NovelToon NovelToon
Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Rayna Masuk Novel Harem?! Tolong

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Harem
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Febbfbrynt

Rayna Sasa Revalia, gadis dengan karakter blak-blakan, humoris, ceria dan sangat aktif. Dia harus meninggalkan orang tua serta kehidupan sederhananya di kampung karena sebuah kesialan sendiri yang men-stransmigrasikan jiwa gadis itu ke dalam sebuah karakter novel.

Sedih? Tentu. Namun ... selaku pecinta cogan, bagaimana mungkin Rayna tidak menyukai kehidupan barunya? Masalahnya, yang dia masuki adalah novel Harem!

Tapi ... Kenapa jiwa Rayna harus merasuki tubuh Amira Rayna Medensen yang berkepribadian kebalikan dengannya?! Hal terpenting adalah ... Amira selalu di abaikan oleh keluarga sendiri hanya karena semua perhatian mereka selalu tertuju pada adik perempuannya. Karena keirian hati, Amira berakhir tragis di tangan semua pria pelindung Emira—adiknya.

Bagaimana Rayna menghadapi liku-liku kehidupan baru serta alur novel yang melenceng jauh?

~•~

- Author 'Rayna Transmigrasi' di wp dan di sini sama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febbfbrynt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terciduk

Rayna beranjak dari kasurnya menuju balkon untuk memeriksa keadaan di luar rumahnya. Saat tirai dan pintu balkon di buka, angin malam yang dingin langsung menerpa wajahnya. Pandangan Rayna turun untuk melihat ke pemandangan di bawah.

“Kayaknya belum terlalu malem, deh. Gak pa-pa kali ya, gue beli cemilan?” monolog Rayna melihat jalan di perkomplekkan rumahnya. 

Rayna masuk kembali. Lalu ia mengambil sebuah hoodie abu-abu di lemarinya dan memakainya. Bawahannya hanya celana legging hitam panjang. Lalu sandal jepit.

Setelah siap, Rayna keluar kamar dan menuruni tangga dengan langkah pelan. Tentu saja secara diam-diam. Ia tidak mau repot-repot meminta izin. Karena ia tahu, siapapun itu tidak akan mengizinkannya. Apalagi mamahnya.

Ruang tamu terasa sepi. Rayna yakin, semua orang sudah kembali ke kamarnya masing-masing. Walaupun Rayna tidak yakin mereka tertidur semua, ia harus berhati-hati agar tidak menimbulkan suara keras. Untungnya, ia dengan lancar berhasil keluar rumah lewat pintu belakang.

Rayna menutup kepalanya dengan tudung hoodie yang ia kenakan. Dengan kedua tangan di masukan ke saku hoodienya, ia mulai berjalan santai menuju Alf*mart di luar komplek tidak jauh, yang sering ia lewati.

Di keheningan malam, hanya langkahnya yang terdengar. Walaupun rumah tidak terlalu banyak dan berdempetan,  Sepanjang dia jalan ada lampu yang menyinari. Jadi Rayna tidak takut kegelapan. 

Hanya butuh sekitar tujuh menit Rayna berjalan sampai di tempat tujuan. Ia masuk dan membeli cemilan apapun yang ia mau. Es krim, coklat, keripik kentang atau keripik singkong. Setelah puas, dia membayar dan keluar dengan sekantung keresek besar di tangannya.

Hari semakin malam, walaupun ia merasa lebih merinding entah karena kedinginan atau yang lain, ia tidak peduli. Rayna meniup tangannya untuk menghangatkan. Semilir angin menyapu pepohonan kecil di jalan itu. Mereka saling bertabrakan sehingga menimbulkan suara gemericik ranting dan daun. Di tengah itu, ada suara yang lebih aneh dan horor.

Langkah Rayna berhenti. Dia menoleh ke kanan-kiri. Rayna menarik nafas untuk menenangkan jantungnya. Ia berjalan kembali.

Tsk!

Sret!

Tsk!

Suara aneh itu semakin terdengar. Karena rasa keponya yang kumat, Rayna mengikuti sumber suara dengan langkah gemetar. Suara itu semakin jelas diikuti geraman rendah. Jantung Rayna melonjak. Ia mengintip di balik dedaunan.

Saat melihat apa yang membuatnya penasaran, Rayna langsung menyesal atas rasa keponya. Ia menyesal, tidak mengikuti ajakan mamahnya untuk makan sehingga dia tidak lapar dan tidak nekat keluar sendiri. Ia juga menyesal, tidak meminta izin kepada keluarganya. Karena Rayna sungguh tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. 

Mata Rayna melebar ngeri dengan pupil menyusut. Ia menutup mulutnya menahan keterkejutan dan teriakannya. Seluruh tubuhnya menegang. Dengan sigap, Rayna langsung menyembunyikan dirinya kembali. Jantungnya berdebar dengan ritme yang menggila. Tubuhnya merasakan panas dingin.

Bagaimana tidak? Saat ini, Rayna dengan jelas melihat seorang pria yang bertudung hitam yang terus-menerus menusuk dan menyayat seseorang yang terbaring berlumuran darah di depannya. Mungkin itu bukan orang lagi, tapi mayat. Karena kegelapan, Rayna tidak bisa melihat wajah siapa orang itu, maupun mayatnya.

Dalam hidupnya, baru kali ini dia mengalami situasi mendebarkan, adegan berdarah dan pembunuhan. 

Rayna berusaha untuk tidak menimbulkan suara sedikitpun. Namun karena tangannya yang terus-menerus gemetar, malah menimbulkan suara kantong keresek yang di pegangnya.

