TAHAP REVISI/PERBAIKAN!
No Sensor !.!.!Area Dewasa,Bocil Harap Minggir !❌❌❌
Cerita ini bisa membuat emosi tinggi,gregetan,dan juga marah,bisa spot jantung dan bikin ketawa!
No hujat,yang tidak suka boleh skip ! 😘 boleh dukung Kita lewat vote dan beri hadiah 😘
Seorang gadis kecil di nikahkan dengan Pria dewasa yang berusia 28 tahun,berbeda 10 tahun dengan dirinya,sementara gadis itu dengan nama lengkap Dinda Kanya Dewi,seorang siswa yang belum lulus SMA,di nikahkan dengan Pria dewasa bernama lengkap Bara Rastafara Ardiansyah.
Bara tidak pernah mencintai Dinda,bahkan Bara memiliki kekasih lain di luar sana yang berprofesi sebagai Pramugari,Bara memutuskan hubungan dengan ke kasih nya karena Ayah nya memaksa ia menikah dengan Anak dari sopir mereka.
Seorang pilot menikah dengan gadis kecil bahkan belum lulus SMA,sikap nya seperti Anak kecil apa mampu menaklukan Pria dewasa seperti Bara,yang dingin dan juga kejam ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di cakar kucing garong !
Cit..cit..cit..
Suara burung yang berterbangan,Dinda mulai mengucek-ngucek mata nya,ia bangun kesiangan,biasa nya bangun waktu subuh tapi hari ini malah bangun jam 7:00 Pagi.
"Ya salam ....Gue telat!"
Dinda segera duduk dari tidur nya.
"Dasar Bara sial an gak bangunin Gue!awas Saja kalau Gue ketemu Dia nanti!"
Gerutu Dinda,yang berusaha turun dari ranjang.
"Siapa yang Kamu umpat !"
"Aaahh!"
"Aaahh!"
Mendengar Dinda yang berteriak,Bara ikut berteriak.
"Lo kok masih disini,bukan nya udah pergi kerja ya?"
Tanya Dinda.
"Ke siangan !"
Jawab Nya singkat berjalan ke arah lemari baju.
'Pantesan,gak bangunin Gue,Dia sendiri telat!'
"Kenapa masih bengong ?gak sekolah?bukan nya masih ada ujian satu hari lagi?"
Bara mengambil kemeja putih dengan celana bahan warna hitam,dan jas hitam.
"Sekolah,tunggu nyawa Gue masih belum kembali semua!"
Dinda duduk di sebelah meja rias,dengan kepala masih terasa pusing.
"Bar..."
Panggil Dinda yang melihat leher Bara memerah.
"Apa ?"
Bara melirik,
"Leher mu kenapa ?"
Tanya Dinda yang sedikit bingung,lalu berdiri mendekat ke arah suaminya.
"Di cakar kucing garong,katanya semalam di kejar macan!"
Jawab Bara berlalu ke ruangan ganti baju.
"Tunggu emang ada kucing garong di kamar Kita?"
Tanya Dinda yang mengikuti Bara dari belakang.
"Ada,ini kucing garong kepala besar,Tuk!"
Bara memukul kepala Dinda dengan dasi yang ia pegang.
"Gue?"
Dinda menunjuk ke arah Nya.
"iya!"Jawab Bara singkat.
"Emang Gue ngapain Lo sampai Gue ke cakar begitu,jangan -jangan Lo buat me sum ke Gue ya ?"
Tanya Dinda yang penasaran.
"Lo mau kemana ?"Sambung Dinda lagi yang melihat Bara berjalan ke arah pintu kamar.
Blam!
"Eh bushet !napee tu orang?"
Bara membanting pintu kamar,Bara membuat Dinda kaget.
"Mandi dulu aah !lepas tu shekoyah !la..la..la.."
Dinda berjalan ke arah kamar mandi,dengan hati girang karena bisa tidur satu ranjang dengan Bara.
Ruangan Makan !
Bara baru saja masuk ke dalam ruangan,di mana semua sedang sarapan pagi.
"Pagi Mah!"
Bara menarik kursi untuk duduk.
"Pagi Sayang !"
Nyonya Ratih memberikan nasi ke pada Bara.
"Dimana Dinda ?"
Tanya Nyonya Ratih yang tidak melihat Dinda ada bersama dengan Bara.
"Ada di kamar sedang mandi "
Jawab Bara tanpa melihat ke arah Nyonya Ratih.
Firman tanpa sengaja melihat bekas cakaran di leher Bara,sehingga membuat Dia heboh di ruangan makan.
"Bar..semalam gol gak ?"
Tanya Firman yang sedang menahan tawa,Haikal dan Tuan Faisal melirik ke arah Bara.
"Gol ?gol apa ?"
Bara berbalik bertanya kepada Kakak nya yang super duper kepo itu.
"Itu,ada bekas noda-noda pertempuran di leher Mu!"
Cetus Firman yang melanjutkan makannya.Sontak membuat semua orang melihat ke arah leher Bara.
