NovelToon NovelToon
Dia Sang Pemberi Warna

Dia Sang Pemberi Warna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:478
Nilai: 5
Nama Author: ynt ika

kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penyerangan

Nindi kembali ke ruangan ayahnya dengan amarah yang meliputi dirinya. Ia membaringkan dirinya di sofa mencoba memejamkan matanya walaupun sedikit sulit tetapi lama kelamaan ia tertidur pulas.

Keesokan paginya Nindi terbangun karena sinar matahari yang mengenai wajahnya yang menghadap tepat pada jendela itu. Nindi mengerjakan matanya perlahan memperhatikan sekelilingnya, hanya terlihat Luky yang sedang memainkan ponselnya dengan pakaian yang rapih.

" Kak kau mau ke mana pagi pagi begini sudah rapih? " Tanya Nindi mengamati penampilan Luky sari atas hingga bawah. Walaupun hanya memakai kaos putih polos dengan kemeja berwarna biru tak di kancing, celana putih dan sepatu kets warna senada membuat ketampanan Luky tak berkurang dengan lengan baju yang di gulung.

" Bukankah hari ini kita akan berbelanja? jangan bilang kau lupa!!" Jawab Luky menatap Nindi. Ia yang mendengar itu tersenyum menampakkan deretan gigi rapihnya dengan tertawa cengengesan.

Luky melihat itu hanya menggeleng kan kepalanya. Ia yakin Nindi tak ingat dengan janji yang ia buat sendiri. Kebiasaan pikir Luky .

" Ya sudah segeralah bersiap, aku sudah membawakan baju ganti untukmu. Sebentar lagi mereka akan datang " Nindi hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas menuju kamar mandi.

Selang beberapa menit Nindi keluar dengan pakaian casual nya bertepatan dengan pintu ruangan itu yang di buka oleh Anjani dan Keneisha yang datang dengan menenteng paperbag.

Nindi berjalan ke arah sofa, saat akan duduk di samping Luky Anjani duduk terlebih dahulu memeluk Luky dengan manjanya. Nindi menggelengkan kepalanya melihat tingkah Anjani yang tak berubah sama sekali, dan beralih duduk di samping Keneisha.

" Adikmu tak pernah berubah. Masih sama seperti dulu " Ucap Nindi dengan mata yang terus fokus melihat interaksi Anjani dan Luky.

Mendengar penuturan dari mulut sahabatnya itu membuat Keneisha tersenyum.

" Kau benar dia tidak berubah sama sekali. Keluargaku khususnya diriku selalu memanjakannya sedari dia kecil, tetapi sikap itu hanya ia tunjukkan pada orang yang ia sayangi. Jadi, maaf jika sikapnya membuat kalian repot dan kesal " Melihat ke arah Nindi.

Nindi terdiam sejenak dengan terus melihat ke arah Anjani. Tak lama terlihat sebuah senyuman terukir indah di bibir Nindi. Ia menoleh dan menepuk pundak Keneisha.

" Santai saja. Jika memang benar seperti apa yang kau katakan tadi berarti itu tandanya dia juga menyayangiku. Bukankan kita keluarga itu artinya dia juga adikku " Ucap Nindi dengan senyum yang mengembang dan manik turunkan alisnya.

Keneisha tersenyum bahagia karena ternyata sahabatnya juga menyayangi adiknya. kemudian ia mengangguk membenarkan perkataan dari Nindi.

Hingga fokus mereka mengarah pada Anjani yang barusan memanggil mereka dengan nama panggilan yang ia buat sedari lama.

" kak Atya kak Neisha ayo makan, setelah itu aku akan mendandani kak Luky " Ucap Anjani dengan bahagianya. Luky yang mendengar kata mendandani mendadak pucat, ia merasakan firasat buruk. Apalagi yang akan di lakukan anak ini. Pikir Luky menatap Anjani.

Mereka berdua saling pandang dengan Nindi yang mengedipkan matanya pada Keneisha. Seolah mengerti ia mengangguk kan kepalanya.

" Baiklah ayo kita makan " Mendengar itu Luky memasang wajah masam dan tertekan. Lagi lagi mereka tak memihakku. batin Luky.

" Selamat makan " Ucap mereka.

" Selamat makan " Ucap Luky lirih dan berat yang mampu membuat Nindi dan Keneisha tertawa.

" Haihh apa yang akan di perbuat gadis kecil ini pada diriku " Batin Luky terus memakan makanannya enggan.

Dari arah luar mereka mendengar suara gelak tawa dari arah ruangan tempat Nindi dan kawannya berada.

