Namaku Sheila Anjani. Aku berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di pinggiran kota.
Ini adalah hari pertama aku masuk di perguruan tinggi favorit aku. Walau dengan beasiswa tapi aku bangga bisa masuk di kampus ini.
Apes... baru hari pertama aku sudah terlibat masalah dengan Reyhan, cowok terganteng di kampus. Selain ganteng ternyata dia sangat menyebalkan, sombong, angkuh, seenaknya. Dia menjadikan aku pembantunya.
Hari hari yang aku lalui sangat menyedihkan, ditambah fans Rey yang juga ikut membully ku.
Gimana kelanjutan kisah ku....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamie kembar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
First kiss
Rey menghentikan mobilnya. Dia mengerem mendadak membuat Icha terkejut dan terbentur dasbord mobil.
"Aduh....!" ucap icha. Dia mengelus kepalanya.
Rey masih diam mengatur nafas dan menetralkan amarahnya. Rey susah mengendalikan amarahnya jika dia sedang marah. Rey tidak tahu kenapa dia marah saat melihat Icha mengobrol dengan Rangga.
Memang Rangga adalah musuhnya Rey. Sebenarnya dulu mereka teman tapi karena seorang salah paham, persahabatan mereka terputus dan kini seperti musuh.
Icha masih dia saja.
"Maaf!" ucap Rey pelan dan tertunduk.
Icha kaget. Seorang Rey mengucapkan kata maaf.
"Maaf, apa sakit?" tanya Rey memegang dahi Sheila.
Sheila masih terdiam melihat tingkah aneh Rey.
Rey memijit kepalanya yang sakit.
"Aduh!!!" ucap Sheila dan memukul lengan Rey.
"Kenapa kau memukul luka ku, sakit tau!" ucap icha mengelus kepalanya.
"Kenapa kau melamun!"
Icha menggerutu kesal.
"Baru saja aku memujinya karena bersikap manis, eh sudah kumat lagi.." Dasar nyebelin!"
Rey mendengar apa yang diucapkan Icha, tapi dia memilih diam saja.
"sudah ngomelnya?" tanya Rey.
"Siapa yang mengomel, aku cuma nyanyi kok!" elak Sheila.
Rey melajukan mobilnya dan kini mereka menuju kafe Rey.
Sampai di kafe Rey langsung turun dan meninggalkan Icha.
"Kebiasaan" ucap Icha pelan.
Icha berjalan masuk dan mengambil seragamnya di loker. Dia mengganti bajunya dan mulai bekerja.
"Hai, Cha dari mana aja kok nggak masuk masuk?" tanya siti pada nya.
"Kemaren aku sakit dan tadi aku ada urusan, tapi aku udah ijin kok!" jawab Icha.
Dia langsung mengambil pesanan dan mengantar. Dia malas mengobrol banyak dengan Siti. Takut jika siti bertanya lebih jauh.
Siti kesal karena Icha menghindari nya. "Pasti ada yang di rahasiakan nya." ucap Siti.
Kafe sangat ramai. Bahkan untuk istirahat saja tidak ada waktu. Icha dan teman temannya sangat sibuk.
Kini jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam Icha mengganti bajunya. Dan bersiap untuk pulang. Dia keluar lebih dulu. Hari ini bukan gilirannya untuk mengunci pintu.
Sampai di depan dilihatnya Rey sudah berdiri di pintu mobilnya.
"Apa dia menunggu ku?" bathin nya.
Dengan mengendap endap Icha berjalan menghindari Rey. Rey melihatnya. Dengan tersenyum tipis Rey berjalan mengejar Icha. Rey merasa lucu melihat tingkah icha.
Icha tidak menyadari Jika Rey mengikutinya. Dia terus berjalan pelan pelan dan menutupi kepalanya dengan tas nya. Rey menarik kerah baju Icha dari belakang. Icha merasa ada yang menarik bajunya, tapi siapa? Dia menoleh ke belakang dan Rey sudah berdiri di depan nya.
Icha hanya bisa nyengir....
"Mau lari kemana?" tanya Rey datar.
"Ti..tidak ada. Aku cuma mau pulang." jawab Icha.
"Kenapa harus mengendap endap dan menutupi wajahmu?" tanya Rey mengintimidasi.
"A...aku hanya..." Sheila bingung mencari alasan apa.
Rey menarik tangannya. Sheila terpaksa mengikuti Rey dengan sedikit berlari. Langkah Rey sangat panjang dan cepat. Susah buat icha mengikuti nya.
"Masuk" perintah Rey.
Icha masuk dalam diam. Dia sudah malas mendebat Rey.
Rey melajukan mobilnya dan mengantarkan Icha pulang.
Sampai di depan rumahnya Icha turun. Rey juga turun mengikuti Icha.
"Kenapa kau ikut turun?" tanya Icha heran.
"Aku cuma memastikan kau sampai ke rumah dengan aman." jawab Rey.
"Aku bisa menjaga diriku sendiri. Kau tidak perlu khawatir. Aku..."
Belum siap Sheila bicara Rey mengecup bibirnya singkat.
"Cup"
Seketika sheila terdiam. Dia kaku dan melongo akan pa yang di perbuat Rey.
setelah mencium Sheila Rey pergi meninggalkannya yang masih terdiam.
Setelah Rey berlalu Icha baru tersadar.
"Ciuman pertamaku? " ucap Icha.
"Dasar Rey sialan," Teriak Icha. Dia mengusap bibirnya.
Rey tertawa kecil melihat Icha marah dan memakinya.
"Manis" guman Rey. Dia masuk ke dalam mobil dan melajukannya pulang ke rumah.
Rey sangat senang melihat Icha semakin kesal padanya.
"Ternyata aku yang pertama buatnya." senyum Rey kembali terbit.
Sementara Icha masuk ke dalam rumah dengan perasaan marah.
"Ciuman pertamaku kenapa harus dia yang mencium ku. Aku ingin memberikannya pada orang yang aku cintai." Guman Icha sambil terus mengusap bibirnya. Namun masih tak mau hilang rasanya.
Bibirnya sudah panas karena terus di usap. Sheila bahkan tak bisa tidur memikirkannya.
"Awas saja besok aku kan menghajarnya. Dia sudah berani mencium ku. Aku akan membalasnya. Tunggu saja". ucap Icha.
Jangan lupa like and vote yang banyak ya. terima kasih.
Terima kasih sudah up lagi di novel ini kak author
katanya mau prgi kenapa ikut si Jimmy bodoh kau Sheila
dsar cwek gk ada hti
prmpuan murahn kau Sheila
nasib baik tlng kau Sheila klo gk kau dah di prkosa jdi prmpuan jngn senang dng cowok
akhirnya trjadi
dsar cewek gk pekah dah ingati tpi mlhan membohn dri
Sheila jngn jdi prmpuan murahn
jngn kasih harap utk orng lain jdi prmpuan gitu Sheila
smpai kapan si Sheila di siksa kya prmpuan murhan