Bara menarik kerah kemeja nya dan menutupi bekas cakaran Dinda semalam.
"Waaah!Gol pasti nya !"Sambung Haikal,Wulan menendang kaki Suaminya dari bawah,agar jangan menggoda Bara terus-terusan.
"Hari ini Kamu telat bangun kan ?"
Tanya Firman lagi,Bara mengangguk nya tanpa melihat ke arah Firman.
"Benar kan Kak,Ku bilang juga apa,pasti gol,Ha...ha..ha..Pecah telor juga akhir nya....Eh maksud nya pecah..per...."
Braak !
Firman menghentikan ucapan nya saat Bara mengebrak meja,membuat semua orang kaget.
"Pagi Mamah Ratih ..!"
Sapa Dinda dengan girang,
"Pagi sayang "
Dinda menarik kursi di dekat Bara.
"La..la..la..la..!"
Dinda terus saja berdendang ria,semua orang memperhatikan Dinda dan juga Bara,Pria ini tidak menoleh ke arah Dinda,ia masih melanjutkan makannya.
"Mah..!"Panggil Dinda tiba-tiba saat sedang mengambil nasi.
"Kenapa sayang ?"
"Di kamar Kami kata Aa Bara ada kucing garong !"Cetus Dinda,sembari memasukan nasi ke dalam mulut nya.
"Pppfffff!"Firman menutup mulut nya menahan tawa.
"Kucing garong cowok apa cewek Din ?"
Tanya Firman,
"Katanya sih kucing garong pala besar!Cewek apa cowok Aa?"
Dinda bertanya ke pada Bara,Pria ini menundukkan wajahnya yang suram.
'Dinda..Dinda masih saja lugu !'
Nyonya Ratih menggelengkan kepala nya.
"Cepat makan,ini sudah terlambat sekolah !"
Tegas Bara,Dinda langsung menghabiskan sarapan nya,lalu ikut berdiri bersama dengan Bara.
"Mama Ratih Aku pergi dulu,Assalamualaikum !"
Dinda menyalami tangan Nyonya Ratih dan juga Tuan Faisal.
Serta kedua Kakak ipar nya,dan ke dua istri Mereka tidak ada yang lewat.
"Din,tetap semangat ya,gas kan sampai gol !"
Bisik Firman,saat Dinda menyalami tangannya.
"Gol,emang siapa yang main bola kak ?"
Tanya Dinda,
Haikal menepuk jidat nya mendengar pertanyaan Dinda,sementara Bara sudah menahan diri sejak tadi.
"Masak Kamu itu aja gak tau?"
Firman kembali bertanya.
"Memang enggak tau,kemarin belah duren sekarang gol,memang Dinda ini pemain bola harus gol segala ?"
Gerutu Dinda.
"Aahh,lepas Bar..!"
Bara menarik tas yang di kenakan Dinda,karena kalau membiarkan mereka ngobrol begitu lama takut nya Firman malah ceplos.
"Bara,lepas!"
Teriak Dinda lagi,namun kali ini Bara melepaskan nya.
"Huuh!ntah apa mau Mu,tiap hari ngajak ribut!"
Cetus Dinda yang mengikuti Bara dari belakang.
"Berhenti bersikap seperti wanita polos!Kamu itu sudah menjadi istri seorang pilot,tapi sikap mu itu tidak lebih dari anak TK!"
Pungkas Bara,Dinda mengerucutkan bi birnya.
"Eeh..!Pak suami,asal Kamu tau ya,Aku gini-gini bersikap apa adanya gak Gue buat-buat Lo paham,gak suka gak sah liat,Lo liat aja noh mantan Lo yang ganjen itu!"
Ujar Dinda dengan kesal,melangkah ke arah mobil.
"Enggak usah bawa-bawa Aira ya,Dia berbeda dengan Kamu,Dia dewasa dan juga pengertian !"
Bara ikut masuk dalam mobil,kali ini Bara yang menyetir.
"Gue hari ini hari terkahir ujian,Gue mau Lo jemput nanti pulang sekolah !"
Pinta Dinda yang menatap fokus ke depan.
"Pulang sendiri!hari ini Aku ada kerjaan tidak bisa menjemput Mu!"
Tegas Bara,
"Ck,kerja apaan,paling juga kerjaan di rumah saja !"
Cibir Dinda yang setengah kesal.
"Kamu kenapa sih setiap hari bersikap begini,apa enggak capek!"
Tanya Bara,melirik ke arah Dinda.
"Heeh capek ?"
Dinda melihat ke arah Bara.
"Gue gak capek !yang bikin Gue capek,ngejar orang,tapi orang itu gak pernah anggap Gue ada!
Ketus Dinda,Bara menghentikan mobil nya di depan gerbang sekolah.
Dinda segera turun dari dalam mobil,dan melangkah masuk ke dalam halaman sekolah,tanpa berpamitan dengan Bara.
"Anak ini..!"
Gumam Bara yang melihat Dinda pergi.