Alvarez Narendra Erlangga.....
Nayla Kinanti Aurora....
Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.
Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.
Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman Untuk Nayla ~~~ Khawatir
Bel masuk sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu, namun Nayla masih saja belum tiba di sekolah itu. Ada rasa cemas dan khawatir kala melihat bangku Nayla kosong, rasa bersalah menyeruak dalam dirinya, Ia merutuki kebodohan nya yang telah meninggalkan Nayla di pinggir jalan tanpa peduli dengan nya.
Harusnya Ia tahu bahwa tak seharusnya Ia meninggalkan Nayla di pinggir jalan. Al mengacak rambutnya merasa frustasi karena Nayla belum juga tiba padahal selama ini Ia tidak pernah menghawatirkan gadis Bar - Bar itu yang selalu mencari masalah dengan nya.
Namun kini entah kenapa pikiran nya seolah - olah berputar memanggil nama Nayla. Apakah karena Nayla sekarang adalah Istri dan tanggung jawab nya makanya Al jadi memikirkan nya.
Atau Ia takut jika Papi Andreas dan Bunda Hani tau bahwa Ia meninggalkan Nayla di pinggir jalan?
" Ini kedua geng paling populer di sekolah ini beneran gak masuk. Kompak banget! " seru pak William ( Guru Bahasa Inggris)
" Ialah Pak kompak, namanya juga satu geng. Tapi kalo geng Princess sih masa bodo, yang penting ini kenapa Ayank Nayla belum nongol ya! "
PLETAK..
Seorang pria memukul pala Robi. " Sembarang Lo ngomong Ayank - Ayank Nayla. Ayank Nayla cuma buat Gue, ngaku - ngaku aja Lo, mending Lo sama sih Camilla tuh! "
" Sama sih transgender.. Ogah Gue, lihat bentukan Nenen sama bokong nya aja udah ilfil, mending buat Lo! "
" Makasih, Gue juga gak selera kalo bentukan nya kaya die. Yang ada kepala ane jadi pusing gara - gara lihatin buah apel dia yang geyal - geyol. Apel aja ukuran nya gak segede ukuran sih Camilla! "
Pak William yang sedari tadi mendengar ocehan anak muridnya langsung memukul meja. " He, sudah jangan ribut. Ini kenapa jadi bahas ke masalah intim - intim segala, kerjakan soal di___"
Belum selesai bicara, seseorang sudah memotong ucapan Pak William membuat semua siswa menoleh ke arah pintu.
Al terhenyak kala melihat penampilan 6 orang yang seperti terlibat tawuran. Matanya membelalak melihat Nayla yang dalam kondisi hancur. Rambutnya berantakan dengan kancing baju dua dari atas yang terlepas.
Pak William segera mendatangi ke 6 murid nya yang terlihat masih mengatur nafas. Di perhatikan penampilan ke 6 siswanya itu dari atas sampai bawah.
" Kalian ini.. Habis dari mana? Udah telat terus penampilan amburadul kaya gini, pasti berantem lagi, kan? " tanya Pak William penuh selidik.
" Gak Pak.. Gak salah lagi maksud nya! " jawab Nayla lirih masih bisa di dengar oleh semuanya.
Pak William garuk - garuk kepala. " Kalian ber 6 , ikut saya ke ruang BK! "
" Haa?! "
" Ha Ho Ha Ho.. Cepetan! " seru Pak William. " Dan untuk kalian semua, kerjakan soal di papan tulis! " ujar nya melihat semua murid sebelum keluar kelas bersama Nayla dan lain nya.
" Nayla! Nayla! Kamu ini ya.. Kalo gak dateng sama Al pasti dateng nya sama Camilla dan dua curut nya. Ibu sampai pusing di buat sama kalian semua. Seneng banget sih bolak balik ke ruang BK, Ibu yang melihat kalian aja sampai capek sendiri dan____"
Belum sempat melanjutkan sih Loly malah memotong ucapan Bu Titus. " Bisa di ralat gak Bu! Kita berantem nya di luar sekolah! " Loly berkata dengan polos nya dan membuat semua yang ada di sana menggeleng - geleng kepala. Loly memang berbeda dari Camilla dan Desi, gadis itu sangat polos. Entah kenapa bisa menjadi anggota Princess.
