Budayakan membaca❤️
'Gue akan pergi jika lo nyuruh gue pergi' _Alden Gavin
Raymond
'Sejauh apapun lo pergi,selama apapun lo hilang gue akan tetap menunggu' _Adelia Safarana
#
'Lo gak pernah sadar segila apa gue ngelihat lo sakit' _Devan Septian
'Gue tau perasaan lo itu nyata' _Giana Zafra
'Gue gak ngizinin lo pergi lagi' _Giofandi Zafrano
'Cinta tau kemana dia harus pulang'. _Sisilia Zeha
Penasaran ceritanya kan?? ikutin yokk:)
Novel baru aku:) mohon dukungannya^*^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda Tri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HSLS 24
Al,gw rindu. Batin Dea sambil melihat foto dirinya dengan sahabat kecilnya yang sekarang berada di London.
Keesokan harinya....
Hari ini adalah hari libur,Dea sedang malas-malasan di kamar dia juga tidak ada janji dengan siapa-siapa karena Farel ada latihan basket di sekolahnya.
Di rumah Dea hari ini sangat sepi,karena bunda Anggi yang tiba-tiba menyusul ayah Steve ke London,Dena dan Sasya yang sedang mengekori kekasihnya latihan basket.Awalnya Dea di ajak oleh Farel,tapi dasarnya aja Dea mageran.
Di lain tempat...
Tunggu aku peri kecil.Batinn seseorang sambil menatap foto Dea.
Sore harinya.....
Farel menjemput Dea untuk jalan-jalan.Awalnya Dea menolak tapi akibat paksaan dari Farel,akhirnya dia mengalah.Sambil menunggu Dea bersiap Farel memainkan game kesukaannya.
Beberapa saat kemudian Dea sudah siap dengan penampilan santainya.Setelah itu mereka berdua pergi menggunakan mobil Farel.
Pada saat di jalan Dea menyuruh Farel berhenti karena dia melihat penjual es cream di sebrang jalan.
"Sayang pengen es cream." rengek Dea.
"Ish beli di mall aja ntar yang."ucap Farel.
"Di pinggir jalan juga gak kalah enak loh yang." ucap Dea."Yaudah aku beli sendiri,kamu tunggu di sini." sambung Dea dan langsung membuka pintu mobil di sampingnya,tapi tangannya malah di tarik sama Farel.
"Ngambekan banget sih,yaudah biar aku aja yang beli kamu tunggu di sini." ucap Farel,Dea tersenyum dan mengangguk.
Akhirnya Farel keluar dari mobil dan menyebrang jalan untuk membeli es cream permintaan Dea.Saat ingin kembali menyebrang,tiba-tiba ada mobil yang melaju sangat kencang dan menabrak Farel hingga Farel tak sadarkan diri.
Bruukkkkkkk
Farellllllll..... Teriak Dea dari dalam mobil,Dea segera keluar dari mobil dan menghampiri Farel yang sudah berlumuran darah di kepalanya.
"Sayang bangun...hiks hiks hiks." Panik Dea sambil mengguncang tubuh Farel,baju Dea penuh dengan Darah Farel yang sedang ia pangku.
"Pak tolong bawa pacar saya ke dalam mobil."ucap Dea.
Setelah itu beberapa orang menolong Farel membawanya ke dalam mobil.Farel di tidurkan di belakang sedangkan Dea yang menyetir mobil.
Di perjalanan Dea menghubungi sahabat ayahnya yang menjadi dokter di rumah sakit milik keluarganya sendiri.
"Om Reno,tolong siapkan suster di depan Farel kecelakaan sekarang Dea lagi On the way ke sana."
Tanpa menunggu jawaban dari Reno,Dea langsung mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
"Sayang bertahan ya,sebentar lagi kita sampai." ucap Dea sambil menggenggam tangan Farel menggunakan sebelah tangannya.
Beberapa saat kemudian,Dea sampai di rumah sakit.Di depan ruang IGD sudah ada Om Reno dan perawat lainnya.Petugas rumah sakit membantu Om Reno mengeluarkan Farel dari mobil,setelah itu Farel di bawa ke ruang IGD.
"Om tolong lakuin apapun demi Farel." ucap Dea dengan mata yang berkaca-kaca.
Sayang bertahan.Batin Dea sambil menangis.
