niki si gadis manis berusia 19 tahun datang ke kota untuk mencari pekerjaan yang di ajak oleh paman nya, tak di sangka dia kerja di rumah jodohnya adrian mahendra yang merupakan anak dari majikan niki.
akan kah cinta mereka bertahan sampai pernikahan
dan akankah orang tua adrian menyetujui cinta mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maesya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 24 ( mengetahui )
hari ini rere kembali menemui adrian ia tetap kekeh dengan pendirian nya untuk meminta penjelasan kenapa fasilitas yang telah adrian berikan selama ini di tarik begitu saja
ia pun menghampiri resepsionis dan menanyakan apa adrian ada dikantornya apa tidak, sementara aldi baru saja datang ia melihat rere sedang berbicara dengan resepsionis
" rere,,,, sedang apa kamu disini? " rere pun menoleh ke arah seseorang yang bertanya. " eh adik ipar,,, oh ya aku mau bertemu kakakmu, apa hari ini dia masuk kantor ?"
aldi mengerutkan dahinya ia tak habis pikir betapa tidak tahu malunya perempuan ini " mau apa kau menemui kakakku ?"
" aku ingin meminta jawaban waktu itu.."
" aku peringatkan kau ya re,, kakak sebentar lagi mau menikah, jadi lebih baik kamu jangan dekat dekat dengan nya.."
" menikah? dengan siapa..?"
" ya dengan calon istrinya ,, masa sama kamu,, "
" hey adik ipar, calon istri kakakmu ya aku.. emang kamu pikir siapa lagi selama ini kakakmu cuman cinta sama aku " kesal rere.
" maka bermimpilah nona..!!" tegas adli sambil menyondongkan wajahnya ke arah rere dan ia pun pergi ke ruangan nya meninggalkan rere,
" apa maksud aldi..??" rupanya rere di buat kesal dengan kata kata aldi, mana mungkin adrian menikah dengan perempuan lain, setahu rere adrian hanya mencintai dirinya ia pun keluar dari kantor dengan perasaan kesal.
***********
rere sampai di kediaman adrian ia pun mengetuk pintu " selamat pagi nona" sapa bi ida tanpa basa basi ia nyelonong masuk ke dalam tidak menghiraukan sapaan bi ida.
rere menaiki anak tangga menuju kamar adrian ia mengetuk pintu kamar, merasa tidak mendapat jawaban rere terpaksa membuka pintu kamar adrian betapa dan terkejutnya ia melihat niki ada di kamar adrian.
ia pun menatap sinis ke arah niki yang sedang menyiapkan baju kantor yang akan di pakai adrian
" sedang apa kamu disini,,? " ia pun mengampiri niki " hey.... jawab aku..!!!" rere merasa kesal pada niki yang tidak menggubris pertanyaan nya
" iya nona,, apa nona tidak lihat saya sedang menyiapkan pakaian kantor tuan adrian..!"
" iya saya tahu..!" ketus rere
" kalau nona tahu kenapa bertanya "....
"kurang ajar nih pembantu.."
" hey,,, sejak kapan kamu di perbolehkan masuk ke kamar calon suamiku,,?" tanya rere sambil melipatkan kedua tangannya di dada tetapi niki tetap saja tidak menggubris nya ia hanya fokus membereskan tempat tidur, rere mulai geram dengan niki hingga dia menarik tangan niki, niki pun mengaduh kesakitan "awww.. lepasiin "
" suruh siapa kamu tidak mendengarkan ku"
" apa nona tidak ada kerjaan pagi pagi sudah bertamu ke rumah orang"
" bukan urusanmu...!!!!!" ia masih mencekal tangan niki. tiba tiba adrian sudah berdiri di depan pintu kamar mandi dengan sorot mata yang tajam rere yang menyadari keberadaan adrian pun langsung melepaskan tangan niki dan pura pura terjatuh.
" sayang ,, perempuan ini kasar sekali "
niki membelalakan matanya sambil menggelengkan kepala, ia tak menyangka rere bisa bisanya berakting seperti itu dan menuduh niki yang bukan bukan.
akan tetapi adrian tidak percaya dengan ucapan rere karena ia sedari tadi melihat mereka berdua hanya saja niki dan rere tidak sadar jika adrian sedang memperhatikan. adrian pun melangkah tanpa memperdulikan rere yang masih terduduk di lantai lalu menarik tangan niki dan mengajaknya keluar, niki pun tidak berkata apa apa .
" sayaaaangg,," .... rere teriak memanggil adrian tetapi adrian tidak mau mendengarnya ia tetap turun sambil mengenggam tangan niki, rere pun menyusul adrian ke bawah dan duduk di sebelah adrian " sayang..kenapa kamu tidak membelaku, udah jelas perempuan itu yang salah..!"
adrian tetap fokus menyantap sarapan nya
" sayaaaaangggg...... kamu kenapa si..?"
" apa mau mu..???" tanya adrian yang mulai kesal dengan rere.
" kenapa kamu tidak membelaku saat perempuan itu mendorongku.! protes rere
" re,,, kamu pikir aku percaya gitu sama kamu.? udah deh mendingan kamu pulang.. pagi pagi udah biki keributan.."
" kasar banget kamu sama calon istrimu sendiri sih sayang.."
" calon istri???? siapa??"
" aku.. aldi bilang aku calon istrimu"
" mungkin kamu salah pendengaran kali ya,, sudah sana pulang calon istriku bukan kamu " ketus adrian
" bukankah kita saling mencintai??"
mendengar kata saling mencintai adrian menghentikan aktifitas sarapan nya dan menatap tajam rere lalu ia pergi rere pun mengejarnya "sayang tunggu" rere berusaha mengejar adrian dan menarik tangan adrian
sampai nya di halaman rumah rere masih tetap mengikutinya adrian pun berbalik badan karena ia merasa risih sedari tadi rere tidak berhenti mengikutinya
" ada apa lagi..?" tanya adrian yang sudah kesal.
" sayang ......"
"re.. sudahlah mendingan kamu pulang tidak baik mmbuat keributan pagi pagi di rumah orang " tegas adrian
" adrian,, kenapa kamu malah menghindariku"
" seharusnya kamu mengerti kenapa aku menarik fasilitas yang kamu nikmati selama ini.."
" iya kenapa.?""
" kenapa...?? karena kamu sudah menguras semuanya, apa kamu tidak tahu tagihan yang harus aku bayar sangatlah di luar dugaanku " adrian mulai tersulut emosi
" sa,,, sayang itu aku.."
" dan satu lagi rere..! aku sangat kecewa sama kamu karena kamu sudah bermain belakang , kau menghianatiku..!! selama ini aku sangat baik, dan setia padamu, tetapi apa yang aku dapatkan dari perasaanku padamu,, kamu berselingkuh di belakangku dan tidur bersama laki laki lain..."
kali ini rere tidak bisa berkutik, ia merasa sedang di hakimi habis habisan oleh adrian, menyangkal pun percuma karena adrian sedang marah besar. rere hanya berdiri tak bergeming " katakan adrian siapa calon istrimu..?"
niki melihat tas adrian tertinggal di meja makan ia pun mengambilnya dan berinisiatif mengantarkan nya ke kantor mungkin saja adrian buru buru jadi lupa. sebelumnya niki mengambil tas selempangnya di kamar dan merapikan rambutnya sekalian ia pergi kepasar membeli sesuatu.
ia pun keluar sambil menenteng tas adrian, tiba tiba ia menghentikan langkahnya tatkala melihat dua orang saling berhadapan, nikipun menghampirinya dan memberikan tas adrian betapa kagetnya adrian menarik tangan nya dan memeluk niki di hadapan rere, niki pun sangat kaget dengan apa yang adrian lakukan padanya ia sangat ingin berontak tetapi kali ini adrian sepertinya sedang marah dan niki pun mengurungkan niat nya .
" dialah calon istriku" ucap adrian penuh penekanan.
rere pun tersenyum kecut " huh,, yang benar saja,,,, kau meninggalkanku demi seorang pembantu "
" seorang pembantu lebih mulia dari pada orang seperti kamu yang murahan.....!!!" kata kata adrian membuat rere tidak bisa berkata apa apa ia pun langsung pergi dari hadapan adrian dan membanting pintu gerbang.
adrian masih memeluk niki ,ia menghembuskan nafasnya sambil memejamkan matanya adrian merasa lelah "pasti tuan adrian sangat kecewa" batin niki yang sedari tadi menyandarkan kepalanya di dada adrian tangan nya mulai bergerak dan mengusap punggung adrian niatnya ingin menenangkan adrian malah adrian tambah mengeratkan pelukan nya "aaaaaaaa apa apaan ini " ia menjerit dalam hati
"tu,, tuan bisa lepaskan sekarang.." pinta niki yang mulai kesusahan bernafas, adrian pun melepaskan pelukan nya
" maafkan aku ya.." ucap adrian lembut " eh apa kau mau pergi..?"
" rupanya tidak jadi , aku kira tadi tuan sudah pergi, ternyata masih di sini "
"hmm ,, baiklah aku akan pergi sekarang,, eittss....
"apalagi..??"
" apa ada morning kiss..??"
"apaaa..."
" tidak,, tidak,, buka muhrim.."
adrian terkekeh melihat wajah niki yang memerah seperti tomat.
maaf ya guys baru bisa up lagi.... jangan lupa vote nya like, dan saran nya tentang ceritaku...
semangat 💪,,