NovelToon NovelToon
Lesson After Class

Lesson After Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Gadis nakal / Dosen / Diam-Diam Cinta / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: SweetMoon2025

Yurika Hana Amèra (Yuri), mahasiswi akhir semester dua yang mencari tempat tinggal aman, tergiur tawaran kosan "murah dan bagus". Ia terkejut, lokasi itu bukan kosan biasa, melainkan rumah mewah di tengah sawah.

Tanpa disadari Yuri, rumah itu milik keluarga Kenan Bara Adhikara, dosen muda tampan yang berkarisma dan diidolakan seantero kampus. Kenan sendiri tidak tahu bahwa mahasiswinya kini ngekos di paviliun belakang rumahnya.

Seiring berjalannya waktu, Yuri mulai melihat sisi asli sang dosen. Pria yang dielu-elukan kampus itu ternyata jauh dari kata bersih—ia sangat mesum. Apalagi ketika Kenan mulai berani bermain api, meski sudah memiliki pacar: Lalitha.

Di tengah kekacauan itu, hadir Ezra—mahasiswa semester empat yang diam-diam menaruh hati pada Yuri sejak awal. Perlahan, Ezra menjadi sosok yang hadir dengan cara berbeda, pelan-pelan mengisi celah yang sempat Yuri rindukan.

Antara dunia kampus, cinta, dan rahasia. Yuri belajar bahwa tidak semua yang berkilau itu sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SweetMoon2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Deklarasi yang Menggemparkan

Hari kedua ujian Yuri berjalan lancar, begitu juga teman-temannya. Mereka keluar dari ruang ujian terakhir hari ini dengan wajah berseri-seri. Mata kuliah kali ini memang salah satu yang paling disukai mahasiswa, dan soal ujiannya pun nggak begitu sulit.

“Wah, besok ujian mata kuliah Bu Eva…” rengek Widya sambil berjalan berdampingan dengan Yuri dan Isa menuju gerbang depan.

“Belajar, makanya,” ledek Yuri santai ke arah Widya.

“Gue kemarin dikasih contoh soal tahun lalu sama salah satu senior BEM. Nanti gue kirim ke kalian, kita jawab bareng-bareng. Gimana?” usul Isa sambil sibuk makan permen lolipop.

“Boleh tuh!” sambut Widya langsung semangat. Yuri pun mengangguk setuju.

Setelah itu Widya dan Isa pulang lebih dulu. Yuri sendiri melipir ke minimarket di dekat kampus untuk membeli beberapa stok makanan. Dia belum sempat membeli bahan makanan untuk dia masak nantinya.

Keluar dari minimarket, dengan kepala menunduk sambil menenteng kantong belanja, bahu Yuri tiba-tiba tersenggol cukup keras.

“Aw!” Yuri tersentak kaget. Untung saja ada pilar teras, kalau nggak dia pasti jatuh mencium lantai kasar teras. Saat menoleh, dia mendapati seringaian yang sangat familiar penuh ejekan.

“Makanya jalan lihat depan, bukan sibuk nunduk. Ini jalan umum,” cercanya.

“Maaf, Kak Tania.” Yuri cuma menunduk dan ingin segera berlalu. Dia ogah memperpanjang masalah. Lagi pula hari sudah sore dan langit juga mulai mendung lagi.

“Ih, songong banget lo. Muka lo bisa biasa aja nggak? Hish...” Tania menatapnya tajam. Seolah waktu seperti ini yang dia tunggu-tunggu.

Yuri jelas membeku. Dia yakin ekspresinya biasa aja. Dan kata-kata yang dia ucapkan juga nggak ada yang salah.

“Apa lo liat-liat, hah? Dasar gatel!” Tania mendorong Yuri lagi, lebih keras. Orang-orang mulai memperhatikan keduanya di halaman mini market.

Sial. Mau apa sih dia…, Yuri jelas mulai dongkol setengah mati dengan kelakuan seniornya ini.

“Kak, saya sudah bilang maaf kalau memang salah. Maaf ya, Kak…” Yuri mencoba meredakan situasi dan sekali lagi di meminta maaf.

“Lo—” dorongan berikutnya membuat badan Yuri benar-benar hilang keseimbangan dalam hitungan detik badannya, dia prediksi sebentar lagi akan mencium lantai.

