Karya ini adalah lanjutan dari "Anak Genius milik wanita kurang Se-On's"
Sangat disarankan untuk pemula membaca terlebih dahulu seosan pertamanya di judul " Anak Genius, milik wanita kurang se-On's" supaya lebih nyambung ceritanya.
Kisah di novel ini akan menceritakan tentang lika-liku perjalanan cinta anak-anaknya Mumut.
Dari Raka, Yuma, dan juga Triple Baby J.
yuk, jangan lupa dukung Author dengan Like, Komen dan Vote 🙏
o ya.. jangan lupa juga follow akun Novel Author ya...
see you...
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamaperi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yuma's Choice
Dengan salah satu tangan dimasukan ke saku celananya dan satu lagi merangkul tubuh Yuma, Jack seolah berkata kepada orang-orang yang menatap mereka jika Yuma adalah miliknya.
Alon sempat meliriknya dengan tajam membuat Yuma merasa sangat senang.
Bahkan, dengan sengaja Yuma meletakan kepalanya di bahu Jack supaya menambah kesan romantis.
"Silahkan, Baby..?" Jack menyiapkan kursi untuk Yuma.
"Terima kasih, Jack!" balas Yuma dengan senyum manisnya.
Yuma menatap tajam kearah Alon yang entah sengaja atau memang takdir. Meja yang mereka pesan bisa bertetanggaan dekat.
"Sayang, kamu mau pesen apa?" tanya kekasih Alon terdengar sampai ke telinga Yuma.
"Apapun yang kamu pesan, akan aku makan," jawab Alon tersenyum kepada kekasihnya.
cih, sok romantis banget sih..." umpat Yuma.
"Ehm, Baby. Kita jadi makan?" Jack mencoba untuk mengalihkan pandangan Yuma yang selalu tertuju kepada pria asing yang tidak ia kenal.
"Ah, iya Jack. Kamu mau pesen apa?" tanya Yuma yang langsung memasang wajah manis kepada Jack.
"Aku ingin makan apa yang menjadi favorit kamu," jawab Jack terdengar sangat cool abis ditelinga Yuma.
"Aaaah, kamu bisa saja Jack!" Yuma tersipu sangat malu.
"Yuma, mengapa kamu tidak pernah mengunjungi ku?" tanya Jack.
"Maaf, Jack. Bukannya aku telah melupakan mu. Aku hanya tidak ada alasan untuk pergi kesana."
"Apakah itu alasanmu? kamu bisa saja meminta untuk melanjutkan kuliah di AS?"
"Ah, emmm..." Yuma menjadi sangat bingung, karena alasan terkuat dia tidak kemana-mana adalah, dia selalu mengikuti kemanapun Alon melanjutkan pendidikannya. Yuma juga tidak pernah terpikirkan tentang Jack yang ternyata selama ini telah menunggunya.
"Jack, aku sudah membantu kak Raka mengurus perusahaan sejak masih kuliah. So, aku tidak memiliki kesempatan untuk pergi. Aku juga tidak tahu jika selama ini kamu masih setia menunggu ku. Di hari perpisahan itu kamu tidak datang, aku pikir kamu marah dan membenci aku."
"Aku tidak datang karena kakak kamu menegur aku. Dia sangat menentang hubungan kita saat itu."
"Hahaha... kamu benar Jack. Saat itu kita masih berusia 7 tahun, tentu kakak aku melarang kita berpacaran. Hehee."
"Tetapi, dia sekarang sudah mendukung Kita."
"Apa! darimana kamu tahu jika kak Raka mendukung hubungan kita?"
"Dia sudah mengatakan sejak awal ketika aku akan datang kesini!"
Apa, jadi.. jadi sebenarnya kak Raka tahu siapa sebenarnya Jack dan dia berlagak seolah-olah dia tidak mengenal Jack. Kak Rakaaa.."umpat Yuma.
Singkat cerita, kini mereka telah siap untuk menyantap hidangan yang sudah siap.
Meski Alon dan kekasihnya tidak memperdulikan kehadiran Yuma. Tapi entah mengapa Yuma merasa seperti Alon dan kekasihnya sengaja menunjukan keromantisan mereka didepannya.
