NovelToon NovelToon
SI ANAK BURU TANI

SI ANAK BURU TANI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Ajaib / Fantasi Wanita / Bercocok tanam
Popularitas:70.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tirta_Rahayu

Tita, gadis yang hanya hidup berdua dengan ibunya, karena bapaknya tidak mengakuinya. lebih tepatnya, bapak itu menikah lagi setelah ibunya mengandung dirinya. ditambah lagi banyak orang yang tidak menyukai sang ibu, yang hanya seorang wanita buruh tani diladang orang lain.
sampai akhirnya, tita yang saat itu sedang membantu ibunya membersihkan ladang sawah orang, tidak sengaja tersambar petir sehingga mengundang kehebohan. dan Untung saja dia tidak meninggal, tetapi satu hal yang berbeda dari dirinya. dia mendapatkan sedikit kemampuan, yaitu kemampuan meracik herbal-herbal yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian, dan juga untuk perikanan.
lalu bagaimana perjalanan tita setelah berhasil lolos dari maut itu ?
ikuti terus ya teman-teman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. usulan tita

akhirnya pulang sekolah pun tiba. tita dan teman-temannya langsung berpisah. begitu pula dengan tita yang langsung berjalan ke parkiran untuk mengambil sepedanya.

ketika dia sudah berhasil menaiki sepedanya, dia pun langsung mendengar suara yang dikenalinya dari belakang.

"oh ternyata sepeda itu punya kamu ya ?" tanya Sari dengan suara pongahnya.

"dapat uang dari mana ibu Kamu bisa membeli sepeda sebagus itu? jangan-jangan kamu dan ibu Kamu mencuri ya.?" ucap Mira terus mencecar tita. teman-teman mereka yang mendengar penuturan itu juga ikut terdiam dan melihat respon dari tita.

mereka juga tahu, kalau tita dan Mira itu hubungannya tidak terlalu baik.

"tahu dari mana kamu? emangnya kamu melihat kami mencuri di mana ? kamu jangan asal ngomong ya Mira. mentang-mentang kamu dan keluarga kamu itu kaya dan memiliki banyak uang, kamu malah seenaknya menuduh orang seperti. tidak baik loh.! memangnya nenek yang kamu cintai dan ayah yang kamu sayangi itu tak pernah mengajarkan kamu sopan santun dan berbicara yang sopan kepada orang ?" ucap tita dengan santai namun kata-katanya cukup menohok dan penuh dengan tuduhan. Mira yang mendengar penuturan itu langsung menunjuk ke arah tita.

"kamu jangan asal bicara ya!!" ucapnya dengan marah. tita tersenyum sinis.

"ternyata kamu juga tidak terima kalau dituduh seperti itu! makanya, sebelum kamu menuduh dan menghakimi orang, kamu harus memiliki sedikit ilmu dan kesabaran. kalau tidak, kata-katamu itu malah akan berbalik menyerang mu. udah ya, jalan dan hidupnya sendiri-sendiri aja, nggak perlu kepo terhadap kehidupan orang." tutur Tita lagi.

setelah tita mengatakan hal itu, dia pun langsung bergegas pergi meninggalkan parkiran yang masih penuh dengan teman-teman sekolah mereka. hari ini kita cukup bangga karena dia bisa menjawab penuturan Mira dan membalikkan tuduhan itu.

dulu, dia mana bisa membalas kata-kata Mira. apalagi yang sering mengatakannya sebagai anak yang tidak diakui oleh ayah mereka. setiap pulang sekolah dia hanya mengadu kepada ibunya dan menangis tersedu-sedu. hatinya sakit dituduh seperti itu dan sekaligus, memang tadi akui oleh ayahnya dan juga keluarga ayahnya.

Tapi kini, senyum terbit di bibirnya, karena dia cukup bangga telah menjawab dengan berani. dan ini tentu saja pertama kali bagi dirinya menjawab penuturan itu tanpa emosi.

dan bahkan beberapa dari mereka hanya bisa tersenyum melihat adu debat keduanya. tampaknya perdebatan mereka ini sudah biasa di depan mata mereka. namun sekali lagi, kita tidak peduli akan itu. dia pun langsung beranjak dan kemudian melanjutkan perjalanannya.

