NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dewi Hijab

Terjebak Cinta Dewi Hijab

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Mengubah Takdir / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pearlysea

Hanina Zhang, merupakan putri seorang ulama terkemuka di Xi’an, yang ingin pulang dengan selamat ke keluarganya setelah perjalanan dari Beijing.

Dalam perjalananya takdir mempertemukannya dengan Wang Lei, seorang kriminal dan kaki tangan dua raja mafia.

Hanina tak menyangka sosok pria itu tiba tiba ada disamping tempat duduknya. Tubuhnya gemetar, tak terbiasa dekat dengan pria yang bukan mahramnya. Saat Bus itu berhenti di rest area, Hanina turun, dan tak menyangka akan tertinggal bus tanpa apapun yang di bawa.

Di tengah kebingungannya beberapa orang mengganggunya. Ia pun berlari mencari perlindungan, dan beruntungnya menemui Wang Lei yang berdiri sedang menyesap rokok, ia pun berlindung di balik punggungnya.

Sejak saat itu, takdir mereka terikat: dua jiwa dengan latar belakang yang berbeda, terjebak dalam situasi yang tak pernah mereka bayangkan. Bagaimana perjalanan hidup Dewi Hijab dan iblis jalanan ini selanjutnya?

Jangan skip! Buruan atuh di baca...

Fb/Ig : Pearlysea

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlysea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_22 Kemarahan Xiao Mei

"Xiao Mei!" Chen Jie langsung bangkit berdiri, mendekati gadis itu yang kesetanan mengetuk pintu.

"Buka pintunya, sialan!" teriaknya penuh emosi, suaranya seperti mau putus.

Chen Jie menarik lengan wanita itu dengan kasar.

"Kau gila ya! Malam-malam teriak, berisik tau!"

Plak! tamparan keras mendarat ke pipi Chen Jie, membuat pria itu mendengus kasar.

"Siapa kau, hah? Jangan coba-coba ikut campur urusanku!" teriak Xiao Mei, matanya melotot merah.

"Jangan buat keributan, jalang!"

Tiba-tiba Suara kunci berderak dengan cepat, pintu terbuka, Hanina muncul dengan dahi mengernyit melihat Xiao Mei pulang dengan penampilan acak-acakan.

"Xiao Mei kau..."

"Sialan!"

Wanita itu langsung menyerobot masuk, mendorong tubuh Hanina lalu menamparnya dengan keras membuat gadis itu hampir tersungkur ke lantai, untungnya Chen Jie dengan gesit menangkapnya.

"Jangan menyakitinya jalang!" seru Chen Jie, suaranya menggelegar di ruangan, dia berdiri pasang badan untuk Hanina.

"Xiao Mei apa yang terjadi padamu?" tanya Hanina memegang pipinya yang memerah, dia sama sekali tak mengerti apa yang membuat wanita itu marah padanya.

"Jangan tanya aku seolah kau peduli, cewek sialan! Semua ini... semua ini salahmu!" teriaknya sambil menunjuk Hanina dengan tangan gemetar, matanya nyalang menatap mereka berdua.

"Salahku? Apa maksudmu?" Alis Hanina bertaut. Chen Jie berdiri di tengah-tengah mereka tanganya siaga agar Xiao Mei tak mendekati Hanina yang berdiri di belakangnya.

"Salahmu!" teriaknya, matanya merah dan berair. "Seharusnya aku tidak pernah mau membantumu jika akhirnya aku harus seperti ini! Kau tidak tahu apa yang mereka lakukan padaku! Aku diperkosa dan ditelantarkan di jalan begitu saja! Semua ini gara gara kau! kau manusia pembawa sial! Arrgghh!" Dalam hitungan detik dia menerobos dengan gesit dan berhasil menjangkau leher Hanina, berusaha keras mencekiknya.

"Mati kau sialan!" geramnya, Hanina mengerang tangannya berusaha melepaskan tangan Xiao Mei yang menjeratnya.

Chen Jie pun langsung bergerak cepat. "Lepaskan dia!" serunya dan dengan satu gerakan kasar, dia menarik tangan Xiao Mei dari leher Hanina dan membantingnya ke lantai.

"Memperkosamu kau bilang? Jangan berlagak sok suci dan jadi korban! Kau sudah tidur dengan banyak pria, seharusnya itu tidak membuatmu lupa siapa dirimu sebenarnya, jalang!"

