NovelToon NovelToon
Ikatan Takdir

Ikatan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Anak Haram Sang Istri
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Perjalanan hidup Kanaya dari bercerai dengan suaminya.
Lalu ia pergi karena sebuah ancaman, kemudian menikah dengan Rafa yang sudah dianggap adiknya sendiri.
Sosok Angela ternyata mempunyai misi untuk mengambil alih harta kekayaan dari orang tua angkat Kanaya.
Selain itu, ada harta tersembunyi yang diwariskan kepada Kanaya dan juga Nadira, saudara tirinya.
Namun apakah harta yang di maksud itu??
Lalu bagaimana Rafa mempertahankan hubungannya dengan Kanaya?
Dan...
Siapakah ayah dari Alya, putri dari Kanaya, karena Barata bukanlah ayah kandung Alya.

Apakah Kanaya bisa bertemu dengan ayah kandung Alya?

Lika-liku hidup Kanaya sedang diperjuangkan.
Apakah berakhir bahagia?
Ataukah luka?

Ikutilah Novel Ikatan Takdir karya si ciprut

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nadira

Malam itu, keamanan di rumah sakit ditingkatkan tanpa pengumuman resmi.

Dua petugas berseragam hitam berdiri di ujung lorong ICU, bukan satpam biasa—postur mereka terlalu tegap, sorot mata terlalu waspada. Di dada mereka tak tertera nama, hanya kartu akses khusus yang tak dimiliki staf lain.

Ruang ICU 317.

Di balik pintu kaca tebal, terbaring seorang wanita seusia Kanaya. Rambutnya tergerai di atas bantal putih, wajahnya pucat namun tenang, seolah hanya tertidur panjang. Monitor jantung berdetak stabil, tapi ada sesuatu yang membuat ruangan itu terasa berat—seperti menyimpan rahasia besar.

Seorang perawat senior mendekat, membawa berkas.

“Sesuai instruksi, hanya keluarga inti yang boleh masuk,” katanya pelan.

Salah satu petugas keamanan mengangguk. “Dan nama ‘keluarga’ harus cocok dengan daftar kami.”

Daftar itu pendek. Terlalu pendek untuk pasien ICU.

Di sudut lorong, kamera tambahan dipasang. Setiap sudut mati dieliminasi. Bahkan lift terdekat diprogram hanya berhenti dengan kartu akses tertentu.

Ini bukan perlakuan untuk pasien biasa.

Seorang dokter keluar dari ruang jaga, suaranya rendah.

“Pasien perempuan ini… siapa sebenarnya?”

Petugas itu menjawab tanpa emosi, “Seseorang yang tidak boleh disentuh oleh siapa pun yang salah.”

Di waktu yang hampir bersamaan, Angela berdiri di lantai bawah, menatap papan penunjuk arah ICU. Ia tak bergerak maju. Matanya menyipit saat melihat penjagaan yang tak ada kemarin.

“Jadi sudah sejauh ini,” gumamnya.

Ia tahu, penjagaan itu bukan untuk melindungi wanita itu dari dunia luar—

melainkan untuk menjaga dunia dari apa yang bisa ia ungkapkan jika terbangun.

Sementara itu, jauh dari rumah sakit, Barata merasakan firasat yang membuat dadanya sesak. Seolah ada seseorang yang hidupnya terikat erat dengan Kanaya, meski mereka belum pernah bertemu.

Dan di balik pintu ICU 317, jari wanita itu bergerak pelan.

Hanya satu sentimeter.

Tapi cukup untuk membuat alarm tak kasatmata mulai berbunyi.

*

Lorong rumah sakit itu sunyi, terlalu sunyi untuk jam kunjungan yang seharusnya masih ramai. Lampu neon memantul di lantai mengilap saat Angela melangkah pelan, mengenakan masker dan jaket gelap. Langkahnya mantap—seolah tempat itu sudah ia kenal luar kepala.

Ia berhenti di depan Ruang ICU 317.

Di balik kaca, seorang wanita terbaring tak bergerak. Tubuhnya dipenuhi selang, monitor berdetak pelan mengikuti detak jantung yang lemah. Wajah itu pucat, tapi guratan rahangnya masih menyimpan kesan keras—seseorang yang dulu terbiasa memberi perintah, bukan menerima nasib.

Angela membuka pintu perlahan.