Karena tidak fokus dengan makanannya, Yuma sampai tidak sadar jika ada sebuah mayones yang tertinggal di sudut bibirnya.
Jack yang mengetahui itu, dengan perlahan memajukan tubuhnya dan... Cup! Jack mengecup dan menjilat pinggir bibir Yuma yang terdapat saos mayones disana.
Mata Yuma pun seketika membulat melihat sikap Jack.
"Sorry, Baby. Aku hanya membersihkan saos di bibirmu," ucap Jack tanpa merasa beban.
Sedangkan Yuma, dia masih tertahan dalam keterkejutannya.
"Baby, !?" panggil Jack mencoba untuk memastikan jika Yuma baik-baik saja.
"Ah, Jack aku butuh ke kamar kecil, permisi!" ucap Yuma dengan tergesa-gesa.
Dengan terburu-buru Yuma bergegas pergi kekamar mandi. Dia dengan cepat membersihkan wajahnya dan mengelap bibirnya yang telah dikecup oleh Jack.
Meski dulu Yuma sangat menyukai Jack, tapi Yuma masih belum memastikan jika perasaan itu masih ada seutuhnya.
Jantung Yuma berdebar tidak karuan membayangkan apa yang barusan saja terjadi kepada dirinya.
Dia melihat bibir merahnya yang ternodai oleh kecupan Jack.
"Yuma, tenangkan dirimu. Hal seperti itu sudah biasa ditempat Jack, Jangan gerogi dan bersikaplah biasa saja. Jangan terlihat aneh didepan Jack agar dia tidak ilfil dengan mu!" Yuma berbicara kepada dirinya sendiri dipantulkan cermin.
Setelah membenarkan diri Yuma bergegas untuk kembali kesisi Jack.
BUGH....
"Aaah..! pekik Yuma terkejut.
Alon dengan sedikit kasar menarik Yuma dan mendorongnya ke tembok dan mengunci pergerakan Yuma.
"Alon!" teriak Yuma terkejut.
"Huuussst!" Alon menutup Yuma dengan satu jarinya.
"Apa yang kamu lakukan!? lepaskan aku!?" decak Yuma terlihat marah.
"Apa kamu sudah membersihkannya?" tanya Alon tiba-tiba membuat Yuma tak dapat mengerti "apa".
karena tidak mendapatkan jawaban dari Yuma, akhirnya Alon mengambil sapu tangan dari sakunya dan mengelap bibir Yuma dengan lembut.
Ya tuhan, apa yang sedang dia ... apakah dia sedang cemburu?
"Alon.. apa yang kamu lakukan?" tanya Yuma lirih menatap mata Alon yang sedang memandangnya dengan aura geram.
"Emmmpphh...!" des*h Yuma yang tiba-tiba mendapatkan ciuman hangat dari Alon. Yuma ingin memberontak tetapi tubuh Yuma serasa mati rasa. Yuma membelalakkan matanya melihat Alon yang sedang terpejam seolah-olah sedang menikmati permainan bibirnya.
Apa..apa yang sedang dia lakukan?" batin Yuma yang tak dapat mengerti sikap Alon yang tiba-tiba.
Semakin lama semakin dalam. Alon sangat lembut bermain di bibir Yuma yang berasa aroma stroberi disana.
Ini adalah pertama kalinya bagi Yuma. Dia hanya bisa terdiam dan membiarkan Alon begitu saja bermain-main dengan lidahnya. Meski sadar jika dirinya sangatlah bodoh karena membiarkan Alon begitu saja mengambil ciuman pertamanya, tapi entah mengapa Yuma tak sanggup untuk mendorongnya.
Setelah beberapa saat akhirnya Alon melepaskan ciumannya.
"Ini hanyalah milik ku. Meski aku tak ada disamping mu, tetapi aku selalu ada untuk memantaumu. Tetaplah jadi Yuma yang aku kenal. Jauhi pria itu!" ucap Alon yang lalu pergi meninggalkan Yuma.
