"Menikah denganku! atau kau akan kujebloskan kedalam penjara!"
Debby terpaksa menikah dengan pria yang tidak dikenalnya karena tidak sengaja mencelakai ibunya.
.
Mengandung unsur kebucinan yang hakiki, yang belum siap menikah, dilarang baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa Menikah 23
Dave dan Debby keluar dari kamar mereka masing-masing dan sudah terlihat rapi. Saat pandangan mereka bertemu, Dave dan Debby sama-sama tersenyum tipis, lalu debby tertunduk dan berjalan lebih dulu di susul Dave dari belakang. Nampak Debby berjalan sedikit terpincang karena kakinya belum sepenuhnya pulih.
"Kaki kamu masih sakit??" Tanya Dave
"Sedikit kak,, tapi udah mendingan" jawab debby saat mereka menuruni anak tangga
"Ehh,, pelan-pelan dong jalannya!" Ucap Dave saat memegangi debby yang akan terjatuh saat melihat kebelakang.
"Hehe,,, gak liat jalan" Ucap Debby saat nyengir kuda.
Kemudian Dave dan debby berjalan ke meja makan untuk sarapan bersama. Debby mengeluarkan roti tawar, selai, buah dan juga membuatkan 2 gelas susu untuk dirinya dan juga Dave.
"By,,, bagaimana soal malam itu?" tanya Dave
Deg!
Debby yang tengah mengaduk susu pun langsung terhenti dan teringat kembali kejadian malam itu. Lalu debby terduduk di samping Dave
"Deb..by gak nyangka aja kalau mama melakukan semuanya itu. Jujur Debby kecewa berat,, tapi....."
"Tapi apa by?" tanya Dave penasaran,dirinya ingin tau bagaimana perasaan debby terhadap dirinya.
"Kak Dave sendiri gimana?" ucap Debby yang ingin tau keputusan apa yang akan di ambilnya
"Ditanya malah balik nanya!"
"Gak tauk!" jawab debby singkat.
"Kok Gak tau! apa kamu ingin kita berpisah?!" tanya Dave
Deg!
"Bukannya kak Dave pengen banget yah kita pisah? Kak Dave kan mau balikan lagi sama dokter Dinda kan?? kemarin Kak Dave bilang sama mama kalau kak Dave gak cinta sama Debby. Ya sudah kalau memamg kita harus terpisah ya pisah aja. Toh memang awalnya kita nikah karena kepaksa. Kita gak sama-sama cinta jadi buat apa pernikahan ini masih ada?" ucap Debby perlahan namun sebenarnya hatinya terasa begitu sesak.
Dave menatap kearah Debby yang tertunduk, Ntah kenapa saat melihat Debby begitu, hati Dave merasa berat untuk melepaskan Debby. Dave belum sadar jika saat ini debby sudah masuk kedalam relung hatinya yang terdalam. Kesunyian pun melanda dua meja makan saat itu, Dave dan juga Debby sama-sama diam meresapi semuanya.
Kemudian Debby beranjak karena sarapannya juga sudah selesai. Debby ingin mengusir pikiran dan kesesakan hatinya. Dave pun ikut beranjak dan mereka berdua berjalan keluar rumah. Saat berada di ruang tamu Dave menarik lengan debby dan membuat debby menghentikan langkahnya.
"Ada apa kak?"
"By,, apa kamu mau mencoba menjalani hubungan ini beberapa hari lagi? jika dalam 10 hari kedepan kita berdua merasa memang tidak memiliki cinta satu sama lain, kita akan berpisah. Tapi kalau ada.... kita gak akan berpisah!" ucap Dave
Debby mengkerutkan keningnya sesaat, mencerna ucapan Dave
"Kenapa harus begitu? bukankah sudah jelas kalau kak Dave gak cinta sama Debby?? Kak Dave sendiri yang bilang di hadapan mama, debby dan papa kan" ucap Debby
"Mau apa enggak?! kalau enggak juga gak papa!" Ucap Dave meninggi, yang kemudian melepaskan lengan Debby dan berjalan meninggalkan debby saat Debby tidak memberikan jawaban apapun. Debby masih belum mengerti kenapa Dave berkata seperti itu.
Dave berbalik arah, saat ia berbalik malah debby menumbur Dave yang berjalan kearahnya
DUG
"Aww" Debby kaget saat menabrak dada bidang Dave dan hampir oleng, untung saja tangan Dave segera menarik pinggang Debby dan menahannya agar tidak terjatuh. Pandangan mereka bertemu, saling menyelami satu sama lain
"Kalau balik jangan dadakan dong kak! jadi nabrak kan!" ucap debby membuyarkan lamunan keduanya.
