Ling mei, seorang Mutan yang berkekuatan tipe kayu dan tipe air. Namum Ling mei di perbudak oleh organisasi Hitam untuk melakukan kejahatan, dan memperluas Organisasi tersebut. Suatu hari Ling mei di beri tugas untuk menculik anak kecil untuk di jadikan mutan yang lebih kuat dari dirinya, tetapi Ling mei menentang tugas itu, Karna Ling mei tidak tega melihat anak kecil itu di teliti atau di siksa dengan obat-obatan yang menyakitkan. Ling mei disiksa karena menentang keras perkataan ketua organisasi, tidak di beri makan beberapa hari, di siksa dengan ramuan yang menyakitkan. Mungkin? Kalian berpikir kenapa Ling mei tidak melarikan diri! Karna Ling mei sudah terbiasa merasakan hal seperti ini . Ling mei sudah lelah menjalani kehidupan seperti ini, Ling mei hanya pasrah dan menunggu kematian.
Ling mei berpikir, Jika dia di beri kesempatan hidup lagi, Ling mei hanya ingin hidup dengan damai..
Apakah keinginan Ling mei Terkabul...???
Nyatanya tidak ada hidup yang damai di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HWM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24. Kelembutan yang langka
Chao memanfaatkan celah ini untuk membantu adiknya berdiri dan membawanya ke samping Ling Mei. Dia menyeka air mata Chia dengan pakaiannya.
Nenek Sun menjadi marah setelah di marahin dan bergegas maju untuk melawan Ling Mei.
Bisa dibayangkan akibatnya, nenek Sun dipukul dengan sangat kuat. Sehingga pada akhirnya dia tidak bisa menahan untuk tidak berteriak dengan keras.
"Kamu adalah wanita terkutuk, kamu sangat kejam dan tidak berbakti. Sungguh sial keluarga kami menerimamu! Tunggu saja, aku akan memberitahu kepada Yang Feng tentang ini, dan kamu akan diceraikan!"
Ling Mei memandang kedua anak itu, mereka mengalami memar dan bengkak setelah di pukuli, dan berlinang air mata. Ling Mei menunjukkan ekspresi kelembutan yang langka.
"Oke , kamu melakukan sesuatu yang baik hari ini, kerena mengetahui cara melindungi adikmu. Mari kembali ke rumah, dan mandi. Aku akan membuatkan makanan lezat untukmu malam ini!"
Saat Ling Mei ingin bertanya apa yang terjadi, kenapa mereka bisa di rumah nenek Sun dan berakhir dipukulin? Chao berbicara lebih dulu:
"Terima kasih banyak atas apa yang terjadi hari ini, itu, itu..." ekspresi Chao sedikit canggung wajahnya bahkan sedikit merah dan dia ragu-ragu, dia tidak tahu apa yang ingin dia katakan.
Ling Mei tiba-tiba mengerti maksudnya. Chao akhir-akhir ini, dia memanggilnya "hei" atau "kamu." Hanya Chia yang memanggilnya ibu tiri, jadi dia mungkin tidak bisa memanggilnya ibu seperti yang di lakukan Chia.
Dia memahami situasi ini dengan baik, jadi Ling Mei tersenyum dengan murah hati, " Jika kamu tidak bisa memanggilku ibu, panggil saja aku Suster Mei . Aku pernah mendengar kamu memanggil Suster Mei sebelumnya.
"Apakah tidak masalah jika aku memanggilmu Suster Mei? Apakah kamu tidak takut digosipkan oleh penduduk desa?
Ling Mei menepuk punggung Chao dengan lembut. Lalu berkata, " Aku tidak peduli dengan pendapat orang lain, kamu bisa memanggilku Suster Mei jika kamu merasa nyaman!
------
Sesampai di rumah, Ling Mei menyuruh anak-anak mandi dan ganti baju. Dia bergegas ke dapur untuk memasak makan malam. Ling Mei berenca membuat puding telur untuk anak-anak.
"Baiklah, Ayo makan!"
Ini seharusnya menjadi makan malam paling harmonis yang dia alami setelah tiba di keluarga Yang.
Setelah makan, Choa bahkan berinisiatif mencuci piring. Ling Mei merasa dia tidak lagi menjaga jarak darinya.
Seakan ingat sesuatu, Ling Mei bertanya kepada Chao. " Kenapa kalian bisa sampai ke rumah nenek Sun? Bukankah kamu bilang ingin bermain di sekitar halaman rumah kita!
Choa terdiam, " Sebenarnya kami bermain di sekitar halaman, tiba-tiba nenek datang menghampiri kami berdua. Nenek bilang aku harus membawa makanan kerumah nenek tanda bakti keluarga ini. Nenek mengatakan bahwa akhir-akhir ini kita selalu makan makanan enak, dan penduduk desa mengatakan sering kali aroma yang lezat berasal dari rumah kita."
Tetapi aku menggeleng kepala waktu nenek menyuruhku untuk mengantar makanan kerumahnya. Nenek marah dan Dia memukulku dan membawa Chia bersamanya, dan berkata " Jika Kamu tidak membawa makanan itu, aku akan memukul Chia seperti aku memukulmu!"
Ling Mei yang mendengar apa yang di katakan Chao mengerutkan keningnya. Ling Mei merasa pelajaran yang di berikan terlalu ringan, dan kenapa dia harus berbagi makanan dengan keluarga itu?
Jika dia berani menganggu keluarga ini, jangan salahkan dia bersikap sedikit kejam.
Ling Mei memandang Chao dan berkata, " Jika kamu melihat mereka di lain hari, segeralah menjauh. Oke.
Dan mulai hari ini, jarak yang mereka buat sedikit terkikis. Anak-anak akan lebih patuh dan menerima Ling Mei di hati mereka.
Halo.....
Terima kasih atas like, comen dan tipsnya
Semoga kita selalu sehat....
biarpun AQ jarang komen tapi tetap baca .... nanti tak kasih kopi.....😁😁😁
tetap semangat Thor d tunggu up selanjutnya 🥳🥳🥳🥳🥳🎂🎂🎂🎂🎂🍰🍰🍰🍰🍰🎇🎇🎇🎇
*Barakallahu fii umrik*
_(Umur yg panjang)_
*Barakallahu fii afiat*
_(Selalu diberi kesehatan)_
*Barakallahu fii rizki*
_(Rizky yg berlimpah)_
*Barakallahu fiddunya wal akhirah*
_(Selamat di Dunnia & Akhirat)_
Aamiin yaa Robbal alamiin
semangat,,,