Simon Magnoliet Kent, pria lumpuh yang bernasib buruk dengan penikahannya. Di hari pernikahan dengan sang kekasih, dia yang lumpuh dan tidak bisa bicara aibat kecelakaan yang disebabkan kekasihnya harus menanggung duka karena ditinggal pergi oleh sang kekasih tepat di hari pernikahannya dengan anak dari keluarga Raymond.
Jauh hari mereka sudah membicarkan pernikahan ini. Simon dan Cintia adalah pasangan yang dijodohkan oleh masing-masing pihak keluarga untuk menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat.
Pernikahan mereka pun tiba, tetapi seluruh keluarga dibuat terkejut dengan pesan singkat yang cintia tuliskan di kamar mandi pengantin wanita. Dia memilih kabur daripada harus menikah dnegan pria lumpuh dan dia memilih bersama dengan pacarnya yang tampan dan sempurna.
Hidup Simon bak dipermainkan oleh dunia. Pada akhirnya, Laura Khiel Raymond, adik seayah beda ibu yang lahir dari kandungan seoang wanita malam dipilih menjadi tumbal menggantikan Cintia.
Bagaimana kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Asin
Ctakk.
Laura meletakkan mangkuk sup di atas meja, menuangkannya pada mangkuk Simon.
"Ini supnya tuan, cicipilah," ucap Laura .
Simon mengangguk, dia menatap sup bening itu, dari aromanya dia bisa tahu sup itu kaya rasa dan rempah.
Sadrakh menahan dirinya untuk tidak tertawa, " Hihihi... rasakan kau Laura, pecel Lele mu mungkin enak, hidangan lain juga mungkin enak, tapi sup itu akan jadi senjata untuk mengalahkanmu hahahhaha.... mampus kau!!!" batin Sadrakh yang sisi jahatnya keluar.
Simon mengambil sendok sup dan menyendokkan sup itu ke mulutnya.
Sejenak dia terdiam saat merasakan sup itu," Rasanya sangat asin, apa apaan ini!??" batin Simon.
Ekor matanya melirik Sadrakh, jelas dia lihat Sadrakh bertingkah aneh tadi, dia tahu pasti ini ulah pria bodoh itu.
" Ck... merusak makan pagiku saja, awas kau Sadrakh!!" geram Simon .
Laura duduk, meski perutnya keroncongan dia menantikan tanggapan Simon atas sup yang dia buat, menurutnya itu sangat enak.
"Bagaiman tuan?" tanya Laura berbinar-binar.
"Biasa saja," ucap Simon ketus sambil meletakkan sendok ya.
Seketika wajah Laura berubah murung, dia pikir dia akan mendapatkan pujian dari suaminya, tau-taunya jawaban Simon hanya sesederhana itu.
"pffthh bwahhahaha...... rasakan itu, kau memang tidak berbakat memasak!!!" ejek Sadrakh sambil tertawa terbahak bahak yang malah membuat teman-teman nya heran dengan pria itu.
Bisa bisanya Sadrakh merasa tersaingi oleh seorang perempuan, bukannya jelas Sadrakh seharusnya lebih percaya diri karena punya gelar Chef internasional? tapi lihat yang terjadi hari ini, dia bertingkah seolah Laura akan menyaingi nya.
"Sadrakh apa kau tidak keterlaluan!??" bisik Diego.
"cihh..apa peduliku, masakannya memang tidak enak!" ketus Sadrakh.
Simon menatap Laura yang menunduk sedih, gadis itu hampir menitikkan air mata.
Padahal dia bangun sepagi itu untuk memasak makanan untuk mereka semua, tapi malah diejak habis habisan oleh Sadrakh.
"Apa dia menangis? hanya karena itu? gadis ini benar-benar di membuatku Bingung, aku mengatakan supnya biasa saja agar dia tidak mencicipinya, apa dia tidak sadar terkena perangkap Sadrakh?" batin Simon.
