NovelToon NovelToon
I Want You

I Want You

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Office Romance / Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Pengkhianatan yang dilakukan oleh tunangan dan kakak kandungnya membuat Rada mengambil keputusan untuk meninggalkan New York dan kembali ke Indonesia.

Pernikahan yang gagal membuat Rada menutup hati dan tidak ingin jatuh cinta lagi, tapi pertemuan dengan Gavin membuatnya belajar arti cinta sejati.

Saat Gavin menginginkan sesuatu, tidak ada yang bisa menolaknya termasuk keinginan untuk menikahi Rada. Ia tahu hati Rada sudah beku, tetapi Gavin punya segala cara untuk menarik wanita itu ke sisinya.



Cerita ini murni ide penulis, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah karangan penulis dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Pagi itu sinar matahari menembus tirai jendela apartemen Rada, menyoroti kamar Rada yang cukup berantakan. Hangatnya sinar matahari pagi membuat Rada terbangun dari tidur lelapnya. Ia menguap lebar, lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

Ting!

Dengan malas Rada meraih ponselnya untuk memeriksa pesan yang baru saja masuk. Pesan dari Gavin yang membuatnya menghela nafas lega sekaligus melotot tak percaya.

[Gavin : Hari ini tidak perlu masuk kerja, aku sudah urus cuti untuk kita. Kemungkinan orang-orang kantor dan media akan heboh, Mama dan Bunda sudah mulai menyebarkan undangan pernikahan sejak semalam.]

“Hari ini akhirnya datang,” gumamnya pasrah. Ia terlalu malas membuka portal berita karena pasti berita pertunangannya sudah tersebar tanpa pernah diresmikan ke publik. Hanya keluarga dan lingkaran dekat yang tahu, tapi bagi mereka yang mengenal Rada, kabar itu sudah cukup untuk mengejutkan dunia kecilnya.

Ponselnya berdering, kali ini nama Alia muncul di layar. Rada menghela napas dan menjawab dengan suara setengah serak, “Halo, Lia…”

“OH MY GOD! Jadi benar kamu tunangan dengan Gavin Agler, pemilik unit apartemen yang super ganteng dan keren?!” Suara Alia terdengar dari seberang begitu keras sampai Rada menjauhkan ponsel dari telinganya.

“Jangan teriak,” gumam Rada sambil turun dari ranjang dan berjalan ke jendela besar. Ia duduk disana sambil menatap pemandangan pagi hari ibukota dengan malas.

“Aku nggak bisa tenang, Ra! Kamu sadar nggak, dia itu CEO Apexion Group! Semua orang di industri game di Asia kenal dia! Kenapa kamu nggak bilang-bilang?! Aku bahkan tahu dari undangan, bukan dari kamu! Terus juga katanya kamu nggak tertarik sama dia, kok tiba-tiba tunangan? Jangan-jangan kali—”

Rada menutup matanya, lelah. “Lia, stop, lebay deh. Aku sendiri baru tahu kalau dia bosku tiga hari lalu, Alia. Dan soal tunangan itu terjadi karena kita mabuk di klub beberapa waktu lalu—”

“Oh! Jangan bilang kalian melakukan one night stand? OMG! RADA UDAH DEWASA!” Belum selesai Rada menjelaskan Alia langsung memotong dengan teriakan histerisnya.

“Diam, Lia! Denger dulu…”

“Oke-oke, jadi?”

“Ya, Gavin niatnya cuma nolongin aku. Dia bawa aku ke apartemennya karena dia nggak tahu password apartemenku, kami nggak ngelakuin apapun. Tapi, Papanya salah paham lalu memaksa kami menikah.” Rada menceritakan dengan frustasi, awalnya hanya kesalahpahaman kecil dan siapa sangka efeknya akan sebesar ini.

“Gemes banget. Nggak mau tahu, pokoknya kalau kita ketemu kamu harus ceritain semuanya, lengkap!” Entah apa yang salah dengan Alia, dia malah kesenangan membuat Rada semakin lelah mendengarnya.

Alia bersuara lagi, kini dengan nada lebih lembut. “Tapi… aku senang kamu menikah lagi, Ra. Aku tahu kamu nggak gampang buka hati setelah El. Aku cuma harap Gavin ini beneran baik buat kamu.”

Rada tersenyum samar meski tak terlihat. “Aku juga harap begitu.”

“Aku bakal pulang secepatnya dari Shanghai. Aku akan cuti darurat! Aku mau jadi bridesmaid kamu, nggak bisa ditolak!”

“Oke. Emangnya nggak masalah kamu tinggalin proyek kamu yang di Shanghai gitu aja?” Rada tahu Alia sedang mengurus gaun pernikahan salah satu konglomerat yang diadakan di Shanghai, ia hanya khawatir klien Alia marah karena dia pergi sebelum semuanya beres.

“Udah, tenang aja. Banyak tim yang handle kok.”

Rada senang mendengarnya. “Hati-hati di jalan, ya.”

“See you, Rada.”