“Aku sudah bilang jangan gegabah,” katanya pelan, hampir seperti bisikan. Tangannya terulur, merapikan selimut wanita itu. “Tapi kamu selalu merasa kebal.”

Ia duduk di kursi samping ranjang. Untuk pertama kalinya malam itu, topeng dinginnya retak.

“Mereka mulai curiga,” lanjutnya. “Barata lebih cepat dari yang kita perkirakan. Dan Kanaya… dia sekarang berada di luar jangkauan.”

Monitor berbunyi pelan, seolah merespons.

Angela menghela napas. “Rencana awal gagal. Tapi aku belum selesai.”

Ia merogoh tasnya, mengeluarkan ponsel kedua—ponsel yang tak pernah ia nyalakan kecuali untuk satu orang. Ia mengetik pesan singkat, lalu menghapusnya kembali. Ragu.

Matanya kembali ke wanita di ranjang.

“Kalau kamu sadar,” ucapnya lirih, “kamu pasti akan menyuruhku lanjut. Selalu lanjut. Tak peduli siapa yang harus dikorbankan.”

Ia berdiri. Sebelum pergi, ia membungkuk sedikit, suaranya berubah dingin kembali.

“Tenang saja. Aku akan pastikan semuanya tetap berjalan. Atas namamu.”

Angela keluar dari ICU, menyusuri lorong yang sama sunyinya. Begitu pintu tertutup, ekspresinya mengeras.

Bukan kesedihan yang tersisa di wajahnya—

melainkan tekad.

Di balik pintu ICU itu, terbaring bukan sekadar pasien.

Ia adalah kunci dari semua yang selama ini tersembunyi.

Dan tanpa Barata sadari, permainan baru saja memasuki babak yang lebih berbahaya.

*

Pagi itu, tirai ICU 317 ditarik sedikit. Cahaya matahari jatuh lembut ke wajah wanita yang selama berminggu-minggu terbaring tanpa suara.

Dokter menyebut namanya pelan, seolah takut membangunkannya terlalu cepat.

“Nadira Anindya.”

Usianya hampir sama dengan Kanaya. Wajah mereka tidak persis mirip, tapi ada kesamaan yang sulit disangkal—lekuk rahang, bentuk alis, bahkan garis kecil di sudut mata ketika dahi mereka berkerut. Bukan kebetulan. Bukan juga kemiripan biasa.

Nadira adalah kakak tiri Kanaya.

Hubungan itu sengaja dikubur bertahun-tahun lalu, tepat setelah kematian ayah mereka. Ibu Kanaya tak pernah tahu kebenaran sepenuhnya—bahwa sebelum menikah, ayah Kanaya pernah memiliki kehidupan lain. Nadira lahir dari hubungan itu. Keberadaannya dianggap kesalahan yang harus dihapus.

Nadira tumbuh jauh dari Kanaya. Tanpa nama keluarga. Tanpa perlindungan. Dan tanpa pernah tahu bahwa ia memiliki seorang adik perempuan yang hidup tenang—setidaknya di permukaan.

Hingga suatu hari, Nadira tahu terlalu banyak.

Ia bekerja sebagai analis keuangan lepas, membongkar alur dana ilegal tanpa menyadari bahwa data yang ia sentuh berkaitan dengan jaringan yang sama yang pernah menghancurkan hidup Kanaya. Ketika Nadira mulai menyelidiki lebih dalam, seseorang menyadari satu hal berbahaya:

Jika Nadira berbicara, maka nama Kanaya akan ikut terseret.

Kecelakaan yang membawanya ke ICU bukan kebetulan. Mobil Nadira diremote. Sistem gagal di tikungan tajam. Terlalu rapi untuk disebut musibah.

Angela tahu siapa Nadira sebenarnya. Bukan hanya sebagai aset, tapi sebagai kunci emosional. Jika Kanaya tahu kebenaran ini, ia bisa dipancing. Bisa dihancurkan.

Itulah sebabnya keamanan diperketat.

Bukan demi Nadira semata—

melainkan demi rahasia keluarga yang bisa meruntuhkan banyak orang.

Di ruang jaga, seorang perawat berbisik pada rekannya,

“Pasien ini sering memanggil satu nama saat setengah sadar.”

“Siapa?”

Perawat itu menelan ludah.

“Kanaya.”