“Hann—”

Tepat sebelum dia jatuh, lengan kuat Ezra menahan tubuhnya dari belakang dengan sigap.

“Lo apa-apaan, Tania?” geram Ezra. Kesabarannya jelas sudah habis.

Kerumunan makin ramai, beberapa diantara mulai mengangkat ponsel dan merekam. Nama Ezra si kapten basket FEB saja sudah cukup buat orang merubung dan memperhatikan lebih jauh drama picisan sore ini.

“Zra, dia tadi nabrak gue. Sakit nih,” adu Tania manja sambil menunjukkan lengannya.

“Nggak perlu bohong, Tan. Gue lihat lo yang sengaja nyenggol Yuri tadi. Ayo, Han. Kita pulang,” tegas Ezra, mulai memapah Yuri untuk pergi dari sana.

“Aw… sss…” ringis Yuri. Bahunya memang sedikit ngilu, hanya sedikit, dan dia sengaja menambah akting sedikit bumbu karena dia tahu ada beberapa yang merekam mereka. Kakinya-pun belum sembuh betul juga kan.

“Kenapa? Apa yang sakit? Kita ke rumah sakit ya?” suara Ezra terdengar jelas penuh kekhawatiran, hal ini lagi-lagi di dengar langsung telinga Tania dan mahasiswa lain. Sorai-sorai suara terdengar dari para penonton. Kasak-kusuk jelas nggak terhindar.

“Zra!” bentak Tania cukup keras, dia kesal karena merasa dipermalukan di depan umum. Dia lupa kendali.

“Lo ada hubungan apa sama dia, hah?!”, lanjutnya menggebu.

“Itu bukan urusan lo, Tan.”

“Oho, jelas urusan gue. Jawab!” tanpa aba-aba Tania langsung menerjang Yuri. Hampir saja Yuri jatuh lagi kalau saja Ezra nggak sigap menahan badannya.

“Cuku, Tan. Lo nggak malu jadi tontonan begini?” bentak Ezra.

“Dasar jalang sialan. Ezra punya gue, bitch,” bisik Tania tepat di depan wajah Yuri.

Kata-kata itu membuat darah Yuri mendidih. Dia diam bukan berarti dia terima di katai seperti itu.

“Apa yang bikin Kak Tania nggak terima? Bang Ezra pacar kakak?” suara Yuri terdengar mantap dan lantang. Kesabarannya sudah di ambang batas. Membuat sekitar yang sengaja menonton, sedikit tersentak kaget, berani sekali dia melawan Tania yang terkenal galak, pikir semua.

“Han…” Ezra mau menariknya pergi, tapi Yuri menepis tangan Ezra.

Dia maju perlahan.

“Kalau Bang Ezra lebih milih gue, kenapa kak? Kalau kita pacaran harus ijin dulu ke kakak?”

“N-ngak… lo bohong. Iya kan, Zra? Dia cuma ngelantur, kan?” Tania mulai panik, dia belum mau mendengar kenyataan itu. Jelas dia menolak untuk mengakuinya.

Ezra menatapnya dengan sorot dingin.

“Kita pacaran. Jadi jangan ganggu gue atau Yuri lagi.”

Kerumunan yang setia menonton langsung meledak. Kurang dari lima menit kemudian, gosip sudah tersebar ke seluruh kampus.

BOOM.

Apalagi didukung dengan adanya foto dan video pertikaian itu yang semakin menguatkan pernyataan baik dari Yuri maupun Ezra.

***

"Sorry," ucap Yuri lirih sambil memasang sabuk pengamannya. Jantungnya berdetak nggak karuan. Jelas. Dia sendiri masih nggak menyangka sama yang baru saja dia deklarasikan seolah Ezra memang pacarnya.

"Buat?," mata Ezra fokus menatap jalanan yang padat. Tangannya sibuk dengan setir mobilnya.

"Lupakan."

Yuri hanya menarik napas panjang. Kepalanya penuh, emosinya masih berantakan. Sepanjang jalan hanya diam, pandangan kosong menatap keluar jendela. Tanpa sadar, Ezra membawanya ke rumah.

"Masuk, yuk," ajak Ezra.

“Hah?” Yuri kaget saat sadar dia sudah di rumah Ezra.

“Bang, yang tadi… hmmp—”

Belum sempat lanjut, Ezra mendorong tubuh Yuri masuk dan menutup pintu. Bibirnya langsung menempel pada bibir Yuri, penuh tuntutan. Yuri jelas gelagapan dan memukul dada Ezra pelan.

