NovelToon NovelToon
DIGREBEK NIKAH

DIGREBEK NIKAH

Status: tamat
Genre:Keluarga / Diam-Diam Cinta / Duda / Romansa / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:29k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Sedang Apa Kalian?"
"Wah! Mereka Mesum!"
"Sudah jangan banyak bacot! Kawinin Pak saja! Kalo gak mau Arak Keliling Kampung!"
"Apa?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Bu, hp Bapak udah sama Ibu ya?"

"Bu! Sepatu Tama dimana sih! Kok Tama cari di rak sepatu gak ada."

Kartika menghela nafas berat. Hari ini. Jam 9 pagi nanti bertempat di Masjid yang masih satu lokasi drngan Gedung Pernikahan Mereka, Kartika dan Karim akan kembali mengulang akad Mereka dihadapan para undangan dan kini Kartika tentu saja dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan seperti waktu pertama kali Mereka di Grebek Nikah.

Andai semua bisa diputar kembali, Kartika tentu saja akan menolak pernikahan yang modal dadakan bagai tahu bulat yang dijual pakai mobil pick up.

"Tika! Kamu malah bengong! Mandi Sayangnya Ibu!"

Tentu saja Makhluk Tuhan paling riweuh bin sibuk adalah the one and only, Please Welcome Ibu Kita Kartini, Istri Pak Kartono yang Bukan Harum Namanya, tentu ditengah kesibukannya senyumnya tak lepas mengalahkan model majalah selebar lima jari tak surut dari wajah Sang Kanjeng Mami.

"Iya, ini baru mau," Kartika meraih handuk yang disodorkan Ibunya.

"Kamu sebentar lagi SAH secara agama dan negara jadi Istri Tika yang bener bawa sikap dan perilaku. Ibu malu nanti sama Karim kalo Kamu begini terus." Tak sedap rasanya kalau setiap hari tanpa ada Sabda dari Penguasa Rumah Pak Kartono.

Tika masuk kr kamar mandi. Bukannya langsung mandi, justru memainkan air dalam kolam yang sudah luber dan melamun.

Dalam benak Kartika, semua yang terjadi bagai mimpi. Ia pribadi tak ada rasa apapun drngan Karim.

Satu hal yang membuat Kartika masih berat menerima pernikahan ini adalah, Kartika masih merasa ada sesuatu yang Karim sembunyikan.

Buat Kartika, semua pertemuan dan kejadian yang menerimanya dengan Karim seakan sudah diatur, tapi entah apakah praduganya mendasar atau tidak.

Kartika, tak mengenal seperti apa Karim, selain seorang Duda cerai tanpa anak, pemilik kantor penerbitan KSD, platform yang selama ini menjadi wadah Kartika menulis Novel Onlinenya dan Cuan.

"Tika! Cepet mandinya! Karim sudah datang! Kita mau berangkat!"

"Iya Bu!"

Kayaknya memang udah gak bisa mundur lagi. Banyak yang bakal kecewa kalau pernikahan ini gagal.

Tapi jujur, Gue belom siap lahir bathin. Apalagi kalau si Mantan Duda minta jatah ena-ena! Alemong Beib! Belom siap nih! Anak Perawan Boss! Masih Segelan! Belum berpengalaman!

"Mas, nanti kalau sudah nikah berarti Mbak Tika yang diajak tinggal dirumah Mas Karim ya?"

"Kamu, kalau bareng sama Mbakmu berantem terus. Tapi dari semalam itu aja yang ditanya sekarang malah tanya sama Mas Karim begitu, ya Istri harus ikut kemanapun Suaminya berada Tama." Bu Kartini sambil menyiapkan sarapan sebelum Mereka berangkat menuju Gedung Pernikahan.

Semua urusan akad dan resepsi sudah di handle pihak WO, jadi pengantin da kedua pengantin tidak banyak direpotkan. Malah Bu Kartini dan Pak Kartono begitu santai, karena Karim selalu memastikan kalau kedua Mertuanya bisa nyaman dan tsk perlu kesusahan mengurus pernikahan Mereka.

"Kalo Mas sih, terserah Mbak Kamu Tama, Mau tinggal dirumah Mas tang tentu Mas senang, tapi kalau masih mau tinggal disini juga gapapa. Mas sih dimana saja tinggal asal sama Mbak Kamu yang Mas happy aja."

"Aih! Mas Karim udah bucin ceritanya nih sama Mbak Tika! Beruntung banget sih Mbakku!"

"Mbak, lama amat! Mandi aja setahun! Ini Mas Tama sama Kita nungguin Mbak doang buat sarapan."

Dasar Adek gak ada akhlak! Selalu aja ngajak ribut!

"Tuh bener kan! Kakian berdua kalau barengan berantem, tapi barusan nanya ke Karim takut Mbaknya dibawa kabur. Padahal cuma pindah ke depan rumah."

Kartika duduk disebelah Karim. Itupun sudah digesture Karim agar tak menimbulkan kecurigaan.

"Kamu serius ngomong gitu Tam? Ceileh! Takut kangen ya kalau Mbak pindah rumah?" Ledek Kartika, baru saja mau menyendok nasi, lirikan mau Sang Ibu yang memberi kode bahwa, "Layani Suamimu!" membuat Kartika akhirnya menuangkan nasi dan lauk pauk dulu ke piring Karim.

"Makasi Sayang," Karim justru senang, apalagi Tika sambil tersenyum.

