TAKDIR TERTINGGI 2 : Perang Seribu Benua.

Di dalam dimensi situs peninggalan sekte Xuanyang, dikatakan ada sebuah istana yang sangat besar yang akan terbuka setiap penghalang di dunia luar telah hancur. 

Istana ini adalah kediaman utama dari sekte Xuanyang yang dulunya adalah tempat terpenting dalam sekte Xuanyang, itu adalah tempat pertemuan para tetua dan pastinya tempat penyimpanan harta yang dimiliki oleh sekte Xuanyang. 

Tapi, meski setiap sepuluh tahun banyak jenius-jenius yang masuk untuk mengambil harta yang ada di dalam istana besar tersebut, tahun-tahun selanjutnya pun akan ada barang-barang baru yang menggantikan harta yang telah diambil para jenius sebelumnya. 

Di depan istana besar ini, ada ratusan orang yang telah berkumpul untuk bersiap masuk ke dalam istana tersebut. Tapi, tidak ada satupun diantara mereka yang berani melangkah masuk duluan meskipun pintu besar istana tersebut telah terbuka lebar. Ini karena Su Jiang telah memerintahkan keempat bawahannya untuk menahan semua orang agar tidak masuk, sementara Su Jiang tengah mengincar suatu harta di tempat yang lain. 

Karena keempat bawahan Su Jiang ini masing-masingnya saja sudah setara atau lebih kuat dari Yi Han dan Shi Tian yang merupakan ahli terkuat dari kota Jiuyan dan Yunxia, tidak ada satupun diantara mereka yang berani untuk melawan. 

Sementara semua orang masih menunggu entah sampai kapan di depan istana tersebut. Di tempat yang jauh, Xiao Yuan masih terbang untuk menuju ke lokasi Istana Utama. 

Ia terbang dengan sangat cepat melebihi kecepatan yang ia miliki sebelumnya, terlebih dibantu oleh kilat jingga, ia benar-benar memiliki kecepatan yang luar biasa. 

Setelah terbang cukup lama dan hampir mencapai tempat Istana Utama berada, Xiao Yuan dapat melihat tiga sosok familiar yang terbang di depannya. 

"Pangeran!..." Xiao Yuan berteriak keras untuk memanggil salah satu sosok yang ada di depannya sambil melambaikan tangannya. 

Merasa dipanggil, salah satu sosok yang merupakan pangeran Qin Huang pun berhenti dan kedua rekannya juga ikut berhenti. 

"Saudara Xiao?..." Pangeran Qin Huang mengernyitkan keningnya setelah mengetahui bahwa orang yang memanggil namanya adalah Xiao Yuan. Ia pun tak menyangka bahwa Xiao Yuan akan berada di belakang mereka saat mereka telah berpikir bahwa Xiao Yuan sudah ada di Istana Utama. 

"Selamat karena sudah menembus tahap kesempurnaan raga..." Ucap Xiao Yuan dengan sopan setelah ia berada di depan ketiga rekannya. 

Pangeran Qin Huang tersenyum dan mengangguk sesaat sebelum ia membelalakkan matanya dan terkejut setelah ia merasakan aura Xiao Yuan. 

"Saudara Xiao, kau telah menembus tahap kesempurnaan jiwa?!..." Qin Huang bertanya dengan keras sementara kedua rekannya yang lain tercengang setelah baru menyadari fakta tersebut. 

Xiao Yuan mengangguk dan tersenyum lembut. "Hanya beruntung..." Ucap Xiao Yuan sambil melambaikan tangannya seolah itu bukan apa-apa. 

Mendengar jawaban Xiao Yuan yang santai, ketiga rekannya tersenyum pahit. Mereka susah payah untuk menembus tingkat kultivasi mereka yang sekarang, bahkan Ao Yan belum berhasil mencapai alam Kesempurnaan Surgawi, tapi Xiao Yuan telah mencapai tahap kesempurnaan jiwa? Padahal saat baru pertama menginjakkan kaki di dimensi kuno, mereka bertiga memiliki kultivasi yang lebih tinggi darinya. 

"Kalian ingin pergi ke Istana Utama juga? Ayo kita pergi bersama!..." Ucap Xiao Yuan dan ketiga rekannya segera mengangguk setuju. 

Setelah setuju untuk pergi bersama, keempat sosok itu kemudian kembali terbang dengan cepat ke arah Istana Utama. 

Beberapa saat kemudian, setelah terbang cukup lama, Xiao Yuan dan ketiga rekannya akhirnya telah sampai di depan Istana Utama.

Awalnya mereka berpikir bahwa mereka telah di tinggalkan dan hanya akan mendapatkan harta sisa saja. Tapi, yang mereka lihat sekarang semua orang malah berkumpul di depan istana utama. Bahkan Yi Han dan kelompoknya juga menunggu di sana tapi Xiao Yuan tidak dapat menemukan keberadaan keempat pangeran yang ingin ia bunuh. 

"Kak Xiao..." Di kerumunan, setelah melihat keberadaan Xiao Yuan dan yang lainnya berdiri di langit, Yi Fei tampak berteriak keras memanggil mereka sambil melambaikan tangannya. 