“Hah… hah…” ketika mereka melepaskan diri, Ezra menautkan kening mereka.

“Kata-kata lo tadi jangan pernah ditarik. Gue pacar lo mulai sekarang, ya?”

Yuri hampir nggak bisa menelan ludah.

“B-bang…”

Ezra belum benar-benar melepaskan bibir Yuri ketika tangannya turun ke pinggangnya, mendorongnya perlahan menjauh dari pintu.

Yuri nyaris nggak sadar ketika tubuhnya digiring mundur, langkah kecilnya terseret mengikuti arah Ezra. Setiap kali Yuri kehilangan keseimbangan, Ezra menangkapnya dengan satu tangan di punggung, lalu kembali menautkan bibir mereka—lebih dalam, lebih mantap. Seolah Ezra ingin memastikan Yuri tetap bersamanya.

Ruangan tengah hanya diterangi lampu temaram. Sofa besar di tengah ruangan menunggu. Dia mencium Yuri sambil berjalan, seolah menikmati setiap detik kedekatan itu.

Yuri meremas kerah kemeja Ezra, napasnya terputus-putus ketika Ezra menciuminya lagi, kali ini lebih pelan tapi menenggelamkan. Tubuhnya sempat oleng ketika tumitnya tersangkut karpet, namun Ezra menangkap pinggangnya cepat, menahan, lalu membawanya lebih dekat lagi.

Tanpa benar-benar melepaskan bibir Yuri, Ezra memandu langkah mereka hingga betis Yuri menyentuh tepi sofa. Kontak kecil itu membuat Yuri tersentak pelan, ciumannya terhenti hanya sekian detik—cukup bagi Ezra untuk menatapnya dari jarak yang nyaris nggak ada.

Wajah mereka hampir saling menyentuh, napas mereka menyatu satu sama lain.

Kemudian Ezra menekan Yuri perlahan ke arah sofa, bukan mendorong, tapi mengarahkan, tangannya hangat di punggung Yuri. Bibir mereka kembali bertemu sesaat sebelum tubuh Yuri jatuh lembut.

Ezra mengikuti, menunduk untuk menangkap bibir Yuri lagi—kali ini lebih intens, lebih penuh keinginan yang nggak bisa dia sembunyikan lagi. Tangannya menahan sisi sofa agar nggak menindih Yuri, namun tubuh mereka tetap cukup dekat untuk merasakan setiap tarikan napas.

Yuri menyentuh wajah Ezra, menariknya lebih dekat lagi. Ciuman mereka berlanjut tanpa jeda, tenggelam dalam ritme yang membuat dunia di sekitar seolah menghilang.

Ezra berbisik di antara dua ciuman, suaranya rendah dan hangat di telinga Yuri.

“Gue belum selesai sama lo, Honey.”

Dan Yuri, tanpa kata apa pun, menarik bibirnya sebagai jawaban.

***

Disisi lain, Kenan baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya di kampus. Ponselnya berisik ada notifikasi dari akun media sosialnya. Saat dia cek, ada tautan baru dari Lambe Kampus: foto dan video pertikaian Yuri dan Tania.

"Hmmm"

Matanya fokus melihat Yuri sepanjang video. Tangannya sibuk mengetuk meja didepannya.

"Menarik", seringainya perlahan muncul di balik meja kerjanya.

1
Tinta Kental
hm....... menarik....
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025: ditunggu komen-komen lainnya 🤗😘
total 3 replies
Siti Musyarofah
jiwa misquenku meronta😭
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025: sabar ya kak. yang nulis pun sama 🤣🤭
total 1 replies
Bengkoang Studio
Anjaaay, 'Pesona dozen muda.' 😌
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025: anda berisik ya... kasih hadiahnya kaka 🤣🤣🤣
total 1 replies
Vanilla Ice Creamm
hola.... nice see you again 😍
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025: Hallo Miss Ice Cream 🥰❤️
total 1 replies
WidBy
waduh, jangan macem2 Ez
WidBy
Lanjut thor
WidBy
wih muncul cwo baru nih
WidBy
siapa ya?
WidBy
Hayoloh, Pak Kenan
WidBy
lanjut...
WidBy
seru
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025: Makasih ya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!