*

Dan di tempat lain, tanpa tahu apa pun, Kanaya terbangun dengan dada berdebar hebat—perasaan kehilangan yang tak bisa ia jelaskan, seolah ada bagian dari dirinya yang sedang berjuang antara hidup dan mati.

Di dalam mimpinya, ia berdiri di sebuah lorong panjang berwarna putih. Sunyi, tapi tidak menakutkan. Di ujung lorong, ada seorang perempuan seusianya—wajahnya asing, namun entah kenapa terasa sangat dekat.

Perempuan itu tersenyum lemah.

Kanaya melangkah mendekat. Setiap langkah terasa berat, seolah kakinya menembus air. Saat jarak mereka tinggal beberapa langkah, Kanaya melihat sesuatu yang membuat dadanya sesak—mata perempuan itu berkaca-kaca, penuh rindu yang tak pernah terucap.

“Kamu siapa?” tanya Kanaya dalam mimpi.

Perempuan itu tak langsung menjawab. Ia hanya mengangkat tangan, menunjuk dada Kanaya.

“Aku… bagian yang hilang,” katanya pelan.

Sekejap kemudian, lorong berubah. Kanaya melihat potongan-potongan hidup yang bukan miliknya—rumah kecil yang asing, buku-buku penuh angka, malam-malam panjang yang sunyi. Namun perasaan itu… sama. Kesepian yang sangat ia kenal.

“Kita saudara?” suara Kanaya bergetar.

Perempuan itu mengangguk pelan.

“Kakakmu,” bisiknya.

Kanaya terbangun dengan napas tersengal. Tangannya refleks menyentuh dada, seolah memastikan dirinya masih utuh. Air mata mengalir tanpa ia tahu sebabnya.

“Aneh…” gumamnya. “Kenapa rasanya nyata?”

Ada perasaan hangat, sekaligus kehilangan, seperti baru saja berpisah dengan seseorang yang seharusnya ia kenal sejak lama.

Di luar kamar, hujan turun tipis.

Dan di sebuah ruang ICU yang sunyi, Nadira—yang tubuhnya terbaring lemah—mengernyit pelan, seolah merasakan panggilan yang sama.

Dua jiwa yang dipisahkan oleh rahasia bertahun-tahun,

akhirnya saling menyentuh—

melalui mimpi.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
cwrdik juga ya lawanya
kira2 gmn akhir dari kisah ini
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ya ya ya selalu seoerti itu di gantung tanpa harapan 🙈🙈
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hisss mumet aq
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
apa sih sebenarnya ini aq kok makin piyeee gono
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd angela akan mati kah
hahh jd anak itu anak siapa alya kok bisa kanya sma barata dan kok bisa alya hamil hadeh kepingan puzel yg bener2 rumit tingkat dewa 🤣🤣🤣🤣
Perushaa
makin buat aku bertanya, arahnya kemana
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
lha jd ada flash back nya g kk thor
jawaban dr alya anak dia bukan kira2 kasih flash back nya kapan 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh ttp ada ya
total 2 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
jd barata malah berkorban gtu ka
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: bisa jadi
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadeh mumet bacanya apa sih sebenernya yg bikin rumit 🤣🤣🤣
Perushaa
Cerita ini itu rekomend, bangettttt! Penuh misteri, teka-teki, menengangkan. Serasa kita di ajak untuk bermain menjadi detektif.
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: terimakasih mbak Bening
total 1 replies
Perushaa
makin horor dan penuh tanda tanya
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hadehhh ini makin lama makin menyinpan misteri aja 🤭
Perushaa
makin horor, makin misteri
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
rumit sekalin
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
hahh ini kek baca kasus lama tp kasus apa ya apakah ininkaitan dengan mafia atau gmn sih
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
angela maju kena mundur kena jadi apa sebenarnya ini kenapa kek blm terurau apa yg di buru nya ish pusing deh 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : ohh gono yo
total 2 replies
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅
mumet thor
jane apa.sih iki 🤣🤣🤣
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶᴳᴿ🐅 : mumet apa yg di buru sebenarnya sih
total 2 replies
Perushaa
makin rumit, makin misteri
ini cerita gak tembus retensi, keterlaluan si LUN itu gak bantu promosiin 😤😤😤
Perushaa: emang minta di santet dukun jombang si lun
total 3 replies
Perushaa
aduh makin banyak teka-teki. bikin penasarannnn

ini bukan genre konflik etika, tetapi horor/ misteri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!