NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KESEDIHAN DI HATIKU

...***...

Dua hari telah berlalu, saat itu Wu Xian melihat menteri pertahanan dan keamanan baru saja sampai di kediamannya dengan membawa kereta kuda dan beberapa kotak berharga di sana. Wu Xian langsung mendekat setelah menteri pertahanan dan keamanan seorang diri saja di sana.

"Saya prajurit bayangan yang ditugaskan oleh kaisar untuk memeriksa dokumen penting yang anda bawa." Ucapnya sambil memperhatikan keadaan sekitarnya, ia juga memperlihatkan tanda pengenal sebagai prajurit bayangan.

"Dokumennya ada di dalam." Balasnya. "Jika kau ingin memastikan kelengkapan dokumen? Maka masuk lah." Ia memberi kode agar Wu Xian mengikutinya.

Wu Xian hanya nurut saja, melangkahi pintu gerbang kediaman Menteri Xin Taio.

"Tunggu sebentar tuan menteri." Wu Xian menghentikan langkahnya.

Begitu juga dengan Menteri Xin Taio yang curiga padanya.

"Ada apa prajurit? Kau ingin mengatakan sesuatu?." Menteri Xin Taio menghela nafas pelan.

"Dokumen itu sudah benar dan lengkap, hanya saja ada dokumen rahasia yang menempel di dalam jubah yang anda pakai saat ini." Matanya terus memperhatikan itu.

Menteri Xin Taio membalikkan badan, melihat seorang pemuda dengan setengah wajah yang ditutupi oleh topeng hitam.

"Anak muda, apakah kau sadar dengan apa yang katakan?." Ada amarah di hatinya. "Apakah kau menaruh curiga pada saya?!." Matanya menatap tajam.

"Tadi, ketika anda melewati gerbang kota Raja, apakah anda tidak menyadari ada seseorang yang dengan sengaja menyenggol anda?." Wu Xian masih bisa tenang, ia ingat dengan kejadian di gerbang Kota Istana.

"Menyenggol seseorang?." Dalam hati Menteri Xin Taio mencoba mengingat kejadian sebelumnya.

Deg!.

Setelah ingat, ia baru menyadari jika ada seseorang yang sengaja menyenggolnya.

"Dokumen itu, adalah dokumen yang sangat berbahaya." Wu Xian menatap tajam. "Jika sampai ke tangan yang mulia kaisar? Nyawa tuan menteri dipastikan akan melayang." Ia memberi kode berakhir pada Menteri Xin Taio.

Menteri Xin Taio memeriksa tubuhnya, mencari celah yang mungkin saja ditempeli oleh seseorang untuk menjebak dirinya?.

Wush!.

Wu Xian sedikit mendorong kekuatannya pada tubuh Menteri Xin Taio, saat itu juga ada sebuah benda yang jatuh di tubuhnya.

Deg!.

Menteri Xin Taio terkejut melihat lipatan kertas, ia segera mengambilnya, memeriksa kertas itu dengan seksama.

Deg!.

Matanya melotot lebar ketika melihat apa yang tertera di sana.

"Dokumen itu telah dilambari dengan jurus terselubung." Wu Xian menjelaskan. "Mantra itu akan berakhir selama lima jam, dan itu saat anda menemui yang mulia kaisar besok pagi."

"Kau mengetahuinya?." Menteri Xin Taio terlihat takut. "Apakah ada seseorang yang berusaha menjebak saya?."

Namun belum sempat Wu Xian menjawab, ia segera menghilang. Karena merasakan kedatangan banyak orang di sana.

"Kurang ajar!." Umpat Menteri Xin Taio. "Siapa dia? Kenapa tiba-tiba saja menghilang begitu saja?." Dalam hatinya merasa kesal.

Brakh!.

Pintu kediaman Menteri pertahanan dan keamanan di buka paksa oleh seseorang dari luar, dan terlihat Jendral Xiao Chen Tao dan beberapa prajurit masuk begitu saja.

"Ada apa ini xiao chen tao?." Menteri Xin Taio kesal. "Kenapa kau main terobos saja ke rumah ku? Apa hak mu mendobrak pintu gerbang kediaman ku ini?!." Suaranya terdengar keras.

"Aku diperintahkan kaisar untuk segera membawamu ke istana." Jawabnya sambil memperlihatkan lencana. "Sebaiknya kau jangan melawan."

"Memangnya aku telah melakukan kesalahan apa? Sehingga disuruh segera ke istana?." Balasnya dengan curiga. "Apakah kau punya suratnya?."

"Kau ingin melawan perintah kaisar? Hah?!." Jendral Xiao Chen Tao sangat marah.