Tidak berapa lama kemudian,keluarga Farel dan juga sahabatnya datang ke rumah sakit.Dea langsung memeluk maminya Farel.
"Mam,Dea minta maaf,ini semua gara-gara Dea." ucap Dea sambil menangis.
"Sudah sayang yang penting Farel dapat pertolongan.Ini semua bukan salah Dea." ucap Mami Farel sambil memeluk Dea.Dea memang sudah di anggap sebagai anak perempuannya sendiri oleh Maminya Farel,karena menurut Maminya Farel,Dea anaknya sangat baik dan juga sopan.
Beberapa saat kemudian Om Reno keluar dari ruang IGD. Dea langsung menghampiri Om nya itu dengan berbagai pertanyaan.
"Om Farel gak papa kan?."
"Farel cuma pingsan kan om?."
"Dea tenang dulu,Farel sekarang kritis karena benturan yang cukup keras di kepalanya.Kamu banyak berdo'a saja semoga Farel cepat sadar."ucap Om Reno.
Greppp.
Dea ambruk ke lantai.
"Kak Dea harus kuat." ucap Dena dan Sasya sambil membantu Dea berdiri.
"Sayang kalo kamu sedih,siapa yang kuatin Farel." ucap Maminya Farel.
"Iya Dea,kalo Farel tau kamu serapuh ini nanti Farel akan sedih.Lebih baik sekarang kamu jagain Farel,Om sudah pindahin dia ke ruang inap." ucap Om Reno.
Dea dan Maminya Farel langsung mengikuti suster ke ruang inap Farel. Sementara Dena dan Sasya masih bersama Om Reno.
"Adena,bagaimana kakak kamu.Apa selama ini pernah kambuh lagi?." tanya om Reno.
"Kalau sampe saat ini aman-aman aja om,tapi Dena takut kalo sewaktu-waktu kak Dea kambuh." ucap Dena dengan lesu.
"Om yakin Dea orang yang kuat,dia tidak selemah Dava."ucap Om Reno.
"Iya Dena tau itu om." ucap Dena dan melangkah pergi menyusul Dea.
Krekkk... Dena membuka pintu ruang rawat Farel,disana Dea dan Maminya Farel duduk di samping brankar Farel.
"Kak aku sama Sasya pamit dulu mau beli makan buat kakak sama mami." ucap Dena.
"Kakak gak laper Denn." jawab Dea.
"Tapi kakak belum makan dari tadi sore." ucap Sasya.
"Dea sayang makan dulu ya,nanti kalau kamu sakit juga siapa yang jaga Farel.Dena,Sasya kalian pergi cari makan ya." perintah mami.
Setelah itu Dena dan Sasya pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli makan.Beberapa menit kemudian Dena dan Sasya kembali lagi ke kamar inap Farel.
Dea makan disuapi maminya Farel.
"Mam,mami makannya gimana kalo sambil suapin Dea."ucap Dea.
"Nanti mami makan,kamu ini sudah mami anggap seperti anak perempuan mami sendiri,kamu sama Farel itu sama-sama anak mami jadi jangan sungkan sayang."ucap Mami.
"Makasih mam." ucap Dea sambil memeluk Mami.
Beberapa saat kemudian Fano dan Rendy sampai di sana dikabari Dena dan Sasya.
"Mami,Dea,Dena sama Sasya kalian pulang aja biar Fano anterin,nanti biar Fano dan Rendy yang menginap jagain Farel." ucap Fano.
"Iya Mam biar Rendy yang disini Fano anterin kalian."
sambung Rendy.
"Gak aku gak mau pulang,aku mau jagain Farel di sini." ucap Dea.
"Dea kalau Dea gak pulang berarti Dea gak sayang sama Farel." ucap Mami,Maminya Farel mempercayakan Farel kepada Fano dan Rendy karena mereka berdua sangat dekat dengan keluarga Gibran.
"Tapi mam." bantah Dea.
"Noo Dea." jawab Mami,akhirnya Dea mengalah dan mau pulang bersama Fano.
Sesampainya di rumah Dea langsung pergi ke kamar,bersih-bersih dan istirahat karena bagaimanapun juga Dea besok harus sekolah.
.
.
.
.
**Semangat bacanya kaka-kaka:)
Jangan lupa follow ig ku.
_Yndwrdn05
makasihhh❤️❤️❤️**
ap