Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
Perkiraan Calista meleset. Dia terbangun pukul lima sore saat tubuhnya memberi sinyal butuh makanan. Saat membuka mata, Desi kebetulan tengah meletakkan bunga hidup di vas bunga.
“…Desi ?” Panggilnya dengan suara serak.
“Nona Calista.. Saya sangat merindukan dan mengkhawatirkan Anda.” Tutur Desi yang sudah memeluk tubuh Calista. Dia meluapkan semua penyesalannya yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk Calista. Dan tindakan Desi itu tidak membuat Calista risih, hanya saja…
Kruuukk
Perut Calista memberikan bunyi yang tidak bisa di abaikan. Desi dengan gesit langsung berlari ke dapur dan kembali ke kamar dengan makanan yang memenuhi meja Calista.
“U..Uwaahh.. Apa memang harus sebanyak ini Desi ? Aku rasa ini terllau berlebihan deh.”
“Anda harus makan Nona Calista, Tubuh Anda pasti butuh banyak makanan sehat agar tidak mudah lelah seperti hari ini. Tenang saja, kali ini tidak akan ada racun di makanan Anda. Karena Kami sudah memastikan nya dengan jarum perak seperti instruksi dari Asisten Elisha.”
Calista pun tidak punya pilihan lain selain makan. Dia benar-bena butuh makanan dan minuman. Namun sekeras apapun Dia berusaha, Dia tidak bisa menghabiskan semuanya. Tetapi kali ini tidak ada yang akan memarahi nya karena pilih-pilih makanan atau bahkan menyisakan makanan.
Setelah makan dan berjalan-jalan sebentar dengan Arzhel dan Beldia, Calista kembali ke kamar untuk mandi air hangat. Desi melayani Calista sebaik mungkin dan meninggalkan Calista seorang diri di kamar. Lantaran Calista mengatakan Dia ingin beristirahat, tubuh nya terasa sangat lelah walau sudah tidur seharian.
Dan sesuai perintah Jarrel dan Jayendra sebelum meninggalkan Kediaman Chamberlain untuk urusan pekerjaan, para pelayan di bawah koordinasi Stevan akan menuruti apapun yang Calista inginkan. Sehingga jika Calista bilang ingin tidur, Mereka tidak akan memberikan sebuah larangan.
Klek
Whuss~
Bunyi jendela yang di buka beriringan dengan semilir angin yang seolah menyapa Calista dengan lembut
Calista langsung melangkah tanpa menciptakan suara dan langsung mengeluarkan Kristal sihir yang berfungsi sebagai penerang saat Dia sudah masuk dalam hutan lebat di belakang Kediaman Chamberlain yang menutup akses dari sinar rembulan.
Tap tap tap tap
Srakhh
Suara langkah kaki dan bunyi semak-semak yang di lewati tersampaikan ke gendang telinga Davendra. Dia yang tengah duduk bersandar di pohon yang paling besar langsung membuka kelopak mata dan bermonolog…
“Dia sudah datang.”
Dan benar perkataan nya barusan, beberapa detik kemudian muncul lah Calista yang langsung berdiri di hadapannya dengan cahaya dari kristal sihir di tangan kiri.
“Selamat malam Nona Calista,” sapa Davendra masih dengan nada, ekspresi dan seragam kesatria yang sama dengan yang Dia gunakan minggu lalu.
“Umm,” Calista mengangguk dengan sebuah senyuman yang merekah di wajah. “…Selamat malam juga Tuan Kesatria, atau haruskah Aku bersikap sopan di hadapan Putra Mahkota yang akan menjadi Raja selanjutnya di kerajaan Nethoria ini ?” Tuntas nya dengan senyuman yang langsung datar.
“Sudah Ku duga Kau tidak mau berpura-pura tidak tahu usai pesta perayaan kemarin.”
“Walau lancang, tetapi Saya tidak berniat berurusan dengan Anda, Yang Mulia Putra Mahkota.”
Davendra mengerutkan wajah dan bersuara, “Kenapa ?”
“Anda tidak perlu tahu alasan Saya. Mari jadikan ini sebagai pertemuan terakhir antara Kita sebagai Calista dan Tuan Kesatria. Saat bertemu lagi, mari bersikap seperti di pesta perayaan kemarin. Seolah tidak ada yang pernah terjadi di antara Kita.”
“Apa kedekatan Kita akan merusak rencana yang sudah Kau susun ?”
Calista langsung melempar seluruh atensi nya pada Davendra dan membuat Pria itu melengkungkan garis senyum. “Akhir nya Kau melihat Ku dengan serius, Calista.”
“!” Calista nampak sedikit melebarkan mata, namun sedetik kemudian kembali menatap dengan normal.
“Kau belum menjawab Pertanyaan Ku barusan. Apa kedekatan Kita akan merusak rencana yang sudah Kau susun ?”
