NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Istri Kedua

Ketulusan Hati Istri Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Patahhati / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: rini sya

Riana terpaksa menerima lamaran keluarga seorang pria beristri karena keadaan yang menghimpitnya. Sayangnya, pria yang menikahinya pun tidak menghendaki pernikahan ini. Sehingga menjadikan pria tersebut dingin nan angkuh terhadap dirinya.

Mampukah Riana tetap mencintai dan menghormati imamnya? Sedangkan sikap labil sering sama-sama mereka tunjukkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan Mertua

Nana tak kuasa membendung air matanya. Rasanya, sebagai seorang ibu, ia merasa gagal mendidik sang putra. Putra yang ia banggakan nyatanya tidak punya hati. Belas Kasihnya telah raib entah ke mana. Hingga ia tega menyiksa wanita yang tidak berdosa. Hingga ia tega menyakiti wanita yang dengan tulus ingin mengabdikan hidup untuknya.

Sungguh, Nana tak habis pikir. Kalau ternyata, sang putra, yang ia kenal berhati lembut itu, ternyata bisa menjadi pribadi yang sangat menakutkan. Bisa bersikap mengerikan seperti para penjahat sungguhan.

Nana masih menangis sembari memeluk Riana. Sungguh ia sangat menyesal menikahkam Riana dengan putranya. Andai dia tahu, kalau Langit bisa bersikap segila itu, Nana pastikan, ia tak akan pernah mencarikan wanita sebaik ini untuk menemaninya melewati hidup. Nana sungguh sangat menyesal.

"Sudah, Ma. Jangan nangis terus! Kasihan, Ara juga ikut sedih," ucap Dayat mengingatkan. Memang benar, sejak Nana mengetahui fakta yang terjadi pada sang menantu, sang cucu jadi ikut-ikitan diam. Terus memerhatikan ibu sambungnya. Sesekali, gadis cilik itu mencium pipi sang ibu sambung. Seolah dia mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Mengapa putra kita, bisa berhati iblis begitu, Pa?" tanya Nana dalam isak tangisnya. Dadanya serasa amat sangat sesak. Perih, hatinya serasa tertusuk ribuan benda tajam.

"Sabar, Ma, sabar! Sudah Mama nggak usah nangis terus. Jika Langit memang tak menyukai pilihan kita, baiklah. Mari kita kembalikan Ria pada orang tuanya. Kita selamatkan gadis tak berdosa ini dulu, Ma. Sungguh, hati Papa hancur. Papa tidak menyangka, bahwa putra kita adalah tak lebih dari monster," ucap Dayat sedih. Suasana menjadi melo sekarang.

Ara yang tadinya tertawa-tawa, kini hanya diam di dalam dekapan ibu sambungnya. Sedangkan Riana hanya diam tanpa berani berucap sepatah katapun. Wanita cantik bertubuh kurus ini hanya bisa pasrah, seandainya keluarga sang suami mengembalikannya kepada keluarganya. Pun jika mereka meminta mengembalikan uang yang telah ia terima. Riana akan bekerja dan mengembalikan uang itu. Riana berjanji. Dari pada dia harus mati tak berguna di tangan Langit.

"Ria nggak apa-apa kan, jika seandainya Papa kembalikan kamu ke orang tuamu?" tanya Dayat lembut.

Riana tak sanggup menjawab dengan kata-kata. Ia takut tangisnya pecah. Riana hanya mengangguk menyetujui pertanyaan itu. Tak ada pilihan lain. Riana yakin, kembali ke orang tuanya adalah jalan terbaik. Mengingat, kehadirannya juga tidak diinginkan di kediaman sang suami.

Riana sudah mengikhlaskan semuanya. Ia menganggap ini adalah jalan yang harus ia lalui. Kalau memang ini yang terbaik, Ria bisa apa selain pasrah.

Riana hanya tak ingin memperkeruh suasana. Cukup baginya sampai di sini. Setidaknya Riana sudah berusaha, meskipun pada akhirnya sang suami tidak bisa menerima. Riana pasrah. Riana ikhlas.

Melihat sang menantu tak sanggup lagi berucap, Dayat pun langsung mengambil keputusan.

"Baiklah, Ma. Kita nggak usah banyak cakap dengan anak itu. Papa sudah muak dengan tingkah tak manusiawi nya. Mari kita lihat, apakah dia memang bisa meng-handle masalahnya sendiri. Papa juga pengen tahu, seberapa hebat dia tanpa kita!" Tambah Dayat lembut. Namun, disetiap baris kalimat yang ia ucapkan tersengar ada penekanan di dalamnya. Seperti, ia memang geram dan muak dengan perangai Langit yang dinilainya sangat keterlaluan itu.

Nana menatap kembali Riana. Tangis penyesalan wanita paruh baya ini kembali meluap. Andai Langit saat ini ada di dekatnya, ingin rasanya ia menampar wajah anak itu. Agar dia tahu etika. Agar dia tahu aturan. Agar dia tahu bagaimana memperlakukan seorang wanita.

Rumah tangga bukan hanya bicara perihal cinta, kasih sayang dan apapun itu yang berhubungan dengan tawa. Namun, rumah tangga juga bagaimana kita membuat pasangan kita nyaman dengan pelayanan. Membuat pasangan kita paham akan posisinya. Mencukupi kebutuhan baik rohani dan jasmani. Itu semua membutuhkan pengorbanan yang di sebut saling memahami dan menghormati. Lalu, apa ini? Apa yang terjadi di dalam rumah tangga antara Riaan dan Langit. Ini neraka bagi Riana, bukan rumah tangga yang seharusnya dia mendapatkan perlindungan.

