NovelToon NovelToon
Agen Cantik Dan Rahasianya

Agen Cantik Dan Rahasianya

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Cinta Terlarang / Gadis nakal
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Mengisahkan persahabatan ketiga nya dikampus dengan pekerjaaan sambilan mereka yang akhirnya mengantarkan mereka pada jodoh masing-masing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Sedangkan kini Chesty terlihat kesal karena ia pulang dari tempat pelanggan nya ia terlihat begitu muram wajahnya.

Chesty pulang diantar oleh Ronald, karena pria itu tak ingin meninggalkan Chesty dengan pria tua yang ditakutkan akan grepe grepein Chesty, dan ia harus melindungi agen cantiknya itu.

"Chez..... jangan lupa besok gue jemput lagi ya?" Seru Ronald saat Chesty baru keluar dari mobil dan hendak berjalan meninggalkannya.

Chesty langsung menoleh pada Ronald, lalu ia memutar bola matanya kesal.

"Egp kak, gue capek." Jawab Chesty kesal dan berjalan cepat meninggalkan Ronald yang masih menatap punggung Chesty.

Untungnya Chesty tidak sampai kost malam hari, atau diatas jam sembilan malam. Karena pastinya gerbang akan ditutup dan ia tak akan bisa masuk kedalam.

Chesty masuk kedalam kamar Nita dengan menutup pintu dengan sangat kencang. Bahkan Nita sampai terkejut saat ia baru saja keluar dari kamar mandi sehabis bersih-bersih badannya.

"Lo tu ya ngagetin gue aja." Terkejut Nita, tangannya sibuk mengusap-usapkan handuknya pada rambutnya yang setengah basah karena habis keramas.

"Gue kesel tau, sebel pokoknya." Jawab Chesty yang menghentak hentakan kakinya dilantai macam bocil saja.

"Ngomong yang jelas napa, gue gak ngerti. Tenang tenang....Lo tarik nafas dulu." Perintah Nita pada Chesty yang telah berada di hadapannya.

Kedua tangan Nita kini ada pada bahu Chesty, lalu Nita menatap dalam sobatnya yang kini menuruti perkataannya. Chesty pun menarik nafasnya dalam-dalam, lalu ia lepaskan perlahan-lahan. Dan begitu terus hingga Nita menyuruh Nita berhenti saat telah melihat Chesty sedikit tenang.

"Gimana dah agak baikan? Lo dah sedikit tenangkan?" Tanya Nita yang kini tangannya sudah tidak berada di kedua bahu Chesty.

"Udah lumayan."

"Sekarango bisa cerita ke gue ada apa?" Tanya Nita.

"Itu semua karena kak Ronald. Gue kesel sama dia."

"Iya lantas kenapa? Lo kesel gimana?"

"Pelanggan yang dicarikan Ronald ke gue bener-bener m35um. Mana udah bau tanah lagi." Jenggah Chesty dengan berapi-api menceritakannya.

Nita bisa menebak bahwa ini berkaitan dengan pelanggan Chesty yang katanya sudah aki-aki, namun untuk detailnya kenapa sobatnya itu marah banget dan kesal, Nita sendiri belum tahu.

"Ya udah ceritain." Pinta Chesty.

"Jadi gini ceritanya, waktu itu....."

Flashback sebentar ya.....

Mobil Ronald telah berhenti  di kawasan elite mansion milik pelanggan Chesty, ternyata pelanggan itu adalah orang kaya raya yang kekayaannya tak pernah habis hingga sampai 10 keturunan.

"Ayo turun......kita sudah sampai." Ajak Ronald.

"Gue takut."

"Takut kenapa?"

"Males aja kalo pelanggan gue tuir." Tukas Chesty dengan menghela nafasnya berat.

"Ini cuma sebentar aja kok chez....ntar gue tungguin Lo, gimana?" R4yu Ronald.

"Oke, tapi gue gak mau Nene*nin bangkotan itu lama lho ya...."

"Iya sueer gue janji." Jawab Ronald dengan memperlihatkan kedua jari telunjuk dan tengahnya pada janji.

Chesty pun akhirnya turun dari mobil Ronald, ia berjalan disamping Ronald sembari melihat tempat sekitar rumah pelanggan as1 nya.

Memang Chesty akuin halaman mansion nya saja terlihat luas, dengan ditumbuhi banyak tanaman mahal-mahal, terdapat juga kolam renang yang sama luas dan besarnya.

Hingga Chesty dibawa ke tempat dimana pelanggan nya sedang berbaring di pembaringan king size pria tua itu.

"Ini ayah saya, nanti tolong kamu urus dan beri banyak 4s1." Titah seorang wanita yang bernama Martha usianya kisaran 25 tahunan.

Wanita bernama Martha itu menunjukkan ayahnya yang ada di pembaringan, dengan tubuh lemah dan terkulai tak berdaya.

"Ba_baik." Jawab Chesty gugup.

"Anda jangan cemas, ayah anda pasti bisa sembuh kalo saja ia nanti rutin diberi 4s1." Ucap Ronald yang seakan menyenangkan hati klien nya.

"Baguslah aku membayar besar untuk melihat hasilnya." Jawab perempuan itu sedikit sombong nada suaranya.

"Iya nyonya anda tenang saja." Jawab Ronald kembali dengan janjinya itu.

"Saya beri waktu 2 bulan supaya pria tua itu bisa dengan cepat sembuh, setidaknya tangannya bisa bergerak walau untuk menulis." Seru Martha seakan wanita itu memberi ultimatum pada Ronald.

Ronald yang terbiasa menghadapi orang macam itu ia hanya menipiskan senyumannya, pada klien nya itu.

"Pria itu itu? Bukankah pria tua itu ayah anda nyonya? Apakah tidak sopan anda berbicara seperti itu?" Tukas Chesty yang mulai bersuara karena dari tadi ia menahan diri untuk tidak bicara dengan wanita sombong di depan nya itu.

"Kamu......!!" Sentak Martha mantap tajam Chesty.

"Maaf, maafkan agen saya. Dia masih baru, terutama dia baru kehilangan ayahnya sehingga rasa sensitif." Potong Ronald yang langsung meminta maaf atas sikap dan perkataan Chesty barusan.

Ronald membisikan sesuatu pada telinga Chesty.

"Jaga bicara Lo.... suka atau tidak suka Lo sama sikapnya tapi dia adalah klien kita. Bersikap sopanlah."

"Baiklah, gue salah." Tukas Chesty yang berusaha patuh pada bos nya itu.

"Maaf atas ucapan saya tadi nyonya." Ucap Chesty yang kemudian meminta maaf pada Martha.

"Jaga bicara kamu, kamu disini hanya bertugas untuk menyu$ui ayah saya, tidak bisa menilai atau berkomentar tentang apapun di ranah keluarga saya. Kamu paham!!" Sentak Martha menatap tak suka pada Chesty.

"Iya saya paham, saya minta maaf."

"Hemmm, Ronald kamu urus dia. Saya mau ke kantor." Pamit Martha pada Ronald.

"Baik anda tenang saja, saya akan mengurus itu semuanya. Silahkan anda lanjutkan urusan anda."

Dengan angkuhnya wanita itu berjalan sombong meninggalkan Chesty dan Ronald. Lalu Chesty langsung mencebikkan bibirnya sembari menatap kepergian Martha.

Entah mengapa Chesty kurang suka mendengar wanita itu berkata sinis pada dirinya dan Ronald, namun kakak tingkatnya itu hanya menanggapi biasa saja.

Karena bagi Ronald adalah uang, buktinya tidak semua pelanggan dirinya yang sarkas jika bicara. Bahkan ada yang cenderung ramah dan baik macam pelanggan Nita dan Ayu, dan kebetulannya Chesty mendapatkan yang apes.

Dan wanita tadi meninggalkan Ronald bersama Chesty dikamar itu bersama orang tua yang telah berbaring dengan mata yang terbuka.

Ronald memaksa Chesty untuk menyodorkan puncaknya pada klien nya, dan penuh keraguan ia memberikan salah satu bukitnya pada pada pria yang bernama Ridwan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!