Setelah menikah selama 7 tahun, Erwin tetap saja dingin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arum Dalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ingin bercerai
Elsa menyeka air matanya.
Dia bersikeras tetap diam tak bicara.
Erwin juga diam.
Melihat respon ayahnya, dia semakin menangis menjadi-jadi.
"Akhir pekan ini, Ayah mengajakmu jalan-jalan, terserah mau ke mana," Ucap Erwin dengan nada datar.
"Apakah itu benar?" Isak kecil itu pun berhenti.
"Ya, tapi makan dulu."
"Ayah sudah makan?" Tanya Elsa.
"Ayah sedang ada tamu."
"Oh..."
"Pergi makan sana." Pinta Erwin.
"Iya, ayah."
Elsa masih cemberut, tapi suasana hatinya sudah membaik.
Setelah menutup telepon, dia langsung turun untuk makan.
Begitu menutup telepon, Erwin kembali ke ruangan VIP tempatnya bertemu tamu penting.
"Banyak juga orang yang mau telepon Pak Erwin," Goda salah satu teman di sana.
"Putriku mengamuk tidak mau makan, barusan baru ku bujuk supaya mau makan," Jawab Erwin sambil menyesap anggurnya.
Saat mendengarnya, reaksi orang-orang pun beragam.
Selama beberapa tahun terakhir, memang ada nomor tentang Erwin sudah menikah sejak beberapa tahun lalu.
Namun, tak ada seorangpun yang tahu siapa istri Erwin.
Sementara itu, ada juga yang bilang kalau Erwin belum menikah.
Mereka tidak tahu kebenarannya dan tidak berani bertanya lebih lanjut.
Jadi saat mendengar Erwin membahas putrinya, Mereka tampak terkejut.
Namun, tidak ada yang berani bertanya lebih lanjut.
****
Selesai makan malam, Elsa masih terduduk menunggu kepulangan Clara.
Waktu terus berjalan hingga lewat pukul 09.00.
Elsa pun sudah selesai mandi, tapi Clara masih tak kunjung pulang.
Dia tak gantinya memperhatikan pergerakan di luar.
Waktu sudah lewat pukul 10.00 malam.
Saat mendengar suara deru mesin mobil di luar, mata Elsa berbinar.
Dia segera berlari menuruni tangga dan berteriak, "Mama!"
Suaranya yang ceria terhenti begitu melihat sosok Erwin masuk ke dalam rumah.
"Ayah?" Ucapnya lirih.
Erwin menyerahkan mantelnya pada pelayan.
Tatapannya tajam tidak melewatkan kekecewaan di wajah putrinya.
"Kenapa?" Tanyanya perlahan.
"Aku kira Mama sudah pulang," Ucap Elsa merasa sedih.
Ada yang bilang, di hati seorang anak, hanya ada sosok ibunya, tidak ada sosok seorang ayah.
Namun, Erwin tidak akan cemburu karena itu.
"Dia belum pulang?" Tanya Erwin setelah tertegun sejenak.
"Iya..."
Erwin tidak begitu memikirkannya, lalu lanjut berkata, "Mungkin Mama sedang sibuk. Bukannya Mama sudah berjanji mengantarmu ke sekolah besok pagi? Lebih baik, Kamu cepat tidur. Besok, pasti bisa bertemu mama."
Saat mendengar ucapan Erwin, Elsa pun merasa agak senang, lalu berkata, "Baiklah."
Erwin melangkah menaiki tangga menuju ke ruang kerjanya.
Saat selesai dengan kesibukannya, waktu sudah hampir dini hari.
Dia mengira, Clara sudah pulang saat dirinya sedang sibuk di ruang kerja.
Namun, ketika kembali ke kamar, dia tidak melihat Clara di sana.
Wanita itu tidak pulang.
Sepertinya, ada sesuatu yang terjadi di keluarga Hermosa.
Setelah memikirkannya, dia pergi ke kamar mandi dengan tenang.
Keesokan paginya.
Clara bangun lebih awal karena harus mengantar Elsa ke sekolah.
Dia makan seadanya hanya untuk mengganjal perut lalu pergi.
Saat mobil memasuki area villa yang familiar, Clara merasa linglung sejenak.
Dia telah tinggal di sini selama hampir 7 tahun.
Namun kini, dalam hanya sekitar 20 hari kepergiannya, dia malah merasa seperti Sudah lama tak kembali.
Padahal, tidak banyak yang berubah dari tempat ini.
Semua masih sama.
Namun, hatinya justru merasa asing.
cepat2lah clara pergi jauh2 dari kedua manusia tdk tau diri itu..
keberadaannya tidak dianggap sama suami dan anakmu....