Be Mine

cewek itu tersenyum ramah kearah semua pelayan yang ada diasana, semua pelayan membungkuk memberi hormat kepadanya, cewek itu masuk kedalam mansion keluarganya, dan menaiki tangga menuju kamarnya dilantai 3, langkahnya terhenti saat ia mendengar perdebatan kecil antara mommy dan daddynya.

"kapan kita jujur pada raisa tentang perjodohan yang telah kita perbuat sedari dulu? "

" Cepat atau lambat kita memang harus jujur, tapi bukan sekarang, saya harus menunggu waktu yang tepat untuk semua itu pada putri kita"

cewek itu menggeleng tidak percaya dengan apa yang ia dengar, dijodohkan? , raisa tidak pernah membayangkan itu didalam hidupnya selama 17 tahun.

Hey!!!

Coba fikirkan baik baik bagaimana kehidupannya nanti, jika seandainya dirinya tidak mencintai orang yang dimaksud orang tuanya?

Dan bagaimana jika seandainya orang yang mau dijodohkan dengannya sudah tua dan bangkotan,

Dan juga dia tidak menyukai raisa, raisa tidak mau semua itu terjadi, raisa hanya ingin menikah dengan pilihan hatinya, bukan karna paksaan ataupun karna sebuah perjodohan konyol yang direncanakan orang tuanya.

Raisa berlari kearah tangga dan masuk kedalam kamarnya, tidak lupa ia mengunci pintunya dari dalam.

"gue harus bisa kabur" gumam raisa sambil membuka lemarinya, dan mencari barang barang yang akan ia bawa.

Raisa mengambil tali yang sengaja ia simpan dibawah tempat tidurnya, dan mengikat tali itu menjadi simpul dibalkon kamarnya, raisa melihat kebawah, lalu ia mengikat kopernya pada ujung tali yang lain, dan menurunkannya secara perlahan, untungnya balkon kamar raisa menghadap langsung ketaman belakang, jadi lebih mudah untuk raisa melarikan diri dari mansion keluarganya.

Setelah kopernya berhasil diturunkan kebawah, raisa kembali masuk kedalam kamarnya, dan memikirkan cara bagaimana ia bisa keluar dari kamarnya waktu tengah malam tanpa sepengetahuan keluarganya,

💫💫💫

Raisa meringis saat melihat penjagaan mansion keluarganya sangat ketat, buru buru ia bersembunyi dibalik semak semak, raisa berdiri dari tempat persembunyiannya, dan mulai mengendap endap seperti maling untuk bisa keluar dari kawasan itu.

Raisa mendongak menatap tembok didepannya yang cukup tinggi, ia menarik nafas dalam dalam lalu mulai memanjat, dan untungnya ia mendarat dengan sangat sempurna, dan berhasil keluar dari kawasan itu,

Ia tersenyum pahit menatap gerbang yang tak jauh dari tempatnya berdiri, dan tanpa sadar satu air matanya turun, buru buru raisa menghapus air matanya, dan mulai melangkah menjauh, ia berharap semoga ini menjadi awal kebahagiaannya.

💫💫💫

"ROKOK BAHAYA BUAT MEREKA, TAPI GAK NGE BUNUH BUAT GUE"

01

Raisa adelia kasela, cewek itu tersenyum ketika ia menyadari bahwa dia sudah sampai di kota kelahirannya,

"Hello jakarta" Gumamnya dengan senyuman yang merekah

"RAISA" teriak seseorang sambil melambaikan tangan padanya, raisa tersenyum lalu menarik kopernya menghampiri orang yang memanggilnya tadi

"Keysha" ucapnya lalu memeluk cewek dihadapannya ini, yang tidak lain adalah sepupunya

"Gue kangen banget sama lo anjirr"

"Wkwkwk, gue juga kangen banget sama lo key" raisa tertawa sambil menguraikan pelukannya

"Gimana ceritanya si, kok lo bisa balik lagi kejakarta?" Tanya Keysha sambil memiringkan kepala berfikir

"Hehehe gue juga gak tau cara jelasin nya gimana, udah ah pulang dulu, gue capek, entar gue pasti ceritain"

"Yaudah, tapi janji lo ya, nanti bakal cerita" tuding Keysha

"Iya iya bawel amat"

💫💫💫

"WHAT....." Teriak Keysha

"Jangan teriak-teriak anjir, budek nanti gue" kesal raisa, karena telinganya dibuat berdenging akibat teriakan Keysha yang menggema

"Eh sorry-sorry gue kelewat kaget anjir, jadi, jadi lo kabur cuma karena masalah perjodohan gitu?" Tanya Keysha yang masih agak speechless

"Ya... Gimana ya" raisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Nanti klo tante dira nanyain lo ke gue, gue harus jawab apaan ege? Terus klo lo dihukum lagi, gimana? Terus klo lo ---" belum selesai Keysha berbicara, raisa sudah menutup mulutnya dengan telapak tangan

"Bawel banget si, udah stop, gak usah teriak-teriak" balas raisa kesal, sambil melepas tangannya dari mulut Keysha

"Sorry ra, gue shock banget anjirr, gue takut lo kena masalah lagi, gue juga gak habis fikir sama lo, tobat ra, tobat"

"Ra... Ra... Ra..." Panggil Keysha karena raisa tak kunjung menanggapi panggilannya, Keysha berbalik dan mendapati raisa sudah keluar dari apartemen

"Eh ra, lo mau kemana weh" teriak Keysha

"Pergi ke supermarket, gue laper, mau cari makanan" jawab raisa tanpa menoleh

"Eh tunggu gue dong, mau ikut" teriaknya,

Keysha berlari mengejar raisa yang sudah jauh.

Sesampainya di supermarket raisa dan Keysha berkeliling mencari sesuatu yang mereka inginkan.

Setelah selesai memilih, mereka pergi kekasir untuk membayar belanjaan, 35 menit kemudian, mereka sudah sampai di apartemen, raisa mengambil sebatang rokok dan menyulutnya

"Lo tetep ngerokok ra? Tanya keysha

" yang lo liat?" Tanya cewek itu sambil menghisap sebatang nikotin di tangannya

"Lo gak takut mati karena rokok apa?

" hahaha, rokok bahaya buat mereka, tapi gak nge bunuh buat gue" jawab cewek itu dengan asap yang mengepul

"Emang lo udah move on buat nyoba-nyoba?" Tanya raisa memastikan

"Engga si, masih pengen, tapi masih sayang nyawa gue" jawabnya sambil menyengir

"Huh, dasar kaleng krupuk"

"Galak amat si neng" goda keysha mengedipkan sebelah matanya genit, sambil mencolek-colek pipi raisa

"Ini kelamaan jomblo lu ya? Geli gue liatnya" balas raisa sambil bergidik ngeri

Keysha Mengerucutkan bibirnya, ngambek seperti anak tk yang tidak diperbolehkan membeli mainan oleh ibunya

"Dihhh ngambek lu" goda raisa, tapi keysha tidak merespon

"Oh ya key, kanza sama vira gimana ya? Mereka masih 1 sekolahkan sama lo?

" masih kok, tapi gue gak ngasih tau mereka klo lo balik "

"Yaaa gapapa, besok gue ikut sekolah sama kalian, biar jadi kejutan"

"Iya-iya gue setuju, mereka pasti seneng"

"Good deh klo gitu"

💫💫💫