Mata Hanina mengerjap mendengar ucapan Chen Jie, wajahnya penuh kebingungan.

Xiao Mei bangkit, rambutnya yang berantakan menyebar ke bahunya, tatapan matanya semakin tajam.

"Ya! Aku memang jalang! Aku akui aku hidup dengan itu! Dunia memang tak pernah adil untuk orang-orang sepertiku, kalian para pria selalu merendahkan para jalang tapi kalian juga memuaskan diri dengan kehadirannya!" Mata Xiao Mei memanas, air mata menggantung di kelopaknya yang merah.

Kata-kata itu membuat Hanina terperanjat tapi sekaligus iba, sementara Chen Jie hatinya mencelos dia tak memungkuri ucapan Xiao Mei barusan memang tak sepenuhnya salah.

"Wanita sepertiku tak punya kehormatan dan harga diri, tapi aku juga manusia bukan sampah!"

"Cukup!" bentak Chen Jie!

"Yang kau alami itu konsekuensi dari pilihanmu sendiri. Jadi berhenti menyalahkan orang lain!"

Hanina yang mendengar kegaduhan itu berusaha menenangkan.

"Chen Jie sudah... Jangan di teruskan. Xiao Mei hanya ingin kita menghargainya, bagaimanapun kita tidak tahu apa yang dirasakanya selama ini." ucapnya, dia menatap Chen Jie yang napasnya masih memburu, lalu melirik ke arah Xiao Mei dan melangkah sedikit ke arahnya, dengan suara lembut dia berkata.

"Xiao Mei, tenanglah... Kau boleh marah padaku tapi mari kita bicara baik-baik, aku juga tidak akan menghakimimu... Percayalah aku bukan orang seperti itu."

Xiao Mei tertawa sinis lalu mendecih kesamping.

"Cih! Tidak usah sok baik sialan! Kau juga sama kotornya denganku! Kau menganggap dirimu suci tapi kau juga berani membawa pria lain ke rumah ini, Munafik!" umpatnya.

Hanina menggeleng cepat.

"Astagfirullah... Tidak seperti itu kebenaranya,"

"Biar aku yang jelaskan, Hanina." Cheng Jie maju selangkah lebih dekat ke arah Xiao Mei, dengan suara tegas dia berkata.

"Xiao Mei, aku adalah orang suruhan Wang Lei untuk menjaga Hanina, untuk mengawasinya dari wanita licik sepertimu, apa sudah jelas sekarang?!"

wajah Xiao Mei mendadak pucat. "Apa?"

"Tidak perlu terkejut, kalau tidak percaya kau bisa tanyakan langsung padanya. Jadi jaga bicaramu dan jangan kurang ajar! kalau tidak dia akan menghancurkan hidupmu dalam sekejap."

Xiao Mei mundur selangkah, air mata mengalir dari sudut matanya. Hari ini adalah hari paling buruk dalam hidupnya, tertimpa kesialan berulang kali. Orang yang selama ini dia anggap mencintainya justru mengangapnya tak lebih dari benalu yang merugikan. Air matanya luruh, hatinya sakit dan kecewa, semua rasa itu bersatu dengan amarah yang menggelegak di dadanya.

Dia menarik napas panjang lalu meremas rambutnya erat sambil memejamkan mata. Frustasi. Dia tidak bisa melawan kriminal itu tapi juga tak bisa bisa kehilangannya, cintanya sangat besar untuk Wang Lei dan dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan perhatiannya lagi.

Hanina melihat perubahan Xiao Mei, ia mendekat hati-hati. Merasa simpati dengan apa yang dialami wanita itu, hatinya tak terbiasa berburuk sangka, barangkali Xiao Mei adalah orang yang terpaksa menjalani pilihan yang bukan pilihannya.

"Xiao Mei... aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian, dan bukan keinginanku mendapat perlakuan seperti itu. Aku dan Wang Lei hanya sebatas orang asing yang terjebak bersama. Mengertilah.. Kalau kau mau aku bisa mendengar keluhanmu, tidak ada manusia yang sempurna, akupun tidak sebaik itu.

Xiao Mei menatap Hanina dengan mata sembab, dadanya naik turun. Hening sesaat, lalu isak tangis keluar dari mulutnya.