Melihat ini, Xiao Yuan dan ketiga rekannya saling bertatapan dan setuju untuk menghampiri Yi Fei. Ketiganya kemudian mulai merendahkan terbang mereka dan mendarat di dekat Yi Fei. 

Sementara Yi Fei menatap keempatnya dengan senang terutama pada Xiao Yuan, sedangkan kebanyakan anggota pria dari aliansi Yunxia tampak menatap keempatnya dengan tatapan dingin. 

"Ini?..." Yi Han di sebelah Yi Fei menatap Yi Fei penuh arti. 

Yi Fei kemudian tersenyum dan menampakkan wajah yang ceria. "Mereka adalah jenius dari Kekaisaran Qin yang aku sebutkan sebelumnya dan dia adalah Xiao Yuan, orang yang diburu oleh Aliansi Lima Kekaisaran..." 

Setelah Yi Han mendengar penjelasan dari adiknya yang manis, ia kemudian beralih menatap ke arah Xiao Yuan. Ia tak menyangka bahwa Xiao Yuan yang terkenal adalah pemuda yang cukup jauh lebih muda darinya dan itu adalah pemilik kultivasi alam Kesempurnaan Surgawi tahap kesempurnaan jiwa. 

Tunggu! 

Yi Han kemudian teringat sesuatu dan menatap Xiao Yuan dengan rasa tak percaya. "Kau berada di alam Kesempurnaan Surgawi tahap Kesempurnaan Jiwa?! Bukannya empat bulan yang lalu kau saat kau dikejar, kau hanya berada dialam Panggung Surgawi?!..." 

"Ini hanya sebuah keberuntungan. Tak pantas menerima perhatian senior Yi..." Ucap Xiao Yuan dengan tenang sementara ketiga rekan di sampingnya tersenyum pahit lagi karena melihat reaksi Yi Han yang sama dengan mereka sebelumnya dan jawaban Xiao Yuan pun tidak berubah. 

"Adik Xiao ternyata sejenius ini, pantas saja kelima orang itu begitu panik sampai menyebarkan poster buronan..." Ucap Yi Han saat ia memegang pundak Xiao Yuan dan berkata dengan tulus. 

"Biasa saja, tidak begitu..."

"Xiao Yuan, keluarlah!!!..." 

Saat Xiao Yuan ingin membalas pujian Yi Han, suara seorang pemuda yang familiar segera memotong perkataan Xiao Yuan dan semua orang mendongak ke langit untuk menatap sosok yang berbicara. 

Di langit, semua orang dapat melihat keberadaan Shi Tian dan ketiga pangeran lainnya yang berdiri dengan raut wajah yang marah. 

Sekitar dua hari yang lalu ada beberapa orang yang melihat Shi Tian dan yang lainnya melintas dengan keadaan terluka. Rumor kemudian beredar ke seluruh area di dalam dimensi situs peninggalan ini. 

Awalnya semua orang mengira bahwa Shi Tian dan yang lainnya terluka karena melawan monster yang kuat, bahkan sampai kehilangan seluruh bawahannya dan juga Jiang Nan. Tapi, setelah melihat bahwa keempatnya mencari Xiao Yuan dengan niat membalas dendam yang besar, maka ini hanya berarti satu hal, yakni Xiao Yuan lah yang telah membuat mereka terpuruk. 

"Saudara Xiao, kami akan membantu..." Qin Huang menatap Xiao Yuan dengan tatapan serius penuh keyakinan dan kedua orang di sampingnya juga ikut mengangguk dengan ekspresi yang sama. 

"Pangeran terimakasih atas niat baikmu, tapi aku akan menyelesaikan masalah ini sendiri..." Ucapnya saat ia masih menatap Shi Tian dengan dingin. 

"Tapi..."

"Pangeran, percayalah padaku. Sebelumnya aku membuat mereka melarikan diri. Begitu pula saat ini, aku akan membuat hal yang lebih mengerikan menimpa mereka..." Ucap Xiao Yuan saat pangeran Qin Huang masih mencoba untuk tetap membantunya. 

Melihat tatapan penuh percaya diri dari Xiao Yuan, pangeran Qin Huang pun menghela nafas pasrah. "Baiklah, tapi kau harus berhati-hati..." 

Xiao Yuan mengangguk pelan sebelum ia kembali menatap ke arah Shi Tian dan mulai naik ke udara untuk mencapai tempat mereka. 

Melihat Xiao Yuan yang telah naik dan berhadapan dengan keempat pangeran, Yi Fei terlihat khawatir pada Xiao Yuan. Ia memegang lengan kakaknya dan menggoyang-goyangkannya untuk memintanya membantu Xiao Yuan. 

Yi Han menggeleng dan menolak permintaan adiknya, itu karena bahkan Xiao Yuan menolak bantuan dari rekan satu kekaisarannya, ia sudah pasti akan menolak bantuannya juga. 

Sementara itu di atas langit, Xiao Yuan dan keempat pangeran saling menatap dengan tatapan dingin. Jejak kebencian yang mendalam sudah tak dapat dihapuskan lagi dalam diri mereka dan ini akan menjadi puncak dendam dari kedua belah pihak.