"Tunggu!" panggil Yuma yang langsung menarik tangan Alon.
PLAK!
Yuma dengan keras menampar pipi Alon.
"Kamu pikir siapa kamu, hah! kamu telah merenggut keperawanan bibirku dan kini kamu mau pergi begitu saja!? heh, apa kamu yang katakan tadi!? kamu meminta aku untuk menjauhi cinta pertama ku! apakah kini tuan Alon terhormat sedang cemburu!? Aku peringatkan kepada mu tuan Alon terhormat, pria yang mengecup bibirku itu adalah kekasihku dan dia berhak atas apa yang dia lakukan kepadaku tadi. Apakah kamu paham sekarang!?"
Alon sama sekali tidak menggubris ucapan yang Yuma lontarkan. Dia pergi begitu saja dan mengacuhkan Yuma.
"Apa!" Yuma ternganga tidak percaya dengan sikap Alon yang tiba-tiba. Satu menit yang lalu dia mengecup bibirnya dengan lembut dan sekarang dia pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Alon, aku akan membalasmu tentang pelecehan yang telah kamu lakukan kepadaku!?" gumam Yuma yang tak dapat percaya apa dengan sikap Alon yang sangat kurang ajar.
Singkat cerita, kini Yuma sudah ada di apartemen miliknya. Dia memutuskan untuk segera meninggalkan restoran itu karena ia tak sanggup untuk berhadapan dengan Alon, pria sangat ia benci.
"Jack, ini adalah apartemen aku. Maaf jika serba Pink, karena aku sangat menyukainya," ucap Yuma dengan senyum manisnya.
"It's oke baby!" ucap Jack yang langsung memeluk Yuma dari belakang.
"Jack, apa yang lakukan!?" tanya Yuma yang mencoba untuk melepaskan tangan Jack.
"Yuma, izinkan aku memelukmu, please!? hanya sesaat saja."
Jack memeluk Yuma dari belakang sambil melihat pemandangan kota dari jendela.
"Yuma, apakah kita masih bisa melanjutkan hubungan kita? sungguh aku masih sangat mencintai mu. Setiap hari, aku hanya bisa memandang robot yang kamu titipan untuk aku."
"haaah! kamu masih menyimpan hadiah itu, Jack!?"
"Tentu Yuma."
"Emm.." Yuma berfikir, "ini kesempatan aku untuk move on dari Alon. Jika dia bisa bahagia dengan kekasihnya kenapa aku tidak!" batin Yuma.
"Bukankah kita tidak pernah putus? kita hanyalah sepasang kekasih yang telah dipisahkan oleh jarak," jawab Yuma yang mencoba untuk memberikan kesan manis kepada Jack. Yuma tidak bermaksud lebih, dia hanya tidak ingin terlihat jika sebenarnya dia merasa sedikit tidak nyaman dengan sikap Jack.
Sejak kejadian bersama dengan Alon, entah mengapa kini perasaan Yuma teralihkan. Dia sudah tidak fokus lagi untuk membangun hubungan bersama dengan Jack.
Melihat sikap manis Yuma, sepertinya Jack telah salah faham sehingga dia mencoba memberikan diri untuk mengecup leher Yuma dari belakang.
"Ssshhhhtt... Jack! apa yang lakukan!" pekik Yuma yang langsung mendorong Jack dengan kasar.
"Yuma, aku hanya..."
"Jack, maafkan aku. Aku masih ada urusan yang harus aku selesaikan. Kamu istirahatlah disini, aku pergi dulu!" ucap Yuma langsung bergegas pergi meninggalkan Jack begitu saja.
Didalam mobilnya, Yuma terdiam dan membayangkan ciuman hangat yang Alon berikan kepadanya.
"Iiiiihhh kenapa aku terus-terusan memikirkan pria brengs*k itu sih! Aku sekarang adalah pacarnya Jack. Aku harus melupakan pria kurang ajar itu dan mulai fokus membina rumah tangga bersama dengan Jack!" umpat Yuma yang merasa frustasi dengan permasalahan hati yang tak kunjung usai.