"Maaf!" ucap Dave yang kemudian melepaskan debby
"Lagian ngapain sih tiba-tiba berbalik!" sarkas debby
"Gak papa, tadi mikir kayaknya kunci mobil ketinggal! eh gak jadi kuncinya ada di saku!" ucap Dave
Debby dan Dave malah terserang rasa canggung saat itu, lalu Debby berjalan lebih dulu kedepan
"By,,, masuklah kedalam mobil, kak Dave anter kamu ke klinik!" Ucap Dave
Debby terhenti langkahnya, lalu menoleh kearah Dave yang berada di belakngnya. Kemudian Dave membuka kunci mobilnya dan debby berjalan masuk kedalam mobil. Dave tersenyum kecil, lalu ia pun juga masuk kedalam mobilnya. Kemudian Dave menjalankan mobil menuju klinik Harpaan Bunda.
Sepanjang perjalanan mereka, begitu terasa sepi dan canggung, mereka bingung ingin mulai bicara darimana. Pagi ini Dave sepertinya tidak menjemput dinda, dan langsung mengantarkan debby ke klinik. Begitu sampai klinik Debby melepas seatbeltnya dan bersiap untuk turun.
"Makasih ya kak atas tumpangannya" ucap debby
"Iya,, nanti kamu pulang jam berapa?" tanya dave
"Jam 11 kak, tapi debby mau ke kampus dulu buat nyerahin laporan magang" jawab debby
"Hmm!!" sahut Dave
"Debby turun dulu" ucap debby yang tersenyum kaku.
Dave hanya meliriknya, lalu debby turun dari mobil, kemudian Dave meninggalkan debby. Debby pun memegangi dadanya yang terasa bergemuruh setiap kali berdekatan dengan Dave apalagi saat mata Hazel itu menatapnya dalam, rasanya Debby langsung hanyut kedalamnya.
Saat Debby berjalan menuju lobby, debby bertemu dokter Bima yang baru saja tiba di klinik.
"Debby"
"Eh dokter Bima,, selamat pagi" Ucap debby dengan sopan saat menyapa Dokter bima
"Pagi,, kamu kenapa jalannya pincang gitu??" tanya Bima penasaran
"Ohh ini,, tadi debby kepleset dikamar mandi dok, tapi udah diurut tadi. udah lumayan sembuh" Ucap Debby
"Kita periksa didalam. Siapa tahu ada luka dalam, kan bahaya deb!" Ucap Bima dengan khawatir
Debby pun akhirnya mengikuti dokter Bima menuju ruangannya saat mereka masuk sudah ada suster yang berada di ruangan dokter Bima.
"Kamu baringan aja disana" perintah dokter Bima.
Debby pun menurut, dibantu suster Debby rebahan di ranjang pasien. Suster pun menanyai debby sakit apa, dan debby menjelaskan kalau dirinya kepleset. Dokter Bima adalah Dokter spesialis Bedah Ortopedi jadi dia mengerti betul soal cidera atau sistem muskoloskeletal tubuh. Kemudian Dokter bima menyuruh Debby untuk membuka kaos kaki dan akan di lakukan pemeriksaan di temani susternya.
"Harusnya kalau sakit gak usah ke klinik ini bisa bengkak kalau di paksa terus buat jalan debby" ucap dokter Bima dengan khawatir karena tetap ke klinik dalam keadaan begitu.
"Debby kan mau ikut perpisahan dok,, lagian udah gak terlalu sakit kok,,," ucap debby
"Kamu bisa bilang gitu, tapi nyatanya kaki kamu belum pulih benar, lebih baik kamu pulang saja dan istirahat dirumah" Ucap dokter bima
"Yah,, jangan disuruh pulang dok. Emm setelah selesai acara saja dok, debby pulangnya. Lagian dirumah gak ada orang" Jawab debby
"Ya sudah terserah kamu. Dita,, tolong ambilkan debby kursi roda" Ucap dokter
"Harus pake kursi roda dok?"
"Iya, kamu mau nurut pake kursi roda apa kamu sekarang pulang?!" Ucap dokter Bima sedikit menaikkan suaranya
"Iya,,, daripada disuruh pulang" Ucap Debby lirih
Dokter bima tersenyum tipis saat melihat debby yang patuh. Lalu suster Dita datang membawa kursi roda untuk debby. Kemudian Debby duduk disana dan diantar suster Dita ke ruang pertemuan karena disana akan diadakan acara perpisahan teman-teman debby dengan para pembimbing. Tak ketinggalan dokter Bima sebagai pemilik klinik Harapan Bunda pun ikut ke acara itu bersama Debby dan Dita.
Sesekali dokter Bima melirik kearah Debby yang nampak tidak nyaman karena banyak pasang mata melihat mereka berjalan bersama, sementara Yang dirasakan Bima berbeda dengan debby. Ia begitu senang saat berjalan di dampingi debby saat itu. Kemudian mereka masuk kedalam ruangan dan memulai acara pagi itu...
.
.
.
Pilih Dave apa Bima😄
tapi plin plan