"Heh!." Menteri Xin Taio mendengus kesal. "Aku tidak akan ke istana, jika kau tidak menunjukkan surat! Bukti bahwa aku disuruh datang ke istana sekarang juga."

"Kaisar menyuruh ku secara pribadi! Supaya pejabat lain tidak memberikan kritikan yang buruk padamu." Ia merasa bersimpati?.

Deg!.

Saat itu Menteri Xin Taio terkejut ketika ia merasakan adanya dokumen lain di tangannya.

"Tuan menteri, itu adalah tanda dipersilahkan istirahat oleh yang mulia kaisar." Wu Xian menggunakan komunikasi mata batin. "Gunakan tanda itu, supaya bisa mengusir mereka dari sini."

Menteri Xin Taio dapat mendengarkan itu dengan baik, ia berusaha meyakinkan dirinya untuk segera bertindak.

"Heh! Maaf saja." Ia mengeluarkan dokumen itu, dan ia buka dengan pelan. "Yang mulia kaisar telah memberikan tanda ini padaku sebelum meninggalkan gerbang kota istana."

Deg!.

Kini giliran Jendral Xiao Chen Tao yang terkejut melihat itu.

"Kau?!." Jendral Xiao Chen Tao kehilangan kata-kata, belum bisa membungkam Menteri Xin Taio.

"Aku ingin segera istirahat, jangan ganggu aku." Ia kibas kuat lengan bajunya, pertanda bahwa ia sedang kesal. "Jika kau memiliki masalah pribadi denganku? Akan aku hadapi kau nantinya."

"Heh!." Jendral Xiao Chen Tao mendengus kesal. "Kita lihat saja nanti, siapa yang akan tersingkir setelah ini?."

Jendral Xiao Chen Tao memberi kode pada bawahannya agar segera meninggalkan kediaman menteri Xin Taio.

"Ayah?." Nona muda Xin Qian mendekati Menteri Xin Taio.

Saat itu juga Wu Xian keluar dari persembunyiannya, membacakan mantra, terlihat sebuah kertas masuk ke dalam jubah Menteri Xin Taio.

"Apa yang sedang kau lakukan?." Menteri Xin Taio menatap tajam. "Apakah kau mencoba menjebak aku?!."

"Wu xian?." Dalam hati nona muda Xin Qian cemas.

"Tuan menteri tenang saja." Ia memberi hormat. "Kertas itu bukan dokumen jebakan, akan tetapi puisi cinta terhadap negeri ini." Ia tersenyum kecil. "Sangat cocok sekali dengan gambaran watak tuan." Ia kembali memberi hormat. "Saya pamit dulu, harap tuan berhati-hati."

Wu Xian segera menghilang seperti hantu, ia tidak bisa berlama-lama di sana.

"Ada apa?." Menteri Xin Taio mengamati perubahan raut wajah anaknya. "Kenapa kau terlihat sedih?."

"Oh? Tidak apa-apa ayah." Ia berusaha tenang. "Saya keluar sebentar, lupa membeli titipan ibu."

"Baiklah, jangan lama-lama di luar." Tatapan matanya begitu tajam. "Aku tidak ingin kau bertemu dengan bocah gigolo itu!." Ucapannya penuh penekanan.

"Baik ayah." Ia hanya nurut saja, memberi hormat pada ayahnya, setelah itu ia segera pergi. "Dia lah yang sedang berusaha menolong mu ayah." Dalam hatinya terasa sakit. "Saat ini ia terluka, demi menjaga keselamatan mu ayah." Dadanya sesak, mengingat ucapan Wu Xian padanya.

...***...

Di sebuah tempat.

Selir Mingmei sedang bersama adiknya Junfeng di sebuah rumah penginapan.

"Bagaimana kabarmu adik? Kau terlihat lebih segar sekarang." Selir Mingmei menuangkan arak, ia berikan pada adiknya. "Sepertinya beban dipikiran mu sedikit berkurang."

Junfeng mengambil cangkir kecil, meminumnya dengan pelan, menikmati rasa arak yang menusuk lidahnya.

"Bisa dikatakan seperti itu kakak." Junfeng tersenyum kecil. "Rasanya sangat lega sekali, tanpa memikirkan niat jahat pada seseorang." Ia menyentuh dadanya. "Saya merasa berdosa sekali, berniat membunuh seseorang yang tidak memiliki masalah dengan saya."

Selir Mingmei mengusap sayang kepala Junfeng. "Jagalah istrimu dengan baik, untuk masalah ayah? Biar aku yang tangani."