Rayna takut. Sangat takut. Apalagi, jaraknya sangat dekat. Sekitar lima meter. Di sekitar sama sekali tidak ada orang lewat. Rayna semakin panik.

Rayna berniat kabur. Ia melihat kembali orang itu untuk memastikan tidak menoleh ke arahnya atau curiga. Ia merasa lega dan ngeri orang itu masih melakukan kegiatannya. Apalagi ia terlihat memainkan salah satu anggota tubuh mayat itu. 

Rayna langsung berjalan menjauh. Kakinya semakin gemetar membuat jalannya melambat. Suara gemerisik kantung keresek di tangannya semakin keras membuat Rayna panik karena langkahnya yang ceroboh.

“Mau kabur ke mana?”

Langkah Rayna terhenti dengan tubuh tegang dan kaku saat mendengar suara malaikat mautnya. Ia hanya bisa berharap tidak mati muda lagi. 

Dengan putus asa, dia kembali lari. Rayna tidak berani menoleh ke belakang. Rayna langsung berlari dengan cepat. Ia membuang sembarangan kantung di tangannya. Air mata mengalir deras karena ketakutan saat langkah kaki di belakangnya semakin dekat.

Tiba-tiba ada yang menarik bagian belakang hoodienya membuat langkahnya mundur. Rayna semakin ketakutan. Nafasnya ngos-ngosan. Rayna merasa pasrah sekarang.

“To-long.. jangan bu-nuh gue.. gue janji gak akan bilang siapapun. Bia-rin gue pergi.. gue bakal jaga rahasia..” Rayna memohon dengan lemah. Ia bisa mencium bau darah. Kakinya langsung melemas seperti jelly. 

“Lo pikir, gue bakal lepasin lo gitu aja setelah melihat apa yang gue lakukin?” Suara bariton dingin memasuki telinga Rayna.

Saat ini, Rayna masih memunggungi orang itu dengan mata tertutup rapat ketakutan.  Saat mendengar apa yang diucapkannya, Rayna menarik nafas dan berbalik seraya membuka matanya.

Dengan mata gemetar, sekarang Rayna menatap jelas orang di depannya. Hoodie hitam yang ditudungkan kepalanya. Lalu penutup wajah yang hanya menampilkan sepasang mata dingin setajam elang. Tangannya berlumuran darah. Dengan sebuah pisau di tangan kanannya. Bau darah semakin menyengat memasuki hidungnya. Rayna ingin sekali muntah. Namun saat ini, ia harus menyelamatkan hidupnya yang malang terlebih dahulu. Apalagi melihat pisau yang masih meneteskan darah itu membuat hatinya sangat tegang.

Mengubur rasa takutnya dan di gantikan keberanian dan tekad, Rayna menatap matanya, “Gu-e janji, gue bakal lupain apa yang gue liat seakan-akan tidak pernah liat. Dan gue tidak akan pernah berbicara tentang ini kepada orang lain. Ini akan menjadi rahasia diri gue sendiri. Dan gue bakal lakuin apapun, asal sekarang lo harus lepasin gue...”

Mata hitam sekelam malam itu sedikit menyipit. Sebelah alisnya terangkat dengan ringan. Senyuman penuh arti tersungging di bibirnya di balik masker hitam yang menutupi setengah wajahnya. “Siapa nama lo?”

Rayna terkejut. Lalu dengan cepat pulih dan memberitahu namanya, “Na-nama gue Rayna. Eum, Amira Rayna Medensen.”

Ada kejutan tak terduga di mata pria itu yang tidak Rayna lihat. Namun itu tidak lama, senyuman aneh dan tidak bisa di mengeti kembali tersungging. Ia membuka maskernya membuat Rayna kembali terkejut. Matanya membola dengan takjub. 

Wajah di depannya sangat luar biasa. Bisa di bilang, cowok paling tampan yang baru Rayna temui selama hidupnya. Air liur hampir mengalir di mulutnya. Ketakutannya langsung menghilang, di gantikan dengan jiwa pecinta cogan.

“Orang yang lihat apa yang tidak seharusnya di lihat, mereka gak akan pernah selamat di tangan gue. Mereka bernasib sama dengan mayat yang mereka lihat itu. Tapi.. lo beruntung karena tidak bisa bernasib sama dengan mereka.”

Jiwa pecinta cogannya lenyap digantikan ketakutannya lagi! Orang ini psikopat!!

1
Mamta Okta Okta
crazy up thor.... semangat
Viona Syafazea
lagi thor
Viona Syafazea
baca 30 episode cuma sehari masih berada kurang juga saking serunya... please crazy up dong thor.. 😊
Rita Sofiyani
arsa gue juga sama loo/Drool/
Rita Sofiyani
suka ceritanya kaa
Fitri Apriyani
bagus banget deh kk cuma kalo ap jangan satu bab dong kadang juga ngak ap aku nunguin nya lama kk mana dah ngak sabar lagi nunggu ap nya aku harap jangan gantung ya pokok nya harus tamat kalo ngak aku komentar terus biar kk ap/Smile//Smile//Angry//Determined//Kiss//Plusone//Heart/
Kharisma
yang banyak up ya Thor
biar flashback
Kharisma
loh ini yang di wp ya kk
kok pindah NT?😅
𝓕𝓮𝓫𝓫𝓯𝓫𝓻𝔂𝓷𝓽: haha iya nih, di wp gaada apresiasi meskipun pembaca banyak><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!