Maheswara merasakan sesuatu yang berdiri di bagian bawah tubuhnya ketika bersentuhan dengan wanita berhijab itu. Setelah delapan tahun dia tidak merasakan sensasi kelaki-laki-annya itu bangun. Maheswara pun mencari tahu sosok wanita berhijab pemilik senyum meneduhkan itu. Dan kenyataan yang Maheswara temukan ternyata di luar dugaannya. Membongkar sebuah masa lalu yang kalem. Menyembuhkan sekaligus membangkitkan luka baru yang lebih menganga.
Sebuah sajadah akan menjadi saksi pergulatan batin seorang dengan masa lalu kelam, melawan suara-suara dari kepalanya sendiri, melawan penghakiman sesama, dan memenangkan pertandingan batin itu dengan mendengar suara merdu dari Bali sajadahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caeli20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Prolog...
"Ya, tarik napas lagi perlahan, buang lewat mulut. Jangan buang tenaga dulu," ujar bidan kampung, Bidan Tatik.
"Aaakhhh," jeritan sakit dari wanita yang berada di tempat tidur melahirkan itu terdengar memenuhi ruangan.
"Pelan-pelan. Jangan sembarang buang tenaga. Nanti bagian bawah mu luka besar. Sayang kan, kamu masih sangat muda," ujar Bidan sambil memperhatikan pintu keluar sang bayi.
"Nah, itu kepalanya sudah kelihatan. Ayo tarik napas, buang,"
"Aaaaaakkhh," jeritan panjang itu disertai jeritan tangis sang bayi.
"Perempuan," seru Bidan Tatik sambil mengangkat bayi mungil cantik.
Tetes air mata jatuh di pipi wanita yang baru saja berjuang antara hidup dan mati itu.
Suara 1 : "Ambil dan lempar bayi itu ke lantai,"
Suara 2 : "Selamat kamu mendapat anugerah besar dari Allah SWT,"
Suara 3 : "Aku belum siap,"
"Tidaaakkk," wanita yang melahirkan itu berteriak histeris, "Tidaaakkkkk,"
psikologi mix religi💪