Kelahiran Kembali Sang Miliarder

Hendi tertegun. Hendi tidak menyangka benar-benar akan muncul masalah yang berkaitan dengan lisensi hak cipta gaya tulisan!

Anggota departemen komersial harus menyimpan kontrak lisensi hak cipta gaya tulisan di lemari khusus. Bagi perusahaan desain, lisensi hak cipta gaya tulisan sangat penting!

Tidak masalah jika hanya menggunakan gaya tulisan bajakan dalam proyek kecil di Kota Surawa. Namun, proyek dengan perusahaan dari Kota Senna melibatkan nominal miliaran. Konsekuensi menggunakan gaya tulisan bajakan dalam proyek seperti ini sangat fatal.

Begitu perusahaan dari Kota Senna merilis draf desain dan foto konsep produk, Desain Selaras akan langsung dituntut karena menggunakan gaya tulisan bajakan!

Jika ini adalah proyek biasa, Desain Selaras hanya perlu ganti rugi!

Akan tetapi, perusahaan dari Kota Senna sudah mau merilis produk akhir-akhir ini. Kalau sampai ada masalah, denda yang harus dibayar Desain Selaras tiga kali lipat lebih tinggi!

Berarti Desain Selaras harus bayar tiga puluh miliar!

Desain Selaras mana sanggup membayar denda tiga puluh

miliar?

"Kamu yakin kontrak itu hilang?"

"Jangan-jangan nggak ada kontrak?"

Hendi mengerutkan kening. Tatapannya menjadi tidak fokus. Dia mulai panik.

Andre yang sedang duduk di seberang Hendi tetap tampak tenang. Kalau Jessy masih bekerja di Desain Selaras, Andre mungkin akan membantu Hendi.

Namun, tingkah laku Hendi menunjukkan bahwa Desain Selaras adalah perusahaan yang tidak berkualitas. Perusahaan ini tidak pantas mendapatkan perhatian dari Andre.

Perusahaan seperti ini pasti akan tereliminasi oleh zaman

Andre tidak ingin memedulikan perusahaan seperti ini .....

Penanggung jawab departemen komersial terdiam. Pada setengah tahun yang lalu, orang yang bertugas untuk mengurus kontrak lisensi hak cipta gaya tulisan mengundurkan diri. Pada saat itu, pihak perusahaan telah melakukan pembayaran untuk membeli hak cipta, tapi mereka tidak menerima kontrak lisensi hak cipta gaya tulisan....

Pada dasarnya memang tidak ada kontrak....

Berhubung orang yang bertugas untuk mengurus hal ini sudah tidak bekerja lagi, penanggung jawab departemen komersial awalnya berniat untuk melupakan hal ini.

Tak disangka, Hendi menggunakan gaya tulisan ini dan mau menyelidiki hal ini....

"Pak Hendi, sepertinya hilang...."

Ekspresi Hendi menjadi sangat suram. Hendi mengepalkan tangan sebelum penanggung jawab departemen komersial selesai berbicara, lalu menendang meja kecil yang ada di dekat sofa dengan marah!

"Pergi!"

Penanggung jawab departemen komersial melangkah mundur. Dia tidak berani berbicara.

Sekujur tubuh Hendi gemetar. Desain Selaras tidak akan mendapatkan investasi dari Martin, tapi ini bukan masalah terbesar sekarang. Kalau sampai orang-orang tahu Desain Selaras menggunakan gaya tulisan bajakan, akan ada banyak konsekuensi yang parah! Hendi tahu betul apa saja yang akan terjadi!

Denda yang harus Hendi bayar tiga kali lipat lebih tinggi dari jumlah uang yang didapatkan. Proses sidang sangat menguras waktu dan energi. Selain itu, yang terpenting adalah reputasi Desain Selaras akan hancur!

Hal-hal ini akan menyeret Desain Selaras ke ambang kebangkrutan!

Andre memandang Hendi dengan tatapan dingin. Presdir Desain Selaras ini tidak patut dikasihani.

"Aku sudah mengingatkan Pak Hendi kemarin, sayangnya Pak Hendi nggak percaya. Pak Hendi malah mau bertaruh denganku."

"Sekarang, Pak Hendi kalah. Selain itu, Pak Hendi juga sudah memecat istriku. Aku nggak perlu berlama-lama di sini lagi."

