PACARKU DOSEN TAMPAN

Gilang pun mulai berfikir dan dia baru ingat kemarin dia kemana saja.

" Sayang kamu salah paham, dia bukan selingkuhan aku.. Dia itu Serli.. " belum sempat Gilang menyelesaikan perkataan nya Salsa sudah terlebih dahulu memotong nya.

" Aku nggak mau dengar kamu menyebut nama wanita itu di depan aku.. Aku ini kurang apa sih, kenapa kamu jahat banget sama aku.. hiks.. hiks.. hiks.. " kata Salsa yang sudah mulai menangis lagi.

" Sayang kamu harus dengerin aku dulu.. Kamu salah paham, Serli itu sepupu aku usia kami juga hanya beda satu tahun saja.. Kamu tahu kan dari kecil aku tinggal bersama paman nah dia itu anak nya paman aku, kamu harus percaya. Aku nggak mungkin menduakan kamu.. " Gilang pun menjeda kata - kata nya sambil melihat ke arah Salsa.

" Aku nggak tahu apa yang kamu lihat kemarin, kalau kamu masih belum percaya ayo kita temui Serli sekarang juga.. Aku nggak mau kamu terus - terusan marah sama aku.. " Gilang pun langsung berdiri dan menarik tangan Salsa.

Tidak ada penolakan dari Salsa, karena kini dia masih memikirkan perkataan Gilang barusan.

" Apa benar aku sudah salah, tapi kemarin mereka terlihat seperti sepasang kekasih.. " batin Salsa

Mereka berdua pun tidak menghiraukan para mahasiswa yang sedang melihat kearah mereka.

Gilang terus saja membawa Salsa ke parkiran, sesampainya di depan mobil Gilang meminta Salsa untuk segera naik dan di susul oleh dirinya.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka suara, Salsa yang masih kesal dengan Gilang, sedangkan Gilang yang fokus menyetir.

Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai di sebuah cafe yang terkenal di Jakarta, Gilang langsung memarkirkan mobilnya dan mengajak Salsa keluar.

Salsa hanya mengikuti Gilang dari belakang, pintu cafe pun terbuka pelayan disana langsung membungkukan badannya kearah Gilang.

Gilang langsung berjalan ke arah ruangan yang berada di lantai dua.

" Setelah ini hubby mohon kamu jangan marah lagi ok.. " kata Gilang sambil melihat ke arah Salsa tapi yang di lihat hanya diam saja.

Gilang langsung membuka pintu ruangan itu, terlihat seorang wanita yang sedang duduk di balik meja sambil matanya menatap ke arah laptop.

Salsa melihat penampilan wanita itu, dia pun berpikir sejenak.

" Aku saja sebagai wanita sangat menyukai penampilan dia apa lagi Gilang yang seorang laki - laki dewasa, pasti Gilang akan lebih memilih dia di banding aku.. " batin Salsa.

Serli pun melihat ke arah pintu dan dia langsung tersenyum ketika melihat siapa yang datang.

Tanpa babibu dia langsung berdiri dan berlari kearah Gilang, dia langsung memeluk Gilang dengan sangat erat.

Salsa yang melihat itu merasa sangat sakit diapun memutuskan untuk pergi, tapi baru saja dia kan berbalik Gilang menahan tangan nya.

Serli yang melihat ada orang lain juga di ruangan ini langsung melepaskan pelukan nya.

" Honey dia siapa.. ? " tanya Serli penasaran

" Kenalin dia Salsa pacar aku.. " jawab Gilang sambil tersenyum.

" Pacar.. ? Kamu serius.. ? " tanya Serli memastikan.

" Memang kamu lihat aku sedang bercanda.. " tanya Gilang

Serli pun melihat ke arah Salsa dan dia pun kembali melihat kearah gilang.

" Jadi kamu kesini mau pamer dia sama aku hmmm.. ? " tanya Serli dengan senyuman licik nya.