Laura hanya menunduk, lalu dengan pelan mengisi piringnya dengan makanan, " Maaf kalau masakan saya mengecewakan," ucap Laura pelan.
Sungguh wajahnya sangat menggemaskan jika sedang cemberut seperti itu.
Bahkan terlihat senyum tipis di wajah Simon saat mengamati wajah sendu Laura.
Pria itu tersenyum melihat Laura yang menurutnya begitu menggemaskan," Ternyata dia semenggemaskan ini, lucu sekali," batin Simon.
Senyuman pria itu justru membuat Keempat manusia di dekatnya tersedak makanan mereka sendiri.
Untuk pertama kalinya, senyuman tulus dan senyum yang benar benar bahagia tergambar di wajah Simon, yang benar saja!? apa yang baru saja terjadi
Sontak mereka saling menatap tak percaya, Tapi hal itu benar benar terjadi.
"Masakanmu enak, hanya saja supnya sepertinya perlu perbaikan, ku lihat Sadrakh sangat menyukainya, biar dia yang menghabiskan semuanya, Jangan cemberut begitu," ucap Simon dengan lembut sambil mencubit gemas pipi tembem Laura.
Gadis itu menatap Simon dengan mata berkaca-kaca," Benarkah? Masakanku tidak gagal kan tuan? ini enak kan!?" tanya Laura penuh harap.
Simon melepas tangannya dan mengangguk," ini enak, aku suka, " ucap Simon masih dengan wajah datar tetapi lebih lembut dari biasanya.
Segurat senyum yang sangat indah akhirnya mekar di wajah Laura.
Seketika pipi gadis itu berseri, sangat menggemaskan, seperti anak kecil yang sedang dipuji.
Hati Laura berbunga bunga. Entah kenapa, tapi rasanya sangat bahagia saat mendapat pujian dari Simon.
Seolah apa yang Simon lakukan waktu itu bukan hal besar baginya.
Jelas wajah cantik Laura yang polos tanpa make up itu terlihat semakin manis saat dia tertawa.
Simon sampai tersenyum lebih jelas saat melihat Laura seperti itu.
Sadrakh, Hendry, Zayn dan Diego malah jadi nyamuk yang sedang menganga tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan.
Semua yang mereka lihat tentang Simon saat ini jelas sekali mengingatkan mereka akan kehidupan pria itu sebelum kejadian naas menghancurkan kebahagiaan nya.
Zayn terus menatap Laura, ada sebuah perasaan aneh di dadanya saat melihat gadis itu, bahkan berdebar kencang membuatnya memalingkan perhatiannya begitu cepat dari wajah Laura.
" Sial, apa yang terjadi padaku!? kenapa aku senang melihatnya seperti itu!? kenapa aku berdebar!?? jangan bodoh Zayn, jangan coba menaruh hati pada istri sahabatmu!" pria itu mengumpat dirinya sendiri.
Jelas mereka berlima dibuat merasakan perasaan campur aduk saat bersama Laura, bahkan Sadrakh bisa bertingkah seperti anak kecil bahkan di depan pelayan tanpa malu hanya karena diganggu ole Laura.
"Makanlah, perutmu sejak tadi sudah berbunyi," ucap Simon sambil melanjutkan makan paginya.
Laura mengusap perutnya, dia tersipu malu karena ucapan Simon.
Benar saja, dia sudah kelaparan karena sejak bangun tak mencicipi apa pun saking semangatnya memasak semua makanan itu.
" Untuk supnya..". Simon menatap tajam ke arah Sadrakh.
Sontak pria itu terdiam dengan kepala tertunduk, Sadrakh tahu kalau Simon sadar sup asin itu hasil keusilannya.
" Sial, sial sial, bagaimana ini!!!!" batin Sadrakh sambil melihat ke kanan dan kiri, rasanya dia sedang ditatap oleh Singa Lapar karena ketahuan masuk ke kandangnya.