"Kakak?." Junfeng bingung melihat itu. "Karma, kau akan dihantui rasa bersalah jika melumuri darahmu pada kelurga istana." Ia menghela nafas dengan beratnya. "Aku mengetahui, memahami, jika kau adalah anak yang baik." Ia menatap adiknya penuh kelembutan. "Apapun masalahnya? Jangan sampai kau kembali pada jalan yang salah."

"Bagaimana dengan kakak sendiri?." Junfeng cemas. "Bukankah tujuan kakak mendekati pangeran pertama? Untuk membunuhnya?."

"Kau tenang saja." Ia acak-acak rambut adiknya. "Aku tidak akan melakukan hal gila, hahaha!."

"Kakak! Jangan perlakukan saya seperti bocah!." Junfeng jengkel, berusaha menghindar.

"Kau memang masih bocah." Selir Mingmei menikmati kedekatannya saat itu. "Rasanya sangat bahagia sekali memiliki adik, memiliki seseorang yang bisa diajak bercanda." Dalam hatinya merasa senang.

Karena di kehidupan sebelumnya ia hanya seorang diri saja, hanya Pangeran Jun Hie yang baik padanya selama berada di akademi. Perlahan-lahan memiliki teman perempuan, dan ternyata malah berakhir menyedihkan 3 tahun yang lalu.

...***...

Nona muda Xin Qian segera berlari memasuki paviliun Daiyu, ia segera menuju ruangan pemandian air panas.

"Wu xian! Wu xian!." Teriknya dalam kepanikan yang ia rasakan. "Wu xian! Wu xian!."

Dadanya terasa sakit, ia hampir lupa cara bernafas karena matanya tidak menangkap sosok Wu Xian.

"Kakak." Suara itu terdengar lemah.

Deg!.

Nona muda Xin Qian segera membalikkan badannya, melihat Wu Xian masih mengenakan seragamnya.

"Wu xian!." Nona muda Xin Qian menerjang Wu Xian. "Wu xian!."

"Kegh!." Wu Xian sedikit meringis.

"Hoh? Wu xian?!." Nona muda Xin Qian melepaskan pelukannya, ia melepaskan topeng penutup wajah milik Wu Xian. "Kau pucat sekali, kau keracunan?." Hatinya semakin tidak karuan.

"Kakak, sakit sekali." Rintihnya.

Nona muda Xin Qian menarik tangan Wu Xian agar mengikutinya. Ia membawa Wu Xian ke tempat tidur yang ada di ruangan itu.

"Bukalah pakaianmu, biar saya obati luka di punggungmu." Nona muda Xin Qian bersusah menahan tangisnya.

Wu Xian hanya nurut saja, ia buka bajunya, setelah itu berbaring menelungkup di atas tempat tidur.

"Luka mu? Karena sabetan pedang?." Ia mendekati Wu Xian, mengeluarkan obat luka, ia taburi dengan hati-hati.

"Hm." Wu Xian mengangguk kecil, menahan perihnya luka sabetan pedang di punggungnya yang lumayan besar. "Kakak bisa mengetahui? Punggung saya terluka?."

"Ya." Responnya. "Ketika kau tadi membalikkan badan, terlihat bajumu basah, walaupun kau mengenakan pakaian hitam, saya bisa melihat itu." Ia berusaha menahan diri agar tidak menangis. "Saya juga mencium bau amis darah dari tubuhmu, karena itulah saya segera ke sini." Hatinya terasa sakit, dan sesak. "Saya takut, jika kau terluka parah."

"Saya ke sini, karena melihat raut wajah kakak yang mendadak muram." Wu Xian tersenyum kecil. "Maaf, karena telah membuat kakak cemas."

"Wu xian!." Hatinya bergetar aneh. "Ayah saya adalah musuh ayahmu, kenapa kau malah melindungi ayah saya hingga seperti ini?." Akhirnya ia menangis, ia sudah tidak tahan. "Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?! Katakan pada saya!."

Wu Xian mengatur nafasnya, ia mencoba duduk, melihat nona muda Xin Qian menangis.

"Kakak." Wu Xian menatap mata nona muda Xin Qian. "Jangan menangis." Ia usap air mata wanita itu dengan lembut. "Yang saya lakukan adalah datang dari diri saya sendiri." Ia tersenyum ramah. "Ayah saya memang kejam, saya tidak bisa mengikuti orang tua yang seperti itu."

"Tapi?!." Ia mencoba membantah itu.

"Kakak tenang saja." Wu Xian menempelkan jarinya di bibir nona muda Xin Qian. "Cinta saya pada kakak itu tulus, tidak ada hubungannya dengan pertikaian antara ayah kita."

