti lebih keren lagi.

Dalam sekejap, Rio udah mutusin. Rumah ini dia sewa, siapapun yang coba halangin bakal dia tabrak. Soal tata ruang, desain interior, dengan harga sewa segitu, gak mungkin jelek. Paling buruk, bayar designer buat renovasi ulang, tapi setelah keliling satu putaran, Rio ngerasa selera pemiliknya oke juga. Tinggal tambahin furniture, bersihin rumah, langsung bisa ditinggalin.

Semua ini harus beres sebelum Kiara masuk kuliah lagi. Kalau enggak, Rio pasti gak sanggup ngurus sendirian.

Setelah yakin sama keputusannya, Rio noleh ke Ratna sambil bilang tegas, "Rumah ini saya sewa! Oh iya, tadi kan Ibu bilang perusahaan kalian ada layanan desain interior? Suruh mereka kasih proposal secepetnya. Syarat saya cuma satu: harus berasa kayak rumah beneran!"

Ratna gak nyangka secepat ini closing, dia kira Rio bakal mikir dulu beberapa hari. Ternyata langsung deal, enak banget.

Setelah diskusi sama pemilik, mereka bertiga tanda tangan kontrak sewa. Rio resmi sewa rumah itu dengan harga lima puluh juta per bulan. Setelah antar Rio sampe dealer Porsche, Ratna gak tahan penasaran. Dia langsung telpon Melati.

"Melati, lu deket gak sih sama Rio Baswara?" tanya Ratna dengan nada penuh selidik.

1
Mamat Stone
/Determined/🔥
Mamat Stone
/Angry/💥
Mamat Stone
/Casual//Casual//Casual/
Mamat Stone
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Nyai Romlah
ipar adalah maut😄
Xiào Hān (ERROR 404) ୧⍤⃝🍌
Lulus 20 bab terbaik?
Andira Rahmawati
tetap semangat..💪💪💪💪
Andira Rahmawati
eemmm jadi ngiler pingin mkn soro☺️☺️
Mamat Stone
moga sukses selalu Thor
Mamat Stone
moga sehat selalu Thor
Mamat Stone
/Casual//Determined/
Mamat Stone
/CoolGuy//Angry/
Aksara_Dee
rio cocok sama Kiara
Aksara_Dee
ini orang mana yg ngomong, pengen aku samperin. gak bener itu 😂
Adiba D Syakila: kata orang/Awkward//Awkward/
total 1 replies
Giantini
kok Rio jdi gitu sich bejat kelakuan nya
Giantini
Rio ini jadi laki"terllu lamban,lemot
Mamat Stone
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mamat Stone
/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Mamat Stone
/Smirk//Smirk//Smirk/
Mamat Stone
/Tongue//Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!