“Tentu yang Mulia. Walau pada awal nya Saya memang menargetkan ‘Tunangan Faelynn’, namun sekarang tidak lagi. Saya tidak menargetkan orang yang sudah Saya kenal. Akan lebih baik Kalau Anda BUKAN PUTRA MAHKOTA, sehingga Saya bisa melakukan beberapa trik untuk memikat PUTRA MAHKOTA. Tapi sayangnya trik-trik yang sudah Saya siapkan tidak akan berguna pada orang yang sudah mengenal Saya bahkan bisa langung menebak dengan jelas tujuan Saya berada di Kediaman ini.”
“Kau tidak perlu melakukan sebuah trik, lantaran Kau sudah berhasil menarik perhatian Ku Calista.” Ucap Davendra yang langsung berdiri dan secara otomatis membuat Calista menengadah karena perbedaan tinggi di antara keduanya.
“Maaf ? Tetapi Saya tida melakukan apapun—”
“Kau sudah melakukan banyak hal, Calista. Malam saat Kita bertemu minggu lalu, Aku sudah tertarik pada Mu. Ketenangan, kerapihan, trik dan juga rencana yang sudah Kau susun tidak bisa membuat Ku menebak dengan pasti. Aku memang tahu Kau datang karena ingin membalas perbuatan seseorang, namun hanya itu yang Aku tahu. Aku hanya tau garis besar nya saja. Aku tidak bisa menebak asal-asalan….”
“.…Walau melanggar privasi, Aku mencari tahu tentang alasan Mu tiba-tiba pindah ke Kediaman Count Wheatley. Dan saat menerima laporan, Aku sungguh terpukau. Kau bermain terlalu rapi Calista. Kau mempersiapkan rencana Mu dengan sangat detail dan sangat fleksibel mengubah arus konflik yang tiba-tiba melenceng dari perkiraan Mu. Bagaimana mungkin AKu tidak tertarik setelah mengetahui semua ini?”
“Jadi… Apa maksud Anda mengatakan hal ini, Yang Mulia Putra Mahkota ?” Cetus Calista. Kali ini gantian wajah nya yang mengerut.
“Aku tidak ingin mengakhiri hubungan di antara Kita, Calista.”
“Anda tidak bisa memaksa masuk seperti ini, Yang Mulia Putra Mahkota.” Ucap Calista sambil mundur satu langkah, tetapi Davendra melakukan hal kebalikannya, Dia maju satu langkah.
“Aku harus memaksa masuk seperti ini Calista, jika tidak… Maka tidak ada peluang yang bisa Ku gunakan untuk mendekati Mu.”
Lagi, Calista mundur satu langkah dan Davendra langsung mengambil satu langkah kedepan.
“Anda kekeh untuk mendekati Saya usai mengetahui maksud dan tujuan Saya yang tiba-tiba muncul dikediaman ini ?”
“Umm,” Davendra semakin menarik garis senyum ke atas. Dia merasa sangat senang melihat Calista kebingungan dengan sikap nya, “Kau pasti tidak pernah memperkirakan hal ini sebelumnya kan ?” Lanjut nya di dalam benak.
“Anda akan menyesali keputusan Anda, Yang Mulia Putra Mahkota.”
Kembali Davendra mengambil satu langkah ke depan saat Calista melakukan gerakan yang sama.
“Aku tidak akan menyesal.”
“Tidak! Anda akan menyesali nya. Anda tidak tahu sama sekali keputusan apa yang sudah saya buat. Bahkan Saya tidak akan ragu sedikit pun untuk mewujudkan keputusan Saya itu.”
Takh!
Tubuh Calista sudah mentok pada sebuah pohon, namun tangan kekar Davendra sudah melindungi kepala nya dari benturan lantaran fokus nya terpecah belah dengan pernyataan Putra Mahkota barusan.
“Selagi Kau tidak tiba-tiba kabur dari Kekaisaran Nethoria, menikah dengan Pria lain dan mempunyai anak, Ku rasa Aku tidak akan menyesalinya.”
“…” Dalam diam Calista menghembuskan nafas pendek sambil memasang senyum miring. “…Anda tidak tahu keputusan gila apa yang sudah Anda buat sekarang Yang Mulia. Dimasa mendatang, tolong ingat hari ini. Saya sudah melarang Anda dengan sangat keras, tetapi Anda sendiri lah yang kekeh untuk menceburkan diri.”
“Tentu. Aku pasti akan mengingat semua hari saat Aku bersama Mu, Calista.”
Semilir angin yang membawa dedaunan kering terbang di sekeliling Mereka. Seperti sebuah bentuk peringatan pada Davendra yang tidak memikirkan hal sejauh yang Calista pikirkan. Benar-benar kesalahan berpikir yang fatal.
...***...
...Jangan lupa like dan komen Guys♥️...
...Thank you so much and sampai ketemu besok lagi👋 sekali lagi, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN👹 (Memberitahu dengan nada lembut🙂💅)...