Kedua orang tua Langit tak ingin menambah dosa mereka. Dengan membiarkan keadaan tak manusiawi ini terus dijalani oleh menantu kesayangan mereka.

Barang siapa yang menanam kebaikan maka ia pun akan mendapat kebaikan. Begitupun keburukan. Putra mereka diam-diam telah menanam keburukan, Nana dan Dayat takut, suatu hari nanti putra mereka akan menuai semua itu. Maka sebelum terlambat, mereka harus segera bertindak.

"Ria siap pulang hari ini juga?" tanya Dayat pada sang menantu.

Riana menjawab dengan anggukan. Sebab ia masih belum bisa berpikir mana yang baik dan mana yang buruk. Yang ada di dalam pikirannya saat ini hanya menjauh dari Langit. Menjauh dari pria itu. Menjauh dari kehidupan yang melelahkan ini.

"Ya udah, Ria sudah setuju, Ma. Mama telpon Minah, suruh dia kemasi barang-barang Riana. Kita kembalikan dia ke orang tuanya saat ini juga. Papa nggak mau, gadis ini bertambah menderita jika kita paksakan untuk tetap mendampingi putra kita, Ma. Kita ikut dosa kalau sampai terjadi apa-apa dengan gadis ini," ucap Dayat yakin.

Nana mengangguk. Menyetujui usul sang suami. Lalu, ia pun segera menelpon Minah dan meminta wanita oarub baya itu mengemasi barang-barang milik Riana. Nana berpesan, jangan ada satu helai pun rambut Riana yang tertinggal di rumah itu. Nana ingin tahu, bagaimana reaksi Langit, ketika bahan pelampiasan kemarahaannya hilang. Akankah dia menyesal atau malah senang. Nana sangat penasaran dengan itu.

Nana sudah melaksankan tugasnya dengan baik. Sedangkan Dayat tak tinggal diam. Ia pun langsung menghubungi pengacara keluarga untuk mengurus perceraian antara Riana dan Langit. Tak lupa, ia pun meminta Riana untuk visum agar Riana mempunyai bukti yang kuat untuk mengugat sang suami.

Kali ini, Dayat tak mau kalah. Dalam pertempuran terakhir ini, mereka harus menang.

"Ria, setelah ini jika bisa, pergilah yang jauh. Kejar mimpimu. Jangan menoleh ke belakang lagi. Mengerti!" ucap Dayat mewanti-wanti.

"Tapi, Pa. Bagaimana dengan hutang keluarga Ria?" tanya Rianti takut.

"Jangan pikirkan itu, Putriku. Papa sudah membebaskan semua utang orang tuamu. Setelah ini, bawa orang tua dan adikmu pergi jauh. Bukalah lembaran baru. Berusahalah bahagia. Ria paham maksud Papa?" Dayat sendiri seperti tak kuasa menatap wajah Riana yang penuh luka. Buka hanya wajah yang menjadi perhatian Dayat. Kaki dan juga tangan Riana juga menjadi pusat perhatiannya. Belum lagi ketika Nana bercerita, bahwa di lengan Riana juga ada bekas gigitan. Sungguh, Dayat sampai tak mampu berkata-kata.

Sambil menunggu Minah datang membawakan barang-barangnya, Riana meminta izin pada kedua mertuanya untuk menyuapi baby Ara makan. Riana tak mau meninggalkan gadis cilik yang terlanjur membuatnya sayang ini dalam keadaan lapar. Setidaknya Riana bisa tenang kalau Ara sudah makan dan tidur dengan baik.

Bersambung...

1
gian 305
gpp sayang anak nya tp jgn ada hati buat Bpk nya yg egois
gian 305
berharap g balik sama c langit... egois
gian 305
sebel sama sikap riana... plin plan
pojok_kulon
ih amit amit sama si yuta
pojok_kulon
kasian sekali ya Riana
Sapna Anah
kenapa ga Padang cctv aja d kamarnya biar tau belangnya c yuta
Merda
Gak suka karakter Riana, percaya dirinya terlalu tinggi
gian 305: setuju... kesan nya sok tau beda tipis sama bodoh🤣🤣
total 1 replies
Merda
Katanya istrinya sakit, tapi bs beraktifitas..
SisAzalea
kurang keren kamu langit.. spt bocah aja main lempar2 sepatu
SisAzalea
yea yea..minah lah hero filem ini
Vivi Octavianty
👍🏻👍🏻👍🏻💖💖💖
Noerlina Akbar
Luar biasa
Jolanda Lengkey
dasar ular kau yuta/Toasted/
Sri Murtini
klu udah makan masakan riana ntar nagih minta yg lain krn stres dengar yuta yg emosi terus
Jolanda Lengkey
lanjut.....
Jolanda Lengkey
kabur aja riana/Tongue/
Hutabarat's Herlina
naik kan gaji minah Thor...
Mer
langit masih ga sadar kesalahannya
msh merasa paling tersakiti
Mer
tulus sih tulus riana tp bodoh jangan
Ma Em
Sudahlah Riana untuk apa kamu memikirkan lelaki yg sdh menyakiti kamu lupakan Langit masih banyak lelaki baik, tampan , sayang serta cintanya yg tulus biarkan Langit dgn penyesalannya tdk usah kamu hiraukan lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!