"Aku... aku hanya ingin dia menghargaiku," gumamnya lemah, "Aku lakukan semua yang dia mau... semua... bahkan hal yang paling menjijikkan. Tapi dia tetap memperlakukanku seperti sampah."

Hanina merapat, perlahan menyentuh lengan Xiao Mei dengan penuh hati-hati.

"Aku memahami perasaanmu, mulai sekarang Wang Lei tidak akan mengatakan hal buruk padamu lagi... aku akan coba bicara dengannya, aku yakin dia mau mendengarku." ucapnya lembut.

Chen Jie memutar bola mata malas mendengarnya, dia bukan tidak percaya Hanina, justru dia khawatir jika Xiao Mei hanya akan memanfaatkan rasa simpati gadis berhijab itu.

"Hanina kau tidak..."

"Chen Jie sudah," Hanina menoleh cepat, "Biarkan Xiao Mei tenang dulu... Semuanya akan baik-baik saja."

Hanina memegang bahu Xiao Mei, menuntutnya untuk duduk di sofa. Xiao Mei menuruti tanpa bicara, matanya kosong. Tubuhnya jatuh duduk di sofa. Isaknya masih terdengar pelan, memilukan. Hanina duduk di sampingnya, membiarkan gadis itu menangis, tanpa menghakimi, tanganya merapikan rambut Xiao Mei yang berantakan.

Chen Jie berdiri mematung dengan rahang mengeras.

"Hanina, kau terlalu baik, tapi hati-hatilah" gumamnya, lalu ia berbalik badan meninggalkan dua wanita itu.

Hanina hanya menyaksikan punggung Chen Jie pergi lalu menutup pintu. Hening, Kini hanya isak tangis Xiao Mei yang memecah sunyi.

1
Siti Nina
Waduh ketauan gak tuh sama bos nya,,,🤔 lanjut thor semangat ya up nya 💪💪💪
Siti Nina
Ko blm di lanjut thor cerita nya makin seru 🤗
Nalira🌻: Sudah up ya kak sayang😍. Makasih banyak udah setia menunggu kelanjutannya.
total 1 replies
Siti Nina
Jangan mudah percaya sama orang yg baru saja kita kenal,,,benar kata si wang lei klw dia mau merusak si hanina udh dari pertama kali dia lakukan,,,lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Siti Nina
Salah faham
Siti Nina
Bodoh banget kamu hanina percaya pada jalang apa yg akn di lakukan wang lei ya bikin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kena fitnah si xiamei jalang 😏 bagaimana kah kelanjutannya di tunggu thor makin penasaran 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahh berengsek emg si xiamei
Nalira🌻: Emang paling bener di cekik aja ya 😏
total 1 replies
Siti Nina
Tetep semangat thor dlm berkarya 💪💪💪 cerita nya bagus kok bikin penasaran sama kelanjutannya 👍👍👍
Siti Nina
Wahh,,,ga beres nih si xiomei tapi sayang juga sih gadis suci harus dpt bekas suka celap celup kya si wang lei
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Lanjut thor makin seru cerita nya,,,bikin penasaran gmna akhirnya kisah cinta mereka 🤔🤔🤔
Siti Nina
Wahhh,,,wang lei sudah jatuh cinta nih bagaimana kelanjutannya makin penasaran 🤔 Lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍
Nalira🌻: Terima kasih masih mampir kak... aku bakal update setiap hari di jam 10 in sya Allah..
total 1 replies
Siti Nina
Wahh kena fitnah nih si wang lei jgn percaya henina dia hanya ingin kamu membenci si wang lei,,,,lanjut thor 👍👍👍💪💪💪
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya thor ttp semangat 💪💪💪
yumi chan
thor jgn bt wanita yg jd prn utma lmh thor..agar critanya gk memboskn ..
Siti Nina
Lanjut thor ttp semangat ya 💪💪💪👍👍👍
Siti Nina
Lanjut thor makin seru cerita nya semangat ya up nya 💪💪💪👍👍👍
Siti Nina
Wahh,,wang lei terpesona pada hanina tapi ga mau ngaku gengsi di gedein 😄
Nalira🌻: Badboy emang gitu😂
total 1 replies
Siti Nina
Astaga ada" saja tuh kakek" bikin emosi jiwa 😅
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!