*****

kini jam 04.00 Setelah sholat ashar, dan setelah tita menanak nasi dengan menggunakan penanak nasi tungku, dia pun langsung pergi ke kios untuk menyusul sang ibu.

dia masih memasak dengan menggunakan tungku. karena mereka masih belum memiliki pemasak nasi dengan menggunakan tenaga listrik. alasannya, karena mereka masih belum memasang aliran listrik ke rumah. bukan tidak ingin memasang, tapi kata Ibu Susan masih belum sempat. belum lagi mereka harus kembali pergi ke kota kecamatan untuk mendaftarkan rumah mereka sebagai salah satu penerima aliran listrik bersubsidi.

sesampainya tita di kios sang ibu, dia melihat ibunya masih sibuk melayani para pembeli yang tampak mengantri di sana. biasanya, pagi dan juga sore hari para pembeli itu akan membludak. sementara di siang hari, palingan hanya segelintir orang saja yang datang untuk membeli.

"assalamualaikum Bu".

"waalaikumsalam nak. kamu sudah pulang.? kenapa masih harus nyusul Ibu ke sini ?" tanya Ibu Susan dengan tangan yang terus bekerja membersihkan ikan-ikan itu, dan memotongnya dengan cepat.

"Iya Bu. lagi pula pekerjaan di rumah juga sudah selesai. tidak tahu kalau di sore hari pasti Ibu sangat sibuk." ucap kita yang juga langsung memasang celemeknya agar bajunya tak kena cipratan air amis dari ikan tersebut.

tita pun langsung mendekat dan ikut membantu ibunya.

"mau ikan apa Kak..?" ucap tita yang langsung didatangi oleh para pembeli yang sudah antrian.

"tolong udang 2 kilo ya dek." ucap salah satu pembeli perempuan yang tampak sudah menunggu lama di sana.

"baiklah. sebentar ya Kak." dengan cekatan, kita langsung mengambilkan pesanan 2 kilo udang untuk pembelinya.

dilakukan secara berkali-kali dan menerima uangnya serta memberikan kembalian. terlihat dirinya dan sang Ibu tak pernah berhenti melayani para pembeli, sampai akhirnya ikan itu habis terjual.

"masih ada Bu..?" tanya salah seorang bapak-bapak yang tampak datang dengan tergesa-gesa.

"oh sudah habis Pak.. baru saja." ucap Ibu Susan.

"astaga, saya terlambat ya. Ya sudah Bu.. terima kasih ya bu."

"oh iya pak sama-sama."

"besok jam berapa bukanya Bu..?" tanya bapak itu.

"besok kita buka seperti biasa pak, jam 06.00 pagi atau jam 07.00 pagi paling lambat."

"oh begitu.. Besok saya akan datang lagi. Tolong, bu. Tolong sisihkan dua kilo ikan kerapu, dan juga kepiting, dua kilo juga. Ini untuk istri saya. Katanya, lagi pengen makan udang." ucapnya dengan raut wajah kecewa. Karena datangnya terlambat.

"oh!! Baik pak. Insya Allah." ucap ibu susan. sementara tita sudah mencatat pesanan tersebut. dan memberitahukan kepada ibunya kalau catatan itu diletakkan di dalam laci.

Ibu Susan karena kemiskinannya, dia tentu tidak terlalu lancar membaca. dia juga tidak pandai menulis. tetapi, untuk mengeja satu persatu huruf dan angka, dia tentu bisa sedikit.

setelah membereskan semua perlengkapan mereka dan menguncinya di dalam sebuah lemari yang telah mereka sediakan di sana, tita dan ibunya pun langsung bergegas meninggalkan kios tersebut dengan bersih. tita membonceng ibunya di belakang, dan langsung menelusuri jalan untuk pulang.

sesampainya mereka di rumah, pendapatan mereka hari ini benar-benar sangat melesat naik. apalagi banyak pelanggan dari rumah makan yang meminati ikan yang mereka jual. alasannya, ikan yang sudah mereka olah sebagai lauk pauk diminati banyak pembeli, warna ikan itu masih sangat segar dan tentunya enak untuk mereka makan.

ditambah lagi, banyak juga para pelanggan-pelanggan dari luar desa mereka yang membeli ikan untuk mereka jual di tempat mereka. dan yang mereka beli itu tentunya tidaklah sekilo atau 2 kilo, melainkan berpuluh-puluh kilo.

