Rossa memeiliki suami yang selalu berpihak kepada keluarganya karena dia satu-satunya lelaki dalam keluarganya
Dirinya selalu merasa tersisihkan manakala ipar dan mertuanya selalu berusaha memonopoli suaminya dari segala sisi baik keuangan maupun perhatian,
Dia beruntung dibalik sikap mertua dan ipar bak Seorang madu untuknya, suaminya akhirnya sadar dengan semua perbuatannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Darah menunduk dalam, dia ingin berbicara lagi tapi saat dia mengangkat wajahnya suaminya sudah lebih dulu meninggalkan dirinya.
"Mas". Panggilnya tapi tak dihiraukan oleh suaminya.
Dia mengeram kesal karena semua orang menyalahkannya bahkan anaknya yang biasa manja kepadanya juga tidak ingin melihat dirinya.
" Apa yang harus kulakukan sekarang, semua orang menjauhi dan memusuhi aku seperti ini". Ucapnya meraup wajahnya dengan kasar.
" Aku akan buat perhitungan dengan Fatan dan juga Rossa, aku tidak akan diam membiarkan mereka tenang setelah berusaha menghancurkan hidupku seperti ini".
Dia menyeringai sinis, dia akan membuat rumah tangga Fatan hancur berantakan jika rumah tangganya juga berantakan karena dia tidak akan terima jika mereka hidup bahagia setelah menghacurkan nya seperti ini
Sedangkan Rossa yang berada di rumahnya kini kedatangan seorang tamu yang tak diundang, seorang perempuan cantik yang dulu menjadi masalalu suaminya.
"Maaf apa mas Fatan ada?? ". Tanyanya dengan pelan.
Rossa yang melihat siapa yang datang melipat kedua tangannya, dia sangat mengenal perempuan yang dulunya membuat suaminya patah hati dan terpuruk luar biasa.
"Mau apa cari suami saya?? ". Rossa menatap dingin perempuan itu.
Perempuan cantik bernama Aini itu kini salah tingkah ditatap seperti itu oleh wanita didepannya.
"Aku hanya ingin bertemu dengannya, dimana dia??". Tanyanya dengan angkuh.
Dia bahkan mengedarkan pandangannya masuk kedalam rumah mencari keberadaan Fatan.
Ross tersenyum sinis melihat perempuan tidak memiliki urat malu, datang kerumah lelaki yang sudah memiliki istri dan juga anak, padahal mereka sudah lama tidak saling berhubungan sejak 8 tahun lalu.
"Apa kamu tidak punya malu melakukan hal itu dirumah orang??, apa karena statusmu yang sudah janda menjadikan mu orang yang tidak tahu etika ketika bertemu dengan lelaki yang sudah punya istri??, mau mencoba jadi pelakor?? ". Ucapnya dengan tatapan tajam dan ucapan super pedas.
Aini tersentak kaget mendengar ucapan pedas dan kasar dari perempuan yang dia anggap perempuan lemah karena itu berita dan menurut kata sahabatnya.
"Jangan bicara sembarangan apalagi menghina ku yah". Teriaknya dengan penuh emosi.
Dia tidak terima dihina seperti itu walau kenyataan nya dia ingin kembali merajut hubungan dengan Fatan apalagi melihat kehidupannya yang sudah mapan.
"Perempuan seperti mu mudah sekali ditebak Aini, kau dulu meninggalkan Fatan karena dia hidup susah begitu kamu melihatnya hidup berkembang dan berkecukupan kau berusaha kembali padanya, adudu sayang sekali".
"Aku hanya ingin bertemu dengannya, memangnya salah kalau mantan ingin silaturahmi, kau saja yang berpikiran negatif pada orang lain". Sungutnya berusaha mengendalikan diri agar tidak emosi.
Rossa terkekeh pelan, dia bukan anak kecil yang bisa dibohongin seperti itu oleh orang lain, dia sangat tahu gelagat mencurigakan seperti itu ada lah cara perempuan murahan untuk menggoda suami orang.
"Harusnya kamu malu Aini, ku beritahu padamu, jika kau melihat Fatan kini memiliki segalanya, itu bukan karenanya tapi aku yang memilikinya dan memintanya mengurusnya jadi berhenti menggangu suami orang, malu dong sama anak-anakmu masa ibunya jadi pelakor".
Wajah Aini memerah karena emosi dan rasa marah yang tidak bisa terbendung, dia mengangkat tangannya dan hendak menampar wajah Rossa tapi tangannya terhalang oleh lengan kekar besar dari belakangnya.
Fatan berdiri dibelakangnya sambil menatapnya dengan tatapan elang dan ingin membunuh, dia tidak akan membiarkan siapapun yang menyakiti istrinya apalagi perempuan yang membuatnya hampir meregang nyawa.
"Mau apa kau kesini dan tahu darimana rumahku?? ". Tanyanya dengan dingin dan emosi tertahan.
