NovelToon NovelToon
DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

DARI SAMPAH MENJADI TERKENAL.

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Action
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wang Lee

Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.

Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.

Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bodoh, Idiot.

Bagian.

Rahul mengangkat alisnya dan berkata.

"Aku tidak melihat keistimewaannya, tidak terasa adanya energi spiritual, apa gunanya?"

"Dasar bodoh! Idiot...Itu obat memperkuat jiwa yang banyak memiliki energi spiritual di dalamnya. Kegunaannya tak terhingga, rumput itu bisa memulihkan kekuatan jiwaku yang aku gunakan pada waktu itu!"

"Cepat masukkan kedalam lampu ajaib!" Suara gurunya makin terdengar tergesa gesa.

Rahul mendelik dan berkata.

"Guru... Apa kamu lupa, aku tidak bisa menggunakan Lampu ajaib. Guru sendiri yang mengambil nya!"

"Bodoh...Tolol, goblok! Lampu Ajaib itu sudah menyerap darahmu saat di dalam danau tersebut dan aku telah menyempurnakannya untukmu"

"Artinya, kau tinggal menggunakannya menjadi milikmu, karena kau telah meneteskan darahmu. Dulu kau tidak bisa menggunakannya karena kau belum bisa berkultivasi"

"Tapi sekarang kau sudah berada di tahap lever pertama pemurnian Qi, dengan kekuatan pikiranmu, kau bisa mengakses sebagian ruang penyimpanannya. Semakin tinggi level kultivasimu semakin banyak ruang di dalam Lampu Aksi bisa kau pakai" Ujar Krisna tak sabar.

"Huh.....!"

Rahul mendengus kesal, di caci dan di katakan sebagai idiot, membuatnya benar-benar naik darah.

"Sialan...Kau Orang Tua Bangka, waktu itu kau muncul langsung menyimpan otakku dengar banyak informasi dan sekarang kau tidur seenaknya. Aura dunia pun aku rasakan sendiri tanpa bantuanmu dan kau tak pernah benar-benar mengajariku!"

"Dan kau Orang Tua Bangka sekarang menyuruhku seenaknya, kau tak pernah mengajariku gimana caranya menggunakan Lampu Ajaib. Mana aku tau kalau aku bisa menggunakannya. Kalau begini terus, aku mogok latihan, biar kau Orang Tua Bangka terkurung terus di dalam Lampu Ajaib seumur hidupmu!"

"Uhhh...!"Krisna terdiam, ucapan Rahul memang benar adanya.

Sebagai seorang guru, ia belum.pernah benar-benar mengajari muridnya, Rahul.

Iya hanya memasukkan semua informasi dan langsung menghilang, saat di maki, Orang Tua Bangka. Ia malah merasa hangat, sudah terasa sangat lama sekali tidak ada yang memakinya Swinton itu.

"Ahem.....! Aku harus tidur dulu untuk memulihkan kekuatan jiwaku semakin lemah ini...Hehehe..Muridku yang baik hati, jangan marah, ya!"

"Dan, perlu kamu tau, aku memang ceroboh, kau harus giat berkultivasi, ya! Aku ingin membawamu kedunia kultivasi dan membentuk tubuh abadi"

Krisna benar-benar panik, takut Rahul benar berhenti berkultivasi. Harapan satu satunya iya kembali ke dunia kultivasi hanya pada pemuda ini.

"Ahhh...Bumi ini banyak cewek cewek cantik, ngapain berkultivasi?" Jawab Rahul menggerutu kesal.

"Hehehe...Muridku yang ganteng, Kakak Seperguruanmu adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Dia juga pemimpin sebuah Partai besar. Murid-muridnya semua adalah perempuan, kau pasti suka?"

Mendengar itu mata Rahul berbinar-binar dan nada bicaranya pun melunak.

"Baiklah, kali ini kau kuampuni, Orang Tua Bangka!"

Tapi rasa penasarannya tetap ada.

"Guru, serius! Apa benar Kakak Seperguruanku punya partai besar dan isinya cewek semua?"

"Sudah tentu, mana mungkin aku bohong? Selain dia, kau punya dua kakak seperguruan" Kata Krisna sambil melamun.

"Dulu dari tiga muridku. Cuma si kakak perempuanmu yang suka main main denganku, gurunya. Dia bicara seenaknya dan jarang sekali memanggilku guru. Persis kau sekarang, dia sering memanggilku Orang Tua Bangka. Entah gimana kabarnya sekarang"

Nada rindu dan sedih terdengar jelas, Rahul tau. Ucapan manis sang guru tadi bukan karena takut dia berhenti latihan, tapi karena ucapan "Orang Tua Bangka"

Itu membangkitkan kenangan sang guru pada murid-murid lamanya, juga tersirat rasa bersalah karena tidak membimbingnya.

Rahul pun melunak dalam hatinya, ia tahu sang guru adalah sosok yang tragis, hanya sisa jiwanya saja yang terkurung dalam Lampu Ajaib. Tidak bisa berkultivasi dan tidak bisa bebas.

Seorang kultivator agung, sekarang terkurung dalam ruang sempit, hanya berharap padanya untuk bisa kembali.

Dengan senyum ringan Rahul berkata.

"Guru...Eh, maksudku. Orang Tua Bangka, jangan marah. Aku cuma bercanda!"

"Hahaha...Aku ini sudah hidup entah beberapa ribu tahun lamanya, tentu aku paham isi hatimu.Sehari jadi guru, seumur hidup jadi Ayah...Sebaliknya juga begitu"

"Begitupun murid, sehari jadi murid, seumur hidup tetap murid. Kalau kau memanggilku Orang Tua Bangka. Biarlah...Aku bisa mengenang semua murid-muridku, mungkin tak akan pernah kulupakan mereka!"