"Wu xian! Wu xian!." Nona muda Xin Qian menangis kuat, ia peluk erat tubuh pemuda itu. Hatinya semakin sesak, ia tidak tahu harus merespon seperti apa pada pemuda itu.

Kini Wu Xian, alias Lingyun Kai menyatakan cintanya secara terang-terangan?.

"Apakah aku pantas dicintai olehmu?." Dalam hatinya bertanya demikian. Dadanya semakin sesak mengingat semua yang telah terjadi di masa lalu.

"Kakak." Dalam hati Wu Xian. "Aku pasti akan melindungi mu, aku tidak akan membiarkan kau mati dengan mengenaskan." Ingatan masa lalunya kembali berkeliaran begitu saja.

Kediaman Menteri Xin Taio digeledah, dibawah komando Jendral Xiao Chen Tao atas tuduhan penyelundupan obat-obatan terlarang. Nona muda Xin Qian dieksekusi karena telah belajar ilmu racun yang sangat ganas.

"Kakak! Aku berjanji padamu, kali ini tidak akan terjadi lagi." Dalam hati Wu Xian telah bersumpah akan melindungi wanita yang ia cintai.

Namun di masa lalu ia tidak berani mengatakan itu. Selain karena faktor usia mereka yang terpaut jauh, reputasinya juga buruk di masa itu. Wajar saja Menteri Xin Taio tidak ingin anaknya dekat dengan laki-laki seperti dirinya.

Setelah diobati Wu Xian merasa lebih baik, tidak merasa nyilu lagi di punggungnya. Saat ini ia berendam air panas, tubuhnya sedikit kedinginan karena dampak racun itu.

"Wu xian." Nona muda Xin Qian duduk di pinggir kolam pemandian air panas. "Saya tinggalkan obat pereda sakit, juga obat penyembuh luka di sini." Ia keluarkan dua botol kecil dari bajunya. "Hanya ini yang bisa saya lakukan."

"Terima kasih kakak." Wu Xian tersenyum kecil. "Itu sangat membantu sekali."

"Jika kau terluka? Segera kirim kode pada saya." Ia menekan perasaan sesak di hatinya. "Jangan pendam sendiri, kau mengerti?."

"Baik kak, saya mengerti." Wu Xian merasa senang mendengar itu.

"Kalau begitu saya pergi dulu." Ia memberi hormat. "Pakaian ganti telah saya siapkan." Ia melihat ke arah samping, di mana dua pakaian hanfu hitam dan merah tergantung dengan indahnya.

"Terima kasih kakak." Wu Xian semakin berbunga-bunga.

Nona muda Xin Qian segera meninggalkan tempat, ia tidak tahan, merasa bersalah pada Wu Xian yang terluka karena melindungi ayahnya.

"Saya selalu melindungi tuan menteri dari jarak yang aman." Wu Xian menjelaskannya. "Saat hampir mendekati perbatasan, ada beberapa orang yang hendak menyerangnya." Ia menghela nafas panjang. "Tapi saya segera menarik perhatian mereka, menghadang mereka agar tidak mendekati tuan menteri."

Nona muda Xin Qian masih ingat dengan penjelasan Wu Xian, alasan kenapa punggungnya terluka.

"Saya kalah jumlah, mereka juga licik, menggunakan serbuk untuk mengelabui mata saya." Ia terlihat cemberut ketika menjelaskan itu. "Tapi untungnya saya ini kuat, sehingga mampu menghadang mereka semua." Kali ini ia memperagakan otot-ototnya. "Kakak tenang saja, saya mampu mengusir pengganggu tuan menteri." Ucapnya dengan penuh percaya diri.

Nona muda Xin Qian semakin tidak karuan mengingat kembali ucapan Wu Xian.

"Maafkan saya, telah membuat kau terluka demi melindungi ayah saya." Dalam hatinya terasa sakit. "Sedangkan ayah saya? Beliau sangat benci padamu wu xian." Ingin rasanya ia berteriak keras karena perlakuan ayahnya pada Wu Xian.

Sedangkan Wu Xian baru saja selesai berendam, ia mengenakan pakaian yang telah disiapkan nona muda Xin Qian.

"Wangi sekali." Ia cium lengan bajunya. "Terima kasih kakak cantik." Ia berjalan menuju kursi panjang, ia duduk di sana dengan santai, satu kakinya naik ke atas, menyandarkan punggungnya.

Bagaimana kelanjutannya?. Next.

...*** ...