"Alhamdulillah bu.. pendapatan hari ini juga tak kalah dengan pendapatan hari kemarin."

"syukur alhamdulillah nak." Ibu Susan pun tersenyum. perlahan-lahan kehidupannya dengan putrinya mulai berubah.

"Bu. bagaimana kalau kita beli HP. bisa juga kita membuat pesanan secara online. nanti biar tita yang antarin." ucap tita. ibunya pun berpikir. kalau putrinya yang mengantarkan, pasti putrinya akan sangat kelelahan. apalagi harus membawa sepeda dan mengayuhnya menuju alamat pemesan.

"kamu mau beli HP nak..? kalau mau beli, Ya kamu beli saja untuk dirimu sendiri dan gunakan untuk kebutuhanmu. mengenai jualan online, nanti saja kita pikirkan ya. Ibu berfikir Kamu mungkin akan kelelahan, karena ibu sendiri tak bisa mengoperasikan sepeda." ucap Ibu Susan. tita yang mengerti kekhawatiran ibunya pun tidak memaksa.

"Bu. sebenarnya tidak apa-apa lho Bu. tapi memang tita berencana untuk membeli HP. ada banyak manfaatnya kalau tita membelinya. sekaligus tita juga mau ngusulin Bu, besok kita akan ke kantor PLN untuk memasukkan rumah kita sebagai salah satu penerima aliran listrik bersubsidi. kita nggak perlu nunggu rumah dibangun Bu. karena kalau nunggu rumah, akan memakan waktu yang lama." ucap tita lagi.

Ibu Susan yang juga mendengar penuturan putrinya akhirnya mengerti. dan setuju dengan usul sang anak. setelah itu sepasang ibu dan anak itu pun mulai mengobrol-ngobrol ringan sampai akhirnya mereka tertidur.

Ya sudah Bu. Saya permisi." setelah itu.

1
Erna Fkpg
emang ya dimanapun kita tinggal selalu ada orang yg iri dan julit
Erna Fkpg
lanjut thor
Lala Kusumah
julid banget tuh cewek, iri bilang bos 😂🤭😂
Chen Nadari
bgtlh orang sll julid /Facepalm/
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
dasar warga desa gak tau malu
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat Tita
Wanita Aries
Wkwkwk bgtulah tgl dikampung byk julidnya
Erna Fkpg
akhirnya tita menang agar bisa membungkam mulut nenek terkutuknya
Chen Nadari
yuhhhuuuu
Noor hidayati
saudara tiri tita apa tidak semakin kebakaran jenggot,kalau tita sainganya semakin didepan😂😂😂😂😂
Lisa: 😊😊 pasti sodara tirinya dan nenek nya iri banget sama Tita
total 1 replies
Lala Kusumah
Alhamdulillah, selamat ya Tita akhirnya mendapatkan juara 1, bahagianya 😍😍😘❤️
Wanita Aries
Selamat tita atas kemenangannya
Erna Fkpg
terimakasih dan tetap semangat
Erna Fkpg
lanjut thor
Lisa
Puji Tuhan skrg kehidupan Tita & Ibu Susan sangat baik bahkan berkecukupan..karena Tuhan tidak pernah meninggalkan anak² Nya..
Lala Kusumah
sukses selalu ya Tita 👍😍💪😍
Wanita Aries
Semoga menang olimpiade tita
Wanita Aries
Nyesel ya surya kl kluargamu brantakan
Noor hidayati
tiap hari upnya yang banyak kak othor🙏🙏
Maria Lina: berharap aj kk wkwk
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semangat tita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!