"Guru...Eh, Orang Tua Bangka, jangan manja! Meskipun kau rindu kakak-kakak seperguruan, jangan minta aku panggil terus. Di bumi, itu sangat murahan... Hahahaha..!"

"Brengsek...Kau murid goblok, jangan banyak omong!"

"Sekarang cepat gali Rumput jiwa Bintang dan fokuskan pada Lampu Ajaib yang ada di lenganmu itu, gunakan pikiranku itu untuk memasukkan Rumput jiwa Bintang masuk kedalam Lampu Ajaib" Kata Krisna.

"Dan setelah itu aku akan menjelaskan kepadamu tentang kultivasi, jiwaku masih lemah. Tidak bisa bangun lama, tapi setelah menyerap energi dalam Rumpun jiwa Bintang ini, aku bisa terjadi lebih lama dan bisa mengajari berkultivasi setiap hari!"

Rahul mengaguk dan dengan hati-hati mengali Rumput jiwa Bintang yang tumbuh di mulut sarang ular piton. Lalu ia memusatkan pikirannya kedalam Lampu Ajaib yang ada di lengannya.

Sesaat kemudian, Rahul merasakan pikirannya berada di ruangan lain, sebuah area ruang sekitar lima puluh meter persegi.

Semuanya tampak nyata, meskipun tubuh fisiknya tak Benar-benar masuk kesana,tapi dalam pikirannya benar nyata adanya.

Begitu pikirannya fokus ke Rumput jiwa Bintang, Rumput jiwa Bintang itu telah hilang dari tempatnya dan kini telah ada dalam penyimpanan di dalam Lampu Ajaib.

"Kalau kau berhasil seperti ini, kelak kau akan mempelajari mantra-mantra bisa terbang ke langit dan menembus bumi. Tapi kau harus tetap mencarinya"

Suara Gurunya tegas dan sangat berwibawa.

Jangan pergi kearah Utara. Jangan bermain-main, selalu fokus berkultivasi, Ingat itu!" Seru Krisna lembut.

Sekarang fokus dan dengarkan gurumu menjelaskan, awalnya Rahul ingin kembali. Namun percakapannya dengan sung guru berlangsung sepanjang malam.

Menjelang fajar, suara gurunya semakin lemah. Menandakan bahwa energinya telah terkuras habis.

"Baiklah, setelah apa yang kuajarkan tadi padamu, itu cukup bisa membawamu mencapai level sembilan penyempurnaan Qi!"

"Selama kau tekun berlatih, kau bisa mencapainya. Jangan lupa setelah kultivasimu meningkat. Kau bisa meramu beberapa pil dan mengkonsumsi untuk mempercepat proses kultivasimu!"

"Sebagai seorang murid, kau harus mencari Rumput jiwa Bintang untuk kebutuhan jiwa gurumu ini" Krisna berhenti sejenak.

"Guru merasakan darah Rubah kecil itu tidak sesederhana kelihatannya, ia mulai menunjukkan kecerdasan spiritual. Kau bisa menjinakkannya. Mungkin bisa menjadi binatang pertempuranmu kelak dimasa akan datang!"

"Ingat, jika dalam kultivasi tidak meningkat, berarti kau semakin menurun. Ingat hangat pernah malas, terus berkultivasi, lakukan semuanya dengan sungguh-sungguh!"

Begitu suara gurunya menghilang, cahaya di lengannya pun meredup.

Rahul tahu, gurunya tertidur dalam berkultivasi menyerap Rumput jiwa Bintang.

Malam itu titik balik baginya, ia mendapatkan bimbingan gurunya dan banyak pencerahan tentang kultivasi.

Saat ia menoleh, pandangannya terarah pada Rubah kecil yang sedang duduk di atas cabang pohon, senyum Rahul kali muncul.

Senyum khas seorang pemburu yang telah menemukan mangsanya, senyumnya sangat mirip dengan serigala tua dalam sebuah dongeng sebelum tidur.

Simak terus jalan cerita ini pada episode selanjutnya bersambung ke bagian 24.

1
Aksara_Dee
spill rebusannya apa aja
Aksara_Dee
aku jd ingat cerita pendekar tampan yang sombong🤔
Aksara_Dee
heh?! lanin kamu yakin?
Aksara_Dee
akhirnya pretty percaya bahwa rahul tabib sakti
Aksara_Dee
pemuka apa ?
Aksara_Dee
pretty si super star
Aksara_Dee
aku baru bangun, belum paham
Aksara_Dee
slow motion ya ka
Aksara_Dee
cewe ngerepotin
Aksara_Dee
wkwkwk malah dpt hadiah
Aksara_Dee
eehh... hayoloo
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Alamak 😭😭😭
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Aduhh siapa tuh? 💃
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
Pantessss
-_𝑰𝒏𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒊💋
On time amat dah Si Rahul² ini
Wang Lee
Iya nih
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
Dewi Fortuna memihakmu rubah.....untung ketemu Rahul jadi kamu selamat
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟: iya Rahul dewa penyelamat 🤗
total 2 replies
Aksara_Dee
aku kayak nonton film india rasa drakor
Wang Lee: Kok sama ya,🤣
total 3 replies
Aksara_Dee
juatru dia lagi kerja
Wang Lee: Jadi adek, kerja di bar juga...Jam berapa masuknya?
total 3 replies
Aksara_Dee
wadih selamatkan lah itu
Wang Lee: Nampakkan dong wajahnya...pless
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!