" Aku bukan mau pamer tapi aku ngajak dia kesini buat minta kamu bantu aku jelasin sama dia tentang siapa kamu dan apa hubungan kamu sama aku.. "

" Hmmm.. Honey aku nggak tertarik sama masalah kamu, pekerjaan aku aja masih banyak.. " kata Serli cuek

" Soal pekerjaan gampang nanti aku bantu asal kamu bantu aku jelasin ke Salsa kalau kita ini sebenarnya nggak ada apa - apa.. " pinta Gilang

" Serius kamu mau bantu pekerjaan aku Honey.. ? " tanya Serli dengan wajah berbinar

" Hmmm.. Sekarang cepat jelasin sama dia.. "

Sedangkan Salsa dari tadi hanya melihat mereka berdua saja tanpa berniat ikut campur karena dia juga masih sangat kesal kepada Gilang.

" Kenapa nggak dari kemaren - kemaren kamu datang kesini jadi kan Gilang mau bantu pekerjaan aku.. " kata Serli sambil tersenyum ke arah Salsa.

Salsa yang tidak mengerti dengan apa yang di katakan Serli hanya diam saja.

" Jadi kamu pacar nya Gilang..?? Hmmm lumayan juga, kenalin aku Serli pacar nya gilang.. " kata Serli sambil mengulurkan tangan nya.

Gilang yang mendengar perkataan Serli langsung melotot ke arah nya dan Serli yang melihat itu langsung tertawa.

" Sorry - sorry aku bercanda.. Aku ini sepupu nya Gilang, sejak kecil kami selalu bersama - sama, mungkin bagi yang tidak tahu siapa kami akan melihat nya seperti sepasang kekasih tapi nyatanya nggak ko.. Lagian aku juga dua minggu lagi akan menikah.. " kata Serli menjelaskan.

Salsa yang mendengar penjelasan Serli merasa tidak enak hati karena sudah menuduh Gilang selingkuh.

" Nah jadi sekarang kamu sudah jelas kan bunny, dia itu sepupu aku dan kemarin dia minta di temenin ke butik langganan nya untuk mengambil gaun pernikahan nya.. " tambah Gilang sambil menggengam tangan Salsa.

Salsa pun mulai berkaca - kaca dan langsung memeluk Gilang.

" Maaf aku sudah salah sangka sama kamu.. Aku sudah nuduh kamu yang macem - macem.. " sesal Salsa.

" Iya nggak apa - apa itu artinya kamu sayang sama aku.. " kata Gilang sambil tersenyum di akhiri dengan sebuah kecupan di kening Salsa.

" Ehhmm.. Kalau mau mesra - mesraan jangan disini dong ada anak kecil nih.. " sindir Serli.

Gilang melihat kearah Serli dengan tatapan tajam nya, sedangkan Salsa sudah bersembunyi di dada Gilang karena merasa malu.

" Udah - udah sekarang kamu tepati janji kamu sama aku.. " kata Serli mengingatkan

" Janji apa.. ? " tanya Gilang pura - pura lupa.

" Honey kok kamu gitu sih, tadi kan kamu udah janji mau bantuin kerjaan aku masa kamu lupa.. " kata Serli sambil merengek.

Gilang pun melepaskan pelukan nya dari Salsa dan berjalan ke arah Serli.

" Iya aku nggak lupa, sekarang udah jangan manyun lagi.. " Gilang pun mengecup kening Serli sekilas lalu mengacak - ngacak rambutnya.

" Iiih honey jangan di acak - acak rambut aku nya.. Dimas sebentar lagi datang.. " kata Serli sambil merapikan kembali rambutnya.

" Mau apa dia kesini.. ? " tanya Gilang penasaran

" Ya jemput calon istri lah.. " kata Serli sambil tersenyum.

Salsa yang melihat interaksi antara Serli dan Gilang pun langsung tersenyum, ternyata selama ini dia salah. Gilang dan Serli memang sudah terbiasa seperti ini karena mereka memang sudah bersama sejak kecil.

Salsa pun menyadari kesalahanya, karena rasa cemburu nya yang sangat besar sampai - sampai dia tidak mau mendengar kan penjelasan Gilang sama sekali.

Gilang yang melihat Salsa sedang melamun langsung menghampirinya.

" Kamu kenapa bunny.. ? " tanya Gilang khawatir.

" Nggak apa - apa.. By maaf ya aku tadi sempat salah paham sama kamu.. " sesal Salsa.

" Iya nggak apa - apa itu tanda nya kamu sayang sama aku.. " kata Gilang lalu mengecup kening Salsa cukup lama.