Niatnya pulang untuk bersantai dan bermanja dengan anak dan istrinya malah terganggu melihat pemandangan barusan, dia mencengkram keras tangan itu dan membuat perempuannya mengadu.
"Aduh sakit Fatan lepaskan tangan aku, kok kamu berubah jadi kasar begini, padahal dulunya kamu lelaki yang sangat lembut". Ucapnya sambil berusaha melepas cengkraman keras Fatan dari tangannya.
Fatan yang melihat itu melepaskan tangannya kemudian menatap tajam perempuan yang paling dia benci itu.
"Apa maumu? , kenapa datang kerumahku dan hampir memukul istriku? ". Fatan mendekati sang istri kemudian menatap Aini dengan tatapan dingin menusuk.
"Aku hanya ingin bertemu dengan kamu Fatan, kebetulan aku bertemu dengan Farah, dia memberikan aku alamatmu dan juga nomor telpon mu tapi ternyata pesanku tidak kamu balas sama sekali". Ucapnya dengan manja yang dibuat imut supaya Fatan tertarik padanya.
Fatan mengangkat alisnya menatap jengah tingkah perempuan menyebalkan di hadapannya ini.
"Aku tidak peduli, yang jelas, aku tidak suka kau datang berkunjung kesini, aku sungguh-sungguh membencimu jadi aku tidak suka kehadiran mu disini".
Rossa menghela nafas sambil melipat kedua tangannya dan menatap Aini dengan tatapan jengah sekaligus sangat kesal.
"Pergilah, orangnya saja tidak aku menemui apalagi mengenalmu, jangan bermimpi untuk menjadi pelakor dalam rumah tangga ku karena aku tidak akan tinggal diam, akan kulidas kamu tanpa sisa dan kamu akan tahu kekuatan istri yang marah menghadapi para pelakor seperti mu".
Aini mengepalkan tangannya mendengar kalimat hinaan dan cacian makian dari mulut Rossa, dia akan membuat perempuan ini dicerai oleh Fatan secepatnya.
"Jangan bicara sembarangan, aku hanya ingin berkunjung karena lama tidak bertemu, memang salahnya dimana, kamu saja bicara sembarangan begitu pada orang??". Sungutnya tidak Terima.
Dia bahkan memasang wajah tidak enaknya menatap Rossa seperti ingin memakannya hidup-hidup.
" Kami tidak menerimamu menjadi tamu disini, dan beritahu kak Farah jika dia berusaha membawamu kesini untuk menghancurkan rumah tangga ku maka tidak akan kubiarkan, aku mencintai istriku karena dia menerimaku apa adanya, menemani aku dalam suka maupun duka tanpa cacat tidak sepertimu yang meninggalkan kekasihnya hanya karena kekasihnya miskin dan setelah melihatku mapan dan punya segalanya kamu datang ingin mengacaukan semuanya maka kau salah tempat".
Aini memasang wajah sedih dan terlukanya atas penghinaan Fatan padanya barusan, dia tidak akan menyerah sampai mendapatkan Fatan.
"Istriku benar, yang kaya itu istriku karena semua yang kumiliki berkat tabungan yang dia pakai untuk memberiku modal jualan dan membantuku menambahnya jadi jangan ganggu kami, pergi kamu dari sini". Usirnya dengan kasar
Wajah Fatan memerah dan nafasnya memburu dan terasa berat dan tersengal-sengal karena amarahnya meluap , dia begitu tidak terima dengan sikap kakaknya.
Dia tidak menyangka kakaknya sangat licik karena berusaha memisahkan dirinya dan istrinya tapi mereka beruntung karena komunikasinya sangat lancar dengan sang istri selama ini
"Fatan jangan seperti itu, aku hanya ingin kembali mengenalmu seperti dulu, tolong jangan seperti ini, aku minta maaf jika sudah mengganggu keluargamu". Ucapnya pura-pura menangis agar Fatan luluh padanya.
"Hentikan dramamu dan pergi dari sini, sebelum aku menyeret mu dengan kasar" Ucap Fatan menghempaskan tangan Aini yang memegang tangannya.
si farah benar2 gak punya malu+otak, dia mau menghancurkan rumah tangga adiknya agar dia bisa berkuasa dengan apa yg dimiliki fatan...
padahal si farah sudah diberi nasehat ibunya, dan ibu mertuanya tapi dia tetap saja menyangkal atas kesalahan yang dia lakukan kepada fatan.... dan pras sudah lelah menghadapi sikap buruk farah tapi tak kunjung berubah jika tetap begitu kamu bkalan diceraikan oleh pras dan pastinya ibu mertuamu akan setuju keputusan anaknya.....
terlalu berambisi, serakah, boros/foya-foya tapi kamu yg akan rugi. kamu akan ditinggalkan keluarga mu farah....
sekarang sudah tau kan tindak tanduk kakak & ibumu... kasih ketegasan dong fatan. jangan menyudutkan rossa apalagi rani sering sekali di bully oleh keponakanmu... jangan buat mereka makin tertindas harusnya kamu bisa melindunginya...