Di nyatakan tidak bersalah oleh hakim tidak membuat hidup gadis bernama Gracia Kanaya kembali tenang, sebab seseorang yang menganggap Gra adalah penyebab kematian sang adik tercinta tak membiarkan Gra hidup dengan tenang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Informasi dari Winda.
Awalnya Gilang berencana mengajak serta Gracia untuk mengurus segala keperluan ayahnya sebelum bertolak ke Singapore. Tetapi setelah apa yang menimpa Gracia semalam, pada akhirnya Gilang mengurungkan niatnya dan meminta pada wanita itu untuk beristirahat saja di apartemen.
"Aku berangkat." Pamit Gilang.
"Iya, mas."
Setelah Gilang berlalu, Gracia kembali menutup pintu apartemen.
"Kamu kenapa sih Gra...? Sekalipun mas Gilang mau ketemuan sama cewek di luar sana, memangnya apa urusannya denganmu? Bukankah bagus jika kenyataannya mas Gilang sudah punya kekasih, dengan begitu kamu punya kesempatan untuk terlepas dari mas Gilang. Lagipula mana ada wanita yang mau kekasihnya punya wanita simpanan, iya kan?." Gracia bergumam di sela langkahnya menuju dapur. Daripada memikirkan Gilang mau kemana dan menemui siapa, lebih baik ia memasak saja, begitu pikir Gracia.
Gilang yang sedang di temani oleh asisten Tiko kini telah berada di bandara internasional Soekarno-Hatta, menyaksikan detik-detik pesawat yang ditumpangi oleh ayah mertua serta timnya bertolak meninggalkan bandara.
Melihat begitu besar pengorbanan tuannya itu untuk seorang wanita, asisten Tiko semakin yakin dengan dugaannya, jika tuannya itu telah jatuh cinta pada gadis yang dulu begitu dibencinya. Mustahil...sangat mustahil rasanya jika bukan karena Cinta, Gilang sampai rela melakukan pengorbanan sebesar itu, apalagi selama ini asisten Tiko mengenal Gilang dengan sosoknya yang tidak mudah dekat dengan lawan jenisnya. Bahkan hingga usianya genap dua puluh enam tahun, Gilang belum pernah menjalin hubungan asmara dengan gadis manapun. Sepengetahuan asisten Tiko, tuannya itu terlalu sibuk mengurus adik tercintanya semasa Yumi masih hidup, sehingga Gilang tidak punya waktu untuk mengurus masalah percintaannya.
Beberapa saat setelah pesawat yang ditumpangi oleh ayahnya Gracia beserta timnya lepas landas, Gilang dan asisten Tiko pun berlalu meninggalkan bandara.
"Saya sudah berhasil menemukan wanita itu, tuan." di tengah perjalanan asisten Tiko terdengar memberi laporan pada Gilang.
"Antarkan saya menemui wanita itu sekarang!." Gilang tidak sabar ingin tahu siapa sebenarnya yang ada dibalik kejadian yang menimpa istrinya semalam. Ia yakin wanita itu pasti diperintahkan oleh seseorang. Karena, sangat banyak kejanggalan yang sulit diterima oleh akal sehat menurut Gilang.
Asisten Tiko membawa wanita itu ke sebuah vila yang berada di pinggiran ibu kota. Vila keluarga Handoyo yang jarang sekali dikunjungi, tetapi tetap dijaga dan dirawat dengan baik oleh pekerja yang ditugaskan menjaga villa tersebut. Setelah hampir satu jam berkendara akhirnya mobil yang dikemudikan oleh asisten Tiko memasuki pelataran Villa.
Derap langkah pantofel beradu dengan lantai semakin mendebarkan hati seorang wanita yang kini duduk di kursi dengan kedua kaki dan tangan terikat. Sebelumnya mulut wanita itu pun di bekap, Namun bekapannya telah dibuka oleh seorang pria bertubuh tinggi besar, sesaat sebelum Gilang dan asisten Tiko memasuki ruangan tersebut.
"Tuan....." Gumam Wanita yang tak lain adalah Winda, rekan kerja yang dengan sengaja menipu Gracia dan Ola sehingga mendatangi Club tadi malam. Ya, menipu, jika saja Winda jujur bahwasanya perayaan ulang tahunnya akan diadakan di sebuah club malam serta Winda tak menahan kunci motor milik Gracia, mungkin Gracia dan Ola tidak akan menginjakan kaki di tempat haram tersebut.
Winda sangat terkejut menyaksikan keberadaan dua orang penting di perusahaan tempatnya bekerja tersebut kini berdiri tegap di hadapannya, dan yang lebih mengerikan lagi tatapan Gilang terhadapnya begitu menusuk. Kehadiran kedua pria itu sekaligus menjadi jawaban siapa yang telah menculiknya pagi tadi. Menculik? untuk apa sebenarnya mereka sampai menculik dirinya? Bukankah ia sama sekali tidak memiliki urusan, apalagi sampai membuat masalah dengan keduanya? Winda jadi bertanya-tanya di sela rasa takut yang menyeruak di dalam hatinya.
"Mengapa tuan membawa saya ke sini? Apa kesalahan saya, tuan?." saking takutnya Winda sampai menangis. Bukan air mata Buaya, melainkan air mata ketakutan.
"Siapa yang telah memerintahkan mu menjebak Gracia?." tanpa basa-basi, Gilang langsung melontarkan pertanyaan tersebut.
Deg
"Tuan Gilang mengenal Gracia Kanaya?." dalam hati Winda terkejut setengah mati, ia tidak menyangka sekelas tuan Gilang Wardana mengenal sosok Gracia yang hanya seorang OG di kantornya.
"Daripada kau terkejut seperti ini, lebih baik kau mengakui semuanya, Sebelum kesabaranku habis!." Gilang sudah seperti ingin mencekik Winda saking geramnya atas perbuatan wanita itu terhadap istrinya.
Ancaman Gilang membuat tubuh Winda semakin gemetar ketakutan, hingga pada akhirnya wanita itu pun mulai mengakui semuanya dihadapan Gilang dan juga Asisten Tiko.
Pagi kemarin, Winda baru saja memarkirkan motornya di area parkiran khusus karyawan perusahaan. Tiba-tiba ia dihampiri oleh seorang pria asing, pria itu meminta waktu Winda untuk mengobrol sebentar. Awalnya Winda menolak, tetapi pria itu terus berusaha membujuk hingga pada akhirnya Winda pun luluh dan ikut bersama pria itu untuk mengobrol di cafe yang letaknya tak jauh dari perusahaan.
Sesaat setelah tiba di cafe, pria itu pun langsung bercerita. Mulai dari kondisi ibunya yang mogok makan karena merindukan putrinya yang sudah lama tidak pulang ke rumah, hingga dilarikan ke rumah sakit akibat jatuh sakit. Jujur, saat mendengar cerita pria itu tentang kondisi ibunya, Winda sangat iba, mengingat ia pun memiliki seorang ibu yang sering sakit-sakitan. Ketika pria itu mengakui adiknya adalah Gracia Kanaya, salah seorang rekan sesama OG di tempatnya bekerja, Winda sempat tak percaya karena ia mengenal sosok Gracia adalah gadis yang baik, rasanya tidak mungkin sampai tega meninggalkan rumah hingga membuat ibunya jatuh sakit. Akan tetapi pria itu terus bersandiwara untuk meyakinkan Winda sampai akhirnya usahanya berhasil dan Winda pun percaya. Sehingga terciptalah sebuah rencana perayaan ulang tahun di sebuah club. Pria itu memberikan sejumlah uang sebagai imbalan untuk kebaikan Winda yang bersedia membantunya, dan untuk semua pembayaran di club semalam, semuanya sudah dilunasi oleh pria itu.
Kalau dipikir-pikir Winda ini antara terlalu baik dan juga bodoh, karena tidak mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu, langsung bersedia membantu dan pada akhirnya ia sendiri yang susah pada akhirnya.
Gilang nampak mengepalkan tangannya setelah mendengar semua cerita Winda. Meski Faktanya dalam hal ini Winda pun ditipu oleh seseorang, tetapi jika semalam sampai terjadi sesuatu terhadap Gracia, Gilang pasti akan memberi perhitungan pada Winda.
"Apa kau tahu jenis obat apa yang kau campurkan ke dalam minuman Gracia semalam?." tanya Gilang dengan tatapan geram.
"Aku tidak tahu dengan pasti, tetapi kata pria itu obat tersebut hanyalah obat tidur, tuan. Setelah meneguk minuman yang sudah dicampurkan dengan obat tersebut Gracia akan tertidur, dengan begitu Gracia bisa dibawa pulang ke rumah guna menemui ibunya yang sedang sakit." jawaban Winda sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Pria kemarin.
"Asal kau tau, obat yang semalam kau campurkan ke dalam minuman istriku itu adalah obat perang-sang. Dan, aku rasa kau tidak bodoh untuk memahami apa niat pria itu sampai memintamu memasukannya ke dalam minuman istriku."
Deg.
Winda merasa dunianya seperti mau runtuh, ternyata dia sudah berurusan dengan istri dari seorang Gilang Wardana.
"Maafkan saya, tuan.... !Sungguh, saya benar-benar tidak tahu." Seperti kata orang, penyesalan selalu datang diakhir, nampaknya hal itulah yang kini tengah dirasakan oleh Winda.
"Apa anda masih ingat dengan wajah pria itu, Nona?." Giliran asisten Tiko yang bertanya dan Winda menjawabnya dengan anggukan kepala lemah. Ya lemah, tenaganya hampir sirna tak berbekas setelah mengetahui fakta bahwa Gracia Kanaya ternyata istri dari CEO perusahaan tempatnya mencari nafkah.
"Apa pria itu adalah pria yang ada di dalam foto ini?." asisten Tiko menunjukkan foto Yogi di layar ponselnya dan Winda langsung mengangguk tanpa ragu.
Rafa bukan gilang
ntar baru sadar langsung heboh ini...
🥰🥰🥰🥰🥰
jangan Gilang...ntar poligami jadinya 😭
benci berakhir cinta...