" Loly yang cantik___"
" Makasih Bu, tau aja kalo Loly cantik! "
Bu Titus hanya bisa mengelus dadanya menahan rasa sabar yang mungkin sudah tersisa sedikit lagi. " KALIAN BERENAM BERSIHKAN HALAMAN SEKOLAH.. SEKARANG! " teriak Bu Titus dengan suara tinggi dan lantang membuat semuanya terperanjat.
*
*
Bel istirahat berbunyi yang menandakan bahwa jam untuk bersantai baru saja di mulai. Al berjalan keluar kelas yang di ikuti oleh dua sahabat setianya.
" Eh Al, Lo ikut entar malem gak, ada balap motor gitu dan hadiah nya sekitar 20 juta untuk juara satu, " kata Mike karena itu sudah menjadi kebiasaan mereka.
" Iya tuh, baru aja Gue mau ngomong, ya lumayan lah.. Gimana Al? Lo ikut kan?" Firman kembali memastikan.
Sementara Al tidak menggubris perkataan dua sahabat nya . Matanya kini tertuju pada Nayla yang sedang membersihkan halaman sekolah.
" Yey malah bengong . Ooiii! " Firman menepuk pundak Al dan membuat nya terkejut seketika.
" Apaan sih? "
" Ya ampun, Lo lagi mikirin apaan sih dari tadi kita ngomong gak di denger?" Firman berdecak kesal.
" Sorry sorry.. Iya iya, entar Gue ikut deh! "
" Bener ya, jangan kek kemaren pas kita berdua udah dateng ke cafe taunya Lo gak ada kabar sama sekali. Gerah tau gak nungguin Lo di cafe malam itu, dan Lo gak dateng - dateng! " gerutu Firman yang menunggu hampir dua jam.
" Ya udah kan Gue udah minta maaf sih.. " sahut Al yang mulai kesal juga.
" Al.. Itu saingan Lo tuh! " tunjuk Mike ke arah halaman sekolah.
Seorang pria mendekati Nayla dengan segenggam botol air minum di tangan nya. Ya siapa lagi jika bukan musuh nya di luar sekolah yang selalu beradu kekuatan dalam pertarungan balap motor. Dicky, dia ketua dari geng motor yang juga bermusuhan dengan Al . Namun mereka tidak pernah menunjukkan permusuhan itu di dalam sekolah.
Dicky memang sudah lama mengagumi Nayla namun perasaan nya sama sekali tidak di tanggapi oleh Nayla yang notabene nya memang susah jatuh cinta.
" Nayla! " sapa Dicky tersenyum.
Nayla menghela nafas singkat. " Kenapa? "jawab nya ketus tanpa melihat.
" Ini air minum buat Lo! " tawar nya sembari menyodorkan air minuman itu ke arah Nayla.
" Cie cie Nayla.. Udah sih Terima aja! " ledek Arena yang memang tau sedari dulu Dicky menyukai sahabat nya.
" Udah Terima aja, lumayan ada minuman gratis! " timpal Widia.
" Sorry Dick, tapi Gue gak suka air putih, lagian yang bener aja. Kalo Lo niat kasih Gue minuman, itu yang enak dikit kek. Kalo gak Pop Ice ya Jus kan bisa. Bukan nya air putih! " sewot nya dan pergi untuk menyelesaikan masa hukuman nya.
Widia dan Arena geleng - geleng kapala karena memang tau sifat dan sikap sahabat nya. Dicky sama sekali tidak sakit hati dengan ucapan Nayla malahan itu menjadikan tantangan untuk nya.
Nayla, aku pasti akan mendapatkan mu! "
Sementara dari kejauhan tanpa Al sadari bahwa ujung bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman kala Nayla menolak air minum. pemberian Dicky.