Setelah panggilan berakhir, Rada baru ingin menaruh ponsel ketika notifikasi pesan masuk bertubi-tubi dari nomor luar negeri. Dua nama muncul di layar: Ashley dan David.

[ Ahsley : Heard the news! You’re getting married?? To THAT Gavin Agler?! Girl, are you for real? David and I already booked tickets. Two more days and we’ll crash your wedding. Can’t wait to see you!]

Sementara David, seperti biasa, menambahkan pesan yang membuat Rada tersenyum kecil di tengah kelelahan:

[ David : I told you you’d find someone better than El. Proud of you, Rada. Can’t wait to meet the guy who managed to make you say yes again.]

Rada meletakkan ponselnya, menatap kosong ke luar jendela. Ia tidak tahu apakah keputusan ini benar atau hanya bentuk pelarian dari luka lama. Tapi di balik rasa ragu, ada sedikit hangat yang aneh, mungkin karena Gavin.

Rada memeriksa kembali ponselnya, kali ini ia menatap lama pada nomor Daniel. Belum ada pesan atau telepon darinya, sepertinya Daniel masih berada di pedalaman Papua untuk kegiatan terbarunya. Rada berharap kakak pertamanya itu akan pulang sebelum pernikahan.

...☆...

Kantor pusat Apexion Group siang itu lebih ramai dari biasanya. Lorong-lorong dipenuhi bisik-bisik kecil dan tatapan penuh rasa ingin tahu. Di setiap meja, undangan pernikahan yang baru saja dikirimkan sudah tersebar. Kertas putih gading berembos emas dengan nama yang membuat semua orang tercengang:

Gavin Reviano Agler & Nerada Athalia Argaya

Karyawan yang mengenal Gavin menatap undangan itu seolah baru saja menerima plot twist dari drama kantor mereka sendiri.

“Jadi… Rada itu putri Edwin Argaya? Argaya Group yang itu?”

“Astaga, pantes dia berani nyolot ke Gilsha waktu itu.”

“Tapi kenapa nggak ada yang tahu dia anak konglomerat?!”

“Dan dia tunangan bos besar kita?!”

Suasana kantor berubah menjadi festival gosip dalam hitungan menit. Beberapa karyawan wanita tampak kecewa, beberapa hanya bisa menghela napas kagum, sementara sebagian besar sibuk menebak-nebak bagaimana keduanya bisa bertemu.

Di ruangan berbeda, Gilsha berdiri di depan mejanya dengan wajah marah. Undangan putih itu masih di tangannya, diremas hingga sudutnya kusut. Bibir merahnya menipis menahan amarah.

“Tidak mungkin…” bisiknya pelan. “Dia baru masuk seminggu lalu. Baru seminggu.”

Asisten pribadinya hanya diam, tidak berani menatap langsung. Semua orang tahu Gilsha menaruh hati pada Gavin selama bertahun-tahun. Ia percaya hanya dia yang cukup dekat, cukup pantas, dan cukup lama untuk akhirnya diperhatikan. Tapi sekarang, seorang wanita baru, yang bahkan tidak mengenakan nama belakangnya di kantor, tiba-tiba menjadi tunangan sang CEO.

“Kalau dia pikir aku akan diam saja, dia salah besar,” gumam Gilsha dengan nada tajam. “Aku akan buat Gavin menyesal memilihnya.”

Namun sebelum niat buruknya sempat berkembang, notifikasi masuk ke ponselnya. Pesan resmi dari HR Department:

“Kepada seluruh divisi, Mulai hari ini CEO Gavin Agler dan Miss Nerada Athalia akan mengambil cuti selama dua minggu terkait persiapan pernikahan. Semua agenda rapat ditunda hingga pemberitahuan berikutnya.”

Gilsha menatap layar ponsel itu lama, napasnya berat. Cuti dua minggu, berarti dua minggu tanpa kesempatan untuk bertemu Gavin, dua minggu untuk melihat media sosial dipenuhi berita pernikahan mereka. Dua minggu untuk menelan kenyataan bahwa ia sudah kalah.

Namun, bukannya menyerah, ia menyeringai tipis.

“Baiklah, Rada,” bisiknya pelan. “Dua minggu cukup untukku mencari cara.”

Sementara itu, di lantai tertinggi, ruang kerja Gavin kini sepi. Meja rapi, lampu redup, dan hanya ada sebuah catatan kecil yang ditinggalkan untuk Alex, asistennya: “Jaga kantor. Tidak ada gangguan. Dua minggu ini hanya untuk Rada.”

Gavin menutup pintu ruangannya pagi itu, lalu menatap ke arah lift dengan langkah mantap. Ia tahu kabar sudah menyebar ke seluruh kantor, dan ia tahu sebagian orang akan membicarakan Rada tanpa henti. Tapi ia tidak peduli.

...✯✯✯...

1
Lunaire astrum
💯
Lunaire astrum
Bagus juga. Nanti baca lagi, mau ke warung dulu
Ega
Suka sama karakter Gavin🥰🥰🥰
Ega
cowok kyak El nih nyebelin banget deh😏
Adit monmon
cinta dlm diam ya vin🤭
Nda
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!