Yang Karim tak tahu, Kartika dengan segala pikiran di kepalanya sudah membuat satu kesepakatan dengan dirinya sendiri bahwa Ia akan menerima pernikahan ini namun, ada sesuatu yang hatus Kartika pastikan dan Kartika akan membuat Karim tak curiga akan hal itu.

"Bapak sudah kasih tahu Pak RT, Pak RW dan beberapa warga yang akan ikut menyaksikan akad kalian, Mereka nanti berangkat jam 7an dari sini."

Dalam mobil, Karim, Kartika, duduk di bagian depan, sedangkan Bu Kartini dan Pak Kartono duduk di baris kedua dan Tama, duduk sendiri dibelakang.

Menuju Masjid dan Gedung Resepsi. Disana nanti Tim MUA sudah siap menunggu dan akan merias Kartika dan keluarga.

Karim melirik sekilas pada Kartika yang duduk tenang disampingnya.

Tak ada kata sejak hari ini keduanya bertemu.

Dalam hati Karim, banyak hal yang ingin segera Karim sharing kepada Kartika.

Mas tahu, Kamu pasti banyak teka-teki yang ada dalan pikiran Kamu tentang Mas. Mas memang akan membuka semua sisi lain diri Mas tapi mungkin Mas akan lakukan perlahan-lahan. Mas hanya takut Kamu pergi jika banyak tahu semua sisi lain Mas.

Mas sejak lama menunggu saat ini Tika. Bahkan mungkin Kamu sama sekali tidak ingat siapa Mas.

Tapi, Mas sekalipun tidak pernah lupa sama Kamu, hanya saja jalan Kita selama ini terpisahkan waktu dan keadaan.

Bagi Mas Kamu selaku jadi Kartika yang pernah Mas kenal. Dan Mas janji, akan selalu ada disamping Kamu.

"Rim, kok diem? Deg-degan ya?" Pak Kartono menepuk bahu Karim, Mereka berdua menunggu Kartika yang saat ini sedang dirias oleh MUA.

"Iya Pak. Masih deg-degan aja."

"Wajar Rim. Namanya Kamu mau memasuki gerbang pernikahan, dan maaf meski Kamu pernah menikah tapi tetap saja, yang namanyanya akad itu sakral, dan janji Kita sebagai laki-laki tidak hanya dihadapan manusia tali langsung drngan Sang Pemilik Hidup.

"Makasi Pak, sudah sudi menerima Karim yang banyak kurangnya ini jadi Menantu Bapak. Karim tidak banyak kasih janji, tapi Karim akan jaga Kartika seperti Bapak jaga Kartika selama ini."

"Iya. Bapak titip Kartika ya Rim. Tika itu kelihatannya aja kuat, padahal Bapak tahu banget aslinya perasaannya halus banget. Dulu, waktu Bapak jatoh dari motor, padahal Bapak gapapa, Ibu aja malah ngomel, Kartika pas tahu, langsung nangis sesenggukan, tapi ya itu, kalau didepan orang gak mau kelihatan. Ada yang bilang karakter anak pertama apalagi perempuan itu ya gitu, terlihat kuat diluar sebenernya Mereka adalah pribadi yang bisa rapuh karena perasaan Mereka halus. Bapak titip Kartika ya," Tepukan hangat Pam Kartono dibahu Karim membuat Karim terasa betul ada sesuatu yang secara simbolis diserah terimakan sebagai bentuk estafet yang kini menjadi tanggung jawab Karim sebagai seorang Suami.

1
Ummi Sulastri Berliana Tobing
bye bye jg Thor
trima kasih author, dan ku tunggu karya selanjutnya 😊😊
TIARA: Terima kasih Kakak. Oke. Siap.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaaat cantik...makasih dobel up nya💪💪💪
Radya Arynda
ya alloh ke mana aja cantik kok up nya lama?semangaaat
Radya Arynda
alhamdulillah akhir nya 2 setan ke tangkap,,,,karim juga selamat,,,semangaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
trimakasih udah dobel up,,,,,semangaaat,,,semogah karim baik2 saja
Radya Arynda
semogah karim baik2 saja,,,,,2 manusia pelakor benar2 iblis,,,semogah cepat dapat karma
Dwi ratna
karya yg bagus ka tiara, punya drutinin yah.mksih
Dwi ratna
Karim atau karisma yah ini kok jd bingung sya?
Dwi ratna
sok2an sihjd manusia sok gk peduli sma cinta, giliran Kya gini nyesel kan loe tik?😅
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Laksmi Marhaeni
typo...Karina tertawa...
Radya Arynda
waduh jangan sampai kartika kenapa2,,,kamu yang salah pilih lawan. pelakor,,semangaaat hajar mereka kartika,,,selalu bersama2 kartika karim menghadapi para demit
Laksmi Marhaeni
ibu sambung
Dwi ratna
kak Tiara upnya jgn lma² dong,keburu lpa jln ceritanya
Herman Lim
klo sama jalang iya ga tengang coba modelan kyk Kartika kena sentut jari dikit aja kyk arus listrik langsung setrum
Radya Arynda
semangaaat up di tunggu ke mana aja cantik,,,,
Radya Arynda
semangaaat caantik,,,di tunggu2 baru muncul
Asyifa Imoet: up dong kak
total 1 replies
Dwi ratna
,up yg bnyk dong kak
Asyifa Imoet: up dong dah nungguin nih
total 2 replies
Radya Arynda
semangaaat cantik💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Radya Arynda
udah tika jangan jadi istri durhaka.....ber sama2 karim suka duka menghadapi para setan pelakor dan kuntil anak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!