1
Sarah Q. M
Yo bisa yok pada tobat semua aja kecuali Jendral. Nyonya Fenying ikutan tobat juga dong. Anak-anak mu sering di KDRT suamimu loh😟. /Grimace/
Sarah Q. M
Hah? Xin Qian juga dari masa lalu?? /Slight/
Rettofuaia: masa lalu ketika sekolah di akademi hampir dilecehkan, merasa kotor, makanya gak berani jatuh cinta, apalagi perbedaan usia mereka 10 tahun
total 1 replies
Sarah Q. M
Kenapa yah thor? Karakter cowokmu selalu bisa membuatku jatuh cinta karena pelet imutnya 😖
Rettofuaia: itu namanya the power of love dari Lingyun Kai
total 1 replies
Sarah Q. M
Lucu banget 🙂
Rettofuaia: pengen meluk
total 1 replies
Sarah Q. M
Kan Anda sendiri yang suruh Raja menikahi ibumu! 😁
Rettofuaia: dia cemburu kasih sayang ibunya langsung pindah ke Raja Ruo Xuan
total 1 replies
Sarah Q. M
*Mencarikan* typo. Bukan mencairkan jodoh 😭
Rettofuaia: mungkin terlalu lelah 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Kalau gak pernah disentuh gitu Si Jendral jadiin Selir Kanjiang sebagai selir buat apa? 🤔
Sarah Q. M
Referensi dari mana nih? Atau cerita aja? (nanya aja aku)
Rettofuaia: gak bisa dijelaskan secara rinci sih,,, giok fungsinya rata² pengusir roh jahat gitu.
Sarah Q. M: Tapi emang raja di China suka kacang semacam Giok putih gitu. fungsinya buat apa dan berbentuk gimana? Maaf aku kurang tau gak pernah nyari tau atau nonton drama China soalnya 🤔/Shy/
total 3 replies
Sarah Q. M
Udah berapa kali yah Kai digetok? 🤣habisnya kamu itu ngeselin tapi gemesin sih, jadi mungkin orang bawaannya pengen getok palamu terus 😭🙏🏼
Rettofuaia: jadi korban getok getokan
total 1 replies
Sarah Q. M
Kutukannya kembali ke diri sendiri 🤣
Rettofuaia: capek
total 1 replies
Sarah Q. M
Dasar bocah manja dan nakal
Rettofuaia: namanya juga pengen dimanja
total 1 replies
Sarah Q. M
Oalahh teoriku bener donggg
Sarah Q. M: Iya, itu masih kutunggu 😁
Rettofuaia: tapi belum tau kan? gimana bisa jadi anak jendral
total 2 replies
Sarah Q. M
Aku suka hubungan kakak adek mereka, lucu deh 🤣. Apalagi kalau udah lihat Mingmei ngangkat Kai atau jewer Kai, auto senyum-senyum sendiri pas baca 😁🤣
Rettofuaia: gemes pokoknya dah
total 1 replies
Sarah Q. M
Owalahhh plot twisttt 🤣.

Tadinya kupikir Wu Xian beneran saudara lainnya Kai pas baru ngucapin nama, rupanya oh rupanya....
Rettofuaia: kalau pakai nama asli cepet ketahuan sama musuh 😂😂 apalagi reputasinya buruk banget
total 1 replies
Rettofuaia
dahulunya pangeran Jun Hie orangnya ceria, tapi setelah kematian kekasihnya Bai Chenguang ia jarang senyum, kecuali di depan adiknya Chaoxiang yang pandai ngelawak 😂🤣😂😂😂 Jun Jun biar pangeran Jun Hie tetap tersenyum 😆
Sarah Q. M: Hahahahha "Jun-jun" 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
Kok aku malah lucu yah ngedenger nama panggilannya "Jun-jun" 🤣🤣
Sarah Q. M
🤣🤣🤣🤣
Rettofuaia: narsis dikit
total 1 replies
Sarah Q. M
Cowok manis+soft emang paling berbahaya buat para pecinta soft boy termasuk aku 😌.
Rettofuaia: harap berhati-hati ya
total 1 replies
Sarah Q. M
Gila! Mingmei keren wak! 😁

Waduh, kayaknya aku jadi salah fokus dan gak terlalu peduliin Si kai kenapa dan malah lebih fokus mengagumi kekuatan Si mbak! 😌🗿
Sarah Q. M: Nggak dong sayy. cuma salfok dikit, salfok dikit gak ngaruh 😁
Rettofuaia: Lingyun Kai : Apakah kakak tidak mau aku lagi?
total 2 replies
Sarah Q. M
Wihh! Mbaknya keren! Kuat banget kau mbak!! Saya kagum!! 😁
Rettofuaia: anak jendral harus kuat
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!