" Eh... ekhmm... eghhh... aku kenyang, hoaaaaammmm... aku duluan ya, sangat lelah, aku mau pulang ke rumahku dulu!!" celetuk Sadrakh sambil meregangkan keduanya tangannya lalu bangkit berdiri dan hendak kabar dari rumah itu.
" Sadrakh, HA. BIS. KAN!" suara bariton Simon berhasil menghentikan langkah nakal pria usul itu.
Glekk...
Sadrakh menelan kasar salivanya, "Tidak, aku tidak mau, itu asin, aku tidak mau, arrkhhhh kabuuuurr!!!" Teriak Sadrakh.
Bukannya menurut, pria itu malah berlari terbirit-birit meninggalkan ruangan itu.
"Dasar otak udang, memang nya ada apa dengan supnya?" tanya Diego sambil mencicipi sup yang dibawakan Laura dan...
Prrdrhhhhhhh.....
" Ya ampun, ini asin sekali!!!!!" teriak Diego setelah menyemburkan sup itu ke wajah Hendry.
Bammm!!!
" Diego bangsat!!!!!!" pekik Hendry mengamuk.
Wajahnya kini penuh dengan muntahan Diego.
" Waarrkhhh ampun.... maafkan aku, wajahmu seperti tempat sampah jadi...." Diego tertawa cengengesan sambil mengejek Hendry.
" Arrkhhhh kemari kau sialan, tempat sampah katamu!? kalau begi wajahmu pembuangan tinja !!!" pekik Hendry yang langsung mengejar Diego.
Begitulah kehidupan Simon, punya teman yang minim ahlak tetapi sekalinya serius selalu membuat orang ketar ketir dengan kekejaman mereka.
Zayn jangan ditanya, dia tidak akan melewatkan makanan yang enak di pagi ini hanya untuk ikut berkelahi dengan ketiga manusia aneh itu.
"pffthhh hahahha.... " Laura tertawa kecil sambil menatap mereka. Gadis itu tampak menunduk dan menutup mulutnya agar suara tawanya tidak kedengaran.
Hal ini malah menarik perhatian Simon dan Zayn yang duduk di sana.
Simon dan Zayn yang tengah menikmati makanan mereka melirik Laura yang tertawa secara sembunyi-sembunyi sambil menikmati makan pagi.
Deg...deg... deg...
Debaran jantung kedua pria itu tidak terkontrol, wajah Laura yang cantik dan menggemaskan membuat mereka berdua tertegun.
Simon menatap Laura, segurat senyum tipis lagi-lagi memenuhi wajahnya hingga netranya memerangkap Zayn yang terpana dengan mulut menganga menatap sang istri.
Simon terdiam, dia sadar kalau sahabat-sahabatnya itu duta Jomblo internasional.
Pletak!!!
Tangan Simon memukul kepala Zayn sampai membuat pria itu tersadar kalau dia terpesona dengan senyuman cantik istri sahabatnya.
" Zayn,apa yang kau lihat!!!" kesal Simon.
" Laura berhenti tersenyum dan lanjutkan makananmu, menyebalkan!!" titah pria itu sambil menata tajam mereka berdua.
Zayn menunduk sambil menutup mulutnya tak mau melihat Laura lagi.
Sedang Laura hanya bisa terdiam karena ucapan Simon.
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
Zayn ada ada saja 🤣🤣🤣
^^^Little dialog:^^^
^^^Simon : ZAYN! 😒^^^
^^^Zayn : Apa bro!?🙂// perasaan gue gak enak reader//^^^
^^^Simon : Mau Langsung masuk kuburan atau neraka!?? 😶🔪🔪^^^
^^^Zayn : AMPUNI HAMBA YANG MULIA RAJA!!! HAMBA TERTARIK PADA ISTRI ANDA, HAMBA SUDAH..... arkkhhh (⚰️⚰️)^^^
^^^Simon : 😈😈 (membuang pisau ke laut) *Rest in Hell my F*cking friend🥳🥳*^^^