Mereka berdua tertawa dengan memegang perut mereka yang terasa sakit, melihat apa yang ada di depan mereka membuat mereka semakin tak berhenti tertawa.

Setelah beberapa saat tadi sehabis sarapan. Anjani mulai mendandani Luky dengan mengikat rambutnya dengan hiasan Hello Kitty di tambah jepit kecil yang menghiasi rambut depannya, yang membuat mereka semakin tertawa Anjani menambahkan sebuah anting bergambar stroberi di telinga Luky. Sekarang ia tampak seperti anak perempuan.

Luky yang di tertawakan mengambil ponselnya mencoba bercermin. Sesaat ia terkejut melihat dandanan Anjani pada rambut dan telinganya.

" Ahkkk. Apa yang sudah kau lakukan pada rambutku " teriak Luky. Mereka semakin menertawainya.

" Lepaskan benda menjijikan ini dari telingaku " Teriak Luky hendak meraih benda itu tetapi di hentikan oleh Anjani. Luky tak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang selain menerima nasibnya hari ini

" Kak Luky hadap aku. Aku akan memotret mu " Mendengar itu Luky menggeleng cepat menolak keinginan Anjani.

" Tidak. Kau gila memotret ku dengan penampilan seperti ini. Aku tidak mau!!! " Anjani memasang wajah sedihnya beralih duduk bersama Nindi dan Keneisha.

" Sudahlah kak turuti saja. Lagipula hanya memotret sukur sukur ia tak menyuruhmu keluar dengan penampilan seperti itu " Ucap Nindi mencoba mengehentikan tawanya.

" Tapi tidak dengan benda yang satu ini kan " Tunjuknya pada anting stoberi itu. Nindi mengangkat bahunya acuh membuat Luky membuang nafas berat.

" Baiklah " Ucapnya membuat Anjani kembali bahagia dan segera memotret Luky dengan ponselnya.

" Sudah kan. Kalau begitu ayo kita jalan untuk berbelanja " Ucap Keneisha menatap Anjani. Ia menganggukkan kepalanya setuju dan berjalan dengan riang ke arah pintu ruangan itu.

Saat menyusuri koridor mereka bertemu dengan Aksa dan temannya. Melihat Aksa Nindi berjalan menghampiri mereka.

" Kau sudah sembuh? " Tanya Nindi pada Aksa membuat Luky bingung tak biasanya Nindi menanyakan keadaan seseorang terlebih dahulu.

Luky menatap Keneisha dengan tatapan penuh tanda tanya Keneisha mengangkat bahunya acuh yang semakin membuat tanda tanya besar di benaknya.

" Ya aku sudah boleh pulang hari ini " Jawab Aksa menatap Nindi datar. Mendengar itu membuat ia menganggukkan kepalanya.

" Apa kau mau ikut kami pergi berbelanja? " Ajak Nindi pada Aksa membuat Luky semakin penasaran.

" Apakah boleh? " Tanya Aksa.

" Tentu saja boleh. Ayo " Ucap Nindi menggenggam tangan Aksa membuat si empunya terkejut.

Sedangkan yang lainnya melihat itu juga sama terkejutnya dengan Aksa. Luky menatap Anjani dan Keneisha seolah meminta penjelasan. Anjani menggelengkan kepalanya tak tau, dan mereka ikut melangkahkan kakinya mengikut dua orang yang jalan bergandengan itu.

Saat sampai di area parkiran Nindi melihat beberapa orang yang mencurigakan segera melepaskan tautan tangannya pada Aksa yang membuat ia heran.

Nindi merogoh saku celananya beranjak menjauhi mereka yang menatapnya. Ia berbicara tampak serius dengan orang di seberang sana.

" Perketat penjagaan di sana jangan sampai lengah. Ada beberapa orang yang terlihat mencurigakan di area parkiran, sepertinya mereka sedang memantau. " Ucap Nindi.

" ...... "

" Baiklah aku percayakan semuanya pada kalian. Jangan mengecewakan aku. " Jawab Nindi mematikan panggilan itu secara sepihak. Berbalik berjalan menuju mereka yang di sana.

Nindi yang tadinya berjalan santai berlari menuju mereka dan berteriak.

" Menundukkkkk " Teriak Nindi

Hay Hay 🤗

Gimana semoga suka sama ceritanya 😘

Jangan lupa tinggalkan jejak ya👣

Sampai jumpa di next episode 👑👑👑✨

1
Gohan
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Edwin Edwin Hamid
lumayan
Gatita✨♥️😺
Pengen lebih banyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!