"Pak Hendi meremehkanku karena aku adalah penganggur, 'kan? Kalau begitu, silakan selesaikan masalah ini sendiri."

Andre beranjak berdiri.

Bastian sangat kaget. Dia baru selesai memproses apa yang telah terjadi. Bastian memang percaya pada Andre, tapi Bastian tidak menyangka ramalan Andre kali ini tepat

lagi!

Andre benar-benar hebat!

Ini salah Hendi sendiri. Siapa suruh Hendi menyinggung orang sehebat Andre!

Kini, entah bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah yang sedang Desain Selaras hadapi. Hendi bahkan sudah memecat Jessy!

"Pak Hendi, aku akan menceritakan hal ini pada Pak Martin dengan jujur...."

"Desain Selaras adalah perusahaan yang nggak berkualitas, sama dengan pemiliknya...."

"Kamu sebaiknya memikirkan draf desain apa yang akan kamu serahkan pada klien."

Bastian tertawa dingin. Bastian malas meladeni orang seperti Hendi.

Saat Andre hendak pergi, Hendi tiba-tiba berlutut dan menarik ujung celana Andre....

"Andre, Andre!"

"Aku mau minta maaf, semua ini salahku!"

"Tolong bantu Desain Selaras! Tolong!"

"Aku harus menyerahkan draf desain sebentar lagi. Kalau aku nggak bisa menyerahkan draf desain tepat waktu, aku tetap akan didenda!"

"Aku nggak punya jalan keluar lain lagi sekarang. Aku akan bersujud padamu, aku juga nggak mau Pak Martin jadi investor Desain Selaras lagi!"

"Aku mohon, tolong bantu Desain Selaras!"

Hendi merasa putus asa. Dirinya tidak akan bisa membayar denda semahal itu!

Hendi telah menyerahkan draf akhir pada perusahaan dari Kota Senna. Proyek ini sudah hampir selesai. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa akan muncul masalah dalam hal yang paling sepele, yaitu gaya tulisan yang digunakan!

Denda sebesar tiga puluh miliar akan membuat Desain Selaras bangkrut!

Hendi tidak memedulikan harga diri lagi. Ini tidak penting. Hendi bekerja keras selama belasan tahun untuk memajukan Desain Selaras. Setelah berusaha begitu lama, Desain Selaras akhirnya punya ratusan pegawai!

Hendi hanya ingin mempertahankan Desain Selaras sekarang.

Andre mendorong Hendi. Tatapan Andre sangat dingin. Andre sudah berkecimpung di dunia dagang selama lima belas tahun. Andre sering melihat orang seperti Hendi. Orang seperti ini bersikap angkuh saat sedang sukses. Namun, ketika orang seperti ini sedang dalam kesulitan, dia akan bersikap merendah....

Orang seperti Hendi tidak mengenal persaingan sehat. Dia menjilat orang yang lebih berkuasa dan mempersulit orang yang lebih lemah.

Hendi tidak patut dikasihani. Andre tidak akan mengasihani orang seperti Hendi.

"Kegagalanmu bukan disebabkan oleh orang lain, melainkan disebabkan oleh dirimu sendiri...."

Hendi menjatuhkan Andre agar dirinya bisa sukses, lalu berpura-pura menyesal saat gagal. Andre mana mungkin mau membantu Hendi.

Andre membuka pintu kantor Hendi dan berniat untuk pergi. Namun, Andre kebetulan bertemu dengan Jessy yang dipecat oleh Desain Selaras. Jessy sedang membawa sebuah kardus.

"Sayang...." Andre tertegun.

Andre mengira Jessy sudah dipecat dan pergi dari Desain Selaras.

Andre tidak menyangka Jessy akan berada di luar kantor Hendi saat ini.

Jessy yang sedang membawa kardus mengalihkan tatapannya ke arah Andre. Tubuh Jessy gemetar. Tatapan Jessy menunjukkan bahwa dia merasa apa yang sedang terjadi sangat ironis. Jessy tersenyum pahit. Dia sudah menikah dengan Andre selama enam tahun. Dia awalnya mengira dirinya bisa bebas dari Andre sekarang. Tak disangka, Andre tidak ingin melepaskannya.

"Aku sudah dipecat. Kamu puas belum setelah melihat keadaanku sekarang?"

